Simfoni Takdir yang Menguatkan
Di balik senyap malam yang mendekap, ada rintihan hati yang bergema dalam sunyi. Pertanyaan-pertanyaan menggantung di langit jiwa, mengapa ujian ini hadir, mengapa jalan ini terasa terjal? Namun, tidakkah kita sadar bahwa Tuhan tidak pernah menguji tanpa tujuan? Bahwa setiap kesedihan bukan sekadar luka, melainkan jendela yang membuka pandangan menuju makna?
Seperti ombak yang tak lelah mencium
bibir pantai, begitulah ujian datang silih berganti. Kadang ia datang sebagai
badai yang mengguncang, kadang sebagai angin yang berbisik lembut. Namun, di
setiap hembusannya, ada kasih sayang Tuhan yang menyamar. Ia menunda sesuatu
untuk mengajarkan sabar, mengambil sesuatu untuk mendidik ridha.
Bukankah bunga yang mekar indah
harus lebih dulu menahan dingin embun dan terik mentari? Bukankah sungai yang
mengalir tenang telah lebih dulu menempuh batu-batu tajam? Begitulah manusia,
yang harus ditempa dalam perapian kehidupan agar semakin kuat dan bercahaya.
Janganlah hatimu gentar saat takdir
mengguncangmu. Sebab Tuhan tak pernah pergi, tak pernah alpa dalam mengatur
segala. Ia mengukir cerita terbaik untukmu, meski kadang harus kau lalui dengan
air mata. Setiap luka yang kau pendam akan bermetamorfosis menjadi cahaya.
Setiap derita yang kau genggam akan berubah menjadi kilauan hikmah.
Maka, bersabarlah, wahai hati yang
diuji. Sebab dalam kesabaran, ada pahala yang tak terukur. Dalam kerelaan, ada
kedamaian yang mengakar. Hingga saatnya tiba, kau akan menengok ke belakang dan
menyadari: bahwa semua yang datang bukan untuk melemahkan, tetapi untuk
menguatkan. Bahwa semua yang hilang bukan untuk menyakitimu, tetapi untuk
menyempurnakanmu.
Karena Tuhan tidak pernah salah
dalam merangkai takdir.
Copyrigh Nono Sugiono
0 Response to "Simfoni Takdir yang Menguatkan"
Posting Komentar