Lalai
Di hamparan waktu yang mengalir tanpa henti, manusia sering terjebak dalam buaian kelalaian.
Angin kehidupan terus berembus, membawa cerita yang silih berganti,
namun sering kali kita lebih sibuk meratapi kehilangan daripada mensyukuri keberlimpahan.
Ketika badai ujian datang menyapa, keluh kesah begitu mudah terucap,
seakan luka adalah takdir yang takkan pernah sembuh.
Namun, saat cahaya nikmat menerangi hidup, sering kali kita lalai mengucap
syukur,
seakan kebahagiaan adalah hak mutlak yang tak perlu diingat asalnya.
Padahal, hidup adalah tarian antara kesedihan dan kebahagiaan,
antara tangisan dan tawa, antara kehilangan dan perolehan.
Mereka yang bijak akan melihat ujian sebagai jalan mendekat pada-Nya,
dan nikmat sebagai alasan untuk semakin tunduk dan bersyukur.
Jangan biarkan kelalaian merampas keindahan hati yang lapang.
Jangan biarkan kesedihan menutup mata dari rahmat yang tak terhitung.
Sebab hidup bukan tentang seberapa besar ujian yang kita tanggung,
tetapi seberapa ikhlas kita menerima dan seberapa dalam kita bersyukur.
Hanya mereka yang terjaga yang memahami,
bahwa setiap hela nafas adalah anugerah,
dan setiap detik yang berlalu adalah pengingat,
bahwa waktu tak akan menunggu yang lalai dalam kesadaran.
Copyrigh Nono Sugiono
0 Response to "Lalai"
Posting Komentar