Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Merasa Baik dan Sulit Diperbaiki

 

Seperti angin yang enggan bergeser dari tempatnya, demikian pula hati yang merasa telah baik dan tak lagi membutuhkan perubahan. Kesempurnaan yang kita kira miliki hanyalah bayangan semu, menutup mata terhadap keindahan pertumbuhan yang sejati.

Bukankah hidup ini adalah perjalanan yang tak pernah selesai? Di setiap persimpangan, selalu ada pelajaran yang menunggu untuk dipahami. Namun, ketika kesombongan mulai bertunas, telinga kita tuli terhadap nasihat, dan hati kita beku dari kasih sayang.

Seseorang yang merasa telah baik laksana pohon yang enggan menyerap air karena merasa sudah cukup rindang. Padahal tanpa air, perlahan dedaunan akan layu dan akarnya rapuh. Kita semua hanyalah manusia yang rapuh di hadapan Sang Pemilik Hidup, yang terus membutuhkan rahmat dan petunjuk-Nya.

Kerendahan hati adalah akar yang kuat yang membuat kita tetap berdiri teguh meski badai datang menerpa. Sebaliknya, merasa sempurna adalah tembok tinggi yang mengurung kita dalam kebutaan akan kelemahan diri sendiri.

Mari belajar merunduk seperti padi yang berisi, bukan karena ingin terlihat rendah tetapi karena sadar bahwa kebijaksanaan lahir dari kerendahan hati. Sebab sejatinya, mereka yang bersedia diperbaiki adalah mereka yang sedang mendekati kemuliaan sejati.

Jangan pernah berhenti untuk belajar, mendengar, dan berubah. Karena dunia ini luas, dan masih banyak pelajaran indah yang menunggu hati yang terbuka.

Copyrigh Nono Sugiono


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Merasa Baik dan Sulit Diperbaiki"

Posting Komentar