Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Diam

 

Ada saat dalam hidup ketika kata-kata bukan lagi alat untuk memahami,
melainkan senjata yang saling beradu tanpa tujuan yang jelas.
Di tengah bisingnya perdebatan yang tak berujung,
seringkali diam adalah pilihan yang paling anggun.

Diam bukan berarti kalah.
Diam adalah keberanian untuk tidak membuang energi pada sesuatu yang sia-sia.
Seperti angin yang memilih berbisik lembut meski mampu menjadi badai,
diam adalah seni menjaga ketenangan di tengah hiruk pikuk dunia.

Saat berhadapan dengan mereka yang hatinya dipenuhi kebencian,
ingatlah bahwa kebenaran tidak selalu perlu diteriakkan.
Tersenyumlah, bukan untuk menyetujui mereka,
tetapi untuk menunjukkan bahwa hatimu tidak tergores oleh racun kata-kata.

Biarkan mereka merasa benar dalam dunianya yang sempit.
Sebab kebencian ibarat api kecil yang akan padam
jika tidak lagi diberi kayu untuk menyala.
Dan diammu adalah hujan yang meredakan semua bara.

Waktu adalah saksi yang tidak pernah berdusta.
Ia akan membawa terang pada kebenaran yang tersembunyi,
tanpa perlu perdebatan sengit atau perlawanan tanpa ujung.
Kemenangan sejati bukanlah mengalahkan pembenci,
tetapi menjaga hatimu tetap utuh dalam cinta dan ketenangan.

Maka ketika mereka berteriak,
kau cukup berjalan dengan kepala tegak dan senyum yang lembut.
Sebab kebijaksanaan sejati adalah memahami kapan harus berbicara
dan kapan harus diam seperti malam yang menjaga rahasia bintang.

Copyrigh Nono Sugiono


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Diam"

Posting Komentar