Pengambilan Keputusan dalam Bisnis
Deskripsi Singkat
Pengambilan keputusan dalam bisnis adalah proses memilih solusi terbaik dari beberapa alternatif untuk mencapai tujuan organisasi. Proses ini merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Materi ini akan membahas berbagai aspek terkait pengambilan keputusan, termasuk konsep dasar, jenis keputusan, tahapan proses pengambilan keputusan, metode pengambilan keputusan, serta contoh dan studi kasus nyata dalam dunia bisnis.
Capaian Pembelajaran
Setelah
mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Memahami konsep dan pentingnya
pengambilan keputusan dalam bisnis.
- Mengidentifikasi jenis-jenis
keputusan yang umum dalam bisnis.
- Menguasai tahapan proses
pengambilan keputusan yang efektif.
- Menerapkan berbagai metode
pengambilan keputusan dalam situasi bisnis nyata.
- Mengevaluasi studi kasus
terkait pengambilan keputusan dalam bisnis.
- Memberikan solusi kreatif dan
logis dalam menghadapi permasalahan bisnis.
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa
diharapkan dapat:
- Menjelaskan konsep dan fungsi
pengambilan keputusan dalam bisnis.
- Mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi proses pengambilan keputusan.
- Menggunakan metode pengambilan
keputusan yang sesuai dalam konteks bisnis.
- Mengevaluasi efektivitas
keputusan bisnis dengan studi kasus yang relevan.
- Mengembangkan kemampuan
analitis dalam pengambilan keputusan strategis.
Pendahuluan
Dalam
dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, pengambilan keputusan menjadi salah
satu keterampilan yang sangat penting bagi manajer dan pengusaha. Keputusan
yang tepat dapat membawa perusahaan ke arah kesuksesan, sementara keputusan
yang kurang bijaksana dapat menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu,
memahami konsep dan metode pengambilan keputusan adalah suatu keharusan bagi
siapa saja yang terlibat dalam dunia bisnis.
Pengambilan
keputusan tidak selalu mudah. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti
lingkungan bisnis, data yang tersedia, serta kemampuan dan pengalaman pengambil
keputusan. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, pengambilan keputusan
menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan analitis,
evaluasi yang matang, serta intuisi yang tajam.
Dalam
materi ini, kita akan membahas secara mendalam berbagai aspek pengambilan
keputusan dalam bisnis, termasuk tahapan prosesnya, jenis keputusan yang umum
diambil, serta metode dan alat yang dapat digunakan untuk membuat keputusan
yang lebih baik. Dengan pemahaman yang komprehensif, mahasiswa akan mampu
menghadapi tantangan dalam dunia bisnis dengan lebih percaya diri dan kompeten.
Konsep dan Pentingnya Pengambilan Keputusan dalam Bisnis
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah proses sistematis dalam memilih satu solusi atau tindakan
terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia guna mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Proses ini mencakup identifikasi masalah, analisis informasi
yang relevan, penilaian alternatif, dan pemilihan keputusan yang paling sesuai.
Menurut
Herbert A. Simon, seorang pionir dalam studi pengambilan keputusan, proses ini
terdiri dari tiga fase utama: Intelligence (identifikasi masalah), Design
(mengembangkan alternatif), dan Choice (memilih solusi terbaik).
1. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan tidak hanya sekadar memilih salah satu opsi, tetapi juga
mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Dalam bisnis,
keputusan dapat bersifat operasional, taktis, maupun strategis.
Contoh:
- Keputusan Operasional:
Menentukan jadwal produksi harian.
- Keputusan Taktis: Memilih
vendor bahan baku terbaik untuk menekan biaya.
- Keputusan Strategis: Menentukan
ekspansi ke pasar internasional.
2. Pentingnya Pengambilan Keputusan dalam Bisnis
Pengambilan
keputusan yang efektif memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan
perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengambilan keputusan sangat
penting dalam bisnis:
a.
Meningkatkan
Efisiensi Operasional
b.
Keputusan yang tepat membantu
perusahaan mengalokasikan sumber daya secara optimal, mengurangi pemborosan,
dan meningkatkan produktivitas.
Contoh: Mengadopsi teknologi otomatisasi dalam proses produksi
untuk meningkatkan efisiensi operasional.
b.
Membantu Perusahaan Beradaptasi dengan Perubahan Pasar
Lingkungan
bisnis yang dinamis memerlukan kemampuan pengambilan keputusan yang responsif
terhadap perubahan pasar, tren konsumen, dan regulasi pemerintah.
Contoh: Mengubah strategi pemasaran dari offline ke digital
marketing selama pandemi COVID-19.
c.
Mencegah dan Memitigasi Risiko Bisnis
Dengan
keputusan yang didasarkan pada analisis risiko yang matang, perusahaan dapat
menghindari potensi kerugian yang besar.
Contoh: Mengurangi ketergantungan pada satu pemasok bahan baku
untuk menghindari risiko rantai pasok.
3. Peran Manajer dalam Pengambilan Keputusan
Manajer
memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan karena mereka bertanggung
jawab dalam menentukan arah perusahaan dan memastikan alokasi sumber daya yang
efisien. Peran tersebut mencakup:
a.
Menentukan Strategi Perusahaan
Manajer
tingkat atas bertanggung jawab untuk merumuskan keputusan strategis yang
berdampak jangka panjang bagi perusahaan.
Contoh: CEO perusahaan e-commerce memutuskan untuk menambah
kategori produk baru berdasarkan analisis pasar.
b.
Mengalokasikan Sumber Daya secara Optimal
Manajer
harus memastikan bahwa sumber daya yang terbatas, seperti dana, tenaga kerja,
dan waktu, dialokasikan dengan cara yang paling produktif.
Contoh: Manajer keuangan memutuskan untuk meningkatkan investasi
dalam riset dan pengembangan produk baru.
c.
Mengelola Risiko dalam Bisnis
Manajer
harus mampu mengidentifikasi risiko potensial dan mengambil tindakan mitigasi
yang tepat.
Contoh: Manajer operasional memutuskan untuk membuat stok cadangan
guna mengantisipasi gangguan rantai pasok.
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dalam bisnis biasanya melibatkan beberapa tahapan yang sistematis:
- Identifikasi Masalah: Mengenali adanya permasalahan yang memerlukan
keputusan.
Contoh: Penurunan penjualan selama dua kuartal terakhir. - Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk
memahami masalah.
Contoh: Mengadakan survei konsumen untuk mengetahui penyebab penurunan penjualan. - Analisis Alternatif: Mengevaluasi berbagai opsi yang dapat diambil untuk
menyelesaikan masalah.
Contoh: Meluncurkan kampanye diskon atau memperbaiki layanan pelanggan. - Pemilihan Solusi: Memilih alternatif yang paling sesuai dengan tujuan
bisnis.
Contoh: Memutuskan untuk meluncurkan kampanye diskon. - Implementasi Keputusan: Melaksanakan keputusan yang telah diambil.
Contoh: Mengaktifkan kampanye diskon di semua saluran penjualan. - Evaluasi: Menilai hasil dari keputusan yang telah diambil untuk
mengetahui keberhasilannya.
Contoh: Mengevaluasi apakah kampanye diskon berhasil meningkatkan penjualan.
Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan dalam Bisnis
- Keputusan Terprogram
(Programmed Decisions):
Keputusan yang bersifat rutin dan dapat diatasi dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
Contoh: Menentukan jadwal kerja karyawan.
- Keputusan Tidak Terprogram
(Non-Programmed Decisions):
Keputusan yang bersifat unik dan memerlukan analisis serta
pertimbangan yang mendalam.
Contoh: Keputusan untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.
Contoh Pengambilan Keputusan yang Efektif
Studi
Kasus: Peluncuran Produk Baru oleh Perusahaan Pangan Seorang manajer pemasaran di perusahaan makanan harus
memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru berbahan dasar organik. Setelah
melakukan analisis pasar, survei konsumen, dan evaluasi biaya produksi, manajer
tersebut memutuskan untuk meluncurkan produk dengan strategi promosi yang
agresif. Keputusan ini berhasil meningkatkan pangsa pasar perusahaan sebesar
15% dalam setahun.
Faktor
Keberhasilan:
- Analisis pasar yang mendalam.
- Pelibatan tim lintas fungsi
dalam proses pengambilan keputusan.
- Evaluasi dan penyesuaian
strategi berdasarkan umpan balik pasar.
Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
- Keterbatasan Informasi: Informasi yang tidak lengkap dapat menyebabkan
keputusan yang tidak tepat.
- Tekanan Waktu: Keputusan yang harus diambil dengan cepat dapat
mengurangi kualitas analisis.
- Ketidakpastian: Lingkungan bisnis yang dinamis menyebabkan sulitnya
memprediksi hasil keputusan.
- Bias Kognitif: Pengaruh subjektif yang dapat menghambat pengambilan
keputusan yang rasional.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan Pengambilan Keputusan
- Menggunakan Data yang Valid: Mengandalkan data dan analisis yang akurat dalam
pengambilan keputusan.
- Melibatkan Tim yang Kompeten: Mengumpulkan masukan dari berbagai pihak yang memiliki
keahlian terkait.
- Menerapkan Teknologi: Menggunakan alat analitik dan sistem informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan.
- Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan
keputusan yang diambil tetap relevan.
Pengambilan
keputusan merupakan elemen krusial dalam bisnis yang menentukan keberhasilan
atau kegagalan suatu perusahaan. Manajer harus memiliki kemampuan analitis yang
baik, memahami lingkungan bisnis, serta mampu mempertimbangkan berbagai faktor
sebelum membuat keputusan. Dengan proses pengambilan keputusan yang efektif,
perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, beradaptasi dengan
perubahan pasar, dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Jenis-Jenis Keputusan dalam Bisnis
Dalam
dunia bisnis yang dinamis, keputusan merupakan fondasi penting yang menentukan
arah dan keberhasilan organisasi. Setiap keputusan memiliki karakteristik,
tujuan, dan tingkat kompleksitas yang berbeda. Oleh karena itu, memahami
berbagai jenis keputusan dalam bisnis dapat membantu pengelola bisnis untuk
memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan situasi dan kebutuhan organisasi.
1. Keputusan Strategis
Keputusan
strategis adalah keputusan yang bersifat jangka panjang dan memiliki dampak
signifikan terhadap arah perusahaan. Keputusan ini biasanya diambil oleh
manajemen tingkat atas, seperti CEO atau dewan direksi, dan menyangkut visi
serta misi organisasi.
Karakteristik
Keputusan Strategis:
- Berdampak luas pada seluruh
bagian perusahaan.
- Mengarah pada pencapaian tujuan
jangka panjang.
- Melibatkan alokasi sumber daya
yang besar.
- Menghadapi tingkat
ketidakpastian yang tinggi.
Contoh
Keputusan Strategis:
- Ekspansi ke pasar
internasional.
- Diversifikasi produk untuk
mengurangi risiko bisnis.
- Merger atau akuisisi perusahaan
lain.
Studi
Kasus:
Sebuah
perusahaan teknologi lokal memutuskan untuk berekspansi ke pasar Asia Tenggara.
Keputusan ini melibatkan analisis pasar yang mendalam, pengalokasian dana besar
untuk pemasaran, dan penyesuaian produk agar sesuai dengan preferensi konsumen
di negara target. Dengan strategi yang tepat, perusahaan tersebut berhasil
meningkatkan pendapatannya sebesar 40% dalam dua tahun.
2. Keputusan Taktis
Keputusan
taktis adalah keputusan yang lebih berfokus pada pelaksanaan strategi yang
telah ditetapkan. Keputusan ini biasanya diambil oleh manajer tingkat menengah
dan memiliki cakupan waktu yang lebih pendek dibandingkan keputusan strategis.
Karakteristik
Keputusan Taktis:
- Berdampak pada departemen atau
unit bisnis tertentu.
- Mendukung implementasi
keputusan strategis.
- Melibatkan alokasi sumber daya
yang lebih terbatas.
Contoh
Keputusan Taktis:
- Menentukan anggaran pemasaran
untuk kampanye produk baru.
- Mengatur jadwal pelatihan bagi
karyawan baru.
- Menetapkan kebijakan diskon
musiman untuk meningkatkan penjualan.
Studi
Kasus:
Dalam
rangka mendukung keputusan strategis ekspansi ke pasar internasional, tim
pemasaran perusahaan menetapkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk kampanye
digital di media sosial. Keputusan ini berhasil meningkatkan brand awareness di
negara target sebesar 25%.
3. Keputusan Operasional
Keputusan
operasional adalah keputusan yang diambil untuk mendukung kegiatan operasional
harian perusahaan. Keputusan ini bersifat rutin dan biasanya diambil oleh
manajer tingkat bawah atau supervisor.
Karakteristik
Keputusan Operasional:
- Bersifat jangka pendek dan
rutin.
- Berdampak pada kegiatan harian
perusahaan.
- Melibatkan alokasi sumber daya
yang kecil.
Contoh
Keputusan Operasional:
- Penjadwalan kerja karyawan.
- Pengaturan pengiriman barang
kepada pelanggan.
- Penyediaan stok bahan baku
untuk produksi harian.
Studi
Kasus:
Seorang
supervisor di perusahaan manufaktur memutuskan untuk menambah shift kerja
selama seminggu karena tingginya permintaan produk menjelang hari raya.
Keputusan ini memastikan pesanan pelanggan terpenuhi tanpa terjadi
keterlambatan pengiriman.
Perbedaan antara Keputusan Strategis, Taktis, dan
Operasional
Kriteria |
Keputusan
Strategis |
Keputusan
Taktis |
Keputusan
Operasional |
Jangka
Waktu |
Jangka Panjang |
Jangka Menengah |
Jangka Pendek |
Pengambil
Keputusan |
Manajemen Puncak |
Manajemen Menengah |
Manajemen Operasional |
Dampak |
Luas dan signifikan |
Terbatas pada unit bisnis |
Terfokus pada aktivitas harian |
Contoh |
Ekspansi pasar |
Anggaran pemasaran |
Penjadwalan kerja |
Studi Kasus Komprehensif: Keputusan Otomasi Proses Produksi
Sebuah
perusahaan manufaktur menghadapi dilema apakah akan mengotomasi proses
produksinya atau tetap menggunakan tenaga manusia. Keputusan ini memerlukan
analisis mendalam tentang biaya, produktivitas, dan dampaknya terhadap tenaga
kerja.
Analisis
Alternatif:
- Opsi 1: Otomasi Proses Produksi
- Keuntungan:
- Peningkatan produktivitas.
- Pengurangan biaya tenaga
kerja dalam jangka panjang.
- Konsistensi kualitas produk.
- Kerugian:
- Investasi awal yang besar.
- Potensi pemutusan hubungan
kerja bagi sebagian karyawan.
- Opsi 2: Tetap Menggunakan
Tenaga Manusia
- Keuntungan:
- Tidak memerlukan investasi
besar.
- Menjaga hubungan baik dengan
tenaga kerja.
- Kerugian:
- Produktivitas yang lebih
rendah.
- Kualitas produk yang mungkin
tidak konsisten.
Keputusan
yang Diambil:
Setelah
melakukan analisis biaya-manfaat dan konsultasi dengan pihak terkait, manajemen
memutuskan untuk mengadopsi otomasi secara bertahap dengan memberikan pelatihan
ulang kepada karyawan yang terdampak. Keputusan ini memungkinkan perusahaan
untuk tetap menjaga hubungan baik dengan karyawan sambil meningkatkan efisiensi
produksi.
Hasil:
Produktivitas meningkat sebesar 30% dalam enam bulan, dan sebagian besar
karyawan berhasil beralih ke peran baru yang lebih strategis.
Memahami
jenis-jenis keputusan dalam bisnis sangat penting bagi manajer dan pengelola
perusahaan karena setiap jenis keputusan memerlukan pendekatan yang berbeda.
Keputusan strategis menentukan arah jangka panjang perusahaan, keputusan taktis
mendukung implementasi strategi, dan keputusan operasional memastikan
kelancaran aktivitas harian. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis keputusan
ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih efektif dan adaptif dalam
menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan adalah proses memilih di antara berbagai alternatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Proses ini sangat penting dalam berbagai konteks, baik di
dunia bisnis, organisasi, maupun kehidupan sehari-hari. Pengambilan keputusan
yang efektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur agar dapat
meminimalkan risiko serta menghasilkan solusi yang optimal.
Tahapan
dalam proses pengambilan keputusan dapat dijelaskan secara rinci sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Tahap
pertama adalah mengenali dan memahami masalah yang perlu diselesaikan. Proses
ini memerlukan kemampuan untuk membedakan antara gejala dan akar masalah.
Identifikasi masalah yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan yang salah.
Langkah-langkah:
- Mengamati situasi atau kondisi
yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
- Mengidentifikasi penyebab utama
yang memicu permasalahan.
- Membuat perumusan masalah yang
jelas dan spesifik.
Contoh:
Dalam sebuah startup teknologi, tim pemasaran menyadari adanya penurunan jumlah
pelanggan aktif selama tiga bulan terakhir. Penurunan ini perlu diidentifikasi
apakah disebabkan oleh kualitas layanan, kompetitor, atau kebutuhan pelanggan
yang berubah.
2. Pengumpulan Informasi
Setelah
masalah teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi
yang relevan untuk memahami situasi secara mendalam. Informasi yang akurat dan
lengkap akan membantu dalam proses analisis dan pengambilan keputusan.
Langkah-langkah:
- Mengumpulkan data internal
seperti laporan keuangan, umpan balik pelanggan, dan catatan operasional.
- Melakukan riset eksternal untuk
mengetahui tren industri atau strategi kompetitor.
- Melibatkan tim lintas fungsi
untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Contoh:
Startup teknologi tersebut mengumpulkan data dari survei pelanggan, analisis
metrik aplikasi, serta memantau ulasan pengguna di media sosial. Informasi
menunjukkan bahwa banyak pelanggan merasa fitur aplikasi sudah usang
dibandingkan dengan kompetitor.
3. Analisis Alternatif
Pada
tahap ini, berbagai opsi solusi dieksplorasi dan dievaluasi. Analisis
alternatif penting untuk memastikan bahwa semua kemungkinan solusi
dipertimbangkan sebelum keputusan dibuat.
Langkah-langkah:
- Mengembangkan daftar alternatif
solusi yang mungkin.
- Mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan setiap opsi.
- Menggunakan alat bantu analisis
seperti SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) atau analisis
biaya-manfaat.
Contoh:
Alternatif yang dievaluasi oleh startup meliputi meningkatkan fitur aplikasi,
memberikan promosi diskon, atau mengadakan kampanye iklan besar-besaran.
4. Pemilihan Alternatif Terbaik
Tahap
ini adalah saat keputusan diambil dengan memilih alternatif yang paling efektif
dan efisien berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Langkah-langkah:
- Membandingkan hasil evaluasi
setiap alternatif.
- Memilih solusi yang paling
sesuai dengan tujuan organisasi dan kondisi yang ada.
- Mengantisipasi risiko yang
mungkin muncul dari keputusan yang diambil.
Contoh:
Startup memutuskan untuk meningkatkan fitur aplikasi dengan menambahkan fungsi
personalisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, karena opsi ini
dipandang memiliki dampak positif jangka panjang.
5. Implementasi Keputusan
Tahap
ini melibatkan pelaksanaan keputusan yang telah dipilih. Implementasi yang
efektif memerlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara
berbagai pihak.
Langkah-langkah:
- Membuat rencana implementasi
yang mencakup tugas, jadwal, dan alokasi sumber daya.
- Mengkomunikasikan keputusan
kepada seluruh pemangku kepentingan.
- Mengawasi proses implementasi
untuk memastikan keputusan dijalankan dengan baik.
Contoh:
Tim pengembang aplikasi di startup mulai bekerja untuk menambahkan fitur baru,
sementara tim pemasaran merancang kampanye komunikasi kepada pelanggan tentang
pembaruan tersebut.
6. Evaluasi dan Umpan Balik
Setelah
keputusan diimplementasikan, perlu dilakukan evaluasi untuk menilai
keberhasilannya dan mendapatkan umpan balik untuk perbaikan di masa depan.
Langkah-langkah:
- Mengukur hasil keputusan
berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
- Mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari keputusan yang telah diambil.
- Mengumpulkan masukan dari pihak
terkait untuk proses perbaikan.
Contoh:
Startup tersebut melakukan evaluasi setelah tiga bulan peluncuran fitur baru.
Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan aktif sebesar 20%. Namun,
ditemukan bahwa beberapa fitur masih kurang optimal sehingga memerlukan
pembaruan tambahan.
Dengan
mengikuti tahapan proses pengambilan keputusan yang sistematis, organisasi
dapat mengambil keputusan yang lebih efektif dan efisien. Pendekatan yang
terstruktur membantu meminimalkan risiko kesalahan dan memastikan bahwa solusi
yang dipilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengambilan
keputusan yang baik juga menciptakan peluang bagi inovasi dan perbaikan
berkelanjutan dalam organisasi.
Kesimpulan
Pengambilan
keputusan dalam bisnis adalah proses yang kompleks namun krusial untuk
keberhasilan organisasi. Dengan memahami konsep, jenis keputusan, dan tahapan
proses pengambilan keputusan, mahasiswa akan memiliki kemampuan analitis yang
kuat dalam menghadapi berbagai situasi bisnis.
Penguasaan
metode pengambilan keputusan dan evaluasi yang baik juga akan membantu mereka
menjadi pengambil keputusan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting
bagi setiap calon manajer dan pengusaha untuk terus mengembangkan keterampilan
ini.
Daftar Pustaka
- Robbins, S. P., & Coulter,
M. (2020). Management. Pearson.
- Schermerhorn, J. R. (2019). Management:
A Practical Introduction. Wiley.
- Griffin, R. W. (2021). Business
Essentials. Cengage Learning.
- Hill, C. W., & Jones, G. R.
(2020). Strategic Management Theory: An Integrated Approach.
Cengage Learning.
- Kotler, P., & Keller, K. L.
(2019). Marketing Management. Pearson.
- Wheelen, T. L., & Hunger,
J. D. (2018). Strategic Management and Business Policy. Pearson.
- Mintzberg, H. (2018). The
Strategy Process: Concepts, Contexts, and Cases. Prentice Hall.
- Pearce, J. A., & Robinson,
R. B. (2017). Strategic Management: Planning for Domestic and Global
Competition. McGraw-Hill.
0 Response to "Pengambilan Keputusan dalam Bisnis"
Posting Komentar