Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Pengambilan Keputusan dalam Bisnis

 


Deskripsi Singkat

Pengambilan keputusan dalam bisnis adalah proses memilih solusi terbaik dari beberapa alternatif untuk mencapai tujuan organisasi. Proses ini merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan sangat mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Materi ini akan membahas berbagai aspek terkait pengambilan keputusan, termasuk konsep dasar, jenis keputusan, tahapan proses pengambilan keputusan, metode pengambilan keputusan, serta contoh dan studi kasus nyata dalam dunia bisnis.

Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  1. Memahami konsep dan pentingnya pengambilan keputusan dalam bisnis.
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis keputusan yang umum dalam bisnis.
  3. Menguasai tahapan proses pengambilan keputusan yang efektif.
  4. Menerapkan berbagai metode pengambilan keputusan dalam situasi bisnis nyata.
  5. Mengevaluasi studi kasus terkait pengambilan keputusan dalam bisnis.
  6. Memberikan solusi kreatif dan logis dalam menghadapi permasalahan bisnis.

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan konsep dan fungsi pengambilan keputusan dalam bisnis.
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi proses pengambilan keputusan.
  3. Menggunakan metode pengambilan keputusan yang sesuai dalam konteks bisnis.
  4. Mengevaluasi efektivitas keputusan bisnis dengan studi kasus yang relevan.
  5. Mengembangkan kemampuan analitis dalam pengambilan keputusan strategis.

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, pengambilan keputusan menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting bagi manajer dan pengusaha. Keputusan yang tepat dapat membawa perusahaan ke arah kesuksesan, sementara keputusan yang kurang bijaksana dapat menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, memahami konsep dan metode pengambilan keputusan adalah suatu keharusan bagi siapa saja yang terlibat dalam dunia bisnis.

Pengambilan keputusan tidak selalu mudah. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti lingkungan bisnis, data yang tersedia, serta kemampuan dan pengalaman pengambil keputusan. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, pengambilan keputusan menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan analitis, evaluasi yang matang, serta intuisi yang tajam.

Dalam materi ini, kita akan membahas secara mendalam berbagai aspek pengambilan keputusan dalam bisnis, termasuk tahapan prosesnya, jenis keputusan yang umum diambil, serta metode dan alat yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Dengan pemahaman yang komprehensif, mahasiswa akan mampu menghadapi tantangan dalam dunia bisnis dengan lebih percaya diri dan kompeten.

Konsep dan Pentingnya Pengambilan Keputusan dalam Bisnis

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses sistematis dalam memilih satu solusi atau tindakan terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Proses ini mencakup identifikasi masalah, analisis informasi yang relevan, penilaian alternatif, dan pemilihan keputusan yang paling sesuai.

Menurut Herbert A. Simon, seorang pionir dalam studi pengambilan keputusan, proses ini terdiri dari tiga fase utama: Intelligence (identifikasi masalah), Design (mengembangkan alternatif), dan Choice (memilih solusi terbaik).

1. Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan tidak hanya sekadar memilih salah satu opsi, tetapi juga mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Dalam bisnis, keputusan dapat bersifat operasional, taktis, maupun strategis.

Contoh:

  • Keputusan Operasional: Menentukan jadwal produksi harian.
  • Keputusan Taktis: Memilih vendor bahan baku terbaik untuk menekan biaya.
  • Keputusan Strategis: Menentukan ekspansi ke pasar internasional.

2. Pentingnya Pengambilan Keputusan dalam Bisnis

Pengambilan keputusan yang efektif memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengambilan keputusan sangat penting dalam bisnis:

a.      Meningkatkan Efisiensi Operasional

b.      Keputusan yang tepat membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya secara optimal, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan produktivitas.

Contoh: Mengadopsi teknologi otomatisasi dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi operasional.

b. Membantu Perusahaan Beradaptasi dengan Perubahan Pasar

Lingkungan bisnis yang dinamis memerlukan kemampuan pengambilan keputusan yang responsif terhadap perubahan pasar, tren konsumen, dan regulasi pemerintah.

Contoh: Mengubah strategi pemasaran dari offline ke digital marketing selama pandemi COVID-19.

c. Mencegah dan Memitigasi Risiko Bisnis

Dengan keputusan yang didasarkan pada analisis risiko yang matang, perusahaan dapat menghindari potensi kerugian yang besar.

Contoh: Mengurangi ketergantungan pada satu pemasok bahan baku untuk menghindari risiko rantai pasok.

3. Peran Manajer dalam Pengambilan Keputusan

Manajer memiliki peran sentral dalam pengambilan keputusan karena mereka bertanggung jawab dalam menentukan arah perusahaan dan memastikan alokasi sumber daya yang efisien. Peran tersebut mencakup:

a. Menentukan Strategi Perusahaan

Manajer tingkat atas bertanggung jawab untuk merumuskan keputusan strategis yang berdampak jangka panjang bagi perusahaan.

Contoh: CEO perusahaan e-commerce memutuskan untuk menambah kategori produk baru berdasarkan analisis pasar.

b. Mengalokasikan Sumber Daya secara Optimal

Manajer harus memastikan bahwa sumber daya yang terbatas, seperti dana, tenaga kerja, dan waktu, dialokasikan dengan cara yang paling produktif.

Contoh: Manajer keuangan memutuskan untuk meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan produk baru.

c. Mengelola Risiko dalam Bisnis

Manajer harus mampu mengidentifikasi risiko potensial dan mengambil tindakan mitigasi yang tepat.

Contoh: Manajer operasional memutuskan untuk membuat stok cadangan guna mengantisipasi gangguan rantai pasok.

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya melibatkan beberapa tahapan yang sistematis:

  1. Identifikasi Masalah: Mengenali adanya permasalahan yang memerlukan keputusan.
    Contoh: Penurunan penjualan selama dua kuartal terakhir.
  2. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk memahami masalah.
    Contoh: Mengadakan survei konsumen untuk mengetahui penyebab penurunan penjualan.
  3. Analisis Alternatif: Mengevaluasi berbagai opsi yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah.
    Contoh: Meluncurkan kampanye diskon atau memperbaiki layanan pelanggan.
  4. Pemilihan Solusi: Memilih alternatif yang paling sesuai dengan tujuan bisnis.
    Contoh: Memutuskan untuk meluncurkan kampanye diskon.
  5. Implementasi Keputusan: Melaksanakan keputusan yang telah diambil.
    Contoh: Mengaktifkan kampanye diskon di semua saluran penjualan.
  6. Evaluasi: Menilai hasil dari keputusan yang telah diambil untuk mengetahui keberhasilannya.
    Contoh: Mengevaluasi apakah kampanye diskon berhasil meningkatkan penjualan.

Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan dalam Bisnis

  1. Keputusan Terprogram (Programmed Decisions):

Keputusan yang bersifat rutin dan dapat diatasi dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Contoh: Menentukan jadwal kerja karyawan.

  1. Keputusan Tidak Terprogram (Non-Programmed Decisions):

Keputusan yang bersifat unik dan memerlukan analisis serta pertimbangan yang mendalam.
Contoh: Keputusan untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.

Contoh Pengambilan Keputusan yang Efektif

Studi Kasus: Peluncuran Produk Baru oleh Perusahaan Pangan Seorang manajer pemasaran di perusahaan makanan harus memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru berbahan dasar organik. Setelah melakukan analisis pasar, survei konsumen, dan evaluasi biaya produksi, manajer tersebut memutuskan untuk meluncurkan produk dengan strategi promosi yang agresif. Keputusan ini berhasil meningkatkan pangsa pasar perusahaan sebesar 15% dalam setahun.

Faktor Keberhasilan:

  • Analisis pasar yang mendalam.
  • Pelibatan tim lintas fungsi dalam proses pengambilan keputusan.
  • Evaluasi dan penyesuaian strategi berdasarkan umpan balik pasar.

Tantangan dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

  1. Keterbatasan Informasi: Informasi yang tidak lengkap dapat menyebabkan keputusan yang tidak tepat.
  2. Tekanan Waktu: Keputusan yang harus diambil dengan cepat dapat mengurangi kualitas analisis.
  3. Ketidakpastian: Lingkungan bisnis yang dinamis menyebabkan sulitnya memprediksi hasil keputusan.
  4. Bias Kognitif: Pengaruh subjektif yang dapat menghambat pengambilan keputusan yang rasional.

Strategi untuk Mengatasi Tantangan Pengambilan Keputusan

  1. Menggunakan Data yang Valid: Mengandalkan data dan analisis yang akurat dalam pengambilan keputusan.
  2. Melibatkan Tim yang Kompeten: Mengumpulkan masukan dari berbagai pihak yang memiliki keahlian terkait.
  3. Menerapkan Teknologi: Menggunakan alat analitik dan sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.
  4. Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan keputusan yang diambil tetap relevan.

Pengambilan keputusan merupakan elemen krusial dalam bisnis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan. Manajer harus memiliki kemampuan analitis yang baik, memahami lingkungan bisnis, serta mampu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan. Dengan proses pengambilan keputusan yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, beradaptasi dengan perubahan pasar, dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Jenis-Jenis Keputusan dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis yang dinamis, keputusan merupakan fondasi penting yang menentukan arah dan keberhasilan organisasi. Setiap keputusan memiliki karakteristik, tujuan, dan tingkat kompleksitas yang berbeda. Oleh karena itu, memahami berbagai jenis keputusan dalam bisnis dapat membantu pengelola bisnis untuk memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan situasi dan kebutuhan organisasi.

1. Keputusan Strategis

Keputusan strategis adalah keputusan yang bersifat jangka panjang dan memiliki dampak signifikan terhadap arah perusahaan. Keputusan ini biasanya diambil oleh manajemen tingkat atas, seperti CEO atau dewan direksi, dan menyangkut visi serta misi organisasi.

Karakteristik Keputusan Strategis:

  • Berdampak luas pada seluruh bagian perusahaan.
  • Mengarah pada pencapaian tujuan jangka panjang.
  • Melibatkan alokasi sumber daya yang besar.
  • Menghadapi tingkat ketidakpastian yang tinggi.

Contoh Keputusan Strategis:

  • Ekspansi ke pasar internasional.
  • Diversifikasi produk untuk mengurangi risiko bisnis.
  • Merger atau akuisisi perusahaan lain.

Studi Kasus:

Sebuah perusahaan teknologi lokal memutuskan untuk berekspansi ke pasar Asia Tenggara. Keputusan ini melibatkan analisis pasar yang mendalam, pengalokasian dana besar untuk pemasaran, dan penyesuaian produk agar sesuai dengan preferensi konsumen di negara target. Dengan strategi yang tepat, perusahaan tersebut berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 40% dalam dua tahun.

2. Keputusan Taktis

Keputusan taktis adalah keputusan yang lebih berfokus pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Keputusan ini biasanya diambil oleh manajer tingkat menengah dan memiliki cakupan waktu yang lebih pendek dibandingkan keputusan strategis.

Karakteristik Keputusan Taktis:

  • Berdampak pada departemen atau unit bisnis tertentu.
  • Mendukung implementasi keputusan strategis.
  • Melibatkan alokasi sumber daya yang lebih terbatas.

Contoh Keputusan Taktis:

  • Menentukan anggaran pemasaran untuk kampanye produk baru.
  • Mengatur jadwal pelatihan bagi karyawan baru.
  • Menetapkan kebijakan diskon musiman untuk meningkatkan penjualan.

Studi Kasus:

Dalam rangka mendukung keputusan strategis ekspansi ke pasar internasional, tim pemasaran perusahaan menetapkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk kampanye digital di media sosial. Keputusan ini berhasil meningkatkan brand awareness di negara target sebesar 25%.

3. Keputusan Operasional

Keputusan operasional adalah keputusan yang diambil untuk mendukung kegiatan operasional harian perusahaan. Keputusan ini bersifat rutin dan biasanya diambil oleh manajer tingkat bawah atau supervisor.

Karakteristik Keputusan Operasional:

  • Bersifat jangka pendek dan rutin.
  • Berdampak pada kegiatan harian perusahaan.
  • Melibatkan alokasi sumber daya yang kecil.

Contoh Keputusan Operasional:

  • Penjadwalan kerja karyawan.
  • Pengaturan pengiriman barang kepada pelanggan.
  • Penyediaan stok bahan baku untuk produksi harian.

Studi Kasus:

Seorang supervisor di perusahaan manufaktur memutuskan untuk menambah shift kerja selama seminggu karena tingginya permintaan produk menjelang hari raya. Keputusan ini memastikan pesanan pelanggan terpenuhi tanpa terjadi keterlambatan pengiriman.

Perbedaan antara Keputusan Strategis, Taktis, dan Operasional

Kriteria

Keputusan Strategis

Keputusan Taktis

Keputusan Operasional

Jangka Waktu

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka Pendek

Pengambil Keputusan

Manajemen Puncak

Manajemen Menengah

Manajemen Operasional

Dampak

Luas dan signifikan

Terbatas pada unit bisnis

Terfokus pada aktivitas harian

Contoh

Ekspansi pasar

Anggaran pemasaran

Penjadwalan kerja

Studi Kasus Komprehensif: Keputusan Otomasi Proses Produksi

Sebuah perusahaan manufaktur menghadapi dilema apakah akan mengotomasi proses produksinya atau tetap menggunakan tenaga manusia. Keputusan ini memerlukan analisis mendalam tentang biaya, produktivitas, dan dampaknya terhadap tenaga kerja.

Analisis Alternatif:

  1. Opsi 1: Otomasi Proses Produksi
    • Keuntungan:
      • Peningkatan produktivitas.
      • Pengurangan biaya tenaga kerja dalam jangka panjang.
      • Konsistensi kualitas produk.
    • Kerugian:
      • Investasi awal yang besar.
      • Potensi pemutusan hubungan kerja bagi sebagian karyawan.
  2. Opsi 2: Tetap Menggunakan Tenaga Manusia
    • Keuntungan:
      • Tidak memerlukan investasi besar.
      • Menjaga hubungan baik dengan tenaga kerja.
    • Kerugian:
      • Produktivitas yang lebih rendah.
      • Kualitas produk yang mungkin tidak konsisten.

Keputusan yang Diambil:

Setelah melakukan analisis biaya-manfaat dan konsultasi dengan pihak terkait, manajemen memutuskan untuk mengadopsi otomasi secara bertahap dengan memberikan pelatihan ulang kepada karyawan yang terdampak. Keputusan ini memungkinkan perusahaan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan karyawan sambil meningkatkan efisiensi produksi.

Hasil:
Produktivitas meningkat sebesar 30% dalam enam bulan, dan sebagian besar karyawan berhasil beralih ke peran baru yang lebih strategis.

Memahami jenis-jenis keputusan dalam bisnis sangat penting bagi manajer dan pengelola perusahaan karena setiap jenis keputusan memerlukan pendekatan yang berbeda. Keputusan strategis menentukan arah jangka panjang perusahaan, keputusan taktis mendukung implementasi strategi, dan keputusan operasional memastikan kelancaran aktivitas harian. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis keputusan ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih efektif dan adaptif dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara berbagai alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses ini sangat penting dalam berbagai konteks, baik di dunia bisnis, organisasi, maupun kehidupan sehari-hari. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur agar dapat meminimalkan risiko serta menghasilkan solusi yang optimal.

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama adalah mengenali dan memahami masalah yang perlu diselesaikan. Proses ini memerlukan kemampuan untuk membedakan antara gejala dan akar masalah. Identifikasi masalah yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan yang salah.

Langkah-langkah:

  • Mengamati situasi atau kondisi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
  • Mengidentifikasi penyebab utama yang memicu permasalahan.
  • Membuat perumusan masalah yang jelas dan spesifik.

Contoh:
Dalam sebuah startup teknologi, tim pemasaran menyadari adanya penurunan jumlah pelanggan aktif selama tiga bulan terakhir. Penurunan ini perlu diidentifikasi apakah disebabkan oleh kualitas layanan, kompetitor, atau kebutuhan pelanggan yang berubah.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah masalah teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk memahami situasi secara mendalam. Informasi yang akurat dan lengkap akan membantu dalam proses analisis dan pengambilan keputusan.

Langkah-langkah:

  • Mengumpulkan data internal seperti laporan keuangan, umpan balik pelanggan, dan catatan operasional.
  • Melakukan riset eksternal untuk mengetahui tren industri atau strategi kompetitor.
  • Melibatkan tim lintas fungsi untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.

Contoh:
Startup teknologi tersebut mengumpulkan data dari survei pelanggan, analisis metrik aplikasi, serta memantau ulasan pengguna di media sosial. Informasi menunjukkan bahwa banyak pelanggan merasa fitur aplikasi sudah usang dibandingkan dengan kompetitor.

3. Analisis Alternatif

Pada tahap ini, berbagai opsi solusi dieksplorasi dan dievaluasi. Analisis alternatif penting untuk memastikan bahwa semua kemungkinan solusi dipertimbangkan sebelum keputusan dibuat.

Langkah-langkah:

  • Mengembangkan daftar alternatif solusi yang mungkin.
  • Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan setiap opsi.
  • Menggunakan alat bantu analisis seperti SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) atau analisis biaya-manfaat.

Contoh:
Alternatif yang dievaluasi oleh startup meliputi meningkatkan fitur aplikasi, memberikan promosi diskon, atau mengadakan kampanye iklan besar-besaran.

4. Pemilihan Alternatif Terbaik

Tahap ini adalah saat keputusan diambil dengan memilih alternatif yang paling efektif dan efisien berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Langkah-langkah:

  • Membandingkan hasil evaluasi setiap alternatif.
  • Memilih solusi yang paling sesuai dengan tujuan organisasi dan kondisi yang ada.
  • Mengantisipasi risiko yang mungkin muncul dari keputusan yang diambil.

Contoh:
Startup memutuskan untuk meningkatkan fitur aplikasi dengan menambahkan fungsi personalisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, karena opsi ini dipandang memiliki dampak positif jangka panjang.

5. Implementasi Keputusan

Tahap ini melibatkan pelaksanaan keputusan yang telah dipilih. Implementasi yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak.

Langkah-langkah:

  • Membuat rencana implementasi yang mencakup tugas, jadwal, dan alokasi sumber daya.
  • Mengkomunikasikan keputusan kepada seluruh pemangku kepentingan.
  • Mengawasi proses implementasi untuk memastikan keputusan dijalankan dengan baik.

Contoh:
Tim pengembang aplikasi di startup mulai bekerja untuk menambahkan fitur baru, sementara tim pemasaran merancang kampanye komunikasi kepada pelanggan tentang pembaruan tersebut.

6. Evaluasi dan Umpan Balik

Setelah keputusan diimplementasikan, perlu dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilannya dan mendapatkan umpan balik untuk perbaikan di masa depan.

Langkah-langkah:

  • Mengukur hasil keputusan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari keputusan yang telah diambil.
  • Mengumpulkan masukan dari pihak terkait untuk proses perbaikan.

Contoh:
Startup tersebut melakukan evaluasi setelah tiga bulan peluncuran fitur baru. Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan aktif sebesar 20%. Namun, ditemukan bahwa beberapa fitur masih kurang optimal sehingga memerlukan pembaruan tambahan.

Dengan mengikuti tahapan proses pengambilan keputusan yang sistematis, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih efektif dan efisien. Pendekatan yang terstruktur membantu meminimalkan risiko kesalahan dan memastikan bahwa solusi yang dipilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengambilan keputusan yang baik juga menciptakan peluang bagi inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.

Kesimpulan

Pengambilan keputusan dalam bisnis adalah proses yang kompleks namun krusial untuk keberhasilan organisasi. Dengan memahami konsep, jenis keputusan, dan tahapan proses pengambilan keputusan, mahasiswa akan memiliki kemampuan analitis yang kuat dalam menghadapi berbagai situasi bisnis.

Penguasaan metode pengambilan keputusan dan evaluasi yang baik juga akan membantu mereka menjadi pengambil keputusan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting bagi setiap calon manajer dan pengusaha untuk terus mengembangkan keterampilan ini.

Daftar Pustaka

  1. Robbins, S. P., & Coulter, M. (2020). Management. Pearson.
  2. Schermerhorn, J. R. (2019). Management: A Practical Introduction. Wiley.
  3. Griffin, R. W. (2021). Business Essentials. Cengage Learning.
  4. Hill, C. W., & Jones, G. R. (2020). Strategic Management Theory: An Integrated Approach. Cengage Learning.
  5. Kotler, P., & Keller, K. L. (2019). Marketing Management. Pearson.
  6. Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2018). Strategic Management and Business Policy. Pearson.
  7. Mintzberg, H. (2018). The Strategy Process: Concepts, Contexts, and Cases. Prentice Hall.
  8. Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (2017). Strategic Management: Planning for Domestic and Global Competition. McGraw-Hill.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengambilan Keputusan dalam Bisnis"

Posting Komentar