Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Peranan Teknologi Informasi dalam MRP

BAB 8 — Peranan Teknologi Informasi dalam MRP | Bahan Kuliah
Dosen / Pengelola: Nono Sugiono, S.E., M.M. · Bahan kuliah untuk program studi Manajemen · Versi HTML siap unduh

Pengantar

Materi ini membahas peranan Teknologi Informasi (TI) dalam konteks Material Requirements Planning (MRP) serta implikasinya terhadap manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management). Perkembangan teknologi informasi merupakan pendorong utama transformasi proses bisnis: dari pencatatan manual menjadi sistem terintegrasi yang mendukung keputusan real-time, pengurangan biaya, dan penciptaan nilai bagi pelanggan.

⤴ Kembali ke atas

Konsep MRP & Peranan TI

Konsep MRP tidak dapat dipisahkan dari evolusi teknologi informasi. TI memungkinkan pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis sehingga informasi dapat dibagikan (sharing) di seluruh jaringan perusahaan dan mitra bisnis. Dengan dukungan komputer dan telekomunikasi, penciptaan dan penyebaran informasi menjadi lebih cepat, murah, dan berkualitas.

⤴ Kembali ke atas

A. Perspektif Teknis

Pada tingkat teknis, peranan TI dalam MRP mencakup fungsi penciptaan, pengolahan, dan penyebaran data menjadi informasi yang relevan bagi pemangku kepentingan (stakeholders): manajemen, staf, pelanggan, dan mitra bisnis.

Fungsi Penciptaan

TI berfungsi sebagai medium yang mengubah fakta dan kejadian sehari-hari menjadi data kuantitatif. Pencatatan bisa dilakukan secara manual (data entry oleh user) atau otomatis (mis. barcode, smartcard, sensor).

  • Contoh manual: pencatatan pengeluaran gudang, keluhan pelanggan.
  • Contoh otomatis: pemakaian barcode untuk identifikasi barang, IoT sensor untuk monitoring stok.

Fungsi Penyebaran

Setelah data diubah menjadi informasi, TI bertugas menyimpan, mengorganisir, memilih, menyintesis, dan mendistribusikannya. Proses ini melibatkan basis data, struktur data, dan sistem berkas serta infrastruktur transmisi (bandwidth dan jaringan).

  1. Gathering: Pengumpulan entitas (teks, audio, citra, video).
  2. Organising: Penyimpanan dan strukturisasi data.
  3. Selecting: Fasilitas pencarian dan filter.
  4. Synthesizing: Penggabungan entitas menjadi paket informasi terpadu.
  5. Distributing: Menyalurkan informasi sesuai kebutuhan akses dan prioritas.
⤴ Kembali ke atas

B. Perspektif Manajerial

Dari sudut pandang manajerial, TI mendukung tujuan strategis seperti pengurangan risiko, efisiensi biaya, penciptaan nilai, dan pembentukan realitas bisnis baru melalui kanal digital.

Minimize Risks

TI menyediakan aplikasi forecasting, simulasi, dan advisory yang membantu manajemen mengurangi dan mengelola risiko (contoh: fluktuasi kurs, perubahan permintaan, keterlambatan pasokan).

Reduce Costs

Beberapa mekanisme pengurangan biaya melalui TI:

  • Eliminasi proses: Mengurangi aktivitas non value-added (mis. antrian kasir digantikan ATM).
  • Simplifikasi proses: Menyederhanakan rangkaian tugas (mis. permohonan kredit via intranet).
  • Integrasi proses: Menggabungkan tahapan yang redundant menjadi satu proses terkoordinasi.
  • Otomatisasi: Penerapan robotika, scanner, dan sistem otomatis lainnya.

Menciptakan Value

TI memungkinkan pendekatan one-to-one dengan pelanggan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas melalui personalisasi layanan dan pencatatan profil transaksi secara rinci.

Create New Realities

Internet menghadirkan arena bisnis baru (e-business) seperti e-commerce, e-procurement, yang mengubah cara perusahaan bersaing dan berkolaborasi.

⤴ Kembali ke atas

Extraprise Value Network (Intranet, Internet, Ekstranet)

Ketiga jaringan ini menjadi tulang punggung distribusi informasi di perusahaan modern:

  • Intranet: Jaringan internal perusahaan untuk komunikasi dan kolaborasi antar karyawan.
  • Internet: Jaringan publik yang memperluas cakupan pasar dan interaksi dengan pelanggan.
  • Ekstranet: Jaringan yang menghubungkan sistem perusahaan dengan mitra bisnis (supplier, vendor) untuk mempercepat pengadaan.
⤴ Kembali ke atas

E-Supply Chain Management (e-SCM)

E-SCM memanfaatkan internet untuk mengintegrasikan mitra kerja dalam proses supply, termasuk replenishment, collaborative planning, collaborative product development, e-procurement, dan e-logistics.

Prinsip Dasar e-SCM

  1. Informasi diperlakukan sebagai substitusi inventori: kapan dan seberapa detail informasi dibutuhkan.
  2. Kecepatan dan ketepatan informasi menentukan keunggulan bersaing (real-time & online).
  3. Relasi mitra bisnis sebagai aset strategis yang harus dipelihara (kepercayaan & profesionalisme).
⤴ Kembali ke atas

E-Customer Relationship Management (e-CRM)

E-CRM fokus pada integrasi data pelanggan dan relasi one-to-one, memperkaya profil transaksi untuk memprediksi kebutuhan masa depan dan meningkatkan frekuensi serta volume perdagangan.

Aspek Pemilihan Teknologi

  • Kriteria pelanggan yang beragam (individu, keluarga, institusi).
  • Akses multi-channel (telepon, web, kios, perangkat mobile).
  • Penggunaan teknologi beragam untuk menyesuaikan kebutuhan akses pelanggan.
⤴ Kembali ke atas

Tabel: Komponen & Fungsi Utama e-SCM

KomponenDeskripsiManfaat
Supply Chain ReplenishmentKolaborasi pemasok untuk memenuhi service level dan permintaan.Menurunkan stok, mengurangi biaya gudang.
Collaborative PlanningPerencanaan bersama antara operasi, produksi, dan distribusi.Mengurangi konflik kapasitas dan memperbaiki ketepatan pengiriman.
Collaborative Product DevelopmentPengembangan produk secara kolaboratif dengan mitra.Mempercepat time-to-market dan meningkatkan kualitas.
E-Procurement & E-LogisticsProses pengadaan dan logistik yang didukung internet.Efisiensi biaya pengadaan dan distribusi.
⤴ Kembali ke atas

Kesimpulan

Peranan TI dalam MRP bersifat kritis: dari fungsi teknis (penciptaan hingga distribusi informasi) hingga fungsi manajerial (pengelolaan risiko, efisiensi biaya, penciptaan nilai). Implementasi TI yang tepat dapat mentransformasi rantai pasokan menjadi lebih responsif, lean, dan customer-centric.

Di era digital, organisasi perlu memandang TI bukan sekadar alat, tetapi sebagai komponen strategis untuk merancang ulang proses bisnis, membangun ekosistem digital (EVN), dan memastikan kesinambungan nilai bagi semua pemangku kepentingan.

⤴ Kembali ke atas

Referensi & Catatan

Dokumen ini disusun berdasarkan bahan BAB 8 (file sumber: BAB 8.docx) dan ditambahkan penjelasan pengantar serta kesimpulan untuk keperluan pembelajaran. Untuk penggunaan akademik, silakan kutip sesuai pedoman sitasi institusi Anda.

© 2025 Nono Sugiono, S.E., M.M. · Bahan kuliah — Bebas digunakan untuk keperluan pengajaran internal.
Contact: hsugionono@gmail.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peranan Teknologi Informasi dalam MRP"

Posting Komentar

💖 Donasi