Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Konsep e–Supply Chain dalam Sistem Informasi Korporat Terpadu

Mata Kuliah: Manajemen Rantai Pasok

Daftar Isi

Pendahuluan

Konsep manajemen rantai pasokan (supply chain management) menggambarkan hubungan ketergantungan antarperusahaan dalam sistem bisnis yang saling terintegrasi. Semakin banyak entitas yang terlibat, semakin kompleks pula strategi pengelolaan yang harus diterapkan. Salah satu bentuk solusi atas kompleksitas tersebut adalah melalui penerapan Sistem Informasi Korporat Terpadu.

Sistem ini bertujuan mengintegrasikan tiga aliran utama dalam bisnis: produk dan jasa, uang, dan dokumen. Esensi dari pengelolaan sistem tersebut adalah memastikan bahwa seluruh data dan informasi yang melekat pada ketiga entitas tersebut dapat dikelola dengan baik, dari hulu hingga hilir rantai pasokan.

Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu

Pembangunan arsitektur sistem informasi korporat dimulai dengan mengenali siapa saja pihak yang membutuhkan teknologi ini, antara lain:

  • Konsumen – membutuhkan akses informasi terkait produk dan jasa.
  • Manajemen – memerlukan sistem yang andal untuk pengambilan keputusan strategis dan taktis.
  • Staf – memerlukan informasi operasional untuk mendukung aktivitas bisnis harian.
  • Rekanan bisnis – membutuhkan integrasi sistem dalam kegiatan pasokan dan kolaborasi.

Delapan Komponen Utama Arsitektur Sistem Informasi

No Komponen Deskripsi
1Selling Chain MISInteraksi langsung dengan pelanggan untuk transaksi bisnis.
2Customer Relationship MISMengelola komunikasi antara perusahaan dan pelanggan.
3Enterprise Resource Planning (ERP)Mengintegrasikan proses produksi dari bahan mentah hingga produk jadi.
4Management Control MISMemberikan data strategis bagi keputusan manajemen.
5Administrative Control MISMenunjang proses administratif perusahaan (back office).
6Supply Chain MISMenghubungkan sistem internal perusahaan dengan mitra bisnis.
7Enterprise Applications IntegrationMengintegrasikan berbagai sistem lintas divisi perusahaan.
8Knowledge-Tone ApplicationsMengubah data menjadi pengetahuan strategis bagi organisasi.
Diagram Tahapan Sistem Informasi Terpadu
Gambar 1. Tahapan Pengembangan Sistem Informasi Terpadu

Strategi Pengembangan Sistem Informasi Korporat

Mengembangkan sistem informasi terpadu merupakan proses bertahap yang berevolusi sesuai kesiapan organisasi dan teknologi. Lima tahapan utama adalah:

  1. Cross-Functional Business Unit – pengembangan aplikasi untuk fungsi bisnis spesifik.
  2. Strategic Business Limit – integrasi antar fungsi dalam satu unit bisnis.
  3. Integrated Enterprise – integrasi modul aplikasi lintas divisi perusahaan.
  4. Extended Enterprise – penggabungan sistem internal dengan mitra eksternal.
  5. Inter-Enterprise Community – jejaring sistem informasi antarperusahaan (internetworking).

Konsep e–Supply Chain

Konsep e–Supply Chain mengacu pada pengelolaan tiga aliran penting: produk, uang, dan informasi, yang semuanya diintegrasikan secara digital. Sistem ini memungkinkan perusahaan beroperasi secara efisien, real-time, dan berbasis kolaborasi daring dengan seluruh mitra rantai pasokan.

Diagram Lima Aspek Sistem TI Korporat
Gambar 2. Lima Aspek dalam Pengembangan Sistem TI Korporat

Lima Aspek Pengembangan e–Supply Chain

A. Consumer Management

Mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan baru maupun lama. Tujuan utamanya adalah menciptakan interaksi yang personal dan efisien untuk meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.

B. Catalogue Management

Fokus pada penyediaan informasi produk dan jasa secara digital, mencakup deskripsi, spesifikasi, harga, stok, dan media pendukung seperti gambar atau video produk.

C. Order Management

Mengelola proses pemesanan dan pembayaran elektronik. Termasuk verifikasi transaksi digital seperti kartu kredit, transfer bank, dan e-payment, dengan sistem dokumentasi elektronik yang sah secara hukum.

D. Delivery Management

Mengatur pengiriman produk fisik maupun digital, lengkap dengan informasi pengemasan, kurir, dan durasi pengiriman untuk memastikan kepuasan pelanggan.

E. Inventory Management

Mengatur persediaan berdasarkan data pemesanan dan pengiriman untuk memastikan efisiensi gudang, menekan biaya logistik, dan memenuhi kontrak jual-beli secara tepat waktu.

Penutup

Integrasi sistem informasi melalui konsep e–Supply Chain menjadi fondasi penting dalam mencapai efisiensi dan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan pengelolaan digital yang terpadu, organisasi dapat meningkatkan efektivitas rantai pasokan sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

Disusun oleh Nono Sugiono | STIE-IM Bandung

© 2025 Mata Kuliah Manajemen Rantai Pasok

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Konsep e–Supply Chain dalam Sistem Informasi Korporat Terpadu"

Posting Komentar

💖 Donasi