Pengelolaan Mata Rantai Pasokan dalam MRP
Bahan kuliah: konsep, arsitektur BOM, perhitungan kebutuhan material, lead time, safety stock, dan praktik implementasi MRP.
Pendahuluan
Material Requirements Planning (MRP) merupakan kerangka kerja perencanaan kebutuhan material yang digunakan untuk memastikan material yang tepat tersedia pada waktu yang tepat untuk mendukung produksi. Fokus utama materi ini adalah bagaimana mengelola "mata rantai pasokan" — yaitu masing-masing komponen, pemasok, dan hubungan antar-tahap dalam struktur produksi — sehingga perencanaan MRP dapat berjalan efektif dan efisien.
Konsep Dasar MRP
Tujuan MRP
MRP bertujuan mengoptimalkan ketersediaan material, meminimalkan persediaan berlebih, dan mensinkronkan jadwal produksi dengan permintaan akhir. MRP menghitung kebutuhan bersih (net requirements) berdasarkan jadwal produksi, stok tersedia, dan lead time.
Komponen Utama MRP
- Master Production Schedule (MPS) — jadwal produksi untuk item akhir.
- Bill of Materials (BOM) — struktur hirarkis komponen produk.
- Inventory Records — data stok, lot size, safety stock.
- Lead Times — waktu pemesanan, produksi, dan pengiriman per item.
Bill of Materials (BOM) dan Struktur Produk
BOM adalah peta komponen yang menjelaskan hubungan antara produk akhir dan bagian-bagian penyusunnya. Keakuratan BOM krusial untuk validitas perhitungan MRP.
Jenis BOM
- BOM tunggal (single-level) — menampilkan hubungan langsung satu tingkat.
- BOM multi-level — menggambarkan struktur bertingkat untuk produk kompleks.
Contoh tabel BOM sederhana:
| Item | Komponen | Qty per Produk | Level | 
|---|---|---|---|
| Produk A | Komponen X | 2 | 1 | 
| Produk A | Komponen Y | 1 | 1 | 
| Komponen X | Subkomponen Z | 3 | 2 | 
Perencanaan Kebutuhan Material
Langkah utama perhitungan MRP meliputi:
- Menentukan permintaan akhir (MPS).
- Meluruskan jadwal dengan BOM untuk menghitung kebutuhan gross.
- Memperhitungkan stok tersedia dan incoming receipts untuk mendapatkan net requirements.
- Menentukan waktu pemesanan (planned order releases) berdasarkan lead time.
Faktor kebijakan seperti ukuran lot (lot-sizing) juga memengaruhi hasil MRP. Metode umum: lot-for-lot, fixed order quantity, dan economic order quantity (EOQ) sebagai pertimbangan biaya.
Pengelolaan Lead Time dalam MRP
Lead time adalah parameter kritis dalam MRP — kesalahan dalam penetapan lead time menyebabkan under/over-stocking dan gangguan produksi. Pengelolaan lead time mencakup:
- Pengukuran lead time aktual (supplier, procurement, produksi, delivery).
- Pemisahan lead time menjadi komponen (order lead time, manufacturing lead time, transit time).
- Perlakuan variabilitas lead time (safety lead time atau buffer time).
- Kolaborasi dengan pemasok untuk mengurangi dan menstabilkan lead time.
Contoh data lead time per komponen:
| Komponen | Lead Time (hari) | Keterangan | 
|---|---|---|
| Komponen X | 10 | Lead time pemasok lokal | 
| Subkomponen Z | 20 | Impor, termasuk transit | 
Safety Stock dan Kebijakan Persediaan
Safety stock berfungsi menutup ketidakpastian permintaan dan lead time. Dalam konteks MRP, safety stock perlu dipisahkan dari perhitungan kebutuhan operasional agar tidak mengacaukan sinyal MRP (misal: permintaan safety stock yang tidak di-update).
Metode perhitungan safety stock sederhana
Safety stock = Z * σ_LT * √(D/period) — dimana Z adalah faktor service level, σ_LT adalah deviasi lead time, dan D/period adalah permintaan rata-rata per periode.
Implementasi MRP dan Integrasi Sistem
Implementasi MRP efektif mensyaratkan data yang bersih dan integrasi antara MPS, BOM, dan inventory records. Integrasi ERP/WMS mempercepat update dan meminimalkan kesalahan manual. Praktik terbaik termasuk melakukan pilot pada satu lini produk, pelatihan pengguna, dan mekanisme pengendalian perubahan BOM (BOM change control).
Studi Kasus & Contoh Perhitungan
Contoh singkat: Produk A (MPS = 100 unit minggu ke-4). Dengan BOM dan data stok, hitung planned order releases untuk Komponen X.
| Periode | MPS | Stok Awal | Gross Req | Net Req | Planned Receipt | Planned Release | 
|---|---|---|---|---|---|---|
| Minggu 3 | 0 | 20 | 0 | 0 | 0 | 0 | 
| Minggu 4 | 100 | 20 | 200 | 180 | 180 | 170 (jika lead time 10 hari) | 
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pengelolaan mata rantai pasokan dalam MRP menuntut ketepatan data (BOM, stok, lead time) dan kebijakan persediaan yang konsisten. Rekomendasi praktis: perbaiki akurasi BOM, ukur lead time berkala, gunakan lot-sizing yang sesuai, dan bangun kolaborasi pemasok untuk menekan ketidakpastian.
Referensi Singkat
- Orlicky, J. (1975). Material Requirements Planning.
- Silver, E., Pyke, D., & Peterson, R. (1998). Inventory Management and Production Planning and Scheduling.
- Chopra & Meindl — Supply Chain Management.

0 Response to "Pengelolaan Mata Rantai Pasokan dalam MRP "
Posting Komentar