Tak Menarik Lagi?
Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam diri seseorang adalah hal yang pasti. Kulit yang dulu kencang mulai berkeriput, rambut yang lebat perlahan memutih, dan tubuh yang dulu tegap kini sedikit melebar. Tapi benarkah semua itu yang membuat pasangan kita tak lagi menarik?
Bukan. Yang membuat seseorang tampak tak menarik
bukanlah garis-garis usia di wajahnya atau berat badan yang bertambah,
melainkan hilangnya rasa syukur di hati kita. Ketika kita mulai melirik ke
luar, membandingkan pasangan dengan sosok lain yang terlihat lebih sempurna,
saat itulah cinta perlahan terkikis. Bukan karena pasangan kita berubah, tetapi
karena pandangan kita yang tak lagi sama.
Cinta sejati bukan tentang menemukan seseorang
yang sempurna, tetapi tentang terus memilih dan mencintai orang yang sama,
meski waktu mengubah segalanya. Ia bukan sekadar tentang fisik yang menawan,
tetapi tentang bagaimana hati kita tetap bertaut meski usia bertambah. Tentang
bagaimana kita tetap saling menggenggam, meski dunia menawarkan banyak pilihan
lain.
Pernahkah kita berhenti sejenak dan melihat
pasangan dengan mata yang dulu penuh kagum? Pernahkah kita mengingat lagi
bagaimana dulu kita jatuh cinta padanya? Mungkin senyumnya tak lagi semuda
dulu, mungkin tawanya tak secerah saat pertama kali bertemu. Tapi di balik
semua itu, ada cinta yang tetap sama, ada kesetiaan yang tak tergantikan, ada
perjuangan bersama yang tak ternilai harganya.
Jangan biarkan bayangan "yang lebih
baik" di luar sana merusak apa yang telah kita bangun dengan cinta,
kesabaran, dan waktu. Karena pada akhirnya, ketertarikan bukan soal fisik,
tetapi tentang hati yang terus memilih untuk bertahan.
Cintailah pasanganmu, sebagaimana dulu kau
memilihnya. Syukurilah keberadaannya, sebagaimana dulu kau menginginkannya.
Karena cinta sejati tak diukur dari apa yang tampak di mata, tetapi dari
kesetiaan hati yang terus memeluk meski zaman berubah.
0 Response to "Tak Menarik Lagi?"
Posting Komentar