Pengantar Manajemen dan Bisnis
Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini memberikan pemahaman dasar mengenai konsep manajemen dan bisnis, termasuk peran dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis. Mahasiswa akan mempelajari elemen-elemen kunci dalam pengelolaan bisnis serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis. Dengan memahami teori dan praktik dasar manajemen serta lingkungan bisnis, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan analitis dan keterampilan pengambilan keputusan yang efektif.
Capaian Pembelajaran
Setelah
menyelesaikan pembahasan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu:
- Memahami konsep dasar manajemen
dan bisnis.
- Mengidentifikasi fungsi-fungsi
manajemen dalam organisasi bisnis.
- Menjelaskan pentingnya peran
manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Menghubungkan konsep manajemen
dengan tantangan dunia bisnis yang dinamis.
- Menggunakan studi kasus
sederhana untuk menganalisis permasalahan manajerial.
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa
diharapkan dapat:
- Menguasai konsep dasar
manajemen dan bisnis.
- Menjelaskan hubungan antara
manajemen dan lingkungan bisnis.
- Menganalisis penerapan fungsi
manajemen dalam berbagai konteks bisnis.
- Mengembangkan wawasan kritis
mengenai tren dan tantangan dalam dunia bisnis.
- Mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan bisnis.
Pendahuluan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari aktivitas manajerial, baik yang
dilakukan dalam lingkup organisasi besar maupun kegiatan personal. Sebuah
perusahaan besar dengan ribuan karyawan membutuhkan manajemen yang baik untuk
mengatur operasional, sumber daya manusia, dan keuangan agar tetap kompetitif
di pasar. Sebaliknya, seorang wirausahawan kecil juga membutuhkan manajemen
yang baik untuk memastikan bisnisnya berjalan sesuai rencana dan dapat berkembang.
Manajemen
adalah ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan
efisien. Dalam konteks bisnis, penerapan prinsip-prinsip manajemen yang baik
akan meningkatkan produktivitas, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap konsep manajemen dan bisnis menjadi fondasi
penting bagi siapa saja yang ingin sukses dalam dunia kerja maupun dalam usaha
sendiri.
Seiring
dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, dunia bisnis menjadi semakin
kompleks dan dinamis. Persaingan yang semakin ketat serta perubahan yang cepat
dalam preferensi konsumen menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan
menerapkan strategi manajerial yang efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang
manajemen dan bisnis, mahasiswa akan memiliki landasan yang kuat untuk
menghadapi tantangan ini.
Konsep Dasar Manajemen
Manajemen
adalah landasan dari segala bentuk kegiatan dalam organisasi, baik kecil maupun
besar. Tanpa adanya proses manajemen yang terstruktur dan sistematis,
organisasi akan sulit mencapai tujuannya secara efektif. Dalam konteks bisnis
modern, tantangan yang dihadapi manajer semakin kompleks karena adanya
perubahan teknologi, persaingan global, dan kebutuhan pasar yang terus
berkembang.
Seiring
dengan perkembangan zaman, manajemen telah berevolusi dari sekadar pengelolaan
operasional menjadi proses yang lebih strategis dan berorientasi pada inovasi.
Fungsi-fungsi manajemen tidak hanya penting dalam operasional sehari-hari,
tetapi juga dalam perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan
strategis.
Pembahasan
konsep dasar manajemen tidak dapat dilepaskan dari peran seorang manajer dalam
memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi berjalan selaras dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang
fungsi-fungsi manajemen menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan
organisasi.
Fungsi-Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah fungsi pertama dalam proses manajemen yang melibatkan penentuan tujuan
organisasi serta strategi yang akan digunakan untuk mencapainya. Perencanaan
memberikan arah yang jelas bagi organisasi dan memastikan bahwa semua sumber
daya digunakan secara optimal.
- Langkah-langkah Perencanaan:
- Analisis situasi untuk
memahami kondisi internal dan eksternal organisasi.
- Penetapan tujuan yang
spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
- Pengembangan strategi dan
rencana aksi untuk mencapai tujuan.
- Contoh: Perusahaan teknologi menetapkan tujuan untuk
meningkatkan pangsa pasar sebesar 10% dalam satu tahun dengan meluncurkan
produk inovatif.
- Studi Kasus: Google sebagai perusahaan teknologi terkemuka
merencanakan pengembangan produk seperti Google Pixel untuk meraih pasar
yang lebih besar.
- Kesimpulan: Perencanaan yang efektif memberikan arah yang jelas
dan menjadi dasar bagi fungsi manajemen lainnya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan sumber daya organisasi, termasuk manusia, material,
dan teknologi, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini
melibatkan pembentukan struktur organisasi yang efektif dan pembagian tugas
yang jelas.
- Langkah-langkah
Pengorganisasian:
- Identifikasi kegiatan yang
perlu dilakukan.
- Pengelompokan kegiatan yang
sejenis.
- Penetapan tanggung jawab dan
wewenang.
- Pembentukan struktur
organisasi yang sesuai.
- Contoh: Struktur organisasi matriks yang diterapkan oleh
perusahaan multinasional untuk mengelola berbagai proyek secara simultan.
- Studi Kasus: Perusahaan manufaktur yang membentuk departemen khusus
untuk pengembangan produk baru guna meningkatkan inovasi.
- Kesimpulan: Pengorganisasian yang baik memastikan bahwa setiap
sumber daya organisasi digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan.
3. Pengarahan (Leading)
Pengarahan
adalah proses memotivasi, membimbing, dan memimpin tim untuk menjalankan
tugas-tugas yang telah direncanakan. Fungsi ini melibatkan komunikasi yang
efektif, pemberian motivasi, dan pengembangan kepemimpinan.
- Langkah-langkah Pengarahan:
- Komunikasi yang jelas mengenai
tujuan dan tanggung jawab.
- Motivasi untuk meningkatkan
kinerja tim.
- Pemberian pelatihan dan bimbingan.
- Contoh: Seorang manajer memberikan pelatihan dan bimbingan
untuk meningkatkan produktivitas tim dalam mencapai target penjualan.
- Studi Kasus: Seorang CEO yang berhasil memotivasi karyawannya
selama masa krisis ekonomi dengan memberikan komunikasi yang transparan
dan insentif kinerja.
- Kesimpulan: Pengarahan yang efektif meningkatkan produktivitas dan
keterlibatan karyawan dalam organisasi.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian
adalah proses evaluasi terhadap kinerja organisasi untuk memastikan bahwa
tujuan tercapai sesuai dengan rencana. Fungsi ini melibatkan pemantauan,
pengukuran, dan tindakan korektif jika diperlukan.
- Langkah-langkah Pengendalian:
- Penetapan standar kinerja.
- Pengukuran hasil kinerja.
- Evaluasi hasil dibandingkan
dengan standar.
- Tindakan korektif jika
terdapat penyimpangan.
- Contoh: Audit keuangan tahunan untuk memastikan penggunaan
anggaran sesuai perencanaan.
- Studi Kasus: Perusahaan ritel yang melakukan evaluasi penjualan
bulanan untuk menyesuaikan strategi pemasaran.
- Kesimpulan: Pengendalian yang efektif memastikan organisasi tetap
berada pada jalur yang benar untuk mencapai tujuan.
Manajemen
adalah proses yang kompleks namun sangat penting dalam memastikan keberhasilan
organisasi. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian harus dijalankan secara sinergis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memahami dan menerapkan
konsep dasar manajemen, organisasi dapat menghadapi tantangan bisnis dengan
lebih efektif dan adaptif.
Sejarah Perkembangan Manajemen
Perkembangan
ilmu manajemen mencerminkan respons terhadap tantangan dan kebutuhan yang
berkembang di lingkungan organisasi. Secara umum, sejarah perkembangan
manajemen dapat dibagi menjadi beberapa periode utama yang mencerminkan
perubahan pendekatan dan pemikiran dalam mengelola organisasi.
1. Era Klasik (Late 19th Century - Early 20th Century)
Era
klasik dalam perkembangan manajemen muncul sebagai respons terhadap Revolusi
Industri yang membawa perubahan besar dalam produksi dan pengelolaan tenaga
kerja. Tokoh-tokoh utama pada era ini adalah Frederick Taylor dan Henri Fayol.
Kontribusi
Utama:
- Frederick Taylor (Scientific
Management):
- Frederick Taylor dikenal
sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
- Ia menekankan pentingnya
efisiensi dalam proses produksi dengan menerapkan metode ilmiah untuk
meningkatkan produktivitas.
- Taylor mengembangkan konsep
seperti studi waktu dan gerakan serta pembagian kerja yang jelas.
- Contoh: Implementasi pembagian
kerja yang lebih terstruktur di pabrik otomotif meningkatkan efisiensi
kerja.
- Henri Fayol (Administrative
Management):
- Fayol memperkenalkan
prinsip-prinsip manajemen yang dikenal dengan 14 Prinsip Manajemen Fayol.
- Prinsip-prinsip ini mencakup
pembagian kerja, otoritas, disiplin, kesatuan komando, dan lainnya.
- Fokusnya adalah pada
pengelolaan administrasi dan struktur organisasi secara keseluruhan.
- Contoh: Sebuah perusahaan
besar yang menggunakan prinsip kesatuan komando (unity of command) untuk
memastikan perintah yang jelas dari satu atasan.
Era
klasik memberikan dasar yang kuat dalam praktik manajemen dengan menekankan efisiensi
dan struktur yang jelas. Namun, pendekatan ini cenderung mengabaikan aspek
manusia dalam organisasi.
2. Era Neoklasik (1930-an - 1950-an)
Era
ini muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pendekatan klasik yang terlalu
fokus pada efisiensi dan mengabaikan aspek manusiawi dalam organisasi.
Kontribusi
Utama:
- Elton Mayo (Eksperimen
Hawthorne):
- Mayo melakukan eksperimen
terkenal di Pabrik Hawthorne yang menunjukkan bahwa perhatian terhadap
kebutuhan sosial pekerja dapat meningkatkan produktivitas.
- Hasil eksperimen ini
menekankan pentingnya hubungan antar manusia, komunikasi, dan motivasi
dalam organisasi.
- Contoh: Perusahaan yang
mengadakan pelatihan tim building untuk meningkatkan hubungan antar
karyawan dan meningkatkan produktivitas.
- Chester Barnard:
- Barnard menekankan pentingnya
komunikasi dan kerja sama dalam organisasi.
- Ia menganggap organisasi
sebagai sistem kerja sama antar individu yang memiliki tujuan bersama.
Pendekatan
neoklasik memberikan pemahaman bahwa manusia bukan sekadar "mesin
produksi" tetapi makhluk sosial yang perlu diperhatikan aspek emosional
dan sosialnya untuk meningkatkan kinerja.
3. Era Modern (1950-an - Sekarang)
Era
modern dalam manajemen ditandai dengan munculnya teknologi informasi,
globalisasi, dan kompleksitas lingkungan bisnis yang semakin meningkat.
Pendekatan modern menggabungkan elemen dari era klasik dan neoklasik dengan
penggunaan teknologi dan analisis data.
Kontribusi
Utama:
- Teori Sistem (Ludwig von
Bertalanffy):
- Organisasi dipandang sebagai
sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi.
- Pendekatan ini menekankan
pentingnya sinergi antar departemen dalam mencapai tujuan organisasi.
- Contoh: Perusahaan teknologi
yang mengintegrasikan tim pemasaran, pengembangan produk, dan layanan
pelanggan untuk memastikan peluncuran produk yang sukses.
- Pendekatan Kontingensi:
- Pendekatan ini menyatakan
bahwa tidak ada satu metode manajemen yang berlaku untuk semua situasi.
- Manajer harus menyesuaikan
pendekatan mereka sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
- Contoh: Perusahaan ritel yang
menerapkan strategi fleksibel selama pandemi COVID-19 untuk menyesuaikan
operasional dengan perubahan kebiasaan belanja konsumen.
- Penggunaan Teknologi Informasi:
- Teknologi modern memungkinkan
pengumpulan dan analisis data yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan.
- Sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) membantu perusahaan dalam mengelola berbagai aspek
operasional secara terintegrasi.
- Contoh: Amazon yang
menggunakan analisis data besar untuk memprediksi permintaan pelanggan
dan mengoptimalkan inventaris.
Era
modern memberikan fleksibilitas dan efisiensi yang lebih tinggi dalam manajemen
dengan memanfaatkan teknologi dan analisis data. Pendekatan ini menekankan
pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi lingkungan bisnis yang terus
berubah.
Sejarah
perkembangan manajemen menunjukkan evolusi dari pendekatan yang hanya berfokus
pada efisiensi menuju pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis teknologi.
Setiap era memberikan kontribusi penting yang membentuk praktik manajemen
modern saat ini. Dengan memahami perkembangan ini, para manajer dapat mengambil
keputusan yang lebih baik dan adaptif sesuai dengan tantangan yang dihadapi.
Konsep Dasar Bisnis
Bisnis
adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk menghasilkan
barang atau jasa yang dijual kepada konsumen dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Kegiatan bisnis tidak hanya terbatas pada produksi dan penjualan,
tetapi juga mencakup berbagai aktivitas pendukung seperti pemasaran, manajemen
keuangan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam ekosistem bisnis yang
dinamis, kemampuan untuk memahami konsep dasar bisnis sangat penting untuk
memastikan keberhasilan dan pertumbuhan usaha.
Bisnis
dapat dilihat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling
berhubungan. Elemen-elemen ini mencakup jenis bisnis yang dijalankan,
lingkungan bisnis yang memengaruhi operasional, serta strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Memahami berbagai aspek ini akan membantu
pelaku bisnis dalam mengambil keputusan yang tepat dan adaptif terhadap
perubahan lingkungan.
1. Jenis-Jenis Bisnis
Jenis
bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan aktivitas utama yang dilakukan oleh
perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis bisnis beserta penjelasannya:
- Bisnis Manufaktur:
- Merupakan bisnis yang fokus
pada produksi barang dari bahan mentah menjadi produk jadi yang siap
dijual.
- Contoh: PT Astra International
yang memproduksi kendaraan bermotor.
- Dalam bisnis manufaktur,
proses produksi yang efisien dan pengendalian kualitas sangat penting
untuk memastikan daya saing produk di pasar.
- Bisnis Jasa:
- Fokus pada penyediaan layanan
yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan tanpa menghasilkan produk fisik.
- Contoh: Gojek yang menyediakan
layanan transportasi online dan berbagai layanan digital lainnya.
- Dalam bisnis jasa, kepuasan
pelanggan dan kualitas layanan menjadi faktor utama dalam mempertahankan
pelanggan.
- Bisnis Perdagangan:
- Mengutamakan aktivitas
distribusi barang dari produsen ke konsumen akhir.
- Contoh: Indomaret yang
bergerak dalam bisnis ritel dengan menyediakan berbagai kebutuhan
sehari-hari.
- Efektivitas rantai pasok dan
strategi pemasaran menjadi kunci keberhasilan bisnis perdagangan.
2. Lingkungan Bisnis
Lingkungan
bisnis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi operasional perusahaan, baik
dari dalam maupun luar perusahaan. Lingkungan bisnis dapat diklasifikasikan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor
internal adalah elemen yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Beberapa di
antaranya adalah:
- Struktur Organisasi:
- Mengatur bagaimana tugas dan
tanggung jawab didistribusikan dalam perusahaan.
- Struktur yang jelas dapat
meningkatkan efisiensi dan koordinasi antarbagian.
- Budaya Perusahaan:
- Nilai-nilai dan norma yang
dianut oleh perusahaan yang memengaruhi perilaku karyawan.
- Contoh: Perusahaan dengan
budaya inovasi seperti Google mendorong kreativitas karyawan.
b. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal adalah elemen yang berada di luar kendali perusahaan namun memiliki
dampak signifikan terhadap operasional bisnis. Beberapa di antaranya adalah:
- Regulasi Pemerintah:
- Kebijakan pemerintah yang
mengatur aktivitas bisnis, seperti perpajakan dan perizinan.
- Contoh: Peraturan mengenai
pajak e-commerce yang memengaruhi bisnis digital.
- Kondisi Pasar:
- Permintaan dan penawaran di
pasar yang memengaruhi harga dan volume penjualan.
- Contoh: Tren belanja online
yang meningkat pesat selama pandemi.
- Teknologi:
- Perkembangan teknologi yang
memengaruhi cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan.
- Contoh: Penggunaan kecerdasan
buatan (AI) dalam analisis data bisnis.
Bisnis
adalah kegiatan yang kompleks dan dinamis yang mencakup berbagai jenis usaha
serta dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Pemahaman yang
mendalam tentang jenis bisnis dan lingkungan bisnis akan membantu pelaku usaha
dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan adaptif terhadap perubahan pasar.
Dalam era yang semakin digital ini, kemampuan untuk berinovasi dan mengikuti
perkembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan bisnis.
Hubungan
Manajemen dan Bisnis
Manajemen
merupakan elemen penting dalam kesuksesan bisnis karena membantu mengelola
sumber daya, menyusun strategi, dan mencapai tujuan. Bisnis yang dikelola
dengan manajemen yang baik akan mampu bersaing, tumbuh secara berkelanjutan,
serta memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif dan efisien. Sebaliknya,
bisnis tanpa pengelolaan yang tepat akan rentan menghadapi masalah seperti
pemborosan sumber daya, konflik internal, dan kegagalan mencapai target.
Hubungan
antara manajemen dan bisnis dapat dilihat dari bagaimana peran manajemen dalam
merencanakan strategi bisnis, mengorganisasi sumber daya, memimpin tim kerja,
serta mengendalikan jalannya operasional bisnis. Manajemen yang baik membantu
memastikan bahwa semua aspek bisnis bekerja secara sinergis untuk mencapai
tujuan perusahaan.
1. Peran Manajemen dalam Bisnis
Manajemen
memainkan berbagai peran penting dalam bisnis, yang mencakup:
- Mengelola Tim untuk Mencapai
Target:
- Salah satu tugas utama
manajemen adalah memastikan bahwa setiap individu dan tim dalam
perusahaan memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan yang harus
dicapai.
- Manajer harus mampu
mendistribusikan tugas, memberikan arahan, serta memotivasi tim agar
bekerja secara maksimal.
- Contoh: Pada bisnis retail
seperti Indomaret, manajer toko bertanggung jawab memastikan stok barang
cukup dan karyawan memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.
- Mengembangkan Strategi Bisnis
yang Efektif:
- Manajemen bertanggung jawab
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis yang akan
menentukan arah bisnis ke depan.
- Pengembangan strategi bisnis
melibatkan analisis pasar, identifikasi kebutuhan pelanggan, serta
evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
- Contoh: Perusahaan teknologi
seperti Gojek mengembangkan strategi bisnis dengan menambahkan berbagai layanan
dalam satu aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih luas.
Studi Kasus
Tokopedia:
Manajemen yang Baik untuk Kesuksesan Bisnis
Tokopedia
adalah salah satu perusahaan rintisan (startup) terbesar di Indonesia yang
berhasil menjadi platform e-commerce terkemuka. Keberhasilan Tokopedia tidak
lepas dari penerapan manajemen yang baik di berbagai aspek bisnisnya.
- Manajemen Sumber Daya: Tokopedia memiliki tim yang terstruktur dengan jelas
mulai dari pengembangan produk, pemasaran, hingga layanan pelanggan.
- Perencanaan Strategis: Tokopedia terus melakukan inovasi seperti pengembangan
layanan pembayaran dan logistik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
- Kepemimpinan yang Visioner: Manajemen puncak Tokopedia, seperti pendiri dan CEO,
memiliki visi yang jelas untuk menjadikan platform ini sebagai ekosistem
digital terbesar di Indonesia.
Tokopedia
juga menghadapi tantangan besar dalam hal persaingan dengan e-commerce lain
seperti Shopee dan Lazada. Namun, dengan manajemen yang efektif, mereka mampu
bertahan dan terus berkembang.
Hubungan
antara manajemen dan bisnis tidak dapat dipisahkan. Manajemen yang efektif
adalah kunci untuk mengelola sumber daya bisnis secara efisien, mengembangkan
strategi yang tepat, serta memastikan operasional bisnis berjalan sesuai
rencana. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat meningkatkan daya saing,
merespons perubahan pasar dengan cepat, dan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan. Contoh kesuksesan Tokopedia menunjukkan bahwa penerapan
manajemen yang efektif dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan bisnis.
Kesimpulan
Pembahasan
mengenai manajemen dan bisnis memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai
pentingnya pengelolaan sumber daya yang efektif dalam dunia bisnis yang
dinamis. Dengan memahami fungsi-fungsi manajemen serta konsep bisnis yang
mendasar, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan analitis dan strategi yang
diperlukan dalam dunia kerja. Manajemen yang baik tidak hanya mempengaruhi
keberhasilan organisasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis di tengah
persaingan yang semakin ketat.
Daftar Pustaka
- Griffin, R. W., & Moorhead,
G. (2017). Introduction to Management. McGraw-Hill.
- Robbins, S. P., & Coulter,
M. (2018). Management. Prentice Hall.
- Stoner, J. A. F., Freeman, R.
E., & Gilbert, D. R. (2019). Management. Pearson Education.
- Hill, C. W., & Jones, G. R.
(2020). Strategic Management: Theory. Cengage Learning.
- Wheelen, T. L., & Hunger,
J. D. (2021). Strategic Management and Business Policy. Pearson.
- Schermerhorn, J. R. (2022). Management
for Global Competitiveness. Wiley.
- Kotler, P., & Keller, K. L.
(2021). Marketing Management. Pearson.
- Mintzberg, H. (2020). Managing.
Berrett-Koehler Publishers.
0 Response to "Pengantar Manajemen dan Bisnis"
Posting Komentar