Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Pengantar Manajemen dan Bisnis

 

Deskripsi Singkat

Mata kuliah ini memberikan pemahaman dasar mengenai konsep manajemen dan bisnis, termasuk peran dan fungsi manajemen dalam organisasi bisnis. Mahasiswa akan mempelajari elemen-elemen kunci dalam pengelolaan bisnis serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis. Dengan memahami teori dan praktik dasar manajemen serta lingkungan bisnis, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan analitis dan keterampilan pengambilan keputusan yang efektif.

Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pembahasan topik ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  1. Memahami konsep dasar manajemen dan bisnis.
  2. Mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisnis.
  3. Menjelaskan pentingnya peran manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi.
  4. Menghubungkan konsep manajemen dengan tantangan dunia bisnis yang dinamis.
  5. Menggunakan studi kasus sederhana untuk menganalisis permasalahan manajerial.

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa diharapkan dapat:

  1. Menguasai konsep dasar manajemen dan bisnis.
  2. Menjelaskan hubungan antara manajemen dan lingkungan bisnis.
  3. Menganalisis penerapan fungsi manajemen dalam berbagai konteks bisnis.
  4. Mengembangkan wawasan kritis mengenai tren dan tantangan dalam dunia bisnis.
  5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis.

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak terlepas dari aktivitas manajerial, baik yang dilakukan dalam lingkup organisasi besar maupun kegiatan personal. Sebuah perusahaan besar dengan ribuan karyawan membutuhkan manajemen yang baik untuk mengatur operasional, sumber daya manusia, dan keuangan agar tetap kompetitif di pasar. Sebaliknya, seorang wirausahawan kecil juga membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan bisnisnya berjalan sesuai rencana dan dapat berkembang.

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Dalam konteks bisnis, penerapan prinsip-prinsip manajemen yang baik akan meningkatkan produktivitas, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep manajemen dan bisnis menjadi fondasi penting bagi siapa saja yang ingin sukses dalam dunia kerja maupun dalam usaha sendiri.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, dunia bisnis menjadi semakin kompleks dan dinamis. Persaingan yang semakin ketat serta perubahan yang cepat dalam preferensi konsumen menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan menerapkan strategi manajerial yang efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen dan bisnis, mahasiswa akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan ini.

Konsep Dasar Manajemen

Manajemen adalah landasan dari segala bentuk kegiatan dalam organisasi, baik kecil maupun besar. Tanpa adanya proses manajemen yang terstruktur dan sistematis, organisasi akan sulit mencapai tujuannya secara efektif. Dalam konteks bisnis modern, tantangan yang dihadapi manajer semakin kompleks karena adanya perubahan teknologi, persaingan global, dan kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Seiring dengan perkembangan zaman, manajemen telah berevolusi dari sekadar pengelolaan operasional menjadi proses yang lebih strategis dan berorientasi pada inovasi. Fungsi-fungsi manajemen tidak hanya penting dalam operasional sehari-hari, tetapi juga dalam perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis.

Pembahasan konsep dasar manajemen tidak dapat dilepaskan dari peran seorang manajer dalam memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi berjalan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif tentang fungsi-fungsi manajemen menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi.

Fungsi-Fungsi Manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah fungsi pertama dalam proses manajemen yang melibatkan penentuan tujuan organisasi serta strategi yang akan digunakan untuk mencapainya. Perencanaan memberikan arah yang jelas bagi organisasi dan memastikan bahwa semua sumber daya digunakan secara optimal.

  • Langkah-langkah Perencanaan:
    1. Analisis situasi untuk memahami kondisi internal dan eksternal organisasi.
    2. Penetapan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
    3. Pengembangan strategi dan rencana aksi untuk mencapai tujuan.
  • Contoh: Perusahaan teknologi menetapkan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar sebesar 10% dalam satu tahun dengan meluncurkan produk inovatif.
  • Studi Kasus: Google sebagai perusahaan teknologi terkemuka merencanakan pengembangan produk seperti Google Pixel untuk meraih pasar yang lebih besar.
  • Kesimpulan: Perencanaan yang efektif memberikan arah yang jelas dan menjadi dasar bagi fungsi manajemen lainnya.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses pengaturan sumber daya organisasi, termasuk manusia, material, dan teknologi, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini melibatkan pembentukan struktur organisasi yang efektif dan pembagian tugas yang jelas.

  • Langkah-langkah Pengorganisasian:
    1. Identifikasi kegiatan yang perlu dilakukan.
    2. Pengelompokan kegiatan yang sejenis.
    3. Penetapan tanggung jawab dan wewenang.
    4. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai.
  • Contoh: Struktur organisasi matriks yang diterapkan oleh perusahaan multinasional untuk mengelola berbagai proyek secara simultan.
  • Studi Kasus: Perusahaan manufaktur yang membentuk departemen khusus untuk pengembangan produk baru guna meningkatkan inovasi.
  • Kesimpulan: Pengorganisasian yang baik memastikan bahwa setiap sumber daya organisasi digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan.

3. Pengarahan (Leading)

Pengarahan adalah proses memotivasi, membimbing, dan memimpin tim untuk menjalankan tugas-tugas yang telah direncanakan. Fungsi ini melibatkan komunikasi yang efektif, pemberian motivasi, dan pengembangan kepemimpinan.

  • Langkah-langkah Pengarahan:
    1. Komunikasi yang jelas mengenai tujuan dan tanggung jawab.
    2. Motivasi untuk meningkatkan kinerja tim.
    3. Pemberian pelatihan dan bimbingan.
  • Contoh: Seorang manajer memberikan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan produktivitas tim dalam mencapai target penjualan.
  • Studi Kasus: Seorang CEO yang berhasil memotivasi karyawannya selama masa krisis ekonomi dengan memberikan komunikasi yang transparan dan insentif kinerja.
  • Kesimpulan: Pengarahan yang efektif meningkatkan produktivitas dan keterlibatan karyawan dalam organisasi.

4. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian adalah proses evaluasi terhadap kinerja organisasi untuk memastikan bahwa tujuan tercapai sesuai dengan rencana. Fungsi ini melibatkan pemantauan, pengukuran, dan tindakan korektif jika diperlukan.

  • Langkah-langkah Pengendalian:
    1. Penetapan standar kinerja.
    2. Pengukuran hasil kinerja.
    3. Evaluasi hasil dibandingkan dengan standar.
    4. Tindakan korektif jika terdapat penyimpangan.
  • Contoh: Audit keuangan tahunan untuk memastikan penggunaan anggaran sesuai perencanaan.
  • Studi Kasus: Perusahaan ritel yang melakukan evaluasi penjualan bulanan untuk menyesuaikan strategi pemasaran.
  • Kesimpulan: Pengendalian yang efektif memastikan organisasi tetap berada pada jalur yang benar untuk mencapai tujuan.

Manajemen adalah proses yang kompleks namun sangat penting dalam memastikan keberhasilan organisasi. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian harus dijalankan secara sinergis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan memahami dan menerapkan konsep dasar manajemen, organisasi dapat menghadapi tantangan bisnis dengan lebih efektif dan adaptif.

Sejarah Perkembangan Manajemen

Perkembangan ilmu manajemen mencerminkan respons terhadap tantangan dan kebutuhan yang berkembang di lingkungan organisasi. Secara umum, sejarah perkembangan manajemen dapat dibagi menjadi beberapa periode utama yang mencerminkan perubahan pendekatan dan pemikiran dalam mengelola organisasi.

1. Era Klasik (Late 19th Century - Early 20th Century)

Era klasik dalam perkembangan manajemen muncul sebagai respons terhadap Revolusi Industri yang membawa perubahan besar dalam produksi dan pengelolaan tenaga kerja. Tokoh-tokoh utama pada era ini adalah Frederick Taylor dan Henri Fayol.

Kontribusi Utama:

  1. Frederick Taylor (Scientific Management):
    • Frederick Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
    • Ia menekankan pentingnya efisiensi dalam proses produksi dengan menerapkan metode ilmiah untuk meningkatkan produktivitas.
    • Taylor mengembangkan konsep seperti studi waktu dan gerakan serta pembagian kerja yang jelas.
    • Contoh: Implementasi pembagian kerja yang lebih terstruktur di pabrik otomotif meningkatkan efisiensi kerja.
  2. Henri Fayol (Administrative Management):
    • Fayol memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen yang dikenal dengan 14 Prinsip Manajemen Fayol.
    • Prinsip-prinsip ini mencakup pembagian kerja, otoritas, disiplin, kesatuan komando, dan lainnya.
    • Fokusnya adalah pada pengelolaan administrasi dan struktur organisasi secara keseluruhan.
    • Contoh: Sebuah perusahaan besar yang menggunakan prinsip kesatuan komando (unity of command) untuk memastikan perintah yang jelas dari satu atasan.

Era klasik memberikan dasar yang kuat dalam praktik manajemen dengan menekankan efisiensi dan struktur yang jelas. Namun, pendekatan ini cenderung mengabaikan aspek manusia dalam organisasi.

2. Era Neoklasik (1930-an - 1950-an)

Era ini muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pendekatan klasik yang terlalu fokus pada efisiensi dan mengabaikan aspek manusiawi dalam organisasi.

Kontribusi Utama:

  1. Elton Mayo (Eksperimen Hawthorne):
    • Mayo melakukan eksperimen terkenal di Pabrik Hawthorne yang menunjukkan bahwa perhatian terhadap kebutuhan sosial pekerja dapat meningkatkan produktivitas.
    • Hasil eksperimen ini menekankan pentingnya hubungan antar manusia, komunikasi, dan motivasi dalam organisasi.
    • Contoh: Perusahaan yang mengadakan pelatihan tim building untuk meningkatkan hubungan antar karyawan dan meningkatkan produktivitas.
  2. Chester Barnard:
    • Barnard menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama dalam organisasi.
    • Ia menganggap organisasi sebagai sistem kerja sama antar individu yang memiliki tujuan bersama.

Pendekatan neoklasik memberikan pemahaman bahwa manusia bukan sekadar "mesin produksi" tetapi makhluk sosial yang perlu diperhatikan aspek emosional dan sosialnya untuk meningkatkan kinerja.

3. Era Modern (1950-an - Sekarang)

Era modern dalam manajemen ditandai dengan munculnya teknologi informasi, globalisasi, dan kompleksitas lingkungan bisnis yang semakin meningkat. Pendekatan modern menggabungkan elemen dari era klasik dan neoklasik dengan penggunaan teknologi dan analisis data.

Kontribusi Utama:

  1. Teori Sistem (Ludwig von Bertalanffy):
    • Organisasi dipandang sebagai sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi.
    • Pendekatan ini menekankan pentingnya sinergi antar departemen dalam mencapai tujuan organisasi.
    • Contoh: Perusahaan teknologi yang mengintegrasikan tim pemasaran, pengembangan produk, dan layanan pelanggan untuk memastikan peluncuran produk yang sukses.
  2. Pendekatan Kontingensi:
    • Pendekatan ini menyatakan bahwa tidak ada satu metode manajemen yang berlaku untuk semua situasi.
    • Manajer harus menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
    • Contoh: Perusahaan ritel yang menerapkan strategi fleksibel selama pandemi COVID-19 untuk menyesuaikan operasional dengan perubahan kebiasaan belanja konsumen.
  3. Penggunaan Teknologi Informasi:
    • Teknologi modern memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
    • Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) membantu perusahaan dalam mengelola berbagai aspek operasional secara terintegrasi.
    • Contoh: Amazon yang menggunakan analisis data besar untuk memprediksi permintaan pelanggan dan mengoptimalkan inventaris.

Era modern memberikan fleksibilitas dan efisiensi yang lebih tinggi dalam manajemen dengan memanfaatkan teknologi dan analisis data. Pendekatan ini menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi lingkungan bisnis yang terus berubah.

Sejarah perkembangan manajemen menunjukkan evolusi dari pendekatan yang hanya berfokus pada efisiensi menuju pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis teknologi. Setiap era memberikan kontribusi penting yang membentuk praktik manajemen modern saat ini. Dengan memahami perkembangan ini, para manajer dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan adaptif sesuai dengan tantangan yang dihadapi.

Konsep Dasar Bisnis

Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual kepada konsumen dengan tujuan memperoleh keuntungan. Kegiatan bisnis tidak hanya terbatas pada produksi dan penjualan, tetapi juga mencakup berbagai aktivitas pendukung seperti pemasaran, manajemen keuangan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam ekosistem bisnis yang dinamis, kemampuan untuk memahami konsep dasar bisnis sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan pertumbuhan usaha.

Bisnis dapat dilihat sebagai sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berhubungan. Elemen-elemen ini mencakup jenis bisnis yang dijalankan, lingkungan bisnis yang memengaruhi operasional, serta strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Memahami berbagai aspek ini akan membantu pelaku bisnis dalam mengambil keputusan yang tepat dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.

1. Jenis-Jenis Bisnis

Jenis bisnis dapat diklasifikasikan berdasarkan aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa jenis bisnis beserta penjelasannya:

  1. Bisnis Manufaktur:
    • Merupakan bisnis yang fokus pada produksi barang dari bahan mentah menjadi produk jadi yang siap dijual.
    • Contoh: PT Astra International yang memproduksi kendaraan bermotor.
    • Dalam bisnis manufaktur, proses produksi yang efisien dan pengendalian kualitas sangat penting untuk memastikan daya saing produk di pasar.
  2. Bisnis Jasa:
    • Fokus pada penyediaan layanan yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan tanpa menghasilkan produk fisik.
    • Contoh: Gojek yang menyediakan layanan transportasi online dan berbagai layanan digital lainnya.
    • Dalam bisnis jasa, kepuasan pelanggan dan kualitas layanan menjadi faktor utama dalam mempertahankan pelanggan.
  3. Bisnis Perdagangan:
    • Mengutamakan aktivitas distribusi barang dari produsen ke konsumen akhir.
    • Contoh: Indomaret yang bergerak dalam bisnis ritel dengan menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari.
    • Efektivitas rantai pasok dan strategi pemasaran menjadi kunci keberhasilan bisnis perdagangan.

2. Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi operasional perusahaan, baik dari dalam maupun luar perusahaan. Lingkungan bisnis dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah elemen yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Struktur Organisasi:
    • Mengatur bagaimana tugas dan tanggung jawab didistribusikan dalam perusahaan.
    • Struktur yang jelas dapat meningkatkan efisiensi dan koordinasi antarbagian.
  2. Budaya Perusahaan:
    • Nilai-nilai dan norma yang dianut oleh perusahaan yang memengaruhi perilaku karyawan.
    • Contoh: Perusahaan dengan budaya inovasi seperti Google mendorong kreativitas karyawan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah elemen yang berada di luar kendali perusahaan namun memiliki dampak signifikan terhadap operasional bisnis. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Regulasi Pemerintah:
    • Kebijakan pemerintah yang mengatur aktivitas bisnis, seperti perpajakan dan perizinan.
    • Contoh: Peraturan mengenai pajak e-commerce yang memengaruhi bisnis digital.
  2. Kondisi Pasar:
    • Permintaan dan penawaran di pasar yang memengaruhi harga dan volume penjualan.
    • Contoh: Tren belanja online yang meningkat pesat selama pandemi.
  3. Teknologi:
    • Perkembangan teknologi yang memengaruhi cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan.
    • Contoh: Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis data bisnis.

Bisnis adalah kegiatan yang kompleks dan dinamis yang mencakup berbagai jenis usaha serta dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Pemahaman yang mendalam tentang jenis bisnis dan lingkungan bisnis akan membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan adaptif terhadap perubahan pasar. Dalam era yang semakin digital ini, kemampuan untuk berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan bisnis.

Hubungan Manajemen dan Bisnis

Manajemen merupakan elemen penting dalam kesuksesan bisnis karena membantu mengelola sumber daya, menyusun strategi, dan mencapai tujuan. Bisnis yang dikelola dengan manajemen yang baik akan mampu bersaing, tumbuh secara berkelanjutan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan dengan efektif dan efisien. Sebaliknya, bisnis tanpa pengelolaan yang tepat akan rentan menghadapi masalah seperti pemborosan sumber daya, konflik internal, dan kegagalan mencapai target.

Hubungan antara manajemen dan bisnis dapat dilihat dari bagaimana peran manajemen dalam merencanakan strategi bisnis, mengorganisasi sumber daya, memimpin tim kerja, serta mengendalikan jalannya operasional bisnis. Manajemen yang baik membantu memastikan bahwa semua aspek bisnis bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan perusahaan.

1. Peran Manajemen dalam Bisnis

Manajemen memainkan berbagai peran penting dalam bisnis, yang mencakup:

  1. Mengelola Tim untuk Mencapai Target:
    • Salah satu tugas utama manajemen adalah memastikan bahwa setiap individu dan tim dalam perusahaan memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan yang harus dicapai.
    • Manajer harus mampu mendistribusikan tugas, memberikan arahan, serta memotivasi tim agar bekerja secara maksimal.
    • Contoh: Pada bisnis retail seperti Indomaret, manajer toko bertanggung jawab memastikan stok barang cukup dan karyawan memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.
  2. Mengembangkan Strategi Bisnis yang Efektif:
    • Manajemen bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis yang akan menentukan arah bisnis ke depan.
    • Pengembangan strategi bisnis melibatkan analisis pasar, identifikasi kebutuhan pelanggan, serta evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
    • Contoh: Perusahaan teknologi seperti Gojek mengembangkan strategi bisnis dengan menambahkan berbagai layanan dalam satu aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih luas.

Studi Kasus

Tokopedia: Manajemen yang Baik untuk Kesuksesan Bisnis

Tokopedia adalah salah satu perusahaan rintisan (startup) terbesar di Indonesia yang berhasil menjadi platform e-commerce terkemuka. Keberhasilan Tokopedia tidak lepas dari penerapan manajemen yang baik di berbagai aspek bisnisnya.

  1. Manajemen Sumber Daya: Tokopedia memiliki tim yang terstruktur dengan jelas mulai dari pengembangan produk, pemasaran, hingga layanan pelanggan.
  2. Perencanaan Strategis: Tokopedia terus melakukan inovasi seperti pengembangan layanan pembayaran dan logistik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
  3. Kepemimpinan yang Visioner: Manajemen puncak Tokopedia, seperti pendiri dan CEO, memiliki visi yang jelas untuk menjadikan platform ini sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia.

Tokopedia juga menghadapi tantangan besar dalam hal persaingan dengan e-commerce lain seperti Shopee dan Lazada. Namun, dengan manajemen yang efektif, mereka mampu bertahan dan terus berkembang.

Hubungan antara manajemen dan bisnis tidak dapat dipisahkan. Manajemen yang efektif adalah kunci untuk mengelola sumber daya bisnis secara efisien, mengembangkan strategi yang tepat, serta memastikan operasional bisnis berjalan sesuai rencana. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat meningkatkan daya saing, merespons perubahan pasar dengan cepat, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Contoh kesuksesan Tokopedia menunjukkan bahwa penerapan manajemen yang efektif dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan bisnis.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai manajemen dan bisnis memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya yang efektif dalam dunia bisnis yang dinamis. Dengan memahami fungsi-fungsi manajemen serta konsep bisnis yang mendasar, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan analitis dan strategi yang diperlukan dalam dunia kerja. Manajemen yang baik tidak hanya mempengaruhi keberhasilan organisasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Daftar Pustaka

  1. Griffin, R. W., & Moorhead, G. (2017). Introduction to Management. McGraw-Hill.
  2. Robbins, S. P., & Coulter, M. (2018). Management. Prentice Hall.
  3. Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R. (2019). Management. Pearson Education.
  4. Hill, C. W., & Jones, G. R. (2020). Strategic Management: Theory. Cengage Learning.
  5. Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2021). Strategic Management and Business Policy. Pearson.
  6. Schermerhorn, J. R. (2022). Management for Global Competitiveness. Wiley.
  7. Kotler, P., & Keller, K. L. (2021). Marketing Management. Pearson.
  8. Mintzberg, H. (2020). Managing. Berrett-Koehler Publishers.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengantar Manajemen dan Bisnis"

Posting Komentar