Soal UTS Manajemen Strategi
UJIAN TENGAH
SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2021/2022
MATA
KULIAH : Manajemen Strategi
DOSEN
: Nono Sugiono, SE.,
MM.
SIFAT
UJIAN ` : Take Home
- Menurut analisis Anda, Strategi apa yang terbaik bagi perusahaan untuk tumbuh ketika bisnis utamanya sudah memasuki tahap mature dalam perkembangan bisnisnya? Berikan penjelasan Anda.
- Jelaskan beberapa strategi fungsional yang meliputi strategi Marketing, Operasional, Keuangan, dan strategi SDM, serta berikan contoh masing-masing strategi tersebut.
- Menurut Anda, apakah strategi fungsional saling tergantung satu sama lain, atau dapatkah startegi-strategi tersebut dirumuskan secara independen? Berikan penjelasan beserta ilustrasinya.
- Terdapat beberapa aspek yang menentukan keberhasilan implementasi strategi, diantaranya adalah leadership, komunikasi, motivasi, dan supervisi. Jelaskan mengenai keempat aspek tersebut beserta alasan konkritnya.
- Sebutkan dan jelaskan setidaknya 5 (lima) permasalahan yang mungkin terjadi ketika perusahaan berusaha menerapkan sebuah strategi dan menjadi penyebab kegagalan implementasi strategi tersebut.
- Metode evaluasi strategi dapat dilakukan diantaranya dengan pendekatan balanced scorecard (BSC) method. Jelaskan bagaimana metode tersebut dilaksanakan, serta 4 perspektif dalam balanced scorecard.
- Jelaskan berbagai persamaan dan perbedaan aktivitas monitoring, forecasting dan assessing dalam kaitannya dengan aktivitas environmental scanning?
- Jelaskan berbagai alat analisis lingkungan eksternal yang saudara ketahui serta berikan contoh analisis lingkungan eksternal yang dilakukan oleh sebuah perusahaan!
- Jelaskan berbagai alat analisis lingkungan internal yang saudara ketahui serta berikan contoh analisis lingkungan internal yang dilakukan korporasi di Indonesia.
- Apakah yang dimaksud dengan analisis situasiasional dalam formulasi strategi serta jelaskan alat analisis situasional yang saudara ketahui.
Jawaban
:
1.
Strategi Terbaik bagi
Perusahaan untuk Tumbuh di Tahap Mature
Ketika bisnis sudah memasuki tahap mature, perusahaan dapat
menerapkan strategi berikut agar tetap tumbuh:
·
Diversifikasi Produk
Perusahaan menciptakan produk baru yang berbeda namun masih berkaitan dengan
produk utama untuk menangkap pasar baru.
Contoh: Perusahaan otomotif menambah produk seperti kendaraan listrik
atau layanan finansial otomotif.
·
Ekspansi Pasar
Memasuki pasar geografis baru, baik domestik maupun internasional.
Contoh: Perusahaan FMCG membuka cabang distribusi di luar negeri.
·
Integrasi Vertikal
Mengakuisisi pemasok atau distributor untuk mengontrol rantai pasok.
Contoh: Perusahaan makanan membeli perusahaan logistik untuk
memastikan distribusi yang lancar.
·
Inovasi Model Bisnis
Mengadopsi teknologi atau model bisnis baru seperti transformasi digital atau subscription-based
model.
Contoh: Perusahaan software beralih ke model langganan cloud.
2.
Strategi Fungsional
·
Strategi Marketing
Fokus pada segmentasi, targeting, dan positioning (STP), serta bauran pemasaran
4P (produk, harga, tempat, promosi).
Contoh: Pemasaran digital melalui iklan media sosial untuk menjangkau
generasi muda.
·
Strategi Operasional
Peningkatan efisiensi proses produksi atau pengurangan biaya.
Contoh: Mengimplementasikan teknologi otomatisasi pada lini produksi.
·
Strategi Keuangan
Optimalisasi sumber pendanaan, pengelolaan biaya, dan investasi jangka panjang.
Contoh: Menggunakan pembiayaan eksternal seperti IPO untuk ekspansi.
·
Strategi SDM
Peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan, rekrutmen, dan manajemen
kinerja.
Contoh: Program pelatihan kepemimpinan untuk karyawan berpotensi
tinggi.
3.
Keterkaitan Strategi
Fungsional
Strategi fungsional saling bergantung satu sama lain dan
tidak dapat dirumuskan secara independen.
·
Ilustrasi
Jika strategi marketing berfokus pada peningkatan permintaan, strategi
operasional harus mendukung dengan peningkatan kapasitas produksi, strategi
keuangan harus mendanai investasi tersebut, dan strategi SDM harus menyediakan
tenaga kerja berkualitas.
Contoh: Perusahaan teknologi meluncurkan
produk baru. Pemasaran menarik perhatian konsumen, operasional memproduksi
produk berkualitas, keuangan memastikan pendanaan, dan SDM merekrut talenta
baru.
4.
Aspek Keberhasilan
Implementasi Strategi
·
Leadership
Pemimpin menetapkan visi, tujuan, dan arah yang jelas. Kepemimpinan yang kuat
mendorong semua bagian organisasi menuju tujuan bersama.
Alasan: Tanpa pemimpin yang kompeten, implementasi strategi akan
kehilangan arah.
·
Komunikasi
Penyampaian strategi harus jelas ke seluruh level organisasi agar setiap
anggota paham peran mereka.
Alasan: Minimnya komunikasi menyebabkan kebingungan dan implementasi
yang tidak konsisten.
·
Motivasi
Mendorong karyawan untuk bekerja sesuai tujuan strategi dengan insentif atau
apresiasi.
Alasan: Karyawan yang tidak termotivasi akan kurang berkomitmen
terhadap implementasi strategi.
·
Supervisi
Monitoring pelaksanaan strategi secara berkala untuk memastikan sesuai dengan
rencana.
Alasan: Supervisi membantu mendeteksi hambatan dan membuat perbaikan
cepat.
5.
Permasalahan Implementasi
Strategi
- Kurangnya Komitmen ManajemenKepemimpinan yang tidak mendukung akan menghambat implementasi strategi.
- Komunikasi yang Tidak EfektifStrategi tidak dipahami oleh tim karena informasi yang kurang jelas.
- Resistensi PerubahanKaryawan enggan berubah dari kebiasaan lama.
- Sumber Daya yang Tidak MemadaiStrategi gagal karena kurangnya pendanaan atau keterampilan.
- Pengukuran Kinerja yang BurukTidak adanya indikator keberhasilan yang jelas menyebabkan implementasi tidak terukur.
6.
Metode Balanced Scorecard
(BSC)
Balanced Scorecard adalah alat evaluasi strategi dengan pendekatan empat
perspektif:
- Perspektif KeuanganMengukur kinerja finansial perusahaan, seperti ROI, profit margin.
- Perspektif PelangganKepuasan pelanggan, loyalitas, dan pangsa pasar.
- Perspektif Proses InternalEfisiensi operasional dan kualitas produksi.
- Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanPengembangan SDM, inovasi, dan kemampuan organisasi.
Implementasi BSC menciptakan keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.
7. Persamaan dan Perbedaan
Monitoring, Forecasting, dan Assessing
- Monitoring: Mengawasi
lingkungan eksternal secara terus-menerus.
- Forecasting:
Memprediksi tren masa depan berdasarkan data saat ini.
- Assessing: Mengevaluasi
dampak lingkungan terhadap organisasi.
Persamaan: Ketiganya digunakan dalam environmental
scanning.
Perbedaan: Monitoring bersifat observasi, forecasting
proaktif, dan assessing analisis dampak.
8.
Alat Analisis Lingkungan
Eksternal
- PESTEL Analysis (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal)Contoh: Perusahaan tekstil menganalisis dampak regulasi lingkungan terhadap produksi.
- Porter’s Five ForcesMenganalisis daya saing industri.
- SWOT AnalysisIdentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari lingkungan eksternal.
9.
Alat Analisis Lingkungan
Internal
- VRIO FrameworkAnalisis sumber daya perusahaan berdasarkan Value, Rarity, Imitability, Organization.Contoh: Perusahaan telekomunikasi menganalisis jaringan infrastruktur sebagai keunggulan kompetitif.
- Resource-Based View (RBV)Fokus pada sumber daya internal sebagai keunggulan.
10.
Analisis Situasional
Analisis situasional membantu organisasi memahami kondisi internal dan
eksternal sebelum merumuskan strategi.
Alat Analisis Situasional:
- SWOT AnalysisIdentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
- TOWS MatrixMenghubungkan SWOT dengan aksi strategis.
- BCG MatrixMenilai portofolio produk perusahaan.
0 Response to "Soal UTS Manajemen Strategi"
Posting Komentar