Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen
Hakikat
Sistem Pengendalian Manajemen
Pendahuluan
Manajemen merupakan bagian integral
dari setiap organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Salah satu aspek yang sangat penting dalam menjalankan manajemen
adalah sistem pengendalian manajemen. Sistem ini merupakan mekanisme yang
membantu manajer untuk mengawasi dan mengarahkan aktivitas organisasi sehingga
bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam konteks organisasi
modern, pengendalian manajemen memiliki peran yang sangat vital untuk
memastikan bahwa strategi yang telah disusun dapat dijalankan dengan efektif.
Sistem pengendalian manajemen
berfungsi untuk memastikan bahwa setiap bagian dalam organisasi beroperasi
dalam koridor yang telah ditentukan. Dengan adanya pengendalian yang jelas,
organisasi dapat meminimalkan risiko penyimpangan yang dapat mengganggu
jalannya aktivitas menuju pencapaian tujuan. Tanpa adanya pengendalian yang
efektif, tujuan yang ingin dicapai bisa saja terhambat atau bahkan gagal
tercapai. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara mendalam hakikat
sistem pengendalian manajemen dan komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.
Seiring dengan perkembangan dunia
usaha yang semakin kompleks dan kompetitif, kebutuhan akan sistem pengendalian
manajemen yang efisien menjadi semakin mendesak. Pengendalian manajemen tidak
hanya berfungsi sebagai alat untuk mengawasi kinerja tetapi juga sebagai sarana
untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi strategi yang diterapkan. Dalam
konteks ini, penting untuk memahami bagaimana suatu organisasi merancang dan
mengimplementasikan sistem pengendalian yang sesuai dengan tujuan dan visi
jangka panjangnya.
Berdasarkan hal tersebut, topik ini
akan membahas secara rinci mengenai hakikat sistem pengendalian manajemen,
termasuk pengertian sistem itu sendiri, elemen-elemen yang membentuk sistem
pengendalian, serta peran manajer dalam menjalankan dan mengawasi sistem
tersebut. Topik ini juga akan mengulas hubungan antara sistem pengendalian
dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Selain itu, sistem pengendalian
manajemen juga tidak lepas dari tantangan dan dinamika yang muncul di dalam
organisasi. Beberapa faktor eksternal dan internal dapat memengaruhi
efektivitas sistem pengendalian yang diterapkan, sehingga penting bagi manajer
untuk terus menyesuaikan sistem ini dengan perubahan yang terjadi di lingkungan
sekitar. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat sistem
pengendalian manajemen, diharapkan organisasi dapat meningkatkan daya saing dan
kinerja dalam menghadapi tantangan zaman.
Sistem dalam Pengendalian Manajemen
Sistem dalam konteks pengendalian
manajemen merujuk pada suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
terstruktur dan berulang-ulang dalam organisasi untuk memastikan semua kegiatan
berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Menurut Suadi (1995),
sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengendalian manajemen, sistem terdiri
dari berbagai elemen yang masing-masing berfungsi untuk saling mendukung satu
sama lain, sehingga organisasi dapat bergerak secara efisien menuju pencapaian
tujuannya.
Menurut Marciariello, terdapat dua
bentuk sistem yang berlaku dalam organisasi, yaitu sistem formal dan sistem
informal. Sistem formal adalah sistem yang mencakup struktur organisasi,
kebijakan, dan prosedur yang telah ditentukan. Sistem ini membantu anggota
organisasi untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan mengikuti aturan yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Keberadaan sistem formal juga memberikan
kejelasan mengenai otoritas, tanggung jawab, dan alur komunikasi dalam
organisasi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan besar biasanya memiliki struktur
formal yang jelas, seperti departemen pemasaran, keuangan, dan operasional,
yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang spesifik.
Sementara itu, sistem informal lebih
merujuk pada hubungan pribadi yang terjalin antara anggota organisasi, yang
sering kali tidak tercatat dalam struktur formal. Hubungan informal ini bisa
sangat penting dalam kelancaran komunikasi dan koordinasi antar anggota tim,
meskipun tidak terstruktur secara resmi. Dalam praktiknya, sering kali ada
peran yang dimainkan oleh individu dalam organisasi yang mempengaruhi hasil
kerja meskipun tidak tercatat dalam prosedur formal yang ada. Oleh karena itu,
meskipun sistem formal sangat penting dalam pengendalian manajemen, keberadaan
sistem informal juga tidak bisa diabaikan dalam memastikan kelancaran
operasional organisasi.
Pengendalian dalam Manajemen
Pengendalian adalah elemen penting
dalam pengendalian manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua
kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan perencanaan dan strategi yang telah
ditetapkan. Hansen & Mowen (1997) mendefinisikan pengendalian sebagai
proses penetapan standar, pengukuran kinerja, dan pengambilan tindakan korektif
apabila kinerja sesungguhnya tidak sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses ini membantu manajer untuk mengevaluasi apakah tujuan organisasi tercapai
dan apa yang perlu diperbaiki untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Proses pengendalian yang efektif
terdiri dari beberapa elemen penting, yaitu sensor, assessor, efektor, dan
jaringan komunikasi. Sensor atau detektor berfungsi untuk mengidentifikasi apa
yang sedang terjadi dalam suatu proses. Misalnya, dalam perusahaan manufaktur,
sensor dapat berupa alat untuk mengukur jumlah produk yang dihasilkan atau
kualitas produk yang diproduksi. Assessor berfungsi untuk menentukan apakah
kinerja tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh,
jika produksi suatu barang melebihi standar kualitas yang ditetapkan, maka akan
dilakukan penilaian apakah proses tersebut efektif.
Selanjutnya, efektor adalah alat
yang digunakan untuk mengubah atau memperbaiki situasi yang tidak sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Misalnya, jika produksi barang tidak sesuai dengan
standar kualitas, maka tindakan perbaikan bisa dilakukan, seperti pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan pekerja atau memperbaiki mesin yang rusak.
Jaringan komunikasi memainkan peran penting dalam mengirimkan informasi antar
detektor, assessor, dan efektor. Dengan adanya komunikasi yang jelas dan
efektif, pengendalian dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
Manajemen dan Pengendalian
Manajemen dalam organisasi adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pengendalian manajemen,
proses pengendalian tidak hanya melibatkan perencanaan dan pengorganisasian,
tetapi juga evaluasi dan penyesuaian strategi jika diperlukan. Tujuan utama
pengendalian manajemen adalah untuk memastikan bahwa strategi yang telah
ditetapkan dapat dijalankan dengan efektif dan efisien, serta agar segala
tindakan yang diambil sesuai dengan tujuan organisasi.
Beberapa kegiatan yang dilakukan
dalam manajemen meliputi merencanakan apa yang akan dicapai oleh perusahaan,
mengkoordinasikan kegiatan antar bagian, mengkomunikasikan informasi yang ada,
mengevaluasi informasi yang diperoleh, dan memutuskan tindakan yang akan
diambil. Selain itu, manajer juga harus mempengaruhi anggota organisasi agar
mereka dapat bekerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun, pengendalian
manajemen tidak berarti bahwa setiap tindakan harus sama dengan rencana awal.
Karena perubahan dapat terjadi sepanjang waktu, manajer harus fleksibel dalam
mengambil keputusan dan menyesuaikan strategi sesuai dengan kebutuhan.
Batasan Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan
suatu bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian yang berlangsung di tengah
dua kegiatan lainnya, yaitu perumusan strategi dan pengendalian tugas.
Perumusan strategi berfokus pada perencanaan jangka panjang, sedangkan
pengendalian tugas lebih terfokus pada kegiatan operasional jangka pendek.
Pengendalian manajemen berperan sebagai jembatan antara dua kegiatan ini,
dengan tujuan untuk memastikan bahwa tugas-tugas yang diambil sesuai dengan
strategi jangka panjang organisasi.
Tugas pengendalian manajemen adalah
memastikan bahwa strategi yang dirumuskan oleh manajemen puncak dapat
diterjemahkan dengan tepat ke dalam kegiatan operasional yang dilakukan oleh
manajer tingkat bawah. Proses ini membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai
tujuan organisasi, serta kemampuan untuk menyesuaikan kebijakan dan prosedur
agar dapat memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, sistem
pengendalian manajemen adalah alat yang sangat penting dalam organisasi untuk
memastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan cara yang
terstruktur dan efisien. Pengendalian manajemen tidak hanya mencakup
perencanaan dan pengorganisasian, tetapi juga melibatkan evaluasi yang
berkesinambungan terhadap kinerja dan strategi organisasi. Dalam prakteknya,
manajer harus mampu menyesuaikan sistem pengendalian dengan dinamika dan
tantangan yang muncul di dalam maupun di luar organisasi.
Dalam konteks yang lebih luas,
pengendalian manajemen adalah proses yang melibatkan interaksi antara manajer
dan anggota organisasi, serta memerlukan keselarasan tujuan antara keduanya.
Dengan adanya sistem pengendalian yang baik, organisasi dapat memastikan bahwa
setiap bagian beroperasi sesuai dengan perencanaan dan berkontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Sebagai contoh, dalam sebuah
perusahaan besar, pengendalian yang efektif dapat membantu manajer untuk
memastikan bahwa seluruh departemen bekerja selaras, meskipun masing-masing
memiliki tujuan spesifik yang berbeda.
Daftar Pustaka
- Suadi, M. (1995). Pengantar Manajemen (Edisi
ke-2). Jakarta: Erlangga.
- Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (1997). Management
Accounting: A Focus on Strategy. USA: South-Western College
Publishing.
- Marciariello, M. (1999). Fundamentals of
Organizational Management. New York: McGraw-Hill.
- Outley, D. (2003). Management Control Systems: A
Framework for Analysis. Boston: Houghton Mifflin.
- David, F. (2004). Strategic Management Concepts and
Cases. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall.
- Rani, P. (2017). The Role of Management Control
Systems in Organizational Performance. Journal of Business and
Management, 12(3), 77-90.
- Zaitouni, J. (2016). Leadership and Organizational
Behavior. London: Routledge.
- Ahmad, S., & Patel, D. (2018). Principles of
Management. New York: Wiley.
0 Response to "Hakikat Sistem Pengendalian Manajemen"
Posting Komentar