Sistem Pengendalian Manajemen
Pendahuluan
Sistem pengendalian manajemen
merupakan elemen krusial dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa adanya
pengendalian yang efektif, tujuan organisasi sulit dicapai karena berbagai
aktivitas berjalan tanpa arah yang jelas. Sistem ini tidak hanya memastikan
efisiensi dan efektivitas operasi, tetapi juga mendorong organisasi untuk
menggunakan sumber dayanya secara optimal. Dalam lingkungan bisnis yang semakin
kompleks dan kompetitif, sistem pengendalian manajemen membantu manajer dalam
merencanakan, mengukur, dan mengevaluasi kinerja organisasi.
Topik ini akan membahas pengertian
sistem pengendalian manajemen, fungsi, unsur-unsur, serta proses pengendalian
manajemen yang sistematis. Selain itu, akan dijelaskan juga tentang
pengendalian intern, pembagian, serta fungsinya dalam menunjang keberhasilan
organisasi.
Pengertian Sistem Pengendalian
Manajemen
Sistem pengendalian manajemen adalah
suatu pendekatan terstruktur untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas
organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sistem ini
mencakup proses perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap
kebijakan organisasi agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Menurut Edy Sukarno, "Sistem
pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses,
strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban yang
hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi agar hasilnya
optimal."
Anthony dan Govindarajan menyatakan
bahwa "Management control is the process by which managers influence
other members of the organization to implement the organization's
strategies."
Dengan kata lain, sistem
pengendalian manajemen lebih berfokus pada bagaimana manajer mempengaruhi dan
mengarahkan perilaku individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen
Fungsi utama dari sistem
pengendalian manajemen adalah:
- Membandingkan prestasi kerja dengan rencana yang telah
ditentukan.
- Mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dalam proses
kerja.
- Memberikan solusi atau tindakan korektif untuk
memastikan aktivitas organisasi kembali ke jalur yang benar.
Dalam konteks organisasi modern,
fungsi pengendalian manajemen tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga
aspek psikologis. Komunikasi yang baik antara bagian akuntansi dan manajemen
menjadi kunci utama dalam menjalankan fungsi ini. Laporan prestasi kerja yang
disusun secara akurat menjadi dasar untuk mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan.
Contoh Kasus:
Suatu perusahaan manufaktur
mengalami penurunan produksi akibat lemahnya koordinasi antara manajer produksi
dan tim operasional. Dengan adanya sistem pengendalian manajemen, laporan
kinerja rutin menunjukkan adanya keterlambatan dalam pengadaan bahan baku.
Melalui tindakan korektif berupa perbaikan sistem logistik, perusahaan berhasil
meningkatkan output produksinya sebesar 20% dalam waktu tiga bulan.
Unsur-Unsur Sistem Pengendalian
Manajemen
Sistem pengendalian manajemen
memiliki beberapa unsur yang saling berkaitan:
- Detektor:
Bertugas mengumpulkan informasi tentang aktivitas yang sedang berlangsung
dalam organisasi.
- Selektor:
Membandingkan aktivitas aktual dengan standar atau target yang telah
ditetapkan.
- Efektor:
Mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi agar
kembali pada target awal.
- Komunikator:
Menghubungkan semua elemen pengendalian dan menyampaikan informasi ke
berbagai pihak terkait.
Keempat unsur ini bekerja secara
sinergis untuk menciptakan proses pengendalian yang dinamis dan berkelanjutan.
Contoh Kasus:
Dalam suatu perusahaan retail,
sistem detektor melalui software inventory menunjukkan lonjakan stok barang
yang tidak terjual. Selektor membandingkan data tersebut dengan target
penjualan, lalu efektor memutuskan untuk mengadakan diskon promosi. Melalui
komunikasi yang efektif, strategi ini diterapkan di semua cabang untuk
mengurangi kelebihan stok.
Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen formal
terdiri dari beberapa tahap:
Pemrograman (Programming) Perusahaan menetapkan program-program strategis yang akan
dilaksanakan beserta sumber daya yang dibutuhkan. Pada tahap ini, visi
organisasi dijabarkan dalam bentuk rencana operasional.
Penganggaran (Budgeting) Program yang telah ditentukan diterjemahkan ke dalam
anggaran yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran menjadi pedoman utama dalam mengalokasikan sumber daya perusahaan.
Operasi dan Akuntansi (Operating and
Accounting) Tahap ini mencakup pelaksanaan
program dan pencatatan penggunaan sumber daya. Data ini digunakan untuk
mengukur kinerja manajer dan pusat pertanggungjawaban.
Laporan dan Analisis (Reporting and
Analysis) Laporan kinerja disusun untuk
dianalisis dan dievaluasi. Tahap ini bertujuan untuk:
- Menilai efektivitas strategi yang telah diterapkan.
- Mengidentifikasi perlu tidaknya penyesuaian program.
- Menentukan tindakan korektif terhadap penyimpangan yang
terjadi.
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan teknologi
menetapkan anggaran untuk pengembangan produk baru selama satu tahun. Namun,
laporan triwulanan menunjukkan biaya produksi melebihi anggaran. Melalui
analisis laporan, perusahaan memutuskan untuk mengurangi biaya pemasaran agar
anggaran tetap terkendali.
Pengertian dan Fungsi Pengendalian
Intern
Pengendalian intern adalah proses
yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai
kebijakan perusahaan. Pengendalian intern memiliki dua aspek utama:
- Pengendalian Akuntansi: Berfokus pada keamanan aset dan keandalan laporan
keuangan.
- Pengendalian Administratif: Berhubungan dengan efisiensi operasional dan
kepatuhan terhadap kebijakan.
Menurut Bambang Hartadi, "Pengendalian
intern mencakup kebijakan, teknik, dan prosedur yang digunakan untuk melindungi
aset, memastikan keakuratan data akuntansi, serta meningkatkan efisiensi
operasional."
Contoh Kasus:
Dalam perusahaan jasa keuangan,
pengendalian intern membantu mendeteksi adanya kecurangan dalam pelaporan
keuangan. Dengan adanya pemisahan tugas antara bagian akuntansi dan audit,
perusahaan berhasil menghindari kerugian akibat penyalahgunaan aset.
Kesimpulan
Sistem pengendalian manajemen
memainkan peran penting dalam memastikan tercapainya tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Melalui fungsi, unsur-unsur, dan proses yang terstruktur,
pengendalian manajemen membantu organisasi untuk mengidentifikasi masalah,
mengambil tindakan korektif, dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu,
pengendalian intern juga berperan sebagai mekanisme tambahan untuk melindungi
aset dan meningkatkan efisiensi operasional.
Daftar Pustaka
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management
Control Systems. McGraw-Hill.
- Hartadi, B. (1990). Pengendalian Intern dan Audit.
Jakarta: Gramedia.
- Sukarno, E. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.
- Wilson, J., & Campbell, L. (1991). Internal
Control Systems. New York: Wiley.
- Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
0 Response to "Sistem Pengendalian Manajemen"
Posting Komentar