Pusat Tanggung Jawab
Pendahuluan
Pusat tanggung jawab adalah konsep
dalam manajemen yang mengacu pada bagian atau unit dalam organisasi yang
memiliki tugas, kewajiban, dan kewenangan tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Setiap pusat tanggung jawab dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab atas semua kegiatan dan hasil yang dicapai oleh unit
tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, perusahaan dapat dianggap sebagai
kumpulan dari berbagai pusat tanggung jawab yang saling terkait dan bekerja
bersama untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Artikel ini akan membahas
berbagai aspek yang berkaitan dengan pusat tanggung jawab, termasuk sifat,
hubungan input dan output, pengukuran kinerja, serta jenis-jenis pusat tanggung
jawab yang ada dalam organisasi.
Sifat Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab hadir dengan
tujuan utama untuk merealisasikan cita-cita atau tujuan organisasi. Manajemen
puncak perusahaan menetapkan strategi dan kebijakan yang harus dijalankan oleh
setiap pusat tanggung jawab. Setiap unit dalam organisasi memiliki fungsi
tertentu untuk mengimplementasikan strategi tersebut, sehingga ketika
masing-masing pusat tanggung jawab dapat memenuhi tujuannya, maka tujuan
organisasi secara keseluruhan dapat tercapai.
Pusat tanggung jawab menerima
berbagai input, baik berupa bahan baku, tenaga kerja, maupun jasa, yang
kemudian diproses untuk menghasilkan output. Output ini bisa berupa barang atau
jasa yang memiliki nilai dan manfaat tertentu. Oleh karena itu, pusat tanggung
jawab memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai efektivitas dan
efisiensi operasional perusahaan.
Hubungan antara Input dan Output
Manajemen perusahaan bertugas untuk
memastikan adanya hubungan yang optimal antara input yang diterima dan output
yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab. Dalam beberapa pusat tanggung
jawab, hubungan antara input dan output sangat jelas dan langsung, seperti di
departemen produksi, di mana bahan baku diubah menjadi produk jadi. Namun, pada
beberapa pusat tanggung jawab lain, hubungan ini tidak selalu langsung
terlihat. Contohnya adalah pusat yang mengelola biaya periklanan atau
penelitian dan pengembangan, di mana inputnya sulit untuk diukur langsung
terhadap hasil output yang dihasilkan.
Mengukur Input dan Output
Pengukuran input dalam pusat
tanggung jawab umumnya dilakukan dengan menggunakan ukuran fisik seperti jam
kerja, bahan baku, atau listrik yang digunakan. Namun, untuk tujuan
pengendalian manajemen, input ini sering diterjemahkan ke dalam satuan moneter,
yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh sumber daya tersebut. Mengukur
biaya input lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan mengukur nilai output
yang dihasilkan, terutama untuk unit-unit seperti humas atau pengendalian mutu,
di mana hasilnya tidak dapat langsung dinilai dengan angka.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi mengacu pada rasio antara
output yang dihasilkan dengan input yang digunakan. Dalam banyak pusat tanggung
jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya aktual dengan standar
biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, pendekatan ini memiliki
kelemahan karena biaya yang tercatat sering kali bukan merupakan indikator yang
akurat dari sumber daya yang sebenarnya digunakan. Sementara itu, efektivitas
lebih berkaitan dengan sejauh mana output yang dihasilkan oleh pusat tanggung
jawab mendukung tercapainya tujuan organisasi. Meskipun suatu pusat tanggung
jawab bisa efisien, jika outputnya tidak memberikan kontribusi yang cukup
terhadap tujuan organisasi, maka pusat tersebut tidak efektif.
Peranan Laba
Laba adalah ukuran yang sangat
penting dalam menilai efektivitas dan efisiensi suatu pusat tanggung jawab.
Laba merupakan selisih antara pendapatan (output) dan biaya (input), sehingga
laba tidak hanya mengukur efisiensi tetapi juga efektivitas dari suatu unit.
Dengan kata lain, laba mencerminkan sejauh mana suatu pusat tanggung jawab
berhasil mencapai tujuannya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia.
Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab dapat digolongkan
menjadi empat jenis, berdasarkan sifat dari input dan output yang diukur untuk
tujuan pengendalian. Keempat jenis pusat tanggung jawab tersebut adalah pusat
pendapatan, pusat beban, pusat beban teknik, dan pusat beban kebijakan.
- Pusat PendapatanPusat pendapatan adalah unit yang fokus pada pencapaian pendapatan tanpa mempertimbangkan secara langsung biaya yang terlibat. Di pusat ini, output yang dihasilkan diukur dalam satuan moneter (pendapatan), tetapi tidak ada usaha formal untuk menghubungkan input (biaya) dengan output tersebut. Misalnya, unit pemasaran atau penjualan yang bertugas untuk menghasilkan pendapatan tanpa memiliki kendali atas harga pokok penjualan.
- Pusat BebanPusat beban adalah unit yang bertanggung jawab atas biaya tertentu, tetapi tidak menghasilkan output yang dapat diukur secara moneter. Pusat beban ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis:
- Pusat Beban TeknikPusat beban teknik adalah unit yang biaya inputnya dapat diukur secara akurat, baik dalam bentuk moneter maupun fisik, dan jumlah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit output dapat diperkirakan. Misalnya, biaya tenaga kerja dan bahan baku di departemen produksi.
- Pusat Beban KebijakanPusat beban kebijakan meliputi unit administratif atau pendukung yang biaya outputnya sulit diukur secara moneter. Contohnya adalah departemen akuntansi, hukum, atau hubungan industrial.
Ciri-ciri Pengendalian Umum
- Penyusunan AnggaranPenyusunan anggaran merupakan langkah penting dalam mengelola pusat beban, terutama untuk pusat beban kebijakan. Pekerjaan di pusat ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu pekerjaan yang berkesinambungan (terus dilakukan setiap tahun) dan pekerjaan yang bersifat khusus (misalnya pengembangan sistem anggaran laba).
- Variasi BiayaBiaya di pusat beban kebijakan cenderung lebih stabil dibandingkan pusat beban teknik, karena biaya di pusat beban kebijakan lebih dipengaruhi oleh keputusan manajerial berdasarkan perubahan volume penjualan atau kegiatan lainnya.
- Jenis Pengendalian KeuanganPengendalian keuangan di pusat beban kebijakan lebih berfokus pada perencanaan dan pengendalian biaya, dengan melibatkan manajer dalam proses perencanaan anggaran.
- Pengukuran KinerjaPengukuran kinerja di pusat beban kebijakan sering kali menggunakan indikator non-finansial, seperti kualitas pelayanan yang diberikan, yang dapat diukur melalui feedback atau opini dari pengguna jasa.
Kesimpulan
Pusat tanggung jawab merupakan
elemen penting dalam struktur organisasi yang memungkinkan manajemen untuk
lebih mudah mengawasi dan mengendalikan aktivitas yang dilakukan oleh setiap
unit. Setiap pusat tanggung jawab memiliki peran yang jelas dalam mencapai
tujuan organisasi melalui pengelolaan input dan output secara efisien dan
efektif. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami sifat, jenis,
dan pengendalian pusat tanggung jawab agar dapat mencapai keberhasilan yang
optimal. Dengan memahami peran setiap pusat tanggung jawab, manajemen dapat
membuat keputusan yang lebih baik dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Daftar Pustaka
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2016). Management
Control Systems (12th ed.). McGraw-Hill Education.
- Horngren, C. T., Sundem, G. L., & Stratton, W. O.
(2005). Introduction to Management Accounting (13th ed.). Pearson
Prentice Hall.
- Hilton, R. W., & Platt, D. E. (2013). Managerial
Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment (10th
ed.). McGraw-Hill.
- Schilling, M. A. (2017). Strategic Management of
Technological Innovation (5th ed.). McGraw-Hill Education.
- Niven, P. R. (2008). Balanced Scorecard:
Step-by-Step for Government and Nonprofit Agencies. Wiley.
0 Response to "Pusat Tanggung Jawab"
Posting Komentar