Pusat Beban
Pendahuluan
Dalam dunia manajemen keuangan dan
akuntansi, pengendalian biaya menjadi aspek penting untuk menjaga kelancaran
operasi suatu organisasi. Salah satu konsep yang digunakan dalam pengelolaan
biaya adalah pusat beban. Pusat beban merupakan unit atau bagian dalam
organisasi yang bertanggung jawab atas pengeluaran tertentu, tetapi tidak
menghasilkan pendapatan secara langsung. Artikel ini akan membahas berbagai
jenis pusat beban, termasuk pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan, serta
berbagai aspek terkait pengendalian biaya dan kinerja di dalamnya. Melalui
pemahaman ini, diharapkan dapat memberikan wawasan tentang cara pengelolaan
biaya yang lebih efektif dan efisien.
Pusat Beban
Pusat beban adalah unit dalam
organisasi yang bertanggung jawab atas biaya operasionalnya, namun tidak
menghasilkan pendapatan secara langsung. Tanggung jawabnya lebih kepada
pengelolaan dan pengendalian biaya yang terkait dengan proses atau aktivitas
tertentu. Terdapat dua jenis pusat beban utama, yaitu pusat beban teknik dan
pusat beban kebijakan, yang masing-masing memiliki karakteristik dan cara
pengukuran biaya yang berbeda.
Pusat Beban Teknik
Pusat beban teknik berfokus pada
biaya yang dapat diukur dengan cara yang lebih tepat dan konkret. Di pusat
beban ini, input yang digunakan dalam proses produksi atau kegiatan operasional
dapat diukur secara moneter maupun fisik. Ciri khas dari pusat beban teknik
antara lain adalah:
- Input yang dapat diukur secara moneter: Biaya yang terkait dengan tenaga kerja langsung,
bahan baku, komponen, atau perlengkapan dapat diukur dalam satuan uang.
- Input yang dapat diukur secara fisik: Penggunaan bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan
berbagai komponen lain yang terlibat dalam produksi dapat dihitung secara
fisik.
- Jumlah rupiah optimum dan input yang dibutuhkan untuk
memproduksi satu unit output dapat ditentukan: Dengan menggunakan standar biaya, manajer dapat menentukan
biaya yang diharapkan untuk menghasilkan satu unit produk.
Sebagai contoh, sebuah pabrik yang
memproduksi sepatu akan memiliki pusat beban teknik, di mana biaya untuk bahan
baku (kulit, karet) dan tenaga kerja langsung dapat dihitung dengan tepat.
Dengan menggunakan biaya standar, manajer dapat membandingkan antara biaya yang
diharapkan dengan biaya aktual untuk mengukur efisiensi operasional.
Pusat Beban Kebijakan
Berbeda dengan pusat beban teknik,
pusat beban kebijakan mencakup unit-unit yang tidak dapat diukur output-nya
secara moneter. Pusat beban kebijakan biasanya mencakup unit-unit
administratif, sumber daya manusia, hubungan masyarakat, hukum, dan penelitian.
Biaya yang dikeluarkan oleh pusat beban kebijakan tidak dapat diukur dengan
cara yang sama seperti pada pusat beban teknik, dan pengukuran efisiensi di
sini lebih mengarah pada pencapaian tujuan strategis organisasi.
Pada pusat beban kebijakan, selisih
antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengukur output secara langsung. Selisih
tersebut hanya mencerminkan perbedaan antara anggaran yang telah ditetapkan dan
pengeluaran yang sebenarnya terjadi, namun tidak menggambarkan kualitas atau
dampak dari layanan yang diberikan.
Contohnya adalah departemen sumber
daya manusia yang bertanggung jawab atas rekrutmen dan pelatihan karyawan.
Biaya yang dikeluarkan untuk proses-proses ini sulit diukur dalam bentuk
moneter, karena output yang dihasilkan lebih bersifat non-material, seperti
kualitas karyawan yang terpilih atau tingkat retensi karyawan.
Ciri Pengendalian Umum
Pengendalian biaya di pusat beban
kebijakan dan teknik memerlukan pendekatan yang berbeda. Pengendalian di pusat
beban kebijakan lebih difokuskan pada perencanaan anggaran dan pengawasan
terhadap kegiatan administratif, sementara di pusat beban teknik lebih fokus
pada pengendalian biaya produksi atau operasional.
Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran untuk pusat
beban kebijakan dan teknik dilakukan dengan cara yang berbeda. Di pusat beban
kebijakan, anggaran lebih bersifat fleksibel dan memungkinkan untuk perubahan
tergantung pada kondisi tertentu. Pengelolaan anggaran di sini lebih banyak
melibatkan manajer dalam merencanakan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi tertentu, baik itu berkesinambungan (seperti pengelolaan sumber daya
manusia) maupun bersifat proyek (seperti pengembangan sistem baru).
Variasi Biaya
Di pusat beban teknik, biaya
seringkali dipengaruhi oleh volume produksi atau perubahan jangka pendek,
seperti perubahan dalam jumlah barang yang diproduksi. Sementara itu, di pusat
beban kebijakan, biaya lebih terlindungi dari fluktuasi jangka pendek karena
anggaran disusun dengan mempertimbangkan perencanaan jangka panjang dan
proyeksi kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya lainnya.
Jenis Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan di pusat beban
kebijakan lebih menitikberatkan pada pengendalian biaya secara menyeluruh,
dengan melibatkan manajer dalam perencanaan dan pengawasan. Hal ini dilakukan
sebelum biaya terjadi, guna menghindari pengeluaran yang tidak terkontrol.
Sebaliknya, pengendalian di pusat beban teknik lebih berfokus pada pengukuran
biaya operasional aktual dibandingkan dengan standar biaya yang telah
ditentukan.
Pengukuran Kinerja
Dalam pusat beban kebijakan,
pengukuran kinerja tidak selalu didasarkan pada laporan keuangan. Sebagai
gantinya, manajer dapat menggunakan indikator non-finansial, seperti tingkat
kepuasan pelanggan atau kualitas pelayanan, untuk mengevaluasi kinerja mereka.
Ini berbeda dengan pusat beban teknik, di mana pengukuran kinerja dapat
dilakukan dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya standar.
Kesimpulan
Pusat beban adalah konsep yang
penting dalam pengelolaan biaya di organisasi. Terdapat dua jenis pusat beban
yang umum, yaitu pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan. Masing-masing
memiliki karakteristik dan cara pengelolaan biaya yang berbeda, dengan pusat
beban teknik lebih fokus pada biaya yang dapat diukur secara moneter dan fisik,
sementara pusat beban kebijakan berfokus pada unit administratif yang
output-nya tidak dapat diukur secara langsung. Pengendalian biaya dan kinerja
di pusat beban kebijakan dan teknik juga memerlukan pendekatan yang berbeda,
dengan penekanan pada anggaran, variasi biaya, dan pengukuran kinerja yang
relevan dengan tujuan masing-masing.
Daftar Pustaka
- Horngren, C.T., Datar, S.M., & Foster, G. (2012). Cost
Accounting: A Managerial Emphasis. Pearson Prentice Hall.
- Garrison, R.H., Noreen, E.W., & Brewer, P.C.
(2018). Managerial Accounting. McGraw-Hill Education.
- Drury, C. (2013). Management and Cost Accounting.
Cengage Learning.
- Kaplan, R.S., & Atkinson, A.A. (2015). Advanced
Management Accounting. Pearson Education.
- Weygandt, J.J., Kimmel, P.D., & Kieso, D.E. (2019).
Managerial Accounting: Tools for Business Decision Making. Wiley.
0 Response to "Pusat Beban"
Posting Komentar