Penulisan Permintaan Langsung (Direct Request), Pesan Rutin, Pesan Positif (Good News), Pesan Buruk (Bad News), dan Pesan Persuasif
Pendahuluan
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan
yang disampaikan oleh pemimpin kepada bawahan sering kali tidak terorganisasi
dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan pesan tersebut tidak mencapai sasaran
atau menghasilkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi hal
ini, penting untuk mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak
bertele-tele. Dengan pendekatan ini, pesan dapat memenuhi kebutuhan informasi,
motivasi, dan kebutuhan praktis audiens.
Pengorganisasian pesan yang baik
adalah keharusan bagi komunikator dan menjadi tantangan tersendiri. Berikut
adalah elemen yang harus diperhatikan dalam mengorganisasi pesan dengan baik:
- Subjek dan tujuan harus jelas.
- Semua informasi harus relevan dengan subjek dan tujuan.
- Ide-ide harus disajikan secara logis dan terstruktur.
- Semua informasi penting harus tercakup.
Dengan pesan yang terorganisasi
dengan baik, audiens dapat:
- Memahami pesan dengan mudah.
- Menerima isi pesan dengan lebih baik.
- Menghemat waktu dalam mencerna informasi.
- Mempermudah pekerjaan komunikator.
Memahami
Elemen Penting dalam Penyusunan Pesan
1.
Memahami Subjek dan Tujuan Pesan
Subjek adalah inti dari pesan yang
ingin disampaikan, sedangkan tujuan adalah hasil yang diharapkan setelah pesan
diterima. Tanpa subjek dan tujuan yang jelas, pesan akan kehilangan arah,
sehingga sulit untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.
Informasi yang Relevan dan Terkait
Setiap bagian informasi harus
berhubungan langsung dengan subjek dan tujuan pesan. Menyertakan informasi yang
tidak relevan dapat membingungkan audiens dan menyulitkan mereka memahami inti
pesan.
3.
Menyusun Ide-Ide Secara Logis
Ide yang disampaikan harus
dikelompokkan dan disusun dalam urutan yang logis, sehingga audiens dapat
mengikuti alur pikiran komunikator dengan mudah.
4.
Menyertakan Semua Informasi Penting
Setiap elemen penting dalam pesan
harus tercakup. Kekurangan informasi dapat menyebabkan audiens mengambil
keputusan yang tidak akurat.
Contoh
Kasus: Pengorganisasian Pesan yang Baik
Kasus: Seorang manajer ingin menginformasikan perubahan kebijakan
kerja kepada timnya.
- Subjek:
Perubahan kebijakan kerja.
- Tujuan:
Memastikan seluruh tim memahami kebijakan baru.
- Langkah-langkah:
- Memulai dengan ringkasan kebijakan baru.
- Menyertakan alasan perubahan.
- Menjelaskan dampaknya bagi tim.
- Memberikan ruang untuk pertanyaan atau umpan balik.
Dengan pendekatan ini, tim dapat
memahami kebijakan dengan jelas dan merasa dilibatkan dalam proses komunikasi.
Jenis-Jenis
Pesan dalam Komunikasi Organisasi
A.
Permintaan Langsung (Direct Request)
Pesan ini bertujuan untuk
mendapatkan respons langsung dari audiens, seperti jawaban pertanyaan,
pengiriman barang/jasa, atau tindakan lain. Biasanya, asumsi dasarnya adalah
audiens akan merespons secara positif.
Strategi Direct Request:
- Nyatakan permintaan secara langsung.
- Sertakan rincian yang diperlukan.
- Akhiri dengan permintaan tindakan khusus, seperti cara
audiens dapat menghubungi Anda.
Contoh: Seorang pelanggan meminta informasi produk melalui email:
- Pembukaan: Menjelaskan kebutuhan informasi secara
jelas.
- Isi: Mengajukan pertanyaan rinci tentang produk.
- Penutup: Mengucapkan terima kasih dan mencantumkan
informasi kontak.
Aduan
(Complaint)
Aduan adalah bagian dari direct
request ketika konsumen merasa tidak puas dengan produk/jasa. Aduan yang
disampaikan dengan sopan akan memberikan kesempatan perusahaan untuk
memperbaiki kualitas layanan.
Contoh: Pelanggan mengajukan klaim penggantian barang rusak:
- Jelaskan masalah dengan rinci.
- Lampirkan bukti seperti faktur pembelian.
- Hindari nada emosional.
Permintaan
Kredit
Permintaan kredit memerlukan
informasi pendukung seperti referensi resmi dan data keuangan yang relevan.
Strategi penyampaiannya melibatkan:
- Mengisi formulir resmi.
- Menyatakan alasan pengajuan kredit.
- Melampirkan dokumen pendukung.
B.
Pesan Rutin
Pesan rutin mencakup komunikasi
internal seperti memo dan komunikasi eksternal seperti surat permintaan
katalog. Pesan ini bertujuan memberikan informasi yang diperlukan tanpa upaya
membujuk atau mempengaruhi emosi audiens.
C.
Pesan Positif (Good News)
Pesan positif berisi berita baik
seperti penerimaan lamaran kerja atau konfirmasi pesanan. Pendekatan langsung
digunakan untuk menyampaikan pesan ini secara efektif.
Contoh: Konfirmasi pesanan:
- Pembukaan: Nyatakan bahwa pesanan telah diterima.
- Isi: Berikan rincian tentang proses pemenuhan pesanan.
- Penutup: Ucapkan terima kasih.
D.
Pesan Buruk (Bad News)
Pesan buruk memerlukan sensitivitas
tinggi untuk menyampaikan berita yang kurang menyenangkan tanpa menimbulkan
reaksi negatif. Pendekatan tidak langsung sering kali lebih efektif.
Contoh: Penolakan permohonan kredit:
- Pendahuluan: Mulai dengan apresiasi atas permohonan.
- Isi: Jelaskan alasan penolakan dengan objektivitas.
- Penutup: Berikan saran alternatif atau solusi.
E.
Pesan Persuasif
Pesan persuasif bertujuan membujuk
audiens untuk menerima ide atau tindakan tertentu. Pesan ini memerlukan alasan
yang kuat dan penyajian bukti yang meyakinkan.
Contoh: Surat promosi produk:
- Pendahuluan: Tarik perhatian dengan manfaat utama.
- Isi: Sertakan penjelasan rinci dan bukti.
- Penutup: Ajakan untuk membeli.
Kesimpulan
Pengorganisasian pesan yang baik
dalam komunikasi organisasi adalah elemen krusial untuk memastikan pesan
diterima dan dipahami dengan baik oleh audiens. Dengan pendekatan yang tepat,
seperti memilih strategi penyampaian yang sesuai dan menyusun informasi secara
logis, hasil yang diinginkan dapat tercapai. Komunikasi yang efektif mendukung
efisiensi kerja, membangun hubungan baik, dan memperkuat citra organisasi.
Daftar
Pustaka
- Bovee, Courtland L., & Thill, John V. (2013). Business
Communication Today. Pearson Education.
- Guffey, Mary Ellen. (2014). Essentials of Business
Communication. Cengage Learning.
- Locker, Kitty O., & Kienzler, Donna S. (2010). Business
and Administrative Communication. McGraw-Hill Education.
- Adler, Ronald B., & Elmhorst, Jeanne M. (2012). Communicating
at Work: Principles and Practices for Business and the Professions.
McGraw-Hill Education.
0 Response to "Penulisan Permintaan Langsung (Direct Request), Pesan Rutin, Pesan Positif (Good News), Pesan Buruk (Bad News), dan Pesan Persuasif"
Posting Komentar