Pesan atau Berita Buruk (Bad News)
Pendahuluan
Pesan
atau berita buruk adalah jenis informasi yang sifatnya kurang menyenangkan bagi
penerima, namun tetap harus disampaikan dengan memperhatikan dampak psikologis
dan emosi dari audiens. Contoh dari pesan atau berita buruk meliputi berita
duka cita, pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan jabatan, penolakan kredit,
kegagalan ujian, penolakan lamaran kerja, dan sebagainya. Penyampaian pesan
semacam ini memerlukan strategi yang tepat agar dapat diterima dengan baik oleh
audiens, sekaligus menjaga hubungan baik di masa depan.
Strategi Penyampaian Pesan Buruk
Ada
dua pendekatan utama yang biasa digunakan dalam menyampaikan pesan buruk,
yaitu:
1. Pendekatan Langsung
Pendekatan
ini digunakan ketika situasi menuntut pesan disampaikan secara to the point.
Pendekatan ini dapat dilakukan apabila:
- Penerima pesan lebih menyukai
kejujuran langsung tanpa basa-basi.
- Pengaruh dari pesan terhadap
penerima relatif kecil.
- Pesan disampaikan sebagai
bentuk empati yang tulus.
Namun,
pendekatan langsung jarang digunakan karena berisiko menimbulkan reaksi negatif
yang lebih besar.
2. Pendekatan Tidak Langsung
Pendekatan
ini lebih sering dipilih karena sifatnya yang lebih diplomatis dan berfokus
pada membangun pemahaman penerima terhadap alasan di balik keputusan buruk
tersebut. Pendekatan tidak langsung terdiri dari beberapa langkah:
- Pembuka yang Netral
- Hindari kata "tidak"
atau frasa yang tidak relevan.
- Buffer: pernyataan pembuka
yang bersifat netral, relevan, tidak kontroversial, dan singkat.
- Penyampaian Alasan
- Alasan harus logis,
terperinci, dan bijaksana agar audiens dapat memahami latar belakang
keputusan.
- Pengungkapan Keputusan Buruk
- Keputusan buruk disampaikan
dengan jelas namun tetap memperhatikan nada bicara yang tegas dan berniat
baik.
- Penutup yang Positif
- Berikan penutup yang hangat
dan bersahabat dengan membangun niat baik, memberikan saran, atau
menawarkan tindakan yang konstruktif.
Contoh Kasus
Seorang
manajer perusahaan harus menyampaikan berita PHK kepada karyawan. Dengan
pendekatan tidak langsung, manajer tersebut membuka pembicaraan dengan ucapan
terima kasih atas kontribusi karyawan selama ini, menjelaskan alasan efisiensi
perusahaan, menyampaikan keputusan PHK dengan empati, dan menutup dengan
menawarkan paket kompensasi serta saran untuk langkah ke depan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penyampaian Pesan Buruk
- Menciptakan Audience-Centered
Tone Nada atau intonasi sangat
penting dalam penyampaian berita buruk. Nada yang sesuai dapat:
- Membantu audiens memahami
keputusan yang tegas.
- Menyadarkan audiens bahwa
keputusan tersebut adil.
- Membantu menjaga goodwill
antara perusahaan dan audiens.
- Memilih Pendekatan
Organisasional Penyampaian pesan buruk dapat
menggunakan:
- Perencanaan Tidak Langsung: Melibatkan pembuka netral, alasan logis, penyampaian
keputusan, dan penutup positif.
- Perencanaan Langsung: Mengungkapkan pesan utama di awal, diikuti alasan dan
penutup bersahabat. Cocok untuk audiens yang menginginkan penyampaian to
the point.
Pesan Persuasif
Pesan
persuasif bertujuan untuk memengaruhi sikap atau tindakan orang lain. Contoh
tujuannya adalah menjual gagasan, meminta bantuan, mengumpulkan dukungan, atau
menggalang dana. Agar efektif, pesan persuasif harus:
- Menggunakan Strategi yang Tepat
- Pendekatan Tidak Langsung: Cocok jika audiens diperkirakan memberikan reaksi
negatif.
- Pendekatan Langsung: Sesuai untuk pesan panjang, kompleks, atau jika
audiens menyukai kejujuran.
- Menganalisis Penerima
- Memahami psikografis dan
budaya audiens.
- Memperhatikan kredibilitas
pemberi pesan. Kredibilitas tinggi didapatkan dari kejujuran,
objektivitas, dan keahlian.
- Mendukung Argumentasi dengan
Fakta
- Argumentasi harus disertai
data seperti statistik, dokumen resmi, atau hasil riset.
Rumusan AIDA dalam Pesan Persuasif
Pesan
persuasif umumnya mengikuti struktur AIDA:
- Attention (Perhatian): Membuka pesan dengan menarik perhatian audiens melalui
manfaat yang relevan.
- Interest (Minat): Menyusun pesan dengan memberikan informasi yang
menarik logika dan emosi audiens.
- Desire (Keinginan): Memberikan tawaran yang menjawab kebutuhan atau
masalah audiens.
- Action (Tindakan): Menutup pesan dengan ajakan tindakan yang sederhana
dan jelas.
Contoh Kasus
Sebuah
organisasi lingkungan ingin menggalang dana untuk penghijauan. Mereka membuka
pesan dengan statistik dampak positif penghijauan (Attention), melanjutkan
dengan kisah sukses program serupa (Interest), menawarkan kesempatan untuk
berkontribusi dalam perubahan (Desire), dan mengarahkan langkah mudah untuk
berdonasi (Action).
Pemikat dalam Pesan Persuasif
- Daya Pemikat Emosional:
- Menggunakan kata-kata yang
memengaruhi emosi seperti "keamanan," "kebebasan,"
atau "penghargaan."
- Daya Pemikat Logika:
- Menggunakan analogi, induksi,
atau deduksi untuk menyampaikan argumen berdasarkan fakta.
- Pertimbangan Etika:
- Pesan harus jujur dan
menunjukkan perhatian tulus kepada audiens.
Kesimpulan
Menyampaikan
pesan buruk atau persuasif memerlukan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan
komunikasi sekaligus menjaga hubungan baik dengan audiens. Pendekatan tidak
langsung lebih cocok untuk situasi sensitif, sementara pendekatan langsung
dapat digunakan untuk audiens yang lebih menghargai kejujuran. Dalam pesan
persuasif, struktur yang baik dan dukungan argumen yang kuat adalah kunci
keberhasilan.
Daftar Pustaka
- Guffey, M. E., & Loewy, D.
(2016). Essentials of Business Communication. Boston: Cengage
Learning.
- Bovée, C. L., & Thill, J.
V. (2020). Business Communication Today. Boston: Pearson.
- Kotler, P., & Keller, K. L.
(2016). Marketing Management. Upper Saddle River: Pearson.
0 Response to "Pesan atau Berita Buruk (Bad News)"
Posting Komentar