Pengendalian Manajemen
Pendahuluan
Dalam dunia organisasi dan bisnis,
pengendalian merupakan elemen kunci yang tidak dapat diabaikan. Pengendalian
membantu memastikan bahwa seluruh sumber daya yang ada digunakan secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen, sebagai
proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan penganggaran, membutuhkan pengendalian yang baik agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana. Oleh karena itu, pengendalian manajemen
berperan penting dalam mengarahkan aktivitas organisasi menuju keberhasilan.
Pengendalian manajemen bukan sekadar
mencari kesalahan, tetapi lebih kepada proses pemantauan, perbaikan, dan
evaluasi agar penyimpangan dapat diminimalkan. Dengan demikian, pengendalian
dilakukan secara sistematis sebelum, saat, dan setelah proses berlangsung.
Artikel ini akan membahas pengertian, tujuan, proses, cara, fungsi, serta
sistem pengendalian manajemen dengan uraian yang lengkap dan disertai contoh
kasus.
Pengertian Pengendalian Manajemen
Standar adalah ukuran yang digunakan
sebagai patokan dalam melakukan pengendalian. Dalam arti luas, pengendalian
adalah proses mengarahkan seperangkat variabel seperti manusia dan mesin menuju
tercapainya tujuan organisasi. Menurut Earl P. Strong, pengendalian adalah
proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan agar pelaksanaan
sesuai dengan rencana. Sedangkan Harold Koontz mendefinisikan pengendalian
sebagai pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar
rencana yang telah dibuat dapat tercapai.
Pengendalian manajemen merupakan
sistem yang saling berkaitan dan disusun secara menyeluruh untuk membantu
manajemen memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana.
Tujuan Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen memiliki
beberapa tujuan utama, antara lain:
- Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan
yang telah direncanakan.
- Mengidentifikasi penyimpangan dan melakukan tindakan
korektif agar kembali sesuai rencana.
- Memastikan tujuan organisasi tercapai dengan optimal.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan
manufaktur mengalami keterlambatan produksi akibat mesin yang tidak berfungsi
optimal. Melalui pengendalian, manajer melakukan identifikasi penyebab keterlambatan,
memperbaiki mesin, dan memastikan produksi berjalan kembali sesuai jadwal.
Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian dilakukan
melalui beberapa tahapan, antara lain:
- Menentukan Standar Pengendalian Standar merupakan ukuran kinerja yang digunakan sebagai
dasar pengendalian. Contohnya adalah target produksi per bulan atau standar
kualitas produk.
- Mengukur Pelaksanaan atau Hasil Manajemen harus mengukur pelaksanaan pekerjaan atau hasil
yang dicapai untuk mengetahui tingkat pencapaian target.
- Membandingkan Hasil dengan Standar Hasil aktual dibandingkan dengan standar untuk menentukan
adanya penyimpangan. Jika terdapat deviasi, manajer perlu melakukan evaluasi.
- Melakukan Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan dilakukan jika terjadi penyimpangan agar
pekerjaan kembali sesuai dengan rencana.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan
ritel menargetkan penjualan sebesar Rp500 juta per bulan. Setelah dilakukan
pengukuran, hasilnya hanya Rp450 juta. Perusahaan menganalisis penyebab
penurunan penjualan dan menerapkan strategi promosi untuk mencapai target.
Cara-Cara Pengendalian Manajemen
Manajer dapat melakukan pengendalian
melalui beberapa cara, yaitu:
- Pengawasan Langsung Manajer secara langsung memeriksa pekerjaan untuk
memastikan proses berjalan sesuai rencana.
- Pengawasan Tidak Langsung Pengawasan dilakukan melalui laporan tertulis atau lisan
dari bawahan. Laporan ini berisi perkembangan pelaksanaan pekerjaan.
- Pengawasan Berdasarkan Kekecualian Pengawasan difokuskan pada penyimpangan yang signifikan
dari standar. Dengan cara ini, manajer dapat memprioritaskan penyelesaian
masalah.
Contoh Kasus: Manajer proyek konstruksi
melakukan inspeksi langsung di lapangan untuk memastikan kualitas material.
Namun, ia juga meminta laporan progres mingguan dari tim untuk memantau
perkembangan proyek.
Fungsi Pengendalian Manajemen
Fungsi pengendalian adalah bagian
integral dari proses manajemen yang membantu memastikan tujuan organisasi
tercapai. Fungsi ini berkaitan erat dengan perencanaan, karena:
- Pengendalian direncanakan sejak awal.
- Pengendalian hanya dapat dilakukan jika ada rencana
yang jelas.
- Evaluasi rencana dilakukan melalui proses pengendalian.
Tanpa pengendalian yang baik,
rencana tidak akan terlaksana secara optimal. Dengan demikian, pengendalian
memiliki peran penting dalam menilai dan meningkatkan kinerja organisasi.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan
layanan jasa memiliki target kepuasan pelanggan sebesar 90%. Melalui
pengendalian, perusahaan melakukan survei pelanggan dan menerapkan perbaikan
pada layanan yang dinilai kurang memuaskan.
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen
memiliki beberapa elemen utama, yaitu:
- Detector (Pelacak) Berfungsi untuk mengukur kondisi aktual dari proses yang
dikendalikan. Contoh: Pelaporan produksi harian pada perusahaan manufaktur.
- Assessor (Penilai) Menilai perbedaan antara kondisi aktual dan standar yang
telah ditetapkan. Contoh: Evaluasi mingguan oleh tim manajemen untuk menilai
pencapaian target.
- Effector Mengubah perilaku proses jika diperlukan. Contoh: Perubahan
kebijakan produksi untuk mempercepat proses distribusi.
- Communication Network Menyalurkan informasi antara elemen pengendalian. Contoh:
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) dalam perusahaan.
Contoh Tes dalam Pengendalian
Manajemen
Pengendalian manajemen melibatkan
beberapa tes untuk evaluasi kinerja organisasi, seperti:
- Test of Profitability:
Mengukur tingkat laba dan efisiensi.
- Test of Liquidity:
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
- Test of Solvency & Equity Position: Menilai posisi keuangan jangka panjang.
- Market Test:
Menilai kinerja perusahaan di pasar saham.
Contoh Kasus: Perusahaan melakukan return
on investment (ROI) untuk mengevaluasi efisiensi modal dan menentukan
kebijakan investasi di masa mendatang.
Kesimpulan
Pengendalian manajemen adalah proses
yang sangat penting dalam memastikan organisasi berjalan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan sistem pengendalian yang baik, manajer dapat
mendeteksi penyimpangan, melakukan tindakan korektif, dan mengoptimalkan
kinerja organisasi. Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan, tetapi
juga memastikan setiap langkah dalam organisasi bergerak ke arah yang benar.
Daftar Pustaka
- Hasibuan, M. S. P. (2014). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
- Koontz, H., & Weihrich, H. (2005). Essentials of
Management. New York: McGraw-Hill.
- Strong, E. P. (2008). Management Control Systems.
Boston: Pearson Education.
- Robbins, S. P., & Coulter, M. (2016). Management.
New Jersey: Prentice Hall.
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management
Control Systems. New York: McGraw-Hill.
0 Response to "Pengendalian Manajemen"
Posting Komentar