Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Jasa Keuangan
Pendahuluan
Pengendalian manajemen memiliki
peran penting dalam memastikan kinerja perusahaan berjalan sesuai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam konteks perusahaan jasa keuangan, pengendalian
manajemen menjadi lebih kompleks karena karakteristik khusus yang dimiliki oleh
jenis perusahaan ini, seperti aset moneter, risiko bisnis yang signifikan, dan
regulasi yang ketat. Perusahaan jasa keuangan mencakup bank komersial, lembaga
pembiayaan, perusahaan sekuritas, dan perusahaan asuransi yang masing-masing
memiliki tantangan dan pendekatan pengendalian manajemen yang berbeda. Artikel
ini akan menguraikan karakteristik perusahaan jasa keuangan, tantangan yang
dihadapi, serta pendekatan pengendalian manajemen yang relevan.
Perusahaan Jasa Keuangan Secara Umum
Perusahaan jasa keuangan adalah
organisasi yang menyediakan layanan keuangan kepada individu maupun badan
usaha. Layanan ini meliputi perbankan, asuransi, sekuritas, serta layanan pembiayaan.
Karakteristik umum dari perusahaan jasa keuangan antara lain:
Aset Moneter
Aset utama perusahaan jasa keuangan
berupa aset moneter, seperti uang tunai, deposito, dan piutang. Nilai aset
moneter lebih mudah diukur dibandingkan aset fisik seperti gedung atau mesin.
Contoh ekstrem dari aset moneter adalah mata uang, yang nilainya sama di
seluruh perusahaan dan dapat ditransfer dengan cepat. Namun, nilai daya beli
mata uang dapat berubah seiring waktu, yang mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
Contoh Kasus: Bank memiliki deposito berjangka senilai Rp 1 miliar.
Nilai nominalnya tetap sama, tetapi daya beli uang tersebut bisa berkurang
karena inflasi.
Jangka Waktu untuk Transaksi
Transaksi dalam perusahaan jasa
keuangan sering kali memiliki jangka waktu panjang. Misalnya, hasil dari
kebijakan asuransi atau pinjaman hipotek bisa diketahui setelah 30 tahun.
Selama periode ini, pengendalian diperlukan untuk mengevaluasi keabsahan
transaksi secara berkala.
Contoh Kasus: Sebuah bank memberikan pinjaman hipotek jangka panjang.
Setelah 10 tahun, terjadi resesi ekonomi yang memengaruhi kemampuan debitur
dalam melunasi pinjaman.
Risiko dan Penghargaan
Perusahaan jasa keuangan menghadapi
risiko yang signifikan tetapi juga memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan
besar. Pengambilan risiko harus diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.
Contoh Kasus: Perusahaan asuransi menetapkan premi berdasarkan risiko
kesehatan nasabah. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi premi yang ditetapkan.
Regulasi
Perusahaan jasa keuangan diatur oleh
berbagai peraturan pemerintah. Regulasi ini membatasi praktik bisnis tertentu
serta memerlukan kepatuhan terhadap standar akuntansi khusus.
Contoh Kasus: Bank harus mematuhi aturan minimum modal yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia untuk memastikan stabilitas keuangan.
Bank Komersial dan Lembaga
Pembiayaan
Bank komersial dan lembaga
pembiayaan memiliki peran utama dalam menyediakan layanan keuangan berupa
penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran kredit. Karakteristik umum
dari bank komersial meliputi:
Modal yang Diatur
Modal bank diatur oleh pemerintah
untuk memastikan stabilitas keuangan. Modal harus memiliki keseimbangan
tertentu dengan aset yang dimiliki.
Produk Baru
Bank saat ini tidak hanya
menyediakan layanan simpan pinjam, tetapi juga menawarkan produk-produk
tambahan seperti pengelolaan dana trust.
Risiko
Bank dihadapkan pada risiko kredit
(pinjaman macet), risiko tingkat bunga (perubahan suku bunga deposito dan
pinjaman), dan risiko transaksi (kesalahan operasional).
Contoh Kasus: Bank mengalami kerugian besar akibat kredit macet dari
debitur yang mengalami kebangkrutan.
Otomasi
Layanan perbankan seperti penarikan
dan penyetoran uang sudah menggunakan sistem otomatis seperti ATM dan perbankan
online.
Implikasi Pengendalian Manajemen: Pengendalian manajemen di bank komersial berfokus pada
aspek-aspek seperti hubungan tarif dan jangka waktu pinjaman, volume deposito,
serta pengelolaan biaya dan pendapatan.
Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas bergerak di
bidang perdagangan saham, obligasi, dan produk investasi lainnya. Karakteristik
unik dari perusahaan sekuritas meliputi:
Kepentingan Hubungan Pelanggan
Produk sekuritas bersifat tidak
tampak, sehingga kualitas layanan sangat bergantung pada profesionalisme
karyawan.
Stars dan Kerjasama Tim
Organisasi perusahaan sekuritas
cenderung memiliki struktur yang fleksibel, dengan fokus pada kerjasama tim
dalam menyelesaikan proyek.
Aliran Informasi yang Cepat
Perdagangan sekuritas memerlukan
informasi real-time karena adanya perbedaan zona waktu antar bursa di dunia.
Fokus pada Kinerja Jangka Pendek
Perusahaan sekuritas cenderung
mengevaluasi kinerja secara kuartalan karena ketidakpastian kondisi pasar di
masa depan.
Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja diukur berdasarkan
pendapatan kotor dan laba bersih dari aktivitas perdagangan.
Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi terdiri dari dua
jenis, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Perusahaan ini mengumpulkan
premi, menginvestasikan dana, dan membayarkan klaim saat terjadi kerugian.
Tantangan Pengendalian Manajemen
Perusahaan asuransi menghadapi
tantangan dalam menentukan laba dari polis yang dijual karena pengukuran
kinerjanya bersifat jangka panjang. Informasi akurat dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Faktor yang Dipertimbangkan dalam
Premi:
- Biaya akuisisi
- Biaya pemberian jasa
- Laba yang diinginkan
- Kemungkinan kehilangan
- Pendapatan investasi
Contoh Kasus: Perusahaan asuransi jiwa memperkirakan premi dengan
menghitung potensi risiko kematian dan biaya operasional perusahaan.
Kesimpulan
Pengendalian manajemen pada
perusahaan jasa keuangan memainkan peran kunci dalam memastikan efisiensi dan
efektivitas operasional. Setiap sektor memiliki karakteristik dan tantangan
yang berbeda, baik bank komersial, perusahaan sekuritas, maupun perusahaan
asuransi. Oleh karena itu, pengendalian manajemen harus disesuaikan dengan
karakteristik bisnis masing-masing sektor untuk meminimalkan risiko dan
meningkatkan kinerja.
Daftar Pustaka
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management
Control Systems. McGraw-Hill.
- Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Salemba
Empat.
- Garrison, R. H., Noreen, E. W., & Brewer, P. C.
(2017). Managerial Accounting. McGraw-Hill.
- Simons, R. (2000). Performance Measurement &
Control Systems for Implementing Strategy. Prentice Hall.
- Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2015). Cost
Management: Accounting and Control. South-Western Cengage Learning.
0 Response to " Pengendalian Manajemen Pada Perusahaan Jasa Keuangan"
Posting Komentar