Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Organisasi
Pendahuluan
Dalam dunia modern yang didorong
oleh informasi, pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah menjadi
kebutuhan mendasar bagi organisasi. Pengelolaan informasi yang efektif tidak
cukup hanya dengan sekadar pengadaan perangkat keras atau perangkat lunak,
tetapi memerlukan pendekatan yang lebih holistik melalui pengembangan
organisasi secara berkesinambungan. Hal ini bertujuan agar organisasi mampu
menghadapi tantangan dan perubahan yang cepat, serta menjawab tuntutan
masyarakat modern yang semakin kompleks.
Definisi Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi adalah proses sistematis untuk
meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan kemampuan adaptasi organisasi
terhadap perubahan. Proses ini mencakup pendekatan teknostruktural yang
melibatkan perencanaan struktur organisasi, metode sosioteknis, serta
pengembangan kapasitas kerja individu dan kelompok. Dengan demikian,
pengembangan organisasi bertujuan untuk memastikan kelangsungan misi dan tujuan
organisasi, termasuk organisasi publik yang melayani masyarakat.
Empat Unsur Pengembangan Organisasi
- Manusia (Perilaku):
Interaksi antarindividu dalam suatu organisasi merupakan kunci
keberhasilan penerapan SIM. Pelatihan, motivasi, dan pengelolaan sumber
daya manusia sangat diperlukan.
- Teknologi:
Teknologi mencakup alat atau metode yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi yang berguna. Perubahan teknologi mempengaruhi efisiensi
kerja.
- Tugas:
Tugas dan pekerjaan harus disusun secara sistematis agar mencapai
efisiensi organisasi.
- Struktur:
Struktur organisasi yang jelas membantu mengendalikan proses kerja dan
mencapai tujuan secara optimal.
Alternatif
Pengadaan Sistem SIM
Organisasi menghadapi berbagai
pilihan dalam pengadaan perangkat keras dan lunak untuk SIM. Beberapa alternatif
berikut dapat menjadi bahan pertimbangan:
- Membeli Sendiri:
Membeli perangkat keras atau perangkat lunak menjadi pilihan jika
organisasi merencanakan penggunaan jangka panjang. Hal ini biasanya lebih
menguntungkan secara ekonomi dibandingkan opsi lain. Contoh: Sebuah rumah
sakit membeli server untuk pengelolaan data pasien selama 10 tahun ke
depan.
- Menyewa (Renting):
Menyewa perangkat keras atau perangkat lunak bisa menjadi solusi jangka
pendek, terutama jika kebutuhan masih dalam tahap awal. Misalnya,
perusahaan baru dapat menyewa perangkat lunak manajemen keuangan hingga
sistemnya mapan.
Keuntungan:
- Biaya awal lebih rendah.
- Fleksibilitas dalam pergantian teknologi.
Kelemahan:
- Biaya jangka panjang cenderung lebih tinggi.
- Ketergantungan pada penyedia layanan.
- Sewa-Beli (Leasing):
Perjanjian leasing memungkinkan organisasi menggunakan perangkat keras
untuk jangka waktu tertentu dengan opsi membeli di akhir kontrak.
Misalnya, sebuah sekolah dapat melakukan leasing untuk komputer
laboratorium.
Keuntungan:
- Fleksibilitas dalam pembayaran.
- Cocok untuk teknologi yang cepat berubah.
Kelemahan:
- Administrasi yang lebih rumit.
- Memerlukan pengelolaan akuntansi yang baik.
- Bagi Waktu (Time-Sharing): Time-sharing memungkinkan beberapa organisasi
menggunakan sistem komputer secara bersama-sama. Misalnya, lembaga
keuangan kecil dapat berbagi akses ke perangkat lunak analisis keuangan
yang mahal.
Keuntungan:
- Biaya operasional lebih rendah.
- Mengurangi kebutuhan investasi awal.
Kelemahan:
- Kinerja sistem dapat terpengaruh jika banyak pengguna.
- Menggunakan Jasa Pusat Pengolahan Data: Organisasi dapat menyerahkan pengolahan data kepada
pihak ketiga. Contoh: Sebuah perusahaan logistik menggunakan jasa pusat
data untuk pelacakan pengiriman.
Keuntungan:
- Organisasi dapat fokus pada kegiatan inti.
- Biaya pengelolaan sistem lebih rendah.
Kelemahan:
- Potensi risiko keamanan data.
System
Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah proses terstruktur untuk
mengembangkan sistem informasi yang mencakup beberapa tahapan:
- Perencanaan:
Menentukan kebutuhan dan tujuan sistem.
- Analisis:
Mengidentifikasi spesifikasi sistem yang diperlukan.
- Desain:
Merancang arsitektur sistem.
- Implementasi:
Menginstal perangkat keras dan lunak.
- Pengujian:
Memastikan sistem berjalan sesuai harapan.
- Pemeliharaan:
Menjaga agar sistem tetap berfungsi optimal.
Contoh penerapan SDLC: Pengembangan
aplikasi SIM untuk pengelolaan arsip pemerintah daerah.
Pendekatan
Konversi Sistem
Dalam penerapan sistem baru, organisasi
dapat menggunakan salah satu dari empat pendekatan konversi:
- Konversi Langsung:
Sistem lama langsung digantikan dengan sistem baru. Contoh: Implementasi
sistem e-office menggantikan dokumen fisik secara keseluruhan.
- Konversi Paralel:
Sistem lama dan baru dijalankan bersamaan selama periode tertentu.
Keuntungan pendekatan ini adalah keamanan lebih tinggi, namun memerlukan
biaya lebih besar.
- Konversi Moduler:
Penggantian sistem dilakukan secara bertahap. Contoh: Penerapan sistem SIM
di satu divisi sebelum diperluas ke divisi lain.
- Konversi Bergantian:
Perubahan dilakukan pada bagian tertentu dari sistem secara bertahap.
Contoh: Mengubah modul pembayaran terlebih dahulu sebelum modul lainnya.
Pengendalian
Sistem
Ancaman Terhadap Sistem:
- Internal:
- Kesalahan input.
- Sabotase.
- Informasi tidak akurat.
- Eksternal:
- Akses tidak sah.
- Bencana alam.
Teknik Pengendalian:
- Pengendalian akses dengan firewall.
- Pembuatan cadangan data secara rutin.
Kesimpulan
Pengembangan SIM pada organisasi
merupakan langkah strategis yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan
berbagai aspek, termasuk manusia, teknologi, tugas, dan struktur organisasi.
Pemilihan metode pengadaan sistem dan pendekatan konversi harus sesuai dengan
kebutuhan organisasi untuk mencapai efisiensi kerja.
Daftar
Pustaka
- Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management
Information Systems: Managing the Digital Firm. Pearson.
- Stair, R., & Reynolds, G. (2018). Principles of
Information Systems. Cengage Learning.
- Burch, J. G., & Grudnitski, G. (1986). Information
Systems: Theory and Practice. John Wiley & Sons.
0 Response to "Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada Organisasi"
Posting Komentar