Pengawasan dan Pengendalian Manajemen
Pendahuluan
Pengawasan dan pengendalian
manajemen merupakan dua elemen kunci dalam memastikan bahwa organisasi berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam dunia bisnis yang semakin
kompleks, peran pengawasan dan pengendalian menjadi semakin penting untuk
menghindari penyimpangan dan memastikan efisiensi dalam operasi. Konsep ini
tidak hanya berlaku untuk organisasi besar, tetapi juga relevan bagi usaha
kecil dan menengah. Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian, konsep, proses,
dan penerapan pengawasan dan pengendalian manajemen di berbagai aspek
organisasi.
Pengertian Pengawasan
Definisi Pengawasan Pengawasan adalah proses yang berfokus pada pengukuran
kinerja dan pengambilan tindakan untuk memastikan hasil yang diinginkan
tercapai. Menurut Schermerhorn (2002), pengawasan adalah "the process
of measuring performance and taking action to ensure desired results."
Sementara itu, Stoner, Freeman, dan
Gilbert (1995) mendefinisikan pengawasan sebagai "the process of ensuring
that actual activities conform the planned activities." Artinya,
pengawasan memastikan aktivitas yang terjadi sesuai dengan perencanaan.
Contoh Kasus Sebuah perusahaan manufaktur memiliki target produksi
10.000 unit dalam sebulan. Melalui proses pengawasan, manajer produksi memantau
output mingguan dan menemukan bahwa hanya 2.000 unit yang diproduksi dalam
minggu pertama. Dari situ, manajer melakukan evaluasi dan tindakan korektif
untuk mengejar target bulanannya.
Konsep Pengendalian Manajemen
Definisi Pengendalian Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa kegiatan
dalam organisasi mengarah pada tujuan yang diinginkan.
Unsur-Unsur Pengendalian
- Detektor atau Sensor:
Berfungsi mendeteksi aktivitas yang terjadi.
- Assesor atau Penilai:
Menilai hasil dari aktivitas tersebut.
- Efektor atau Pengubah:
Mengambil tindakan korektif jika terjadi penyimpangan.
- Jaringan Komunikasi:
Menghubungkan sensor, penilai, dan pengubah.
Contoh: Sopir Mobil
- Mata (Sensor):
Mendeteksi kondisi jalan dan kecepatan.
- Otak (Assessor):
Menilai informasi dari mata.
- Kaki (Effector):
Menginjak rem atau gas untuk mengubah kecepatan.
- Jaringan Komunikasi:
Menghubungkan mata, otak, dan anggota tubuh.
Manajemen
Manajemen adalah organisasi yang
terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen memiliki peran:
- Manajemen Senior:
Menetapkan strategi organisasi.
- Manajemen Menengah dan Operasional: Menjalankan proses pengendalian dan memastikan
strategi dilaksanakan dengan baik.
Perbedaan Pengendalian Manajemen
dengan Sistem Tubuh
- Standar tidak tetap, tetapi merupakan bagian dari
proses perencanaan.
- Pengendalian manajemen tidak berjalan otomatis.
- Memerlukan koordinasi antar individu.
- Hubungan antara tindakan dan perilaku tidak selalu
jelas.
- Banyak pengendalian manajemen bersifat swakontrol
(self-control).
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses
yang memengaruhi anggota organisasi agar menjalankan strategi yang telah
ditetapkan. Aktivitas pengendalian manajemen meliputi:
- Keselarasan Tujuan:
Menyatukan tujuan individu dengan organisasi.
- Implementasi Strategi:
Alat untuk menjalankan strategi, baik dari aspek keuangan maupun
non-keuangan.
- Pengembangan Strategi Baru: Membantu organisasi merespon perubahan lingkungan.
Contoh Kasus Sebuah perusahaan retail menggunakan sistem insentif
penjualan untuk memengaruhi perilaku karyawan agar meningkatkan target
penjualan bulanan. Pengendalian ini memastikan strategi pemasaran berjalan
efektif.
Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen
melibatkan tahapan:
- Perencanaan:
Menetapkan tujuan dan standar.
- Koordinasi:
Menghubungkan aktivitas antar bagian.
- Komunikasi:
Menyampaikan informasi yang relevan.
- Evaluasi:
Membandingkan kinerja aktual dengan standar.
- Pengambilan Keputusan:
Menentukan tindakan korektif.
- Mempengaruhi Perilaku:
Mendorong anggota organisasi untuk bekerja sesuai rencana.
Masalah Utama Salah satu tantangan utama adalah menciptakan kesesuaian
antara tujuan individu dan organisasi (goal congruence).
Tujuan Fungsi Pengawasan
Pengawasan bertujuan untuk:
- Adaptasi Lingkungan:
Merespons perubahan lingkungan bisnis.
- Meminimalkan Kegagalan: Menghindari penyimpangan dalam operasi.
- Meminimalkan Biaya:
Mengontrol pengeluaran organisasi.
- Mengantisipasi Kompleksitas: Mengelola organisasi yang semakin kompleks.
Gejala yang Membutuhkan Pengawasan
- Penurunan pendapatan atau profit.
- Penurunan kualitas pelayanan.
- Ketidakpuasan pegawai.
- Berkurangnya kas perusahaan.
- Biaya melebihi anggaran.
- Adanya inefisiensi.
Contoh Kasus Sebuah perusahaan jasa mendapati banyak keluhan pelanggan
mengenai keterlambatan layanan. Melalui pengawasan, mereka menemukan masalah
pada koordinasi tim operasional dan segera menerapkan solusi untuk
memperbaikinya.
Pengawasan di Berbagai Bidang
Pengawasan dalam SDM
- Sistem disiplin karyawan.
- Perencanaan jalur karier.
- Motivasi dan kepuasan kerja.
Pengawasan Informasi
- Penggunaan teknologi informasi.
- Penerapan sistem informasi manajemen (SIM).
Pengawasan Keuangan
- Analisis laporan keuangan.
- Manajemen kas.
- Pengelolaan biaya.
Pengawasan Pemasaran
- Evaluasi pasar sasaran.
- Survei perilaku konsumen.
- Strategi dan bauran pemasaran.
Pengawasan Produksi
- Lokasi pabrik.
- Proses produksi dan jadwal distribusi.
- Evaluasi efisiensi operasional.
Kesimpulan
Pengawasan dan pengendalian
manajemen adalah dua elemen kunci dalam memastikan organisasi mencapai
tujuannya. Dengan pengawasan yang baik, penyimpangan dapat diminimalisir, dan
efisiensi operasional dapat ditingkatkan. Pengendalian manajemen memastikan
seluruh strategi organisasi diimplementasikan dengan baik melalui koordinasi,
komunikasi, dan evaluasi.
Daftar Pustaka
- Schermerhorn, J. R. (2002). Management. New
York: Wiley.
- Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R.
(1995). Management. New Jersey: Prentice-Hall.
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management
Control Systems. New York: McGraw-Hill.
0 Response to "Pengawasan dan Pengendalian Manajemen"
Posting Komentar