Mengatasi Kendala Efektivitas Komunikasi Bisnis
Pendahuluan
Komunikasi
bisnis yang efektif adalah kunci keberhasilan dalam dunia kerja dan organisasi.
Namun, terdapat berbagai kendala yang dapat menghambat kelancaran komunikasi.
Untuk mengatasi kendala-kendala ini, diperlukan berbagai upaya yang terstruktur
dan terfokus. Topik ini akan membahas langkah-langkah strategis untuk mengatasi
kendala komunikasi bisnis, dilengkapi dengan contoh kasus, kesimpulan, dan
referensi.
1. Bersikap Bijak (Tactful)
Menyesuaikan Diri dengan Tingkat Intelegensi Lawan
Komunikasi
Seorang
komunikator yang baik memahami pentingnya menyesuaikan isi pesan dengan tingkat
pemahaman audiens. Hal ini bertujuan agar pesan dapat diterima dan dimengerti
dengan baik.
Contoh
Kasus: Seorang CEO memberikan presentasi
kepada karyawan lintas departemen. Jika ia menggunakan istilah teknis yang
hanya dipahami oleh tim teknis, karyawan dari divisi lain akan kesulitan
memahami pesan tersebut. Sebaliknya, CEO yang bijak akan menjelaskan istilah
tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua pihak.
Menghindari Sikap Ofensif
Sikap
ofensif dalam komunikasi dapat menimbulkan resistansi atau bahkan konflik. Oleh
karena itu, pemberi pesan harus menghindari kata-kata yang dapat dianggap
menyerang atau merendahkan.
Contoh
Kasus: Seorang manajer yang memberikan
umpan balik kepada bawahannya dengan nada menyalahkan akan membuat karyawan
merasa tidak dihargai. Sebaliknya, dengan menyampaikan kritik secara
konstruktif, manajer dapat menciptakan hubungan yang lebih baik.
Memperhatikan Persepsi Penerima
Komunikator
yang bijak selalu berusaha memahami bagaimana pesan mereka diterima oleh
audiens. Hal ini dapat menghindari miskomunikasi atau kesalahpahaman.
Contoh
Kasus: Seorang pemimpin tim yang ingin
memberikan arahan sebaiknya menanyakan pemahaman anggota tim setelah
menyampaikan pesan untuk memastikan mereka mengerti.
2. Mengetengahkan Pihak Lawan Komunikasi (You Approach)
Fokus
pada kebutuhan dan kepentingan audiens merupakan strategi penting dalam
komunikasi bisnis. Dengan menempatkan audiens sebagai pusat perhatian,
komunikasi menjadi lebih efektif.
Contoh
Kasus: Dalam rapat penjualan, seorang
manajer pemasaran tidak hanya berbicara tentang target perusahaan, tetapi juga
mendengarkan masukan dari tim penjualan untuk memahami kendala yang mereka
hadapi di lapangan.
3. Bernada Positif
Komunikasi
yang bernada positif menciptakan suasana yang kondusif dan meningkatkan
kemungkinan pesan diterima dengan baik.
Contoh
Kasus: Seorang supervisor yang mengucapkan
terima kasih kepada timnya atas kerja keras mereka sebelum memberikan kritik
membangun akan mendapatkan tanggapan yang lebih baik dibandingkan jika ia
langsung menyampaikan kritik.
4. Mempergunakan Kalimat Aktif
Kalimat
aktif lebih menarik dan mempermudah audiens dalam memahami pesan. Hal ini juga
memberikan kesan bahwa komunikator bertanggung jawab atas pesan yang
disampaikan.
Contoh
Kasus: Daripada mengatakan "Kesalahan
ini terjadi karena laporan tidak diselesaikan tepat waktu," lebih baik
mengatakan "Kami harus memastikan laporan selesai tepat waktu untuk
menghindari kesalahan."
5. Efisiensi Penggunaan Kata dan Kalimat
Kalimat
yang sederhana dan langsung pada inti pesan akan lebih mudah dimengerti.
Contoh
Kasus: Seorang manajer proyek yang
mengirimkan email kepada timnya dengan kalimat "Mohon pastikan semua
dokumen dikirimkan sebelum pukul 17.00 hari ini" akan lebih efektif
dibandingkan menggunakan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
6. Keterkaitan Hal-Hal yang Disampaikan
Keterkaitan
antara satu informasi dengan informasi lainnya membantu audiens memahami pesan
secara menyeluruh.
Contoh
Kasus: Dalam rapat strategi, seorang
manajer menyusun presentasi berdasarkan alur logis mulai dari analisis pasar,
target penjualan, hingga rencana aksi. Hal ini memudahkan audiens untuk
mengikuti pemikiran dan argumen yang disampaikan.
7. Pesan yang Jelas
Pesan
yang jelas meminimalkan risiko kesalahpahaman.
Menghindari Penggunaan Jargon atau Istilah Teknis
Jargon
hanya boleh digunakan jika audiens memiliki latar belakang yang sama dan
memahami istilah tersebut.
Contoh
Kasus: Seorang konsultan yang berbicara
dengan klien non-teknis harus menjelaskan istilah "ROI" sebagai
"pengembalian investasi" untuk memastikan klien memahami konsep
tersebut.
Menghindari Kata atau Kalimat yang Tidak Umum
Penggunaan
bahasa yang sederhana dan umum mempermudah penerimaan pesan.
Contoh
Kasus: Dalam proposal bisnis, istilah
teknis seperti "paradigm shift" sebaiknya diganti dengan
"perubahan mendasar" agar lebih mudah dimengerti.
Karakteristik Pesan Bisnis yang Efektif
- Provide Practical Information Pesan bisnis harus memberikan informasi praktis yang
relevan dan dapat diterapkan.
- Give Facts Rather Than
Impressions Pesan harus didasarkan pada
fakta, bukan sekadar opini atau persepsi.
- Clarify and Condense
Information Informasi dapat diringkas
menggunakan grafik, tabel, atau diagram untuk mempermudah pemahaman.
- State Precise Responsibilities Pesan harus menyatakan dengan jelas tanggung jawab dan
harapan yang ditujukan kepada audiens.
- Persuade Others and Offer
Recommendations Pesan yang baik mampu
meyakinkan audiens untuk menerima rencana atau rekomendasi tertentu.
Kesimpulan
Efektivitas
komunikasi bisnis dapat ditingkatkan dengan menerapkan berbagai strategi
seperti bersikap bijak, menciptakan suasana positif, menggunakan kalimat aktif,
dan memastikan keterkaitan pesan. Selain itu, pesan yang jelas dan praktis
sangat penting untuk mencapai tujuan komunikasi. Dengan memahami dan
mengimplementasikan langkah-langkah ini, hambatan komunikasi dapat
diminimalkan, menciptakan lingkungan bisnis yang lebih produktif dan harmonis.
Daftar Pustaka
- Adler, R. B., & Elmhorst,
J. M. (2010). Communicating at Work: Principles and Practices for
Business and the Professions. McGraw-Hill.
- Guffey, M. E., & Loewy, D.
(2016). Essentials of Business Communication. Cengage Learning.
- Robbins, S. P., & Judge, T.
A. (2013). Organizational Behavior. Pearson Education.
- Tubbs, S. L., & Moss, S.
(2008). Human Communication: Principles and Contexts. McGraw-Hill.
0 Response to "Mengatasi Kendala Efektivitas Komunikasi Bisnis"
Posting Komentar