Kendala Efektivitas Komunikasi Bisnis
Pendahuluan
Komunikasi
merupakan salah satu komponen utama dalam menjalankan bisnis. Dalam dunia
bisnis, komunikasi yang efektif menjadi fondasi untuk menyampaikan ide,
membangun hubungan, serta mencapai tujuan bersama. Namun, terdapat berbagai
kendala yang dapat menghalangi efektivitas komunikasi. Dalam topik ini, kita
akan membahas secara mendalam kendala-kendala tersebut, dilengkapi dengan
contoh kasus, serta memberikan kesimpulan dan referensi sebagai dasar
pembelajaran lebih lanjut.
Penafsiran Kata-Kata
Kesamaan Penafsiran
Komunikasi
yang efektif bergantung pada kesamaan penafsiran antara pemberi dan penerima
pesan. Jika kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama terhadap kata-kata
yang digunakan, proses komunikasi akan berjalan lebih lancar.
Contoh
Kasus: Seorang manajer di sebuah perusahaan multinasional memberikan instruksi
kepada timnya dalam bahasa Inggris. Namun, anggota tim yang kurang fasih bahasa
Inggris salah memahami instruksi tersebut, mengakibatkan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai harapan. Untuk mengatasi ini, manajer seharusnya memastikan bahwa
semua anggota tim memahami istilah yang digunakan, bahkan mungkin menyediakan
terjemahan dalam bahasa lokal jika diperlukan.
Arti Harfiah dan Multi Arti
Kata-kata
dengan arti harfiah biasanya lebih mudah dimengerti, sedangkan kata-kata dengan
multi arti (ambigu) berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
Contoh
Kasus: Kata "profit" dalam laporan bisnis bisa berarti keuntungan
finansial, tetapi dalam konteks lain, bisa dimaknai sebagai manfaat secara
umum. Seorang direktur yang meminta "profit" tanpa penjelasan lebih
lanjut mungkin membuat timnya bingung mengenai apakah ia berbicara tentang laba
atau manfaat lain.
Euphemisms
Penggunaan
kata-kata yang halus dan sopan (euphemisms) dapat membantu menciptakan suasana
yang kondusif dalam komunikasi.
Contoh
Kasus: Seorang pemimpin perusahaan yang harus memberhentikan karyawan lebih
memilih mengatakan "merumahkan sementara" daripada
"memecat" untuk mengurangi dampak psikologis pada karyawan.
Batas Ruang Lingkup Pesan
Pemberi
pesan harus membatasi ruang lingkup informasi yang disampaikan agar tetap
relevan dan terfokus. Komunikasi yang terlalu luas atau tidak relevan sering
kali mengakibatkan kebingungan.
Contoh
Kasus: Dalam sebuah rapat bisnis, seorang presenter menyampaikan informasi yang
terlalu rinci tentang latar belakang produk hingga ke teknis produksi, sementara
audiens hanya membutuhkan gambaran umum untuk memahami potensi pasar.
Akibatnya, audiens kehilangan fokus pada inti diskusi.
Pengaruh Sikap, Opini, Emosi, dan Kondisi Lingkungan
Sikap,
opini, dan emosi sangat memengaruhi penerimaan pesan dalam komunikasi. Orang
cenderung merespons positif terhadap pesan yang sesuai dengan opini mereka atau
yang disampaikan oleh orang yang mereka sukai.
Contoh
Kasus: Seorang negosiator yang menghadapi klien dengan emosi tinggi karena
kekecewaan harus mampu tetap tenang dan memberikan solusi yang mengurangi
ketegangan. Dengan demikian, komunikasi tetap dapat berjalan efektif.
Kejelasan Tujuan Komunikasi
Komunikator
harus memiliki tujuan yang jelas agar pesan yang disampaikan dapat mencapai
sasaran.
Contoh
Kasus: Seorang CEO yang ingin meningkatkan motivasi karyawan selama pidato
tahunan harus memastikan bahwa pesan-pesan motivasi jelas, relevan, dan
disampaikan dengan cara yang inspiratif, sehingga karyawan merasa didorong
untuk berkinerja lebih baik.
Pemilihan Bentuk dan Media
Bentuk
dan media komunikasi yang tepat sangat memengaruhi efektivitas penyampaian
pesan. Media dapat berupa verbal, non-verbal, maupun visual.
Contoh
Kasus: Dalam mempresentasikan rencana bisnis kepada investor, penggunaan grafik
dan diagram dapat memperkuat penjelasan dibandingkan hanya menggunakan narasi
verbal.
Menahan Informasi yang Diperlukan
Dalam
dunia bisnis, ada kalanya informasi tertentu tidak dapat dibagikan karena
alasan kerahasiaan. Namun, jika informasi yang terlalu penting ditahan, hal ini
dapat menghambat efektivitas komunikasi.
Contoh
Kasus: Seorang manajer yang tidak menginformasikan rencana perubahan organisasi
kepada stafnya dapat menciptakan spekulasi dan rumor yang merusak
produktivitas.
Bahasa Pengantar
Bahasa
menjadi faktor penting dalam komunikasi bisnis, terutama dalam konteks
internasional. Hambatan bahasa sering kali muncul karena perbedaan pengucapan,
istilah teknis, atau jargon yang tidak dipahami oleh semua pihak.
Contoh
Kasus: Seorang eksekutif yang menggunakan istilah teknis dalam diskusi dengan
mitra bisnis dari negara lain dapat menyebabkan salah paham jika istilah
tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
Kesimpulan
Efektivitas
komunikasi bisnis dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti penafsiran
kata-kata, ruang lingkup pesan, sikap dan emosi, kejelasan tujuan, pemilihan
media, tingkat kerahasiaan informasi, dan penggunaan bahasa. Untuk mengatasi
kendala-kendala ini, komunikator perlu memahami audiens mereka, memilih kata
dan media yang tepat, serta menciptakan lingkungan komunikasi yang kondusif.
Dengan demikian, komunikasi yang efektif dapat tercapai, mendukung kesuksesan
dalam dunia bisnis.
Daftar Pustaka
- Murphy, H. A., Hildebrandt, H.
W., & Thomas, J. P. (1997). Effective Business Communications.
McGraw-Hill.
- Robbins, S. P., & Judge, T.
A. (2013). Organizational Behavior. Pearson Education.
- Guffey, M. E., & Loewy, D.
(2016). Essentials of Business Communication. Cengage Learning.
- Tubbs, S. L., & Moss, S.
(2008). Human Communication: Principles and Contexts. McGraw-Hill.
0 Response to "Kendala Efektivitas Komunikasi Bisnis"
Posting Komentar