Prinsip Manajemen Strategik Dan Model Manajemen Strategik
Manajemen strategik merupakan pendekatan yang dilakukan organisasi untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi guna mencapai tujuan jangka panjang. Ini merupakan proses yang terus berlangsung, dimana organisasi memerlukan analisis mendalam mengenai lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap keputusan strategis.
Dalam dunia yang terus berubah, terutama di tengah globalisasi, disrupsi teknologi, dan perubahan selera konsumen, manajemen strategik menjadi lebih penting dibanding sebelumnya. Manajemen strategik bukan hanya tentang pengambilan keputusan satu kali; ini adalah proses yang dinamis dan terusmenerus.
Manajemen strategik memungkinkan perusahaan untuk merumuskan strategistrategi yang memungkinkan mereka untuk bertahan dalam pasar yang kompetitif, berkembang melalui inovasi, serta terus memperbaiki diri dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis.
Pengertian Manajemen Strategik Menurut Para Ahli
- Hunger dan Wheelen (2007): Manajemen strategik adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi. Ini melibatkan empat tahap: perumusan strategi, implementasi, evaluasi, dan kontrol.
- David (2011): Manajemen strategik adalah ilmu yang merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
- Johnson dan Scholes (2008): Manajemen strategik adalah proses memahami dan mengelola sumber daya internal dan peluang eksternal untuk mencapai tujuan utama dari organisasi.
Dengan memahami pengertian dari manajemen strategik ini, kita bisa menyelami lebih dalam prinsipprinsip dan model yang digunakan dalam manajemen strategik untuk mencapai tujuan organisasi.
PrinsipPrinsip Manajemen Strategik
Prinsipprinsip manajemen strategik menjadi pedoman utama yang membantu organisasi untuk merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi. Setiap organisasi, baik itu perusahaan, lembaga pemerintah, maupun organisasi nirlaba, perlu memahami dan mengadopsi prinsipprinsip ini dalam operasi mereka agar tetap relevan dan kompetitif.
Berikut adalah prinsipprinsip dasar manajemen strategik yang berlaku umum di berbagai sektor bisnis:
1. Orientasi Jangka Panjang : Salah satu prinsip dasar dari manajemen strategik adalah orientasi jangka panjang. Manajemen strategik mengarahkan organisasi untuk tidak hanya fokus pada keuntungan atau pencapaian jangka pendek, tetapi juga bagaimana mereka dapat tetap kompetitif dalam jangka panjang. Organisasi yang berhasil memahami perubahan tren pasar, teknologi, serta harapan konsumen, dan merencanakan strategi jangka panjang yang sesuai, akan mampu bertahan lebih lama dibandingkan pesaingnya.
Contoh: Apple Inc. adalah perusahaan yang memiliki orientasi jangka panjang. Dalam merancang produk, mereka tidak hanya memikirkan teknologi yang ada saat ini, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut dapat berkembang di masa depan. Dengan fokus pada inovasi yang berkelanjutan, Apple terus mendominasi pasar teknologi global.
2. Adaptabilitas dan Fleksibilitas : Prinsip ini berfokus pada kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Dunia bisnis saat ini ditandai oleh perubahan yang cepat, baik dari sisi teknologi, regulasi, maupun preferensi konsumen. Manajemen strategik membantu organisasi untuk bersikap fleksibel dan adaptif terhadap perubahan ini.
Contoh: Netflix adalah contoh yang baik dari perusahaan yang menunjukkan fleksibilitas tinggi. Mereka awalnya adalah perusahaan yang menawarkan layanan penyewaan DVD, namun melihat potensi dari teknologi streaming, mereka mengubah model bisnis mereka untuk berfokus pada layanan streaming, yang pada akhirnya membawa kesuksesan besar.
3. Proses Berkelanjutan : Manajemen strategik bukanlah aktivitas yang dilakukan sekali saja, tetapi merupakan proses yang berkelanjutan. Organisasi harus terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi mereka seiring dengan perubahan lingkungan bisnis, munculnya pesaing baru, atau perubahan dalam permintaan pasar.
Contoh: Microsoft secara teratur mengevaluasi strategi bisnis mereka. Ketika mereka menyadari penurunan dalam penjualan perangkat lunak fisik, mereka beralih ke layanan cloud dan berlangganan dengan produk seperti Office 365, yang kini menjadi salah satu sumber pendapatan utama mereka.
4. Keterlibatan Seluruh Organisasi : Sebuah strategi yang berhasil tidak hanya dirumuskan di tingkat atas manajemen, tetapi juga diimplementasikan di seluruh lapisan organisasi. Prinsip ini menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai dari eksekutif hingga karyawan operasional, dalam proses manajemen strategik.
Contoh: Toyota terkenal dengan sistem produksinya yang disebut "Toyota Production System (TPS)." Di sini, setiap karyawan memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi. Mereka juga didorong untuk terus memberikan masukan yang bisa mempengaruhi strategi keseluruhan perusahaan.
5. Berbasis pada Data dan Fakta : Keputusan strategis harus didasarkan pada data yang valid dan faktafakta yang ada, bukan hanya pada insting atau asumsi semata. Data yang diperoleh dari analisis lingkungan eksternal, tren pasar, serta data kinerja internal harus digunakan untuk merumuskan strategi yang lebih akurat dan efektif.
Contoh: Amazon adalah perusahaan yang secara konsisten menggunakan pendekatan berbasis data dalam pengambilan keputusan mereka. Dari rekomendasi produk hingga lokasi gudang distribusi, setiap keputusan didasarkan pada analisis data yang mendalam.
6. Konsistensi dengan Visi dan Misi : Prinsip penting lainnya adalah bahwa setiap strategi yang dibuat harus konsisten dengan visi dan misi organisasi. Visi dan misi adalah panduan utama yang membantu perusahaan menjaga arah dalam menjalankan bisnis mereka.
Contoh: Nike selalu berpegang pada misinya untuk "menginspirasi atlet di seluruh dunia" dalam setiap langkah strategis yang mereka ambil. Produk dan kampanye pemasaran Nike selalu mencerminkan nilainilai ini, sehingga membantu mereka untuk tetap menjadi brand yang relevan dalam industri olahraga.
7. Pemanfaatan Sumber Daya yang Efisien : Setiap organisasi memiliki sumber daya yang terbatas, baik itu keuangan, tenaga kerja, atau teknologi. Oleh karena itu, prinsip manajemen strategik juga mencakup bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk mencapai tujuan mereka.
Contoh: Southwest Airlines menggunakan strategi pemanfaatan sumber daya yang efisien dengan hanya mengoperasikan satu jenis pesawat, yaitu Boeing 737. Dengan demikian, mereka mengurangi biaya pelatihan pilot dan teknisi, serta mempermudah pengelolaan suku cadang.
Model Model Manajemen Strategik
Manajemen strategik telah berkembang selama bertahuntahun dan menghasilkan berbagai model yang membantu organisasi dalam proses perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi. Modelmodel ini menyediakan kerangka kerja yang dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan strategis yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa model manajemen strategik yang paling populer dan sering digunakan:
1. Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five Forces Model)
Model ini dikembangkan oleh Michael Porter pada tahun 1979 dan digunakan untuk menganalisis daya tarik kompetitif suatu industri. Model ini menilai lima kekuatan utama yang mempengaruhi persaingan di dalam suatu industri:
- Ancaman pendatang baru: Kekuatan ini menilai seberapa mudahnya perusahaan baru masuk ke dalam industri dan bersaing dengan perusahaan yang sudah ada.
- Kekuatan tawar menawar pemasok: Ini menilai seberapa besar kekuatan yang dimiliki pemasok dalam menentukan harga dan kualitas barang atau jasa yang mereka sediakan.
- Kekuatan tawar menawar pembeli: Pembeli memiliki kekuatan ketika mereka dapat menuntut harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih tinggi.
- Ancaman produk pengganti: Kekuatan ini menganalisis kemungkinan bahwa produk atau layanan lain dapat menggantikan produk atau layanan yang ada.
- Persaingan di antara perusahaan yang ada: Ini menilai seberapa intens persaingan di antara perusahaan yang sudah ada dalam suatu industri.
Contoh Aplikasi: Industri penerbangan adalah contoh industri yang sangat kompetitif. Southwest Airlines menggunakan model Lima Kekuatan Porter untuk memahami dinamika persaingan di industri penerbangan dan mengembangkan strategi biaya rendah mereka.
2. Model SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) : Model SWOT adalah alat analisis yang sangat populer digunakan dalam manajemen strategik. Model ini menilai kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dari lingkungan internal perusahaan, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dari lingkungan eksternal. Dengan menggunakan analisis SWOT, organisasi dapat lebih memahami posisi mereka saat ini dan merumuskan strategi yang lebih sesuai dengan keadaan internal dan eksternal mereka.
Contoh Aplikasi: Starbucks secara rutin menggunakan analisis SWOT untuk menilai kekuatan mereka dalam hal brand kuat dan jaringan distribusi global, serta mengidentifikasi peluang dalam ekspansi pasar internasional dan inovasi produk seperti menu berbasis tanaman.
3. Model PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal) : Model PESTEL adalah alat yang digunakan untuk menganalisis faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi organisasi. Model ini mengkategorikan faktorfaktor eksternal menjadi enam aspek utama: politik (political), ekonomi (economic), sosial (social), teknologi (technological), lingkungan (environmental), dan hukum (legal). Analisis PESTEL membantu organisasi untuk memahami faktorfaktor eksternal yang dapat memengaruhi strategi mereka dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang mungkin terjadi.
Contoh Aplikasi: Perusahaan farmasi besar seperti Pfizer menggunakan analisis PESTEL untuk memahami bagaimana regulasi pemerintah, kemajuan teknologi dalam penelitian obat, serta perubahan sosial seperti peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat dapat memengaruhi strategi bisnis mereka.
4. Model Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Model) : Model siklus hidup produk adalah model yang menunjukkan tahapan yang dilalui oleh produk dari saat diluncurkan hingga akhirnya keluar dari pasar. Model ini terdiri dari empat tahap utama: pengenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan penurunan (decline). Dengan memahami di tahap mana produk mereka berada, perusahaan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk setiap tahap siklus hidup produk.
Contoh Aplikasi: Perusahaan teknologi seperti Samsung menggunakan model siklus hidup produk untuk merencanakan kapan mereka harus meluncurkan produk baru dan menghentikan produk yang sudah berada dalam tahap penurunan.
5. Balanced Scorecard (BSC) : Balanced Scorecard adalah alat manajemen yang dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada tahun 1992. Model ini digunakan untuk mengukur kinerja organisasi tidak hanya berdasarkan kriteria keuangan, tetapi juga empat perspektif utama: keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan. Balanced Scorecard membantu perusahaan untuk melihat strategi mereka dari berbagai sudut pandang dan memastikan bahwa mereka mengambil langkahlangkah yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka.
Contoh Aplikasi: Hilton Hotels menggunakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja mereka dari perspektif keuangan, kepuasan pelanggan, proses operasional hotel, serta pengembangan karyawan, guna memastikan kesuksesan jangka panjang.
6. Model McKinsey 7S : Model ini dikembangkan oleh McKinsey & Company, sebuah perusahaan konsultasi global, untuk mengevaluasi bagaimana berbagai elemen dalam organisasi saling berhubungan. Model 7S mencakup tujuh elemen utama: struktur (structure), strategi (strategy), sistem (systems), gaya (style), staf (staff), keterampilan (skills), dan nilai bersama (shared values). Model ini membantu organisasi untuk memastikan bahwa semua elemen internal mereka selaras dengan strategi yang diadopsi.
Contoh Aplikasi: Penerapan model 7S McKinsey di perusahaan seperti IBM membantu mereka dalam reorganisasi internal dan memastikan bahwa semua elemen organisasi, dari staf hingga sistem, selaras dengan tujuan strategis mereka.
Contoh Aplikasi Model dan Prinsip Manajemen Strategik dalam Dunia Nyata
Untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai bagaimana prinsip dan model manajemen strategik diimplementasikan dalam dunia nyata, mari kita lihat beberapa perusahaan besar yang telah berhasil menerapkan strategistrategi tersebut.
- Amazon: Keunggulan Kompetitif Melalui Fokus pada Pengalaman PelangganAmazon secara konsisten menggunakan pendekatan berbasis data untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi bisnis mereka. Model seperti analisis SWOT dan Lima Kekuatan Porter telah membantu mereka memahami persaingan di industri ritel, sementara fokus mereka pada pelanggan (salah satu prinsip manajemen strategik) memungkinkan mereka untuk terus berinovasi dalam hal layanan pelanggan. Hasilnya adalah dominasi global dalam ecommerce dan sektor cloud computing.
- Apple: Inovasi Berkelanjutan dan Orientasi Jangka PanjangApple menerapkan manajemen strategik dengan sangat baik, terutama dalam merumuskan strategi jangka panjang yang berfokus pada inovasi dan desain produk. Mereka menggunakan model siklus hidup produk untuk merencanakan peluncuran produkproduk baru, serta memastikan bahwa produk mereka tetap relevan dan diinginkan oleh konsumen.
- Tesla: Pemanfaatan Sumber Daya dan AdaptabilitasTesla adalah contoh bagaimana manajemen strategik yang baik dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif di industri otomotif. Mereka menggabungkan prinsip pemanfaatan sumber daya yang efisien dengan fokus pada adaptabilitas terhadap perubahan pasar dan regulasi lingkungan. Tesla juga menggunakan model PESTEL untuk menganalisis faktorfaktor eksternal seperti regulasi emisi karbon dan teknologi energi bersih yang mempengaruhi strategi mereka.
Manajemen strategik adalah proses yang kompleks dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai prinsip dan model untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang mereka. Dengan memahami prinsipprinsip manajemen strategik seperti orientasi jangka panjang, adaptabilitas, keterlibatan seluruh organisasi, dan berbasis data, serta mengaplikasikan modelmodel seperti SWOT, Lima Kekuatan Porter, dan Balanced Scorecard, perusahaan dapat meningkatkan kinerja mereka dan tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Melalui contohcontoh dunia nyata dari perusahaanperusahaan besar seperti Amazon, Apple, dan Tesla, kita dapat melihat bagaimana penerapan yang efektif dari manajemen strategik dapat menghasilkan keberhasilan yang luar biasa dan membantu perusahaan bertahan serta berkembang di pasar yang penuh tantangan.
Model dan prinsip manajemen strategik ini memberikan panduan yang jelas dan terstruktur bagi organisasi untuk merencanakan masa depan mereka, membuat keputusan yang tepat, dan menavigasi tantangan bisnis dengan percaya diri.
Daftar Pustaka
- Sukriah, Erry. 2009. Modul Budaya dan Lingkungan Organisasi.
- Amien. 2008. Modul IV Pengantar Manajemen : Lingkungan Organisasi, Budaya Organisasi Etika dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
- Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: UNY
- Anton. 2011. Modul Bab 5 manajer dan Lingkungan Organisasi, Tanggung Jawab Sosial, dan etika.
- Astuti, Rifelly Dewi. 2011. Modul 1Pengantar Bisnis: Bisnis dan Lingkungannya.
- Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen dan Lingkungan Eksternal. Jakarta: Citra Karsa
- Lestari, Veronica Sri., dkk. 2011. Bahan Ajar Dasar-Dasar Manajemen. Makassar: Universitas Hasanuddin
- Purwanti, Pudji dan Muhammad Fattah. 2011. Modul 3 Dasar Manajemen : Lingkungan Organisasi Manajemen. Malang: Universitas Brawijaya.
- Margaretta, Hensi. 2012. Lingkungan Manajemen, Budaya Perusahaan, Etika Manajerial, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
0 Response to "Prinsip Manajemen Strategik Dan Model Manajemen Strategik"
Posting Komentar