PENGANGGARAN BISNIS: PENGERTIAN, TUJUAN, MANFAAT, DAN PERANNYA DALAM MANAJEMEN BISNIS
PENDAHULUAN
Penganggaran bisnis merupakan salah satu aspek fundamental dalam manajemen keuangan yang berperan penting dalam perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Anggaran bisnis berfungsi sebagai pedoman bagi perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya keuangan secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, penganggaran yang baik akan membantu perusahaan dalam mengantisipasi risiko keuangan, meningkatkan profitabilitas, serta memastikan keberlanjutan operasional dalam jangka panjang.
Perusahaan
yang menerapkan sistem penganggaran yang baik dapat mengidentifikasi kebutuhan
dana, mengontrol pengeluaran, serta mengevaluasi kinerja keuangan berdasarkan
data historis dan proyeksi keuangan masa depan. Dengan demikian, penganggaran
bisnis bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi juga alat strategis
yang mendukung pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik. Dalam makalah
ini, akan dibahas berbagai aspek penganggaran bisnis, termasuk jenis-jenis
anggaran, proses penyusunan anggaran, serta tantangan yang dihadapi dalam
implementasi penganggaran di lingkungan bisnis yang dinamis.
PENGERTIAN ANGGARAN DALAM BISNIS
Anggaran dalam bisnis adalah rencana keuangan
yang mencerminkan estimasi pendapatan dan pengeluaran suatu perusahaan dalam
periode tertentu. Anggaran digunakan untuk mengalokasikan sumber daya secara
efektif agar tujuan bisnis dapat tercapai.
Menurut Garrison, Noreen, dan Brewer
(2018), anggaran adalah suatu rencana keuangan yang menggambarkan
bagaimana sumber daya perusahaan akan digunakan selama periode tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, Anthony dan Govindarajan
(2007) menyatakan bahwa anggaran merupakan alat pengendalian keuangan
yang membantu manajemen dalam menetapkan target, mengalokasikan sumber daya,
dan mengukur kinerja perusahaan.
TUJUAN ANGGARAN DALAM BISNIS
Anggaran merupakan elemen penting dalam
perencanaan dan pengelolaan keuangan suatu bisnis. Anggaran tidak hanya
berfungsi sebagai alat pengendalian keuangan, tetapi juga sebagai panduan dalam
pengambilan keputusan strategis. Dengan anggaran yang tersusun dengan baik,
perusahaan dapat mencapai efisiensi dan efektivitas operasional serta
meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci mengenai tujuan dan manfaat anggaran dalam bisnis:
1.
Sebagai Pedoman Operasional
Anggaran berfungsi sebagai pedoman utama dalam
mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan adanya anggaran:
·
Perusahaan dapat merancang strategi bisnis
dengan lebih sistematis.
·
Setiap departemen memiliki acuan dalam
menjalankan aktivitas operasionalnya.
·
Mengurangi risiko pengeluaran yang tidak sesuai
dengan rencana bisnis.
·
Meningkatkan koordinasi antarbagian dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
2.
Membantu Pengambilan Keputusan
Anggaran memberikan informasi keuangan yang
akurat dan berbasis data, yang menjadi dasar bagi manajemen dalam mengambil
keputusan. Beberapa manfaatnya adalah:
·
Menentukan kebijakan investasi yang lebih
strategis.
·
Membantu dalam alokasi dana untuk ekspansi
bisnis.
·
Mengidentifikasi prioritas pengeluaran yang
mendukung pertumbuhan perusahaan.
·
Memberikan wawasan tentang kemungkinan risiko
keuangan dan cara mengatasinya.
3. Meningkatkan
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan
keuangan adalah faktor utama dalam kesuksesan bisnis. Dengan adanya anggaran,
perusahaan dapat:
·
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya tanpa
pemborosan.
·
Mengurangi biaya operasional dengan
mengidentifikasi area yang dapat dilakukan efisiensi.
·
Meningkatkan produktivitas dengan memastikan
bahwa setiap pengeluaran memiliki nilai tambah.
·
Menyediakan kerangka kerja yang jelas bagi
setiap bagian untuk mencapai targetnya.
4.
Mengontrol dan Mengawasi Keuangan
Pengendalian keuangan adalah aspek kritis dalam
manajemen bisnis. Anggaran berperan dalam:
·
Membantu perusahaan menghindari pengeluaran
berlebihan.
·
Mengidentifikasi potensi defisit sebelum terjadi
dan mengambil langkah mitigasi.
·
Memantau realisasi anggaran dan membandingkannya
dengan perencanaan awal.
·
Menyediakan parameter bagi manajemen untuk
melakukan evaluasi kinerja keuangan secara berkala.
5.
Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif,
akuntabilitas dan transparansi sangat penting untuk membangun kepercayaan.
Manfaat anggaran dalam hal ini meliputi:
·
Semua transaksi keuangan tercatat dengan jelas
dan dapat diaudit.
·
Mengurangi kemungkinan penyalahgunaan dana
karena adanya kontrol anggaran.
·
Meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata
investor dan pemangku kepentingan lainnya.
·
Memastikan bahwa kebijakan keuangan perusahaan
sesuai dengan standar akuntansi dan regulasi yang berlaku.
6.
Meningkatkan Profitabilitas dan Pertumbuhan
Tujuan utama setiap bisnis adalah mencapai
profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Anggaran dapat membantu
dalam:
·
Mengidentifikasi area bisnis yang paling
menguntungkan dan memprioritaskan alokasi dana ke sana.
·
Merancang strategi keuangan jangka panjang yang
mendukung ekspansi.
·
Menghindari pemborosan yang dapat menghambat
pertumbuhan.
·
Memastikan bahwa arus kas perusahaan tetap sehat
untuk mendukung operasional dan investasi masa depan.
Anggaran bukan sekadar angka di atas kertas,
tetapi merupakan alat strategis yang dapat membantu perusahaan mencapai
keberlanjutan dan kesuksesan dalam bisnis. Dengan perencanaan anggaran yang
tepat, perusahaan dapat memastikan efisiensi operasional, mengelola risiko
keuangan, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pada akhirnya,
anggaran yang efektif akan berkontribusi pada peningkatan profitabilitas dan
pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
MANFAAT ANGGARAN DALAM BISNIS
Anggaran merupakan alat penting dalam manajemen
keuangan perusahaan yang berfungsi sebagai panduan dalam mengelola sumber daya
keuangan secara efektif dan efisien. Dengan menyusun anggaran, perusahaan dapat
merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kinerja keuangan mereka. Selain
memiliki tujuan utama seperti membantu perencanaan keuangan dan mengalokasikan
sumber daya dengan optimal, anggaran juga memberikan berbagai manfaat yang
dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa
manfaat utama dari anggaran dalam bisnis:
1. Memastikan
Stabilitas Keuangan Perusahaan
Salah satu manfaat utama dari anggaran adalah
menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Dengan memiliki anggaran
yang terstruktur, perusahaan dapat menghindari pemborosan dan memastikan bahwa
pengeluaran tidak melebihi pendapatan yang diperoleh. Stabilitas keuangan
sangat penting untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan, terutama
dalam menghadapi fluktuasi pasar dan tantangan ekonomi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur yang
memiliki anggaran yang baik dapat mengelola biaya produksi dengan lebih
efisien, sehingga tetap memiliki dana cadangan untuk menghadapi kemungkinan
kenaikan harga bahan baku atau ketidakpastian permintaan pasar.
2. Meningkatkan
Koordinasi Antar Departemen
Anggaran berfungsi sebagai alat koordinasi yang
efektif antar departemen dalam suatu organisasi. Dengan adanya anggaran yang
disusun secara terintegrasi, setiap departemen memiliki panduan yang jelas
mengenai alokasi dana yang tersedia dan bagaimana dana tersebut harus digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Misalnya, dalam sebuah perusahaan ritel,
departemen pemasaran, keuangan, dan operasional harus bekerja sama untuk
memastikan bahwa anggaran promosi dapat mendukung peningkatan penjualan tanpa
mengorbankan aspek biaya operasional yang penting.
3. Membantu
Perusahaan dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi
Ketidakpastian ekonomi seperti inflasi, perubahan
regulasi, dan fluktuasi pasar dapat berdampak pada kondisi keuangan perusahaan.
Dengan adanya anggaran, perusahaan dapat menyusun strategi mitigasi risiko yang
lebih baik. Anggaran memungkinkan perusahaan untuk membuat proyeksi keuangan
yang realistis dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif terhadap kemungkinan
yang tidak terduga.
Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan teknologi
yang beroperasi di pasar global harus menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar
mata uang. Dengan memiliki anggaran yang baik, perusahaan dapat mengalokasikan
dana untuk lindung nilai (hedging) guna mengurangi dampak dari perubahan kurs
mata uang.
4. Menjadikan
Perusahaan Lebih Kompetitif
Perencanaan keuangan yang matang melalui anggaran
memungkinkan perusahaan untuk lebih efisien dalam mengelola biaya operasional,
sehingga meningkatkan daya saing di pasar. Dengan anggaran yang efektif,
perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran tanpa mengorbankan kualitas produk
atau layanan yang ditawarkan.
Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce yang
memiliki anggaran pemasaran yang terencana dengan baik dapat mengalokasikan
dana secara optimal untuk kampanye digital yang lebih efektif dibandingkan
pesaingnya. Hal ini akan meningkatkan visibilitas merek dan menarik lebih
banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan.
5. Memudahkan
Evaluasi Kinerja Perusahaan
Anggaran juga berperan sebagai alat pengukuran
kinerja perusahaan. Dengan membandingkan hasil aktual dengan anggaran yang
telah disusun, manajemen dapat mengevaluasi sejauh mana perusahaan berhasil
mencapai target keuangan yang ditetapkan. Evaluasi ini memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menyusun strategi yang
lebih efektif ke depannya.
Sebagai contoh, jika dalam laporan keuangan
triwulan perusahaan ditemukan adanya penyimpangan yang signifikan antara
anggaran dengan realisasi pendapatan, maka manajemen dapat melakukan analisis
untuk menemukan penyebabnya dan segera mengambil tindakan korektif.
Anggaran memiliki peran yang sangat penting dalam
memastikan keberlanjutan dan kesuksesan suatu bisnis. Dengan menjaga stabilitas
keuangan, meningkatkan koordinasi antar departemen, membantu menghadapi
ketidakpastian ekonomi, meningkatkan daya saing, dan memudahkan evaluasi
kinerja, anggaran menjadi alat yang tidak dapat diabaikan dalam proses manajemen
keuangan. Oleh karena itu, setiap perusahaan, baik skala kecil maupun besar,
harus memiliki sistem perencanaan anggaran yang baik agar dapat terus
berkembang dan bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
PERAN ANGGARAN
DALAM BISNIS
Dalam dunia bisnis, anggaran bukan sekadar
dokumen perencanaan keuangan, tetapi merupakan alat strategis yang memainkan
peran krusial dalam pengelolaan keuangan dan strategi perusahaan. Anggaran
membantu memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan digunakan secara
efisien dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah berbagai
peran utama anggaran dalam bisnis.
1. Sebagai Alat
Perencanaan
Perencanaan merupakan aspek fundamental dalam
manajemen bisnis. Anggaran membantu perusahaan dalam merencanakan berbagai
aktivitas bisnis, termasuk produksi, pemasaran, dan ekspansi. Dengan anggaran
yang terstruktur dengan baik, perusahaan dapat memproyeksikan kebutuhan
keuangan di masa depan dan menetapkan prioritas pengeluaran. Perencanaan yang baik
juga membantu perusahaan dalam mengantisipasi kemungkinan risiko keuangan dan
mempersiapkan strategi mitigasi yang tepat.
Sebagai contoh, perusahaan manufaktur dapat
menggunakan anggaran untuk merencanakan pembelian bahan baku dan kapasitas
produksi dalam periode tertentu. Dengan demikian, mereka dapat menghindari
kekurangan stok atau pemborosan sumber daya.
2. Sebagai Alat
Pengendalian
Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian
keuangan dengan memastikan bahwa pengeluaran perusahaan tetap dalam batas yang
telah ditentukan. Dengan adanya anggaran, perusahaan dapat membandingkan
realisasi pengeluaran dengan rencana yang telah disusun. Jika terdapat
penyimpangan, manajemen dapat segera mengambil langkah korektif untuk
menghindari pemborosan atau ketidakefisienan dalam operasional perusahaan.
Misalnya, jika anggaran pemasaran telah
ditetapkan sebesar Rp500 juta dalam satu tahun tetapi realisasi menunjukkan
adanya kelebihan pengeluaran, maka manajemen dapat melakukan evaluasi untuk
menemukan penyebabnya dan menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap efektif
tanpa melebihi anggaran.
3. Sebagai Alat
Koordinasi
Dalam suatu organisasi bisnis, berbagai
departemen memiliki fungsi yang berbeda namun saling berkaitan. Anggaran
membantu menyelaraskan dan mengoordinasikan aktivitas antara berbagai
departemen, seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.
Dengan adanya anggaran yang jelas, setiap departemen mengetahui batasan dan
alokasi sumber daya yang dapat digunakan, sehingga dapat bekerja secara
sinergis untuk mencapai tujuan perusahaan.
Contohnya, jika departemen produksi merencanakan
peningkatan kapasitas produksi, maka departemen keuangan harus memastikan
adanya dana yang cukup, dan departemen pemasaran harus menyesuaikan strategi
penjualan agar produk yang dihasilkan dapat terserap di pasar.
4. Sebagai Alat
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja perusahaan dapat dilakukan
dengan membandingkan hasil aktual dengan anggaran yang telah disusun
sebelumnya. Jika terdapat perbedaan signifikan antara anggaran dan realisasi,
maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya.
Evaluasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dalam manajemen keuangan, serta mengambil tindakan perbaikan jika
diperlukan.
Sebagai ilustrasi, jika sebuah perusahaan
menetapkan target pendapatan sebesar Rp10 miliar dalam satu tahun, namun
realisasi hanya mencapai Rp8 miliar, maka manajemen perlu melakukan analisis
untuk mengetahui faktor penyebabnya. Bisa jadi ada masalah dalam strategi
pemasaran, daya beli konsumen menurun, atau efisiensi operasional yang perlu
ditingkatkan.
5. Sebagai Dasar
dalam Pengambilan Keputusan Strategis
Pengambilan keputusan dalam bisnis harus
didasarkan pada data yang akurat dan relevan. Anggaran menyediakan informasi
keuangan yang menjadi dasar bagi manajemen dalam mengambil keputusan strategis,
seperti investasi dalam aset baru, ekspansi ke pasar baru, atau pengurangan
biaya operasional.
Sebagai contoh, sebelum memutuskan untuk membuka
cabang baru di kota lain, perusahaan harus memastikan bahwa anggaran mendukung
investasi tersebut. Analisis anggaran akan membantu manajemen menilai apakah
perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mendanai ekspansi tanpa
mengganggu operasional yang sedang berjalan.
6. Sebagai Alat
Motivasi
Anggaran dapat berfungsi sebagai alat motivasi
bagi karyawan dan manajemen. Dengan adanya target anggaran yang jelas, seluruh
tim memiliki arah kerja yang lebih terstruktur. Anggaran juga dapat digunakan
sebagai dasar dalam pemberian insentif bagi karyawan yang mencapai atau
melampaui target keuangan yang telah ditetapkan.
Misalnya, sebuah perusahaan dapat menerapkan
sistem bonus berdasarkan pencapaian target penjualan. Jika tim penjualan
berhasil mencapai target yang telah ditetapkan dalam anggaran, mereka dapat
memperoleh insentif tambahan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja mereka.
Anggaran memiliki peran yang sangat penting dalam
pengelolaan bisnis. Sebagai alat perencanaan, pengendalian, koordinasi,
evaluasi kinerja, dasar pengambilan keputusan, dan alat motivasi, anggaran
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan keuangan dan operasionalnya. Dengan
anggaran yang tersusun dengan baik, perusahaan dapat mengelola sumber daya
secara lebih efektif, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghadapi
tantangan bisnis dengan lebih baik.
JENIS-JENIS
ANGGARAN DALAM BISNIS
Anggaran merupakan alat penting dalam perencanaan
dan pengendalian keuangan suatu bisnis. Dengan adanya anggaran, perusahaan
dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, mengantisipasi tantangan
keuangan, serta mengukur kinerja finansial terhadap target yang telah
ditetapkan. Anggaran dalam bisnis dapat dikategorikan berdasarkan berbagai
aspek, antara lain berdasarkan fungsi, sifat, dan periode.
1. Berdasarkan
Fungsi
Anggaran berdasarkan fungsi mengacu pada tujuan
spesifik yang ingin dicapai dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Secara umum,
anggaran dalam kategori ini terbagi menjadi dua jenis utama:
a. Anggaran
Operasional
Anggaran operasional berisi estimasi pendapatan
dan biaya operasional sehari-hari yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
Anggaran ini mencakup berbagai elemen seperti:
·
Pendapatan: Perkiraan
pendapatan dari penjualan produk atau jasa.
·
Biaya Produksi: Biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
·
Biaya Administrasi dan Umum:
Biaya yang terkait dengan aktivitas administrasi perusahaan seperti gaji
pegawai, biaya kantor, dan keperluan operasional lainnya.
·
Biaya Pemasaran: Biaya yang
digunakan untuk kegiatan promosi, iklan, dan penjualan produk.
Anggaran operasional sangat penting dalam
memastikan bahwa perusahaan memiliki dana yang cukup untuk menjalankan kegiatan
sehari-hari tanpa mengalami kesulitan keuangan.
b. Anggaran
Keuangan
Anggaran keuangan berfokus pada aspek pendanaan
dan investasi bisnis, yang mencakup:
·
Estimasi Arus Kas: Perhitungan
mengenai pemasukan dan pengeluaran kas selama periode tertentu.
·
Investasi Jangka Panjang:
Rencana investasi dalam aset tetap seperti mesin, bangunan, dan teknologi.
·
Sumber Pendanaan: Strategi
perusahaan dalam memperoleh dana, baik melalui ekuitas, pinjaman, atau
obligasi.
Anggaran keuangan membantu manajemen dalam
merencanakan kebutuhan pendanaan dan menghindari risiko likuiditas.
2. Berdasarkan
Sifatnya
Anggaran juga dapat dikategorikan berdasarkan
sifatnya, yaitu bagaimana anggaran tersebut dapat disesuaikan dengan perubahan
kondisi bisnis.
a. Anggaran
Statis
Anggaran statis adalah anggaran yang tetap dan
tidak mengalami perubahan meskipun terdapat fluktuasi dalam aktivitas bisnis.
Jenis anggaran ini biasanya digunakan oleh perusahaan dengan tingkat kepastian
yang tinggi dalam operasionalnya, seperti perusahaan utilitas atau industri
manufaktur yang memiliki pola biaya dan pendapatan yang stabil.
Keuntungan dari anggaran statis adalah kemudahan
dalam perencanaan dan pengendalian karena target sudah ditentukan secara pasti.
Namun, kelemahannya adalah kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan
lingkungan bisnis yang dinamis.
b. Anggaran
Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat
disesuaikan dengan perubahan kondisi bisnis. Dalam penyusunannya, anggaran ini
mempertimbangkan berbagai skenario yang mungkin terjadi, sehingga dapat
memberikan estimasi yang lebih akurat berdasarkan volume produksi, tingkat
penjualan, atau faktor eksternal lainnya.
Keunggulan anggaran fleksibel adalah kemampuannya
untuk memberikan gambaran keuangan yang lebih realistis sesuai dengan kondisi
aktual. Namun, penyusunannya memerlukan analisis yang lebih kompleks dan
pemantauan yang lebih ketat.
3. Berdasarkan
Periode
Anggaran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
periode penggunaannya dalam bisnis, yaitu:
a. Anggaran
Jangka Pendek
Anggaran jangka pendek umumnya mencakup periode
satu tahun atau kurang. Anggaran ini digunakan untuk perencanaan keuangan
jangka pendek dan sering kali bersifat lebih rinci serta spesifik. Contohnya
adalah:
·
Anggaran Bulanan: Digunakan
untuk mengontrol biaya operasional setiap bulan.
·
Anggaran Kuartalan: Digunakan
untuk menganalisis kinerja bisnis setiap tiga bulan sekali.
Anggaran jangka pendek sangat penting dalam
pengelolaan kas harian, pengendalian biaya, dan penyesuaian strategi bisnis
dalam waktu dekat.
b. Anggaran
Jangka Panjang
Anggaran jangka panjang biasanya mencakup periode
lebih dari satu tahun, sering kali lima tahun atau lebih. Anggaran ini lebih
strategis dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Beberapa
contoh anggaran jangka panjang meliputi:
·
Anggaran Investasi: Rencana
pengeluaran modal untuk pengembangan bisnis, seperti ekspansi pabrik atau
akuisisi perusahaan lain.
·
Anggaran Riset dan Pengembangan:
Alokasi dana untuk inovasi produk atau teknologi baru.
Anggaran jangka panjang membantu perusahaan dalam
merancang strategi pertumbuhan dan mengantisipasi kebutuhan finansial dalam
jangka waktu yang lebih lama.
Anggaran dalam bisnis memiliki berbagai jenis
yang disesuaikan dengan tujuan, sifat, dan jangka waktu penggunaannya. Dengan
memahami jenis-jenis anggaran ini, perusahaan dapat mengelola keuangan secara
lebih efektif, membuat keputusan yang lebih tepat, serta meningkatkan efisiensi
operasional dan profitabilitas. Penyusunan anggaran yang baik memungkinkan
perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah dinamika bisnis yang terus berubah.
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DALAM BISNIS
Penyusunan anggaran dalam bisnis merupakan salah
satu elemen penting dalam perencanaan keuangan perusahaan. Anggaran berfungsi
sebagai pedoman dalam pengelolaan sumber daya keuangan guna mencapai tujuan
bisnis yang telah ditetapkan. Proses penyusunan anggaran melibatkan beberapa
tahapan utama yang saling berkaitan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai
setiap tahap dalam penyusunan anggaran bisnis:
1. Menentukan
Tujuan
Langkah pertama dalam penyusunan anggaran adalah
menetapkan tujuan bisnis yang ingin dicapai dalam periode anggaran. Tujuan ini
harus jelas, spesifik, dan realistis agar dapat dijadikan acuan dalam
pengalokasian dana. Tujuan anggaran dapat mencakup aspek seperti:
·
Peningkatan pendapatan perusahaan.
·
Pengurangan biaya operasional.
·
Ekspansi ke pasar baru.
·
Investasi dalam teknologi atau sumber daya
manusia.
·
Pengelolaan kas yang lebih efisien.
Dengan tujuan yang terdefinisi dengan baik,
perusahaan dapat lebih mudah menyusun strategi keuangan yang sesuai dengan visi
dan misi bisnisnya.
2. Mengumpulkan
Data
Setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya
adalah mengumpulkan data keuangan yang relevan. Data ini mencakup analisis
pendapatan, pengeluaran, serta tren bisnis berdasarkan laporan keuangan
historis. Sumber data yang dapat digunakan meliputi:
·
Laporan laba rugi tahun sebelumnya.
·
Laporan arus kas.
·
Neraca keuangan.
·
Tren pasar dan industri.
·
Faktor ekonomi eksternal, seperti inflasi dan
kebijakan pemerintah.
Analisis data ini memungkinkan perusahaan untuk
memahami pola keuangan di masa lalu serta membuat proyeksi yang lebih akurat
untuk masa mendatang.
3. Menyusun
Rencana Anggaran
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan,
perusahaan mulai menyusun estimasi keuangan yang mencakup proyeksi pendapatan
dan biaya operasional. Rencana anggaran harus mencerminkan strategi bisnis yang
telah ditentukan sebelumnya. Elemen utama dalam penyusunan rencana anggaran
meliputi:
·
Estimasi Pendapatan: Perkiraan
pendapatan yang akan diperoleh dari penjualan produk atau jasa.
·
Biaya Tetap: Pengeluaran yang
tidak berubah seperti sewa, gaji pegawai tetap, dan utilitas.
·
Biaya Variabel: Pengeluaran
yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau penjualan, seperti bahan baku
dan biaya distribusi.
·
Anggaran Investasi: Rencana
alokasi dana untuk pengembangan bisnis, seperti pembelian peralatan baru atau
pengembangan produk.
Dalam penyusunan anggaran, pendekatan yang sering
digunakan adalah bottom-up (dimulai dari unit kerja atau
departemen) dan top-down (ditentukan oleh manajemen puncak).
Pendekatan yang digunakan tergantung pada kebijakan dan struktur organisasi
perusahaan.
4. Evaluasi dan
Persetujuan
Setelah rencana anggaran disusun, tahap
berikutnya adalah evaluasi dan persetujuan oleh pihak manajemen. Proses ini
bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang diajukan sesuai dengan tujuan
bisnis dan kondisi keuangan perusahaan. Langkah-langkah dalam tahap ini
meliputi:
·
Peninjauan ulang oleh departemen terkait
untuk memastikan anggaran mencerminkan kebutuhan operasional.
·
Analisis kesesuaian dengan target
keuangan perusahaan, seperti tingkat profitabilitas dan likuiditas.
·
Penyusunan skenario alternatif,
jika terjadi perubahan kondisi ekonomi atau bisnis.
·
Persetujuan akhir oleh manajemen atau
dewan direksi, setelah dilakukan revisi yang diperlukan.
Proses evaluasi yang ketat memastikan bahwa
anggaran yang disetujui adalah realistis dan dapat dijalankan dengan efektif.
5. Pelaksanaan
dan Pengendalian
Setelah anggaran disetujui, tahap berikutnya
adalah implementasi dalam operasional perusahaan. Pengendalian anggaran
dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa realisasi keuangan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam tahap ini mencakup:
·
Distribusi anggaran ke masing-masing
departemen atau unit kerja.
·
Pemantauan realisasi anggaran secara
berkala, misalnya bulanan atau kuartalan.
·
Identifikasi penyimpangan antara
anggaran dan realisasi keuangan.
·
Penyesuaian anggaran jika diperlukan,
dengan mempertimbangkan perubahan kondisi bisnis.
Perusahaan juga dapat menggunakan alat bantu
seperti variance analysis untuk menganalisis perbedaan antara
anggaran dan realisasi keuangan. Jika terdapat penyimpangan signifikan, maka
perlu dilakukan tindakan korektif agar anggaran tetap selaras dengan tujuan
bisnis.
Proses penyusunan anggaran dalam bisnis merupakan
langkah strategis yang memerlukan analisis mendalam dan perencanaan yang
matang. Dengan melalui tahapan menentukan tujuan, mengumpulkan data,
menyusun rencana anggaran, evaluasi dan persetujuan, serta pelaksanaan dan
pengendalian, perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya keuangan
dikelola secara efisien dan mendukung pencapaian tujuan bisnis. Pengendalian
anggaran yang ketat juga memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan bisnis dan memastikan kinerja keuangan yang optimal.
TANTANGAN DALAM
PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI ANGGARAN
Anggaran merupakan alat manajerial yang sangat
penting dalam perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Namun, dalam
praktiknya, penyusunan dan implementasi anggaran menghadapi berbagai tantangan
yang dapat menghambat efektivitas dan efisiensinya. Beberapa tantangan utama
yang sering dihadapi oleh perusahaan dalam proses ini meliputi:
1. Ketidakpastian
Ekonomi
Perekonomian yang tidak stabil sering kali
menjadi hambatan utama dalam penyusunan anggaran. Faktor-faktor seperti
inflasi, fluktuasi nilai tukar, perubahan suku bunga, dan kebijakan fiskal
serta moneter pemerintah dapat mempengaruhi proyeksi keuangan perusahaan.
·
Inflasi dapat meningkatkan
biaya operasional dan harga bahan baku, sehingga anggaran yang telah disusun
menjadi tidak akurat.
·
Perubahan kebijakan pajak dan regulasi
dari pemerintah dapat mempengaruhi struktur biaya perusahaan dan memerlukan
revisi anggaran secara mendadak.
·
Krisis ekonomi global dapat
menyebabkan penurunan daya beli konsumen, sehingga memengaruhi pendapatan yang
telah diproyeksikan dalam anggaran.
Untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi,
perusahaan perlu menyusun skenario alternatif dalam anggaran dan menerapkan
strategi fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
2. Kurangnya Data
Akurat
Penyusunan anggaran yang efektif sangat
bergantung pada ketersediaan data yang akurat dan terpercaya. Namun, sering
kali perusahaan menghadapi kendala dalam mengakses informasi yang dibutuhkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya data akurat antara lain:
·
Keterbatasan sistem pencatatan keuangan,
yang mengakibatkan kurangnya transparansi dalam data historis perusahaan.
·
Kesalahan dalam estimasi pendapatan dan
biaya, yang dapat terjadi akibat kurangnya riset dan analisis pasar
yang memadai.
·
Kurangnya koordinasi antar departemen,
sehingga informasi yang diberikan untuk penyusunan anggaran tidak lengkap atau
tidak konsisten.
Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pencatatan keuangan,
menggunakan teknologi analitik yang canggih, serta meningkatkan komunikasi
antar departemen dalam proses perencanaan anggaran.
3. Resistensi
Internal
Dalam banyak organisasi, anggaran dapat menjadi
sumber ketegangan internal. Beberapa pihak mungkin merasa bahwa batasan
anggaran yang ditetapkan terlalu ketat dan menghambat fleksibilitas dalam
menjalankan operasional bisnis. Bentuk resistensi internal yang sering muncul
antara lain:
·
Manajer atau karyawan yang merasa
terbebani dengan target anggaran yang dianggap tidak realistis.
·
Kurangnya pemahaman atau kepercayaan
terhadap proses anggaran, terutama jika keputusan anggaran dibuat
secara sentralisasi tanpa melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
·
Konflik antar departemen, di
mana beberapa unit bisnis merasa mendapatkan alokasi anggaran yang tidak adil
dibandingkan dengan yang lain.
Untuk mengatasi resistensi ini, perusahaan perlu
menerapkan pendekatan partisipatif dalam penyusunan anggaran, memastikan
komunikasi yang transparan, serta memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai
pentingnya disiplin anggaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
4. Perubahan
Dinamis dalam Bisnis
Dunia bisnis yang terus berubah dengan cepat
menjadi tantangan besar dalam implementasi anggaran. Kondisi pasar yang dinamis
dapat membuat anggaran yang telah disusun menjadi kurang relevan dalam waktu
singkat. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ini meliputi:
·
Perubahan tren pasar, yang
dapat menyebabkan pergeseran permintaan konsumen dan mengubah asumsi dalam
penyusunan anggaran.
·
Persaingan industri yang semakin ketat,
yang memaksa perusahaan untuk menyesuaikan strategi bisnisnya dengan cepat.
·
Inovasi teknologi yang berkembang pesat,
yang dapat mengubah struktur biaya dan investasi perusahaan.
Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan perlu
menerapkan anggaran yang lebih fleksibel dan berbasis pada pendekatan dinamis.
Penggunaan sistem anggaran berbasis rolling forecast dapat menjadi solusi yang
efektif untuk menyesuaikan anggaran secara berkala dengan kondisi yang terus
berkembang.
Meskipun anggaran merupakan alat yang sangat
penting dalam manajemen keuangan perusahaan, penyusunannya tidak terlepas dari
berbagai tantangan. Ketidakpastian ekonomi, kurangnya data akurat, resistensi
internal, dan perubahan dinamika bisnis menjadi hambatan utama dalam proses
ini. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan perlu menerapkan strategi
yang lebih fleksibel, meningkatkan transparansi dalam pencatatan keuangan,
melibatkan seluruh stakeholder dalam proses penyusunan anggaran, serta terus
memantau perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Dengan demikian, anggaran
dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan
perusahaan.
KESIMPULAN
Penganggaran
bisnis merupakan elemen krusial dalam manajemen keuangan perusahaan yang
berfungsi sebagai alat perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja
keuangan. Dengan menerapkan sistem penganggaran yang efektif, perusahaan dapat
mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, mengantisipasi risiko
finansial, serta memastikan pencapaian tujuan bisnis secara optimal.
Dalam
penyusunannya, anggaran harus dibuat secara realistis dan berbasis data yang
akurat agar dapat mencerminkan kondisi bisnis yang sebenarnya. Selain itu,
keterlibatan berbagai pihak dalam proses penganggaran sangat penting untuk
menciptakan anggaran yang komprehensif dan dapat diterima oleh seluruh unit
bisnis. Namun demikian, tantangan seperti ketidakpastian ekonomi dan perubahan
pasar tetap menjadi faktor yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan anggaran.
Oleh karena itu, fleksibilitas dan kemampuan adaptasi dalam penganggaran
menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika bisnis yang terus berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
- Garrison, R. H., Noreen, E. W.,
& Brewer, P. C. (2020). Managerial Accounting. McGraw-Hill
Education.
- Hilton, R. W., Maher, M. W.,
& Selto, F. H. (2019). Cost Management: Strategies for Business
Decisions. McGraw-Hill Education.
- Horngren, C. T., Datar, S. M.,
& Rajan, M. V. (2021). Cost Accounting: A Managerial Emphasis.
Pearson.
- Mulyadi. (2016). Akuntansi
Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Salemba Empat.
- Supriyono. (2017). Akuntansi
Biaya: Pengendalian Biaya dan Pengambilan Keputusan. BPFE Yogyakarta.
- Warren, C. S., Reeve, J. M.,
& Duchac, J. (2019). Financial and Managerial Accounting.
Cengage Learning.
0 Response to "PENGANGGARAN BISNIS: PENGERTIAN, TUJUAN, MANFAAT, DAN PERANNYA DALAM MANAJEMEN BISNIS"
Posting Komentar