Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Tipe-Tipe Organisasi: Konsep, Implementasi, dan Dampaknya pada Sistem Pengendalian Manajemen

 

Pendahuluan

Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur organisasi yang dipilih. Jenis struktur organisasi akan memengaruhi desain sistem pengendalian manajemen dan pada akhirnya memengaruhi kinerja keseluruhan organisasi. Artikel ini mengulas berbagai tipe organisasi, memberikan penjelasan mendalam tentang masing-masing tipe, serta menyajikan contoh kasus untuk memberikan pemahaman lebih konkret.

Jenis-Jenis Struktur Organisasi

Organisasi secara umum dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis struktur utama, yaitu:

  1. Organisasi Fungsional
  2. Unit-Unit Bisnis
  3. Organisasi Matriks

Berikut ini adalah pembahasan rinci untuk masing-masing kategori.

1. Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional adalah struktur di mana setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi tertentu yang terspesialisasi, seperti produksi, pemasaran, atau keuangan. Struktur ini didasarkan pada prinsip bahwa spesialisasi memberikan efisiensi.

Keuntungan Struktur Fungsional

  • Efisiensi yang Tinggi: Dengan menempatkan individu-individu yang memiliki keahlian khusus dalam satu fungsi, organisasi dapat mencapai efisiensi operasional yang lebih besar.
  • Keputusan yang Lebih Baik: Manajer spesialis dapat membuat keputusan yang lebih tepat karena mereka memiliki pengetahuan mendalam dalam bidangnya.
  • Pengawasan Lebih Efektif: Supervisi dilakukan oleh spesialis yang memahami seluk-beluk fungsi tersebut.

Kelemahan Struktur Fungsional

  1. Ketidakjelasan Pengukuran Kinerja: Sulit untuk mengevaluasi kinerja manajer fungsional secara terpisah karena kontribusi mereka saling terkait.
  2. Ketergantungan pada Tingkat Atas: Konflik antar fungsi harus diselesaikan oleh manajer di tingkat atas, meskipun konflik itu terjadi di tingkat bawah.
  3. Kurang Fleksibel untuk Produk dan Pasar yang Beragam: Struktur ini tidak cocok untuk organisasi yang memiliki produk dan pasar yang beragam.

Contoh Kasus

Sebuah perusahaan elektronik menggunakan struktur fungsional di mana manajer produksi fokus pada efisiensi manufaktur, sementara manajer pemasaran berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Konflik muncul ketika pemasaran meminta produksi meningkatkan kapasitas lembur untuk memenuhi pesanan besar mendadak. Konflik ini harus diselesaikan di tingkat eksekutif karena kedua fungsi tidak memiliki otoritas untuk berkompromi secara langsung.

2. Unit-Unit Bisnis

Struktur unit bisnis atau divisi adalah struktur di mana setiap unit memiliki tanggung jawab atas aktivitasnya sendiri, termasuk produksi, pemasaran, dan keuangan. Struktur ini dirancang untuk mengatasi kelemahan pada struktur fungsional.

Keuntungan Struktur Unit Bisnis

  • Otonomi yang Lebih Besar: Setiap unit dapat membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar spesifik mereka.
  • Pelatihan Manajemen Umum: Manajer unit bisnis mendapatkan pengalaman sebagai pemimpin seperti CEO perusahaan kecil.
  • Kedekatan dengan Pasar: Manajer unit bisnis lebih dekat dengan konsumen dan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan relevan.

Kelemahan Struktur Unit Bisnis

  1. Duplikasi Sumber Daya: Fungsi tertentu mungkin harus diduplikasi di setiap unit bisnis, yang dapat meningkatkan biaya.
  2. Kurangnya Koordinasi: Unit-unit bisnis mungkin kurang koordinasi dengan kantor pusat atau unit lainnya.

Contoh Kasus

Nabisco memiliki beberapa unit bisnis, seperti biskuit dan makanan ringan lainnya. Unit biskuit menggunakan distribusi langsung dengan armada truk mereka sendiri untuk meningkatkan hubungan dengan konsumen. Pendekatan ini memakan biaya tinggi, tetapi memberikan pengendalian lebih baik terhadap stok dan penjualan di toko.

3. Organisasi Matriks

Struktur matriks adalah struktur di mana unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda. Manajer proyek bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek mereka sekaligus terhadap unit fungsional terkait.

Keuntungan Struktur Matriks

  • Fleksibilitas Tinggi: Organisasi dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan proyek atau kebutuhan klien.
  • Kolaborasi Antar Fungsi: Memungkinkan interaksi yang lebih baik antara fungsi-fungsi yang berbeda.

Kelemahan Struktur Matriks

  1. Pengendalian yang Rumit: Tingkat keberhasilan proyek sulit diukur karena tanggung jawab yang tersebar.
  2. Konflik Dual Authority: Karyawan sering menghadapi konflik antara manajer proyek dan manajer fungsional.

Contoh Kasus

Dalam sebuah perusahaan teknologi, tim pengembangan perangkat lunak bekerja di bawah manajer proyek dan juga melapor kepada manajer fungsional TI. Konflik sering muncul terkait prioritas tugas, seperti antara proyek klien utama dan pengembangan internal.

Fungsi Controller dalam Organisasi

Controller adalah individu yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen. Tugas utama controller meliputi:

  1. Merancang sistem informasi dan pengendalian.
  2. Menyiapkan laporan keuangan untuk pemegang saham dan pihak eksternal lainnya.
  3. Menganalisis laporan kinerja dan memberikan rekomendasi kepada manajer.
  4. Melakukan supervisi audit internal untuk menjamin validitas informasi.
  5. Mengembangkan sumber daya manusia dalam pengendalian manajemen.

Relasi Controller ke Jajaran Organisasi

Controller memainkan peran staf, bukan lini, sehingga tanggung jawab utama mereka adalah memberikan informasi yang valid untuk mendukung keputusan manajerial. Mereka juga berperan dalam memonitor ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian.

Contoh Kasus

Dalam sebuah perusahaan manufaktur, controller mengembangkan sistem anggaran untuk mengawasi pengeluaran di berbagai departemen. Sistem ini membantu kepala departemen memastikan bahwa pengeluaran mereka tetap dalam batas anggaran.

Kesimpulan

Pemilihan struktur organisasi yang tepat sangat penting untuk mendukung strategi perusahaan. Setiap struktur memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan pilihan struktur harus didasarkan pada kebutuhan spesifik organisasi, termasuk kompleksitas produk, pasar, dan hubungan antar fungsi. Dengan memahami tipe-tipe organisasi, perusahaan dapat merancang sistem pengendalian manajemen yang efektif untuk mencapai tujuan mereka.

Daftar Pustaka

  1. Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management Control Systems. McGraw-Hill Education.
  2. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior. Pearson Education.
  3. Mintzberg, H. (1979). The Structuring of Organizations. Prentice Hall.
  4. Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996). The Balanced Scorecard. Harvard Business Review Press.
  5. Dearden, J. (1987). Management Control Systems in Multinational Corporations.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tipe-Tipe Organisasi: Konsep, Implementasi, dan Dampaknya pada Sistem Pengendalian Manajemen"

Posting Komentar