Strategi Dalam Proses Manajemen Strategik
Pendahuluan
Manajemen strategik adalah disiplin
ilmu yang mengintegrasikan berbagai proses untuk memastikan organisasi mencapai
tujuan jangka panjang dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal. Proses
ini mencakup identifikasi visi, misi, dan tujuan, pengamatan lingkungan
internal dan eksternal, formulasi strategi, implementasi, hingga evaluasi dan
pengendalian. Artikel ini mengeksplorasi elemen-elemen fundamental dari
manajemen strategik, model strategik, dan pentingnya keunggulan kompetitif
dalam menciptakan nilai yang berkesinambungan.
Elemen Dasar Proses Manajemen
Strategik
Manajemen strategik melibatkan
berbagai langkah yang saling terkait, membentuk siklus yang memandu organisasi
menuju kesuksesan. Lima elemen dasar dari proses manajemen strategik adalah:
- Menetapkan Visi, Misi, dan Tujuan OrganisasiProses dimulai dengan mendefinisikan visi yang menggambarkan gambaran ideal organisasi di masa depan. Misi menjelaskan alasan keberadaan organisasi dan bagaimana ia memberikan nilai. Sementara itu, tujuan organisasi memuat sasaran spesifik yang ingin dicapai dalam jangka pendek dan panjang.
- Pengamatan LingkunganOrganisasi perlu memahami lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) serta internal (kekuatan dan kelemahan). Analisis seperti PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, Hukum) dan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sering digunakan untuk memberikan gambaran holistik.
- Perumusan dan Pemilihan StrategiStrategi dirancang untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang sambil memitigasi kelemahan dan ancaman. Strategi ini harus mencakup bagaimana organisasi dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
- Implementasi StrategiSetelah strategi ditetapkan, fokus bergeser pada pelaksanaannya. Ini mencakup pengembangan program, alokasi anggaran, dan pengaturan prosedur yang sesuai untuk merealisasikan tujuan strategis.
- Evaluasi Kinerja dan Pengendalian/Tindakan KoreksiProses ini mencakup pengukuran keberhasilan implementasi strategi. Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan telah tercapai, sedangkan tindakan koreksi diambil untuk mengatasi deviasi dari rencana.
Model Manajemen Strategik
Model manajemen strategik mencakup
tiga tahap utama:
- Pengamatan Lingkungan: Melibatkan analisis menyeluruh terhadap lingkungan
internal dan eksternal untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi
organisasi.
- Formulasi Strategi:
Penetapan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan berdasarkan hasil
pengamatan lingkungan.
- Implementasi dan Evaluasi: Mengembangkan program, anggaran, dan prosedur, serta
melakukan pengawasan untuk memastikan keberhasilan strategi.
Keunggulan Kompetitif: Kunci
Keberhasilan Organisasi
Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan organisasi untuk memberikan nilai lebih dibandingkan pesaing, baik
melalui harga, kualitas, inovasi, maupun respons terhadap kebutuhan pelanggan.
Keunggulan ini dicapai melalui kombinasi aktivitas dalam rantai nilai
organisasi yang memberikan kontribusi maksimal.
Macam-Macam Keunggulan Kompetitif
- Superiority in Price:
Keunggulan melalui harga yang kompetitif atau nilai tambah yang lebih
besar.
- Superiority in Quality and Design: Kualitas dan desain yang unggul memberikan
diferensiasi yang signifikan.
- Superiority in Customer Responsiveness: Kemampuan merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat
dan tepat.
- Superiority in Innovation: Inovasi yang terus-menerus memastikan perusahaan tetap
relevan.
Tiga Model Utama Keunggulan
Kompetitif
a. Model Organisasi-Industri (I/O)
Model ini menekankan pentingnya
lingkungan eksternal dalam membentuk strategi. Tahapannya meliputi:
- Menganalisis lingkungan eksternal.
- Memilih industri yang menarik.
- Merumuskan strategi berdasarkan keunggulan kompetitif.
- Mengimplementasikan strategi untuk mencapai kinerja di
atas rata-rata industri.
b. Model Berbasis Sumber Daya
(Resource-Based View/RBV)
RBV fokus pada sumber daya internal
organisasi sebagai basis keunggulan kompetitif. Tahapannya melibatkan:
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber daya.
- Mengembangkan kapabilitas unik.
- Menciptakan strategi untuk mengeksploitasi peluang yang
relevan.
c. Model Gerilya (Guerilla Model)
Model ini menekankan adaptasi cepat
terhadap perubahan lingkungan yang dinamis, termasuk hiperkompetisi. Strategi
dalam model ini bersifat fleksibel dan inovatif.
Keunggulan Kompetitif yang
Berkelanjutan
Keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dicapai melalui inovasi berkelanjutan, pengelolaan rantai nilai
yang efisien, dan ketidakmampuan pesaing untuk meniru strategi perusahaan.
Keunggulan ini memberikan perusahaan daya saing jangka panjang dan posisi yang
lebih kuat di pasar.
Kesimpulan
Manajemen strategik adalah proses
berkelanjutan yang melibatkan pengamatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan fokus pada
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, organisasi dapat menciptakan nilai
yang signifikan dan mempertahankan posisinya dalam industri yang dinamis.
Daftar Pustaka
- David, F.R. (2011). Strategic Management: Concepts
and Cases. Pearson Education.
- Hunger, J.D., & Wheelen, T.L. (2010). Essentials
of Strategic Management. Prentice Hall.
- Porter, M.E. (1985). Competitive Advantage: Creating
and Sustaining Superior Performance. Free Press.
- Barney, J.B. (1991). "Firm Resources and Sustained
Competitive Advantage." Journal of Management.
- Pearce, J.A., & Robinson, R.B. (2013). Strategic
Management: Planning for Domestic and Global Competition. McGraw-Hill.
- Grant, R.M. (2016). Contemporary Strategy Analysis:
Text and Cases Edition. Wiley.
0 Response to "Strategi Dalam Proses Manajemen Strategik"
Posting Komentar