Perilaku Organisasi dalam Manajemen Strategik
Pengertian Perilaku dalam Organisasi
Perilaku
organisasi merupakan bidang studi yang mendalami hubungan antara perilaku
manusia, budaya, sosial, serta sistem yang mendukung keberlangsungan suatu
organisasi. Tujuan utamanya adalah memahami interaksi antara individu dan
organisasi sehingga keduanya dapat saling memengaruhi secara positif.
Perilaku
organisasi dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari pengaruh
individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah menciptakan organisasi yang lebih efektif dengan
mengoptimalkan interaksi antara elemen-elemen tersebut. Sistem pengendalian
manajemen yang baik memainkan peran penting dalam memengaruhi perilaku manusia,
sehingga tindakan individu selaras dengan pencapaian tujuan organisasi.
Sebagai
contoh, sebuah perusahaan multinasional yang memiliki sistem pengendalian
berbasis teknologi canggih, seperti pelacakan KPI (Key Performance Indicator),
mampu memastikan bahwa setiap karyawan bekerja sesuai dengan tujuan organisasi.
Dengan demikian, terdapat keseimbangan antara tujuan pribadi karyawan dan
sasaran strategis perusahaan.
Pendekatan-Pendekatan dalam Perilaku Organisasi
Pendekatan
perilaku organisasi dapat membantu menjelaskan mengapa hubungan antarindividu
dalam suatu organisasi membentuk karakter, sikap, atau perilaku tertentu.
Berikut adalah pendekatan utama yang digunakan:
- Pendekatan Sumber Daya Manusia
Pendekatan ini berfokus pada pengembangan potensi pegawai agar dapat berprestasi lebih baik. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, karyawan dapat berkontribusi secara maksimal sesuai kemampuan mereka. Misalnya, perusahaan startup sering kali menerapkan pendekatan suportif dengan memberikan fleksibilitas jam kerja dan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk bekerja lebih baik. - Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini menekankan pentingnya menyesuaikan perilaku organisasi dengan kondisi lingkungan tertentu. Sebagai contoh, perusahaan teknologi yang menghadapi persaingan global akan mengadopsi metode manajemen yang fleksibel untuk menghadapi perubahan pasar secara dinamis. - Pendekatan Produktivitas
Pendekatan ini menilai keberhasilan organisasi berdasarkan efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam konteks ini, tidak hanya masukan ekonomis yang diperhitungkan, tetapi juga masukan sosial dan manusia. Misalnya, bank yang menerapkan sistem kerja berbasis digitalisasi meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan produktivitas secara bersamaan. - Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai sistem sosial yang kompleks, di mana interaksi antaranggota terjadi dalam berbagai cara. Dalam pengambilan keputusan, seorang manajer perlu mempertimbangkan analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis) untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Aspek-Aspek dalam Perilaku Organisasi
Perilaku
organisasi juga melibatkan beberapa aspek strategis, seperti pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, komunikasi, stres, konflik, dan produktivitas. Seluruh
aspek ini berkaitan erat dengan perilaku manusia dalam organisasi. Misalnya,
dalam pengambilan keputusan, seorang manajer dapat menghadapi berbagai tipe
perilaku individu, dari yang dominan hingga yang pasif.
Contoh
Kasus:
Di sebuah perusahaan manufaktur, konflik antaranggota tim produksi kerap
terjadi akibat perbedaan pandangan tentang cara kerja. Manajemen mengadakan
lokakarya komunikasi untuk meningkatkan pemahaman antaranggota tim. Hasilnya,
produktivitas meningkat karena konflik dapat diminimalkan.
Karakteristik dalam Perilaku Organisasi
- Perilaku
Fokus utama adalah memahami perilaku individu dalam organisasi, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya. - Struktur
Struktur berkaitan dengan hubungan formal dalam organisasi, seperti pembagian tugas dan wewenang. Misalnya, dalam organisasi berbentuk matriks, individu memiliki hubungan kerja yang lebih kompleks, yang dapat memengaruhi perilaku mereka. - Proses
Proses mencakup interaksi anggota organisasi, seperti komunikasi dan kepemimpinan. Proses ini dirancang agar berjalan efisien untuk mendukung tujuan organisasi.
Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi
Permasalahan
dalam organisasi dapat dianalisis pada tiga tingkatan:
- Tingkat Individu
Pada tingkat ini, perilaku individu dipengaruhi oleh kepribadian, nilai, dan pengalaman mereka. Sebagai contoh, seorang karyawan dengan sikap optimis cenderung lebih produktif dibandingkan dengan yang pesimis. - Tingkat Kelompok
Dinamika kelompok menciptakan norma perilaku tertentu. Misalnya, dalam tim proyek, norma kerja keras yang diterapkan oleh anggota senior dapat memengaruhi perilaku anggota lainnya. - Tingkat Organisasi
Struktur organisasi memengaruhi interaksi sosial dan pengambilan keputusan. Faktor eksternal, seperti persaingan pasar dan tuntutan konsumen, juga memengaruhi efektifitas organisasi secara keseluruhan.
Kesimpulan
Perilaku
organisasi adalah elemen penting dalam manajemen strategik yang memengaruhi
bagaimana individu dan kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman aspek-aspek perilaku, organisasi
dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efektif. Pemahaman
mendalam tentang perilaku manusia di berbagai tingkat analisis—individu,
kelompok, dan organisasi—membantu meningkatkan efisiensi dan inovasi
organisasi.
Daftar Pustaka
- Robbins, S. P., & Judge, T.
A. (2018). Organizational Behavior. Pearson Education.
- Kreitner, R., & Kinicki, A.
(2013). Organizational Behavior. McGraw-Hill.
- Yukl, G. (2013). Leadership
in Organizations. Pearson.
- Griffin, R. W., & Moorhead,
G. (2014). Organizational Behavior: Managing People and Organizations.
Cengage Learning.
0 Response to "Perilaku Organisasi dalam Manajemen Strategik"
Posting Komentar