Mengelola Komunikasi dalam Organisasi dan Bisnis
Pendahuluan
Komunikasi adalah kunci dalam menjalankan organisasi dan bisnis. Pengelolaan
komunikasi yang efektif mencakup banyak aspek, mulai dari menangani pesan rutin
hingga menangani krisis. Dalam Topik ini, akan dijelaskan secara rinci
langkah-langkah mengelola komunikasi, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan
mengatasi kesalahpahaman yang dapat terjadi.
1. Menangani Pesan-Pesan yang Bersifat Rutin
Pesan-pesan rutin dalam organisasi sering kali menjadi beban komunikasi yang
signifikan. Untuk mengelola pesan ini secara efektif, berikut beberapa langkah
yang dapat diambil:
a. Mengurangi Jumlah Pesan
Organisasi perlu meminimalkan pesan yang tidak relevan untuk menghemat waktu
dan biaya. Berikut cara yang dapat dilakukan:
·
Memaksimalkan manfaat pesan:
Setiap pesan harus memiliki tujuan yang jelas dan relevansi yang tinggi dengan
kebutuhan organisasi.
·
Mengurangi pengeluaran: Hindari
penggunaan memo atau surat yang tidak penting.
·
Meringkas rapat: Fokus pada
agenda utama untuk mencegah pemborosan waktu dan meningkatkan efisiensi rapat.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan teknologi sering mengadakan
rapat harian. Setelah evaluasi, ditemukan bahwa sebagian besar agenda dapat
diselesaikan melalui email. Dengan mengurangi frekuensi rapat, produktivitas
tim meningkat.
b. Memberi Instruksi yang Jelas
Instruksi yang jelas penting untuk mencegah kebingungan di antara karyawan.
Seorang komunikator harus memahami kebutuhan organisasi, memastikan pesan
sesuai dengan perkembangan, dan memberikan umpan balik untuk memperbaiki
kualitas komunikasi.
c. Mendelegasikan Tanggung Jawab
Seorang pimpinan harus dapat mendelegasikan tugas kepada bawahan yang
kompeten. Hal ini memerlukan komunikasi yang baik untuk memastikan tanggung
jawab dapat dilaksanakan dengan efektif.
d. Melatih Penulis dan Pembicara
Latihan teratur dapat meningkatkan keterampilan komunikasi karyawan.
Organisasi disarankan mengadakan pelatihan komunikasi, baik dalam bentuk
penulisan maupun presentasi, untuk meningkatkan kualitas interaksi internal
maupun eksternal.
2. Penanganan Krisis Komunikasi
Krisis komunikasi adalah ujian sesungguhnya bagi keterampilan komunikasi
dalam organisasi. Krisis dapat memengaruhi reputasi perusahaan dan masa depan
produk. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis harus diambil untuk
menanganinya.
Falsafah Penanganan Krisis:
1. Bersikap
Diam: Tidak segera memberikan pernyataan, terutama jika informasi
belum terverifikasi.
2. Memberikan
Pernyataan Cepat: Menjelaskan masalah kepada publik dan karyawan
secara jujur.
Contoh Kasus: Sebuah perusahaan makanan menghadapi isu
keamanan produk. Dengan segera memberikan pernyataan pers yang transparan dan
menarik kembali produk bermasalah, perusahaan dapat memulihkan reputasi mereka
dengan cepat.
3. Cara Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Keterampilan komunikasi yang baik dapat diperoleh melalui latihan dan
pengalaman. Beberapa keterampilan yang perlu dikuasai dalam komunikasi bisnis
meliputi:
1. Membaca
2. Mendengarkan
3. Percakapan
yang Menarik
4. Wawancara
5. Diskusi
Kelompok
6. Pidato
dan Presentasi
7. Menulis
(surat, memo, laporan)
Latihan, refleksi dari pengalaman, serta pembelajaran dari kesalahan dapat
membantu meningkatkan keterampilan ini.
4. Kesalahpahaman dalam Komunikasi
Kesalahpahaman adalah hambatan besar dalam komunikasi yang dapat berdampak
buruk pada bisnis. Berikut adalah penyebab utama kesalahpahaman:
a. Masalah dalam Mengembangkan Pesan
Kesalahan dalam merumuskan pesan sering kali terjadi akibat:
·
Keraguan tentang isi pesan.
·
Kurangnya pemahaman situasi.
·
Kesulitan dalam mengekspresikan ide.
b. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Hambatan fisik dan teknis dapat mengganggu penyampaian pesan. Misalnya:
·
Akustik ruangan yang buruk.
·
Tidak adanya alat bantu komunikasi yang memadai.
Contoh Kasus: Dalam sebuah rapat virtual, koneksi internet
yang buruk menyebabkan hilangnya sebagian informasi penting. Solusinya adalah
menggunakan perangkat komunikasi yang lebih andal.
c. Masalah dalam Menerima Pesan
Gangguan pada penerima pesan meliputi:
·
Kondisi fisik yang tidak optimal, seperti
pendengaran yang kurang baik.
·
Gangguan lingkungan, seperti lampu yang terlalu
redup atau kursi yang tidak nyaman.
d. Masalah dalam Menafsirkan Pesan
Faktor-faktor seperti perbedaan latar belakang, budaya, dan bahasa sering
kali menyebabkan interpretasi yang salah.
Contoh Kasus: Dua karyawan dari latar belakang budaya
berbeda salah memahami makna gestur tertentu dalam rapat. Edukasi lintas budaya
diperlukan untuk mencegah masalah seperti ini.
Kesimpulan
Pengelolaan komunikasi yang efektif membutuhkan strategi yang komprehensif
dan kesadaran akan potensi hambatan dalam proses komunikasi. Dengan memahami
cara menangani pesan rutin, menghadapi krisis, meningkatkan keterampilan, dan
mengatasi kesalahpahaman, organisasi dapat menciptakan lingkungan komunikasi
yang lebih baik.
Daftar Pustaka
- Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Robbins, Stephen P., & Judge, Timothy A. (2013). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education.
- Adler, Ronald B., & Elmhorst, Jeanne Marquardt. (2010). Communicating at Work: Principles and Practices for Business and the Professions. Boston: McGraw-Hill.
- Tubbs, Stewart L., & Moss, Sylvia. (2008). Human Communication: Principles and Contexts. New York: McGraw-Hill.
- Hofstede, Geert. (2010). Cultures and Organizations: Software of the Mind. New York: McGraw-Hill.
0 Response to "Mengelola Komunikasi dalam Organisasi dan Bisnis"
Posting Komentar