Konsep Sistem dalam Sistem Informasi Manajemen
Pendahuluan
Sistem
merupakan sebuah konsep yang digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Istilah "sistem" sering ditemukan dalam banyak konteks, seperti
sistem pendidikan, sistem komputer, sistem sosial, dan bahkan sistem tata
surya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konsep sistem dalam Sistem
Informasi Manajemen (SIM), menguraikan hakikat sistem, ciri-ciri sistem,
jenis-jenis sistem, dan pengendalian sistem yang penting untuk dipahami agar
penerapannya dalam manajemen informasi dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Ciri-Ciri
Suatu Sistem
Suatu
sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem bukanlah sekumpulan unsur
yang terpisah atau acak, melainkan elemen-elemen yang saling bergantung dan
memiliki tujuan yang sama. Dengan kata lain, sistem selalu terdiri dari
beberapa sub-sistem yang memiliki hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan
bersama.
Pembatasan
lebih lanjut terhadap jenis-jenis sistem yang dipelajari dalam analisis dan
perancangan sistem informasi adalah bahwa sistem harus dikontrol atau diatur
oleh manusia, untuk mengelola dan mengatur elemen-elemen atau aturan yang
diperlukan dalam operasi sistem.
Model
Umum Suatu Sistem
Pada
umumnya, suatu sistem terdiri dari tiga komponen utama: masukan, proses, dan
keluaran. Model sederhana ini menggambarkan sistem dengan batas-batas yang
jelas, dimana hal-hal yang berada di luar batas sistem dianggap sebagai
lingkungan eksternal. Setiap sistem terdiri dari sub-sistem, yang masing-masing
memiliki batas yang jelas, dan interaksi antar sub-sistem disebut dengan interface
(antarmuka). Interface ini merupakan titik pertemuan antar sub-sistem yang
berupa masukan dan keluaran yang saling berhubungan.
Contoh
model sederhana suatu sistem adalah sebagai berikut:
- Masukan: Data atau informasi yang diterima oleh sistem.
- Proses: Pengolahan data yang diterima untuk menghasilkan
informasi yang berguna.
- Keluaran: Hasil yang dikeluarkan oleh sistem setelah melalui
proses.
Jenis-Jenis
Sistem
Ada
beberapa jenis sistem yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam aplikasi sistem informasi, antara lain:
- Sistem yang Menentukan
- Sistem ini beroperasi dengan
cara yang dapat diprediksi dan sangat terstruktur. Semua hubungan antara
elemen-elemen sistem diketahui dengan pasti, sehingga jika kita
mengetahui keadaan sistem pada waktu tertentu, kita dapat memprediksi
keadaan sistem di masa depan dengan tepat tanpa kesalahan.
- Contoh: Sistem komputer yang beroperasi sesuai dengan
instruksi yang diberikan melalui program yang telah ditentukan.
- Sistem yang Memungkinkan
- Sistem yang memungkinkan
berhubungan dengan perilaku yang tidak sepenuhnya dapat diprediksi.
Meskipun ada kemungkinan besar untuk meramalkan bagaimana sistem akan
berperilaku, tingkat ketidakpastian atau kesalahan tertentu selalu ada.
- Contoh: Sistem inventaris yang memprediksi permintaan barang
berdasarkan data historis, namun tidak dapat memastikan dengan akurat apa
yang terjadi pada saat tertentu.
- Sistem Tertutup
- Sistem tertutup adalah sistem
yang tidak melakukan pertukaran dengan lingkungannya. Sistem ini dapat
berdiri sendiri dan beroperasi dalam ruang yang tertutup tanpa
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh faktor luar.
- Contoh: Reaksi kimia dalam botol tertutup, yang tidak
menerima masukan atau mengeluarkan keluaran dari luar sistem tersebut.
- Dalam konteks organisasi,
terdapat sistem yang bersifat semi-tertutup, seperti program komputer
yang hanya menerima input tertentu, melakukan proses, dan menghasilkan
output yang telah ditentukan sebelumnya.
- Sistem Terbuka
- Berbeda dengan sistem
tertutup, sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungan luar. Sistem ini
dapat menerima masukan atau mengeluarkan keluaran, yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh faktor eksternal secara acak.
- Contoh: Organisasi yang menyesuaikan dirinya dengan perubahan
pasar, persaingan, atau kondisi eksternal lainnya.
Penggolongan
Sistem
Sistem
dapat dikategorikan berdasarkan dua kriteria utama:
- Keteramalan Sistem
- Sistem dapat dikategorikan
menjadi sistem yang dapat diramalkan (menentukan) dan sistem yang tidak
sepenuhnya dapat diramalkan (memungkinkan). Sistem yang memungkinkan
lebih kompleks karena ada faktor ketidakpastian dalam perilakunya.
- Tingkat Kerumitan
- Berdasarkan tingkat kerumitan,
sistem dapat dibagi menjadi sistem sederhana, kompleks, dan sangat
kompleks. Sistem sederhana biasanya memiliki sedikit sub-sistem dengan
hubungan antar elemen yang mudah dipahami dan diprediksi.
- Contoh Sistem Sederhana: Sistem mesin pada jalur produksi yang dirancang
untuk meminimalkan jarak yang ditempuh oleh bahan.
- Contoh Sistem Kompleks: Sistem perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan
keuntungan, di mana keputusan manajerial akan mempengaruhi berbagai
sub-sistem dalam organisasi.
Kontrol
dalam Sistem
Kontrol
dalam sistem adalah proses yang digunakan untuk menjaga agar sistem tetap
beroperasi dalam batas-batas yang telah ditetapkan. Sistem membutuhkan
mekanisme pengaturan umpan balik untuk memastikan bahwa keluaran yang dihasilkan
tetap sesuai dengan yang diinginkan. Umpan balik ini bisa bersifat positif atau
negatif, tergantung pada bagaimana pengaruhnya terhadap sistem.
- Umpan Balik Positif
- Umpan balik positif memperkuat
atau memperbesar arah perubahan dalam sistem. Misalnya, jika seorang
pengawas kegiatan menggunakan suatu sistem yang menghasilkan hasil yang
baik, maka sistem tersebut akan diterapkan lebih luas dalam seluruh
kegiatan yang dia awasi.
- Umpan Balik Negatif
- Umpan balik negatif bertujuan
untuk mengurangi atau menstabilkan perubahan yang terjadi dalam sistem.
Jika ada perbedaan antara keluaran yang diinginkan dengan keluaran yang
aktual, sistem akan melakukan penyesuaian untuk mendekatkan keadaan
sistem ke standar yang diinginkan.
Contoh
Kontrol dalam Sistem
- Sistem Produksi: Dalam sistem produksi barang, kontrol dilakukan terhadap bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi untuk memastikan bahwa barang yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang ditentukan.
- Sistem Pengendalian Kualitas: Dalam pengendalian kualitas, suatu perusahaan akan
melakukan pemantauan terhadap kualitas produk yang dihasilkan dan
melakukan penyesuaian proses produksi jika ditemukan penyimpangan dari
standar kualitas.
Saring
(Filtering) dalam Sistem
Salah
satu fungsi penting dalam kontrol sistem adalah penyaringan (filtering), yang
berguna untuk mengurangi jenis atau jumlah masukan yang diterima oleh sistem.
Penyaringan ini bertujuan agar sistem hanya berfokus pada informasi yang
relevan dan penting untuk operasionalnya. Berikut adalah beberapa contoh
penyaringan dalam sistem:
- Penyaringan Masukan: Misalnya, seorang sekretaris yang menyortir
surat-surat yang masuk ke direktur dan hanya menyampaikan surat yang
benar-benar memerlukan perhatian atau tindakan dari direktur tersebut.
- Penyaringan Informasi: Dalam organisasi, penyaringan informasi dilakukan
untuk mengurangi jumlah laporan yang diterima manajemen. Hanya laporan
yang dianggap penting atau membutuhkan tindakan yang disampaikan kepada
manajemen.
Kesimpulan
Konsep sistem dalam Sistem Informasi Manajemen sangat
penting untuk memahami bagaimana informasi dikelola dalam suatu organisasi.
Sistem yang baik membutuhkan kontrol yang efektif melalui umpan balik dan
penyaringan agar dapat berfungsi dengan optimal. Berbagai jenis sistem yang
ada, mulai dari sistem yang menentukan, memungkinkan, tertutup, hingga terbuka,
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai cara suatu sistem berinteraksi
dengan lingkungan dan bagaimana sistem tersebut dapat dikendalikan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Penggolongan sistem berdasarkan keteramalan
dan tingkat kerumitan juga membantu dalam merancang dan mengelola sistem yang
tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.
Daftar
Pustaka
- Laudon, K. C., & Laudon, J.
P. (2020). Management Information Systems: Managing the Digital Firm.
Pearson.
- Stair, R., & Reynolds, G.
(2019). Principles of Information Systems. Cengage Learning.
- O’Brien, J. A., & Marakas,
G. M. (2011). Management Information Systems. McGraw-Hill.
- Kauffman, R. J., & Weber,
W. E. (2012). Information Systems and Management. Wiley.
0 Response to "Konsep Sistem dalam Sistem Informasi Manajemen"
Posting Komentar