Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Aspek Manajemen Perencanaan Bisnis

 

Pendahuluan

Dalam mengelola bisnis, peran manajemen menjadi pilar utama keberhasilan organisasi. Tanpa pengelolaan yang baik, perusahaan akan sulit berkembang secara optimal. Beberapa aspek penting dalam manajemen bisnis yang perlu diperhatikan mencakup kebijakan tahunan, struktur organisasi, produksi dan operasi, sumber daya manusia (SDM), budaya perusahaan, serta adaptasi terhadap perubahan. Berikut penjabaran aspek-aspek tersebut:

Pengelolaan Manajemen

Dalam Menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tan pa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. dalam menjalankan perusahaan ada beberapa  aspek  manajemen  (pengelolaan  perusahaan)  yang  perlu menjadi perhatian para pebisnis yakni : Kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi, produksi/operasi dan SDM, budaya perusahaan, lingkungan sekitar, kemauan untuk berubah, restrukturisasi serta sistem kompensasi.

  1. Annual Objective meliputi : Target perusahaan dalam setahun, mekanisme evaluasi manajemen, prioritas pengembangan divisi/departemen atau unit usaha. yang penting dalam annual objective ini semua target harus Measurable, Consistent, Reasonable, Challenging, Clear, Understood, Timely dan verifable
  2. Policies meliputi seluruh kebijakan yang diambil harus mengarah pada pemecahan masalah dan panduan bagi pengimplementasian strategi perusahaan
  3. Recources allocation berarti aktivitas manajemen yang memungkinkan untuk melakukan eksekusi strategi perusahaan. Recources allocation terbagi 4 yaitu : Financial resources, Physical resources, Human resources dan Technological resources
  4.  Organizational structure berarti bagaimana perusahaan membuat struktur perusahaan yang sesuai dengan startegi pengembangan usaha yang telah dibuat. jika strategi mengharuskan perubahan struktur perusahaan, direktur harus merubahnya demi target yang telah ditentukan
  5. Restructuring berarti perusahaan diminta melakukan pengurangan atau penambahan size (divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja). hal ini sering terjadi jika perusahaan sedang melakukan ekpansi maka terjadi penambahan divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja (rightsizing) . sebaliknya jika perusahaan merugi terus maka dilakukan pengurangan divisi, unit, level hierarki atau tenaga kerja (downsizing)
  6. Reward/ Incentive. sistim ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan motivasi pekerja. untuk lebih jelasnya lihat di pembahasan tentang SDM
  7. Resistance to Change berarti perusahaan harus mampu menghingkan kecemasan, ketidakpastian, ketidaknyamanan bagi karyawan dalam melakukan perubahan sebaliknya membangun iklim perubahan adanya kepastian dan optimisme arah dan kemajuan perusahaan sehingga perubahan yang dicapai bisa lebih baik.
  8. Natural environment berarti aspek pengelolaan produksi dan operasional harus benar-benar memperhatikan lingkungan sekitar (alam). perusahaan harus lebih mengdepankan corporate social responsibility.
  9. Suportive culture. membangun nilai-nilai (filosofi) bagi cara-cara membangun corporate value dapat dilakukan dengan cara :
  10. Production and Operation berarti bagaimana perusahaan membangun Plant size, Inventory/Inventory control system, Quality control, Cost control dan Technological innovation
  11.  Human Resources meliputi pengelolaan system manajemen SDM

Fungsi Manajemen

Manajemen (management) merupakan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu proses manajemen yang meliputi 4 fungsi manajemen, yaitu:

1. Planning (Perencanaan Usaha)

Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang diinginkan.

A. Ciri-ciri Pokok Perencanaan Usaha

  1. Setiap perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
  2. Bertujuan menghasilkan barang-barang dan/atau jasa-jasa
  3. Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja, manajemen ataupun hal-hal lain
  4. Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan selama berlangsungnya usaha tersebut memberikan kegunaan kepada berbagai pihak diantaranya adalah perusahaan itu sendiri maupun masyarakat.
  5. Adanya biaya operasional diatas biaya investasi.

 B. Jenis-jenis Perencanaan Usaha

  1. Menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan, misalnya perencanaan usaha dalam bidang produksi ataupun prasarana.
  2. Menurut jenis kepemilikannya: swasta nasional atau swasta asing ataupun campuran
  3. Berdasarkan Modal (fisik dan Non Fisik): Usaha yang memerlukan modal fisik yang menyangkut bangunan baru, pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk menghasilkan suatu aliran barang dan jasa selanjutnya. Usaha yang memerlukan modal non fisik,seperti program training, survei-survei,atau penelitian (research) teknis yang dapat dilaksanakan dengan modal fisik yang telah ada.

 C. Tahap-tahap Pengembangan Usaha

Pengembangan suatu usaha biasanya terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Pengkonsepsian proyek usaha: dimulai dengan penyelidikan mengenai kebutuhan yang diperlukan suatu aktivitas,serta pemilihan cara-cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  2. Perumusan proyek usaha: memuat uraian mengenai tujuan usaha serta cara atau metode yang hendak dipilih untuk melaksanakan usaha tersebut.pemilihan cara atau metode pelaksanaan usaha hendaknya didasarkan atas perbandingan yang optimal antara biaya dan hasil yang hendak diperoleh.
  3. Pemutusan ataupun pengesahan proyek usaha: apabila perencanaan proyek usaha telah disahkan,berarti dapat diputuskannya atau disahkan penggunaan sarana-sarana yang diperlukan termasuk didalamnya pembiayaan.
  4.  Persiapan dan pembangunan proyek usaha: Merupakan tahapan dari unsur-unsur pokok investasi yang dilaksanakan guna mencapai tujuan proyek usaha yang telah dierencanakan dan disahkan.
  5. Pelaksanaan usaha: Tahapan dari suatu usaha yang telah mulai menghasilkan barang dan/atau jasa.

 D. Persoalan Umum dalam Pelaksanaan Usaha

Persoalan–persoalan yang sering dihadapi dalam menelaah suatu usaha dan perencanaannya untuk dapat diproses ke tahap-tahap selanjutnya adalah sebagai berikut:
  1. menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam memproses perencanaan dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama sampai dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
  2. menentukan pilihan usaha berdasarkan kriteria yang ada,yang biasanya dibedakan atas tiga macam kriteria,yaitu teknis,ekonomis,dan non eknomis.
  3. penilaian biaya-biaya dan keuntungan atau hasil-hasil dari usaha yang bersangkutan. Biasanya menilai biaya-biaya usaha yang ditetapkan dengan menilai keuntungan–keuntungan yang akan dihasilkannya.
  4. penilaian asumsi-asumsi dasar pendirian usaha.
  5. pengetahuan atas semua alternatif untuk mewujudkan tujuan yang dikehendaki oleh usaha tersebut.

 2. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)

Pengorganisasian adalah  pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/jenis  serta  sifat     pekerjaan,  unit-unit  kerja  (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana  pengaturan  keuangan  dan  fasilitasnya  dengan  kata  lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang  akan      dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut. Menuru (Winardi,2003:20) organisasi timbul karena:

  1. suatu pembagian kerja yang logikal.
  2. suatu sistem koordinasi.

Dalam   melaksanakan   organizing   (pengorganisasian),   ada   dua kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu:

  1. Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
  2.  Bentuk/struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Apakah bentuk organisasi lini, staf atau gabungan keduanya. .(L.Daft,2002) :398-399)
  3. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab setiap orang yang bekerja di perusahaan, terutama para manajernya. (Sukirno,2004:124)
  4. Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia dan sumber-sumber daya material menyebabakan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan “sinergisme” (synergism) dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yangakan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka (sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi).

 Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan keuntungan/manfaat sebagai berikut:

  1. Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi.
  2.  Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia.
  3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok- kelompok.
  4. Saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan
  5. Mekanisme-mekanismeyangmengkoordinasi, yang memungkinkantercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam berbagai macam kegiatan.

 Proses Pengorganisasian

Samuel B Certa mengemukakan bahwa proses organizing meliputi 5 langkah pokok:

  1. Melaksanakan refleksi (deep thought) tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
  2. Menetapkan tugas-tugas pokok
  3. Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).
  4. Mengalokasi sumber-sumber daya, dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tertentu.
  5. Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yangg diimplementasi. (Winardi,2003:24-25)

 3. Actuating

Setelah melakukan perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing),  maka     selanjutnya  adalah  actuating  (pengarahan). Dalam fungsi actuating manajemen akan melaksanakan rencana yang dibuat,  dibarengi  dengan  proses  “mengarahkan  dan  menuntun kegiatan  perusahaan  menuju  sasaran  perusahaan,  dalam menjalankan bisnis.  Di dalam actuating, tercapai beberapa hal yang harus dipahami agar bisnis yang kita lakukan berjalan dengan baik.

Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan demikian    manajemen dapat menentukan bagaimana efektivita dari   bisnis   yan disarankan,  selain   itu,   dengan pengarahan yang baik, maka bisnis yang dijalankan  oleh perusahaan akan semakin baik, dan kinerjanya akan semakin diperhitungkan.(Handoko,1998:251)

Sesuai dengan pengertian study kelayakan bisnis, yaitu meneliti layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.  Actuating (pengarahan) merupakan salah satu dari aspek manajemen yang akan dinilai   untuk itu diperlukan  perhatian   terhadap strategi manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk mencapai sasaran bisnis.

4. Controlling (Pengendalian)

Fungsi manajemen selanjutnya yang berkenaan dengan study kelayakan bisnis adalah fungsi pengendalian.  Pengendalian sangat penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan basins kita tetap bertahan di persaingan bisnis. (Narotama, 2004 : 4)

Pengendalian manajemen sendiri merupakan pengendalian  yang dilakukan   oleh pihak manajemen untuk mengorganisasi bagian- bagian perusahaan dan mengarahkan bagian-bagian tersebut  untuk mencapai  tujuan     yang  telah  ditetapkan  sistem  pengendalian

Daftar Pustaka

  1. Daft, R. L. (2002). Management. Cengage Learning.
  2. Winardi, J. (2003). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
  3. Sukirno, S. (2004). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Rajawali Pers.
  4. Certo, S. C. (2001). Modern Management. New Jersey: Prentice Hall.
  5. Robbins, S. P., & Coulter, M. (2002). Management. New Jersey: Prentice Hall.
  6. Griffin, R. W. (2004). Management Principles and Practices. Boston: Houghton Mifflin Company.
  7. Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic Management and Business Policy. New Jersey: Pearson Education.
  8. Armstrong, M. (2006). A Handbook of Human Resource Management Practice. London: Kogan Page Publishers.

 

Daftar Pustaka

  1. Daft, R. L. (2002). Management. Cengage Learning.
  2. Winardi, J. (2003). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
  3. Sukirno, S. (2004). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Rajawali Pers.
  4. Certo, S. C. (2001). Modern Management. New Jersey: Prentice Hall.
  5. Robbins, S. P., & Coulter, M. (2002). Management. New Jersey: Prentice Hall.
  6. Griffin, R. W. (2004). Management Principles and Practices. Boston: Houghton Mifflin Company.
  7. Wheelen, T. L., & Hunger, J. D. (2012). Strategic Management and Business Policy. New Jersey: Pearson Education.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aspek Manajemen Perencanaan Bisnis"

Posting Komentar