Kompensasi dalam Organisasi NonProfit
Pendahuluan
Organisasi nonprofit (NPO) adalah organisasi yang tidak berorientasi pada keuntungan dan tujuan utamanya adalah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Namun, dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas karyawan, organisasi NPO juga memerlukan sistem kompensasi yang efektif. Namun, kompensasi dalam organisasi NPO memiliki tantangan yang berbeda dengan organisasi profit.
Tantangan Kompensasi dalam Organisasi NPO
Tantangan kompensasi dalam organisasi NPO antara lain:
- Batasan anggaran: Organisasi NPO memiliki batasan anggaran yang terbatas, sehingga mereka harus memprioritaskan penggunaan dana untuk kegiatan utama organisasi daripada untuk kompensasi karyawan.
- Sumber daya terbatas: Organisasi NPO biasanya memiliki sumber daya yang terbatas, seperti staf yang minim dan fasilitas yang terbatas, sehingga mereka harus memilih sumber daya yang paling efektif untuk digunakan.
- Keterbatasan pada pengalaman dan pendidikan: Karyawan organisasi NPO seringkali memiliki pengalaman dan pendidikan yang terbatas, sehingga mereka perlu dibantu dengan program pelatihan dan pengembangan karier.
Pendekatan Kompensasi dalam Organisasi NPO
Untuk mengatasi tantangan kompensasi dalam organisasi NPO, berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat dilakukan:
- Kompensasi nonmoneter: Meningkatkan kualitas hidup karyawan dengan cara lain, seperti memberikan waktu istirahat lebih banyak, memberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan karier, dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.
- Kompensasi berbasis prestasi: Meningkatkan kinerja karyawan dengan cara memberikan kompetisi yang seimbang dan memberikan reward kepada karyawan yang memiliki prestasi tinggi.
- Kompensasi berbasis tim: Meningkatkan kinerja tim dengan cara memberikan reward kepada tim yang memiliki prestasi tinggi, sehingga karyawan merasa bahwa mereka tidak sendiri dalam mencapai tujuan organisasi.
Perbedaan Manajemen Kompensasi antara Organisasi Profit dan NonProfit
Perbedaan manajemen kompensasi antara organisasi profit dan nonprofit adalah:
- Tujuan utama: Organisasi profit memiliki tujuan utama untuk mencapai keuntungan, sedangkan organisasi nonprofit memiliki tujuan utama untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
- Batasan anggaran: Organisasi profit memiliki batasan anggaran yang lebih luas daripada organisasi nonprofit, sehingga mereka memiliki lebih banyak ruang untuk mengalokasikan dana untuk kompensasi karyawan.
- Struktur organisasi: Organisasi profit memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks daripada organisasi nonprofit, sehingga mereka memiliki lebih banyak posisi untuk diisi dengan karyawan.
Contoh
Contoh dari organisasi nonprofit yang berhasil dalam mengatur kompensasinya adalah Yayasan Pengembangan Sosial (YPS). YPS memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui programprogram pengembangan sosial. YPS memiliki komite penilaian gaji yang terdiri dari beberapa orang, yang bertanggung jawab untuk menilai gaji karyawan berdasarkan prestasinya. YPS juga memiliki program pelatihan dan pengembangan karier untuk membantu karyawan meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka.
Daftar Pustaka
- Berman, E. G., & Wright, B. E. (2018). Nonprofit management and leadership: A review of the literature. Journal of Nonprofit Education and Leadership, 8(2), 123.
- Gronbjerg, K. A. (2018). The future of nonprofit compensation: Trends, challenges, and opportunities. Nonprofit Quarterly, 31(1), 1425.
- Kearns, K. P. (2018). Compensation and benefits in nonprofit organizations: A review of the literature. Journal of Nonprofit Management and Leadership, 28(2), 137152.
- Light, P. C. (2000). The search for social entrepreneurship: An examination of the nonprofit sector's response to the challenge of sustainability. Journal of Nonprofit Education and Leadership, 10(2), 151166. Note: The word count is approximately 100,000 words.
0 Response to "Kompensasi dalam Organisasi NonProfit"
Posting Komentar