"Ingat Ini Jika Kamu..."

Ada hal-hal dalam hidup yang tampak bijak jika secukupnya, namun berubah menjadi bumerang saat berlebihan.

Ketika lidah terlalu sering menari tanpa jeda, kata-kata kehilangan maknanya, dan kebenaran mulai berdusta. Sebab kejujuran bukan hanya soal ucapan, tapi keheningan yang jujur pun lebih luhur dari kata-kata yang menipu.

Saat pikiran tak pernah berhenti berjalan, jiwa pun lelah mengejar logika yang tak berujung.
Lalu datanglah gelap bernama depresi, sebuah lubang sunyi tempat suara hati tak lagi terdengar.

Percaya itu indah, tapi jika diberi tanpa batas, ia akan menjadi pintu bagi pengkhianatan masuk dengan senyum palsu. Terlalu memberi hati, kadang justru menghancurkannya.

Dan mereka yang selalu peduli pada semua luka, acapkali lupa mengobati lukanya sendiri.
Hati yang terlalu terbuka, bisa dijadikan jalan oleh mereka yang hanya ingin berlalu.

Mengikuti arus mungkin membuatmu diterima, tapi jangan lupa—air yang deras pun bisa menenggelamkan jati dirimu. Bukan semua yang ramai itu benar, dan bukan semua yang tenang itu salah.

Hiduplah seperti pohon di tebing diam, namun kuat dalam pendirian, tenang, namun kokoh melawan angin.

Copyrigh Nono Sugiono

Subscribe to receive free email updates: