"Kita Terlalu Sibuk"
Kita terlalu sibuk mengejar dunia, hingga lupa bahwa langkah kita sedang mengarah ke keheningan. Terlalu larut menghitung harta dan rencana,tanpa sadar hidup ini hanyalah peron, dan kita sekadar penumpang yang sedang menunggu giliran pulang.
Kita mengisi hari-hari dengan
ambisi, namun melupa bahwa detik tak pernah berhenti, dan setiap hembus napas adalah undangan untuk kembali pada yang Kekal, yang Abadi.
Dunia ini fatamorgana yang memesona, namun tak satu pun dapat kita bawa melampaui liang dan doa. Sungguh ironis dalam sibuknya mencintai dunia, kita lalai menyiapkan bekal untuk perjalanan yang tak pernah kembali.
0 Response to ""Kita Terlalu Sibuk""
Posting Komentar