Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Soal Jawab Identifikasi Risiko


 
Soal 1

Apa yang dimaksud dengan identifikasi risiko dalam manajemen risiko?
Jawaban: Identifikasi risiko adalah proses untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi organisasi atau proyek.
Penjelasan: Proses ini membantu dalam memahami berbagai ancaman yang dapat merusak tujuan atau operasi perusahaan.
Contoh: Dalam sebuah proyek konstruksi, identifikasi risiko dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah seperti keterlambatan pengiriman material.


Soal 2

Apa tujuan dari identifikasi risiko dalam manajemen risiko?
Jawaban: Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenali, menganalisis, dan merencanakan cara untuk mengelola potensi risiko yang dapat mempengaruhi tujuan organisasi.
Penjelasan: Dengan mengetahui risiko sebelumnya, organisasi dapat meminimalkan dampaknya dan merencanakan tindakan pencegahan.
Contoh: Perusahaan perangkat lunak mengidentifikasi risiko terkait perubahan teknologi agar dapat beradaptasi lebih cepat.


Soal 3

Mengapa identifikasi risiko penting dilakukan di awal proyek?
Jawaban: Karena dengan mengidentifikasi risiko lebih awal, organisasi dapat merencanakan solusi atau tindakan mitigasi yang tepat.
Penjelasan: Risiko yang dikenali lebih awal dapat mengurangi potensi kerugian yang lebih besar.
Contoh: Pada proyek pembangunan gedung, identifikasi risiko sejak awal membantu merencanakan cadangan dana untuk masalah tak terduga.


Soal 4

Jelaskan metode brainstorming dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Brainstorming adalah metode pengumpulan ide dan pendapat dari berbagai pihak untuk mengidentifikasi potensi risiko.
Penjelasan: Teknik ini melibatkan diskusi terbuka dan bebas untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan risiko.
Contoh: Dalam sebuah tim proyek, anggota tim berkumpul untuk mendiskusikan berbagai risiko yang mungkin terjadi, seperti keterlambatan atau biaya tambahan.


Soal 5

Apa kelebihan dari metode brainstorming dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kelebihan metode ini adalah memungkinkan munculnya ide dari berbagai perspektif dan memberikan ruang untuk kreativitas.
Penjelasan: Brainstorming mengumpulkan banyak ide dalam waktu singkat, meningkatkan peluang menemukan risiko yang mungkin terlewat.
Contoh: Brainstorming dalam perusahaan IT dapat mengungkapkan potensi risiko seperti kekurangan pengembang terampil.


Soal 6

Apa kekurangan dari metode brainstorming dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kekurangan dari brainstorming adalah terkadang hasilnya kurang terstruktur dan bisa terpengaruh oleh dominasi beberapa peserta.
Penjelasan: Jika tidak terkelola dengan baik, brainstorming bisa mengarah pada ide yang tidak realistis atau tidak relevan.
Contoh: Dalam sebuah sesi brainstorming, satu peserta mungkin terlalu mendominasi dan menahan ide dari peserta lain.


Soal 7

Jelaskan metode interview dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Interview adalah metode pengumpulan informasi dengan berbicara langsung kepada individu yang berpengalaman atau terkait dengan proyek untuk menggali potensi risiko.
Penjelasan: Metode ini memberikan wawasan lebih dalam dan spesifik terkait risiko yang dihadapi dari pengalaman praktis.
Contoh: Wawancara dengan manajer proyek untuk mengetahui risiko yang mereka hadapi selama tahap pembangunan.


Soal 8

Apa kelebihan metode interview dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kelebihan metode ini adalah memperoleh informasi yang lebih mendalam dan relevan berdasarkan pengalaman langsung dari individu yang terlibat.
Penjelasan: Interview memberikan data yang lebih spesifik dan kontekstual mengenai potensi risiko.
Contoh: Menginterview teknisi untuk mengetahui potensi kerusakan mesin yang mungkin terjadi pada sistem produksi.


Soal 9

Apa kekurangan dari metode interview dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kekurangan metode interview adalah bisa terpengaruh oleh subjektivitas orang yang diwawancarai.
Penjelasan: Hasil interview mungkin bias tergantung pada perspektif atau pengalaman individu yang diwawancarai.
Contoh: Wawancara dengan seorang manajer yang terlalu optimis bisa mengurangi pengenalan terhadap potensi risiko.


Soal 10

Jelaskan metode checklist dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Checklist adalah metode menggunakan daftar periksa untuk memastikan semua risiko potensial telah diidentifikasi.
Penjelasan: Checklist membantu memastikan bahwa setiap aspek risiko yang mungkin terjadi tidak terlewatkan.
Contoh: Menggunakan checklist untuk memastikan bahwa risiko yang terkait dengan keselamatan di tempat kerja sudah ditinjau.


Soal 11

Apa kelebihan dari metode checklist dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kelebihan dari checklist adalah mudah digunakan dan memastikan semua risiko yang telah dikenal sebelumnya dapat diidentifikasi.
Penjelasan: Dengan checklist, risiko yang sering terlewat dapat diperhatikan, serta memberikan panduan yang sistematis.
Contoh: Checklist digunakan oleh manajer proyek untuk meninjau setiap tahapan proyek dan risiko yang mungkin muncul.


Soal 12

Apa kekurangan dari metode checklist dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Kekurangan metode ini adalah hanya mengidentifikasi risiko yang sudah diketahui dan tidak dapat menangani risiko yang tidak terduga.
Penjelasan: Checklist cenderung terbatas pada pengalaman sebelumnya dan tidak selalu mengakomodasi risiko baru atau tidak biasa.
Contoh: Checklist mungkin tidak mencakup risiko baru terkait perubahan regulasi yang mendadak.


Soal 13

Apa itu SWOT analysis dalam identifikasi risiko?
Jawaban: SWOT analysis adalah alat untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh organisasi.
Penjelasan: Dengan memahami faktor-faktor internal dan eksternal, organisasi dapat mengidentifikasi risiko yang mempengaruhi keberhasilan mereka.
Contoh: Perusahaan yang baru memasuki pasar dapat menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi risiko persaingan dan peluang.


Soal 14

Bagaimana SWOT analysis membantu dalam identifikasi risiko?
Jawaban: SWOT analysis membantu mengidentifikasi risiko dengan cara melihat ancaman eksternal (threats) dan kelemahan internal (weaknesses).
Penjelasan: Faktor-faktor ini dapat menjadi sumber risiko yang merugikan organisasi jika tidak ditangani dengan baik.
Contoh: Sebuah startup dapat mengidentifikasi ancaman dari pesaing besar dan kelemahan dalam sumber daya finansial.


Soal 15

Jelaskan Root Cause Analysis (RCA) dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Root Cause Analysis adalah metode untuk mencari akar penyebab suatu masalah atau risiko agar dapat diatasi dengan efektif.
Penjelasan: RCA membantu menemukan sumber masalah yang mendasari dan memitigasi potensi risiko di masa depan.
Contoh: Pada kegagalan mesin, RCA dilakukan untuk menemukan apakah masalahnya ada pada desain, proses, atau bahan baku.


Soal 16

Apa keuntungan menggunakan Root Cause Analysis (RCA) dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Keuntungan RCA adalah dapat menemukan penyebab dasar dari masalah dan mencegah risiko serupa terjadi lagi.
Penjelasan: RCA memberi wawasan yang lebih dalam tentang asal muasal masalah, bukan hanya gejalanya.
Contoh: Dengan RCA, perusahaan dapat mengetahui bahwa kegagalan produksi disebabkan oleh kesalahan dalam pengaturan mesin.


Soal 17

Apa kelemahan dari Root Cause Analysis (RCA)?
Jawaban: Kelemahan RCA adalah prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama dan sering melibatkan analisis yang mendalam.
Penjelasan: Melakukan RCA bisa memakan banyak waktu, terutama jika penyebab masalahnya kompleks.
Contoh: Jika sebuah proses produksi gagal, RCA yang dilakukan bisa memakan waktu beberapa minggu untuk menemukan penyebab utamanya.


Soal 18

Jelaskan penggunaan flowchart dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Flowchart adalah diagram yang digunakan untuk memetakan proses, membantu mengidentifikasi potensi risiko pada setiap tahap.
Penjelasan: Dengan memetakan langkah-langkah dalam sebuah proses, flowchart membantu memvisualisasikan area yang rawan risiko.
Contoh: Dalam manufaktur, flowchart digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah produksi dan menemukan potensi hambatan atau kecelakaan.


Soal 19

Bagaimana flowchart membantu dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Flowchart membantu dengan memetakan proses secara visual, sehingga memudahkan identifikasi potensi risiko di setiap langkah.
Penjelasan: Dengan melihat alur proses, tim dapat menilai titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan masalah.
Contoh: Dalam proses produksi, flowchart dapat menunjukkan bahwa pengecekan kualitas pada tahap akhir dapat terlewatkan jika tidak dilakukan dengan benar.


Soal 20

Apa saja pihak yang terlibat dalam tim identifikasi risiko dan mengapa peran mereka penting?
Jawaban: Pihak yang terlibat antara lain manajer, anggota tim proyek, ahli teknis, dan pihak eksternal seperti konsultan atau auditor.
Penjelasan: Keterlibatan pihak terkait penting karena masing-masing memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat mengidentifikasi risiko dari sudut pandang berbeda.
Contoh: Tim proyek konstruksi melibatkan arsitek, insinyur, dan manajer untuk mengidentifikasi risiko terkait desain, material, dan jadwal.


Soal 21

Mengapa penting melibatkan seluruh anggota tim dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Melibatkan seluruh anggota tim memastikan risiko dikenali dari berbagai perspektif, sehingga lebih komprehensif.
Penjelasan: Setiap anggota memiliki pengetahuan dan wawasan unik yang dapat mengungkap risiko yang mungkin terlewat.
Contoh: Dalam proyek software, pengembang mungkin fokus pada risiko teknis, sementara manajer mempertimbangkan risiko jadwal.


Soal 22

Apa yang dimaksud dengan risiko strategis? Berikan contohnya!
Jawaban: Risiko strategis adalah risiko yang mempengaruhi tujuan jangka panjang organisasi.
Penjelasan: Risiko ini sering kali terkait dengan pengambilan keputusan strategis seperti ekspansi pasar atau inovasi produk.
Contoh: Sebuah perusahaan yang gagal memahami tren pasar saat meluncurkan produk baru akan menghadapi risiko kerugian finansial.


Soal 23

Apa itu risiko operasional dalam konteks manajemen risiko?
Jawaban: Risiko operasional adalah risiko yang timbul dari kegagalan proses internal, manusia, sistem, atau kejadian eksternal.
Penjelasan: Risiko ini berhubungan dengan kegiatan sehari-hari organisasi.
Contoh: Kesalahan produksi akibat alat mesin rusak atau kegagalan IT dalam sistem pemesanan online.


Soal 24

Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah dalam proses identifikasi risiko!
Jawaban:

  1. Mempersiapkan informasi terkait risiko
    • Mengumpulkan data dan informasi yang relevan.
  2. Mengidentifikasi sumber risiko
    • Menentukan asal risiko baik internal maupun eksternal.
  3. Menggunakan metode identifikasi
    • Menggunakan metode seperti brainstorming, checklist, atau interview.
  4. Mendokumentasikan risiko yang ditemukan
    • Mencatat semua risiko dalam daftar risiko atau register risiko.

Contoh: Dalam proyek konstruksi, langkah-langkah ini dilakukan mulai dari diskusi tim hingga penyusunan laporan risiko.


Soal 25

Apa yang dimaksud dengan register risiko dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Register risiko adalah dokumen yang mencatat semua risiko yang telah diidentifikasi beserta detailnya seperti penyebab, dampak, dan tindakan mitigasi.
Penjelasan: Dokumen ini membantu dalam memantau dan mengelola risiko secara sistematis.
Contoh: Dalam proyek IT, register risiko berisi risiko seperti keterlambatan pengembangan, penyebabnya, dan solusi mitigasi.


Soal 26

Apa saja elemen penting yang harus ada dalam register risiko?
Jawaban:

  1. Identifikasi risiko: Deskripsi jelas tentang risiko.
  2. Penyebab risiko: Faktor yang memicu risiko.
  3. Dampak risiko: Potensi akibat yang ditimbulkan.
  4. Tingkat risiko: Penilaian probabilitas dan dampak risiko.
  5. Tindakan mitigasi: Solusi atau langkah yang diambil untuk mengurangi risiko.
  6. Penanggung jawab risiko: Orang atau tim yang bertanggung jawab menangani risiko tersebut.

Soal 27

Bagaimana teknik Delphi membantu dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Teknik Delphi melibatkan para ahli untuk memberikan pendapat mereka tentang risiko secara anonim melalui beberapa putaran survei.
Penjelasan: Pendekatan ini membantu mendapatkan konsensus dari berbagai ahli tanpa pengaruh satu sama lain.
Contoh: Dalam proyek teknologi, ahli IT memberikan pendapat risiko terkait keamanan siber melalui survei Delphi.


Soal 28

Jelaskan metode diagram fishbone (Ishikawa) dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Fishbone adalah metode untuk mengidentifikasi akar penyebab risiko dengan memetakan faktor-faktor yang memengaruhi suatu masalah.
Penjelasan: Diagram ini membagi risiko menjadi kategori seperti manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan.
Contoh: Dalam pabrik, diagram fishbone membantu menemukan bahwa produk gagal diproduksi karena material berkualitas buruk.


Soal 29

Apa yang dimaksud dengan analisis Pareto dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Analisis Pareto adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang paling berdampak dengan menggunakan prinsip 80/20.
Penjelasan: Sekitar 80% masalah berasal dari 20% penyebab utama risiko.
Contoh: Dalam masalah produksi, sebagian besar keterlambatan mungkin disebabkan oleh 2-3 faktor utama seperti mesin rusak atau keterlambatan bahan baku.


Soal 30

Jelaskan perbedaan antara risiko internal dan risiko eksternal!
Jawaban: Risiko internal berasal dari dalam organisasi, sedangkan risiko eksternal berasal dari luar organisasi.
Penjelasan: Risiko internal dapat dikontrol organisasi, sementara risiko eksternal sering kali sulit dikontrol.
Contoh:

  • Internal: Kegagalan sistem IT.
  • Eksternal: Perubahan kebijakan pemerintah atau bencana alam.

Soal 31

Apa dampak jika risiko tidak diidentifikasi dengan baik?
Jawaban: Dampaknya adalah organisasi akan sulit memitigasi risiko, menyebabkan kerugian finansial, operasional, dan reputasi.
Penjelasan: Risiko yang tidak dikenali dapat tumbuh menjadi masalah serius yang tidak terkendali.
Contoh: Kegagalan mengenali risiko keamanan siber dapat menyebabkan kebocoran data pelanggan.


Soal 32

Bagaimana cara memprioritaskan risiko setelah diidentifikasi?
Jawaban: Risiko dapat diprioritaskan dengan menggunakan matriks probabilitas dan dampak untuk menentukan tingkat risiko (tinggi, sedang, rendah).
Penjelasan: Risiko dengan probabilitas tinggi dan dampak besar harus ditangani lebih dulu.
Contoh: Dalam manajemen bencana, risiko banjir di wilayah rawan diatasi lebih dulu dibandingkan risiko kebakaran kecil.


Soal 33

Apa itu analisis skenario dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Analisis skenario adalah metode yang memprediksi berbagai skenario masa depan dan risiko yang terkait dengan setiap skenario.
Penjelasan: Metode ini membantu organisasi mempersiapkan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.
Contoh: Sebuah perusahaan membuat skenario ekonomi baik dan buruk untuk mengidentifikasi risiko finansial.


Soal 34

Bagaimana peran manajemen puncak dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Manajemen puncak berperan sebagai pengambil keputusan dan penyedia sumber daya untuk mengidentifikasi serta mengatasi risiko.
Penjelasan: Dukungan manajemen sangat penting dalam memastikan proses identifikasi risiko berjalan efektif.
Contoh: Manajemen menyetujui penggunaan anggaran tambahan untuk proses identifikasi risiko proyek besar.


Soal 35

Bagaimana metode SWOT Analysis digunakan untuk mengidentifikasi risiko dalam organisasi?
Jawaban: SWOT Analysis mengidentifikasi risiko melalui empat elemen: Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
Penjelasan: Metode ini membantu organisasi melihat risiko dari perspektif internal (Strengths & Weaknesses) dan eksternal (Opportunities & Threats).
Contoh:

  • Weakness: Sistem IT perusahaan yang usang menjadi risiko keamanan.
  • Threats: Perubahan kebijakan pemerintah meningkatkan risiko operasional.

Soal 36

Apa itu Root Cause Analysis (RCA) dan bagaimana perannya dalam identifikasi risiko?
Jawaban: RCA adalah metode yang digunakan untuk menemukan penyebab dasar dari suatu risiko atau masalah.
Penjelasan: Dengan RCA, organisasi dapat mengidentifikasi akar penyebab risiko dan mencegah masalah serupa di masa depan.
Contoh: Kecelakaan kerja terjadi di pabrik. Dengan RCA, ditemukan penyebab utamanya adalah kurangnya pelatihan K3 bagi pekerja.


Soal 37

Jelaskan bagaimana flowchart dapat membantu dalam identifikasi risiko!
Jawaban: Flowchart memetakan alur proses kerja organisasi, sehingga memudahkan identifikasi potensi risiko di setiap tahapan proses.
Penjelasan: Dengan melihat visualisasi proses, organisasi dapat menemukan titik rawan risiko seperti keterlambatan atau kesalahan input.
Contoh: Dalam proses produksi, flowchart mengungkap bahwa risiko keterlambatan produksi disebabkan oleh rantai pasokan bahan baku yang tidak efisien.


Soal 38

Apa peran brainstorming dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Brainstorming adalah sesi diskusi terbuka yang melibatkan tim untuk mengumpulkan ide-ide terkait potensi risiko.
Penjelasan: Teknik ini mendorong kreativitas tim dan memastikan risiko dari berbagai sudut pandang dapat teridentifikasi.
Contoh: Tim proyek konstruksi melakukan brainstorming untuk mengidentifikasi risiko seperti keterlambatan bahan baku atau cuaca ekstrem.


Soal 39

Apa kelebihan dan kelemahan metode interview dalam identifikasi risiko?
Jawaban:

  • Kelebihan: Mendapatkan informasi mendalam dari pihak yang berpengalaman.
  • Kelemahan: Memakan waktu dan hasilnya tergantung pada keterbukaan responden.
    Contoh: Dalam proyek IT, wawancara dengan teknisi dapat mengungkap risiko teknis seperti keterbatasan kapasitas server.

Soal 40

Apa manfaat checklist dalam identifikasi risiko?
Jawaban: Checklist adalah daftar risiko potensial yang digunakan untuk memastikan tidak ada risiko yang terlewat.
Penjelasan: Checklist membantu sistematisasi proses identifikasi risiko, terutama pada proyek berulang.
Contoh: Checklist keamanan kerja di pabrik mencakup item seperti penggunaan APD, pelatihan K3, dan inspeksi peralatan.


Soal 41

Bagaimana peran teknologi dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Teknologi membantu mengotomatisasi pengumpulan dan analisis data risiko, sehingga lebih cepat dan akurat.
Penjelasan: Penggunaan software manajemen risiko dapat memonitor, mendeteksi, dan menganalisis risiko secara real-time.
Contoh: Perusahaan menggunakan software seperti Risk Management Tools untuk mendeteksi anomali data finansial yang berisiko.


Soal 42

Apa dampak jika risiko eksternal tidak diidentifikasi dalam bisnis?
Jawaban: Risiko eksternal yang tidak teridentifikasi dapat mengganggu operasional dan merugikan organisasi secara finansial maupun reputasi.
Contoh: Perubahan kebijakan pajak yang tidak diantisipasi menyebabkan kenaikan biaya produksi.


Soal 43

Apa langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi yang relevan mengenai lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Penjelasan: Informasi ini mencakup proses bisnis, tujuan organisasi, serta faktor eksternal yang memengaruhi operasi.


Soal 44

Mengapa penting mendokumentasikan risiko yang telah diidentifikasi?
Jawaban: Dokumentasi risiko membantu organisasi dalam memantau, mengevaluasi, dan menyusun strategi mitigasi risiko.
Penjelasan: Risiko yang terdokumentasi dengan baik akan lebih mudah dipantau dan dikelola.
Contoh: Register risiko mencatat risiko keterlambatan pengiriman proyek beserta solusinya.


Soal 45

Apa contoh risiko kepatuhan dalam organisasi?
Jawaban: Risiko kepatuhan adalah risiko akibat ketidakpatuhan organisasi terhadap hukum atau regulasi.
Contoh: Sebuah perusahaan didenda karena tidak mematuhi peraturan perlindungan lingkungan.


Soal 46

Bagaimana proses identifikasi risiko dilakukan dalam industri manufaktur?
Jawaban: Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis setiap tahapan produksi, lingkungan kerja, dan rantai pasokan.
Penjelasan: Risiko umum di manufaktur meliputi kegagalan mesin, keterlambatan bahan baku, dan kecelakaan kerja.


Soal 47

Apa perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam identifikasi risiko?
Jawaban:

  • Kualitatif: Identifikasi risiko berdasarkan deskripsi dan analisis subjektif.
  • Kuantitatif: Menggunakan data numerik untuk menilai risiko.
    Contoh: Risiko kualitatif—deskripsi dampak; Risiko kuantitatif—estimasi kerugian finansial sebesar Rp 10 juta.

Soal 48

Jelaskan bagaimana peran pihak eksternal dalam proses identifikasi risiko!
Jawaban: Pihak eksternal seperti konsultan atau auditor memberikan sudut pandang independen dan keahlian khusus.
Contoh: Konsultan K3 membantu perusahaan mengidentifikasi risiko keselamatan di area kerja.


Soal 49

Apa tantangan utama dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Tantangan utama meliputi kurangnya data, keterbatasan sumber daya, serta resistensi dari tim internal.
Contoh: Tim proyek konstruksi sulit mengidentifikasi risiko karena kurangnya laporan kecelakaan sebelumnya.


Soal 50

Bagaimana latihan studi kasus membantu organisasi dalam proses identifikasi risiko?
Jawaban: Studi kasus membantu organisasi memahami risiko melalui pengalaman nyata dan mengidentifikasi pola risiko yang serupa.
Contoh: Sebuah perusahaan belajar dari kasus kebangkrutan pesaing akibat kegagalan rantai pasokan dan mengantisipasi risiko serupa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soal Jawab Identifikasi Risiko"

Posting Komentar