1.
Apa yang dimaksud dengan pengukuran kinerja berdasarkan anggaran?
Jawaban:
Pengukuran kinerja berdasarkan anggaran adalah proses membandingkan realisasi
anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan untuk menilai kinerja suatu
organisasi.
Penjelasan:
Perbandingan ini membantu menilai apakah anggaran telah digunakan sesuai dengan
rencana dan apakah terdapat penyimpangan.
Contoh:
Jika anggaran pemasaran adalah Rp500 juta tetapi realisasinya Rp600 juta,
berarti ada kelebihan anggaran yang harus dievaluasi penyebabnya.
2.
Mengapa pengukuran kinerja penting dalam pengelolaan anggaran?
Jawaban:
Pengukuran kinerja penting untuk memastikan efektivitas, efisiensi, dan
transparansi penggunaan anggaran dalam mencapai tujuan organisasi.
Penjelasan:
Dengan mengukur kinerja, organisasi dapat mengidentifikasi kelebihan atau
kekurangan dalam implementasi anggaran.
Contoh:
Perusahaan manufaktur mengevaluasi kinerja dengan membandingkan biaya produksi
aktual terhadap anggaran produksi.
3.
Apa indikator utama dalam evaluasi efektivitas anggaran?
Jawaban:
Indikator utama adalah pencapaian tujuan organisasi, ketercapaian output yang
direncanakan, dan dampak program terhadap pemangku kepentingan.
Penjelasan:
Efektivitas anggaran mengukur sejauh mana anggaran digunakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Contoh:
Jika tujuan organisasi adalah meningkatkan penjualan 20%, namun hanya tercapai
10%, berarti anggaran kurang efektif.
4.
Bagaimana mengukur efisiensi anggaran?
Jawaban:
Efisiensi anggaran diukur dengan membandingkan input (biaya) dengan output
(hasil) yang dihasilkan.
Penjelasan:
Semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk hasil yang sama atau lebih besar,
maka semakin efisien anggaran tersebut.
Contoh:
Perusahaan merencanakan biaya promosi Rp100 juta untuk meningkatkan penjualan
10%. Jika biaya aktual hanya Rp80 juta dan penjualan naik 12%, maka anggaran
efisien.
5.
Apa perbedaan antara efektivitas dan efisiensi dalam evaluasi anggaran?
Jawaban:
Efektivitas berfokus pada pencapaian tujuan, sedangkan efisiensi berfokus pada
optimalisasi penggunaan sumber daya.
Penjelasan:
Efektivitas menilai "apakah tujuan tercapai?", sedangkan efisiensi
menilai "apakah sumber daya digunakan sebaik-baiknya?".
Contoh:
Jika tujuan meningkatkan output 10% tercapai, maka efektif. Jika anggaran yang
digunakan lebih rendah dari rencana, maka efisien.
6.
Bagaimana metode varians digunakan dalam evaluasi kinerja anggaran?
Jawaban:
Metode varians digunakan dengan membandingkan perbedaan antara anggaran yang
direncanakan dengan realisasi anggaran.
Penjelasan:
Varians positif menunjukkan penghematan, sedangkan varians negatif menunjukkan
kelebihan biaya atau target tidak tercapai.
Contoh:
Anggaran produksi Rp1 miliar, realisasi Rp1,2 miliar, maka varians negatif sebesar
Rp200 juta yang harus dianalisis penyebabnya.
7.
Apa manfaat evaluasi kinerja anggaran bagi manajemen?
Jawaban:
Manfaatnya adalah sebagai alat kontrol, perbaikan kebijakan, dan dasar
pengambilan keputusan di masa depan.
Penjelasan:
Evaluasi membantu manajemen mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan
atau penghematan.
Contoh:
Jika anggaran SDM terus melebihi batas, manajemen dapat mengevaluasi kebijakan
perekrutan.
8.
Apa dampak penyusunan anggaran yang tidak realistis terhadap kinerja organisasi?
Jawaban:
Anggaran yang tidak realistis dapat menyebabkan penyimpangan, ketidakefisienan,
dan kinerja yang buruk.
Penjelasan:
Target yang terlalu tinggi atau rendah akan mempengaruhi motivasi tim dan
alokasi sumber daya.
Contoh:
Jika target penjualan ditetapkan naik 50% dalam satu tahun, tetapi kapasitas
produksi terbatas, maka target sulit dicapai.
9.
Bagaimana peran teknologi dalam evaluasi kinerja anggaran?
Jawaban:
Teknologi membantu mempercepat pengolahan data, memberikan laporan real-time, dan
mempermudah analisis anggaran.
Penjelasan:
Software anggaran memungkinkan evaluasi kinerja dilakukan lebih akurat dan
efisien.
Contoh:
SAP dan QuickBooks menyediakan fitur analisis varians anggaran secara otomatis.
10.
Jelaskan konsep penganggaran berbasis kinerja (Performance-Based Budgeting)!
Jawaban:
Konsep ini menekankan pengalokasian anggaran berdasarkan kinerja dan hasil yang
dicapai.
Penjelasan:
Penggunaan anggaran dikaitkan langsung dengan output dan outcome yang
dihasilkan.
Contoh:
Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan berdasarkan peningkatan angka
kelulusan siswa.
11.
Bagaimana dampak anggaran terhadap strategi organisasi?
Jawaban:
Anggaran mendukung implementasi strategi organisasi dengan memastikan alokasi
sumber daya sesuai prioritas.
Penjelasan:
Tanpa anggaran yang tepat, strategi organisasi sulit diimplementasikan.
Contoh:
Jika strategi perusahaan adalah ekspansi pasar, anggaran pemasaran dan
distribusi harus ditingkatkan.
12.
Mengapa realisasi anggaran sering berbeda dari anggaran yang direncanakan?
Jawaban:
Perbedaan disebabkan oleh faktor eksternal seperti inflasi, perubahan
kebijakan, atau faktor internal seperti manajemen yang kurang efektif.
Penjelasan:
Faktor yang tidak terduga sering menyebabkan penyimpangan dalam realisasi
anggaran.
Contoh:
Harga bahan baku naik 15%, menyebabkan realisasi biaya produksi lebih tinggi
dari rencana.
13.
Apa saja komponen penting dalam laporan evaluasi anggaran?
Jawaban:
Komponen meliputi anggaran awal, realisasi anggaran, varians, analisis penyebab
varians, dan rekomendasi perbaikan.
Penjelasan:
Laporan harus mencakup perbandingan antara anggaran dan realisasi serta
analisis mendalam.
Contoh:
Laporan keuangan triwulanan perusahaan menyertakan rincian varians untuk setiap
departemen.
14.
Bagaimana pendekatan Balanced Scorecard digunakan dalam evaluasi kinerja
anggaran?
Jawaban:
Balanced Scorecard mengukur kinerja anggaran dari empat perspektif: keuangan,
pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran organisasi.
Penjelasan:
Pendekatan ini memastikan evaluasi anggaran tidak hanya berfokus pada angka,
tetapi juga dampaknya.
Contoh:
Perspektif keuangan mengevaluasi ROI, sedangkan perspektif pelanggan
mengevaluasi kepuasan pelanggan.
15.
Apa peran audit internal dalam evaluasi kinerja anggaran?
Jawaban:
Audit internal memastikan penggunaan anggaran sesuai dengan rencana dan
mengidentifikasi potensi penyalahgunaan.
Penjelasan:
Audit membantu organisasi menjaga transparansi dan akuntabilitas anggaran.
Contoh:
Tim audit menemukan adanya pengeluaran yang tidak tercatat dalam anggaran dan
menyarankan perbaikan sistem.
16.
Apa saja faktor yang menyebabkan anggaran tidak efektif?
Jawaban:
Faktor penyebab meliputi perencanaan yang buruk, perubahan kondisi ekonomi,
alokasi sumber daya yang tidak tepat, dan manajemen yang kurang kompeten.
Penjelasan:
Ketidakefektifan anggaran sering kali berhubungan dengan ketidakmampuan
mengantisipasi perubahan atau kesalahan dalam perencanaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan menetapkan anggaran pemasaran sebesar Rp1 miliar, namun
karena pandemi, promosi offline menjadi tidak efektif.
17.
Apa dampak evaluasi anggaran yang tidak dilakukan secara berkala?
Jawaban:
Evaluasi yang tidak berkala dapat menyebabkan pemborosan, inefisiensi, dan
penyimpangan anggaran tidak terdeteksi.
Penjelasan:
Tanpa evaluasi rutin, organisasi kehilangan kendali atas penggunaan anggaran.
Contoh:
Departemen operasional menghabiskan anggaran di luar perencanaan karena tidak
adanya evaluasi triwulanan.
18.
Jelaskan hubungan antara pengukuran kinerja dan pengambilan keputusan anggaran!
Jawaban:
Pengukuran kinerja memberikan data objektif untuk dasar pengambilan keputusan
terkait alokasi anggaran di masa mendatang.
Penjelasan:
Evaluasi kinerja membantu manajemen mengalokasikan anggaran ke aktivitas yang
lebih produktif.
Contoh:
Jika departemen R&D menunjukkan kinerja buruk, anggaran tahun berikutnya
dapat dialihkan ke pemasaran.
19.
Apa itu varians anggaran positif dan negatif?
Jawaban:
Varians positif terjadi saat realisasi biaya lebih kecil dari anggaran,
sedangkan varians negatif terjadi saat realisasi melebihi anggaran.
Penjelasan:
Varians digunakan untuk menilai kinerja keuangan organisasi.
Contoh:
Jika anggaran pengadaan alat sebesar Rp200 juta dan realisasi Rp180 juta, maka
terdapat varians positif sebesar Rp20 juta.
20.
Apa pentingnya efisiensi anggaran dalam keberlangsungan organisasi?
Jawaban:
Efisiensi anggaran memastikan sumber daya digunakan optimal sehingga organisasi
dapat berkembang secara berkelanjutan.
Penjelasan:
Organisasi yang efisien mampu menghasilkan output maksimal dengan input
minimal.
Contoh:
Perusahaan menggunakan teknologi untuk mengurangi biaya produksi tanpa
mengurangi kualitas produk.
21.
Apa perbedaan antara anggaran statis dan fleksibel?
Jawaban:
Anggaran statis tidak berubah meskipun ada perubahan aktivitas, sedangkan
anggaran fleksibel dapat disesuaikan dengan kondisi aktual.
Penjelasan:
Anggaran fleksibel lebih adaptif terhadap perubahan.
Contoh:
Anggaran produksi ditetapkan Rp500 juta (statis), namun jika output meningkat,
anggaran fleksibel dapat disesuaikan menjadi Rp600 juta.
22.
Bagaimana implikasi varians negatif terhadap kinerja organisasi?
Jawaban:
Varians negatif dapat menandakan inefisiensi, pemborosan, atau kegagalan
manajemen dalam pengendalian biaya.
Penjelasan:
Organisasi perlu menganalisis penyebab varians negatif untuk mencegah kejadian
serupa di masa depan.
Contoh:
Realisasi biaya operasional 15% lebih tinggi dari anggaran karena kenaikan
harga bahan baku.
23.
Mengapa efektivitas anggaran penting bagi sektor publik?
Jawaban:
Efektivitas anggaran memastikan bahwa anggaran digunakan untuk kepentingan
publik secara maksimal.
Penjelasan:
Dalam sektor publik, anggaran berasal dari pajak rakyat sehingga harus
memberikan manfaat optimal.
Contoh:
Program pembangunan infrastruktur harus selesai tepat waktu dan memberikan
manfaat bagi masyarakat.
24.
Bagaimana cara organisasi mengatasi varians negatif dalam anggaran?
Jawaban:
Organisasi dapat melakukan efisiensi biaya, evaluasi program, negosiasi ulang
kontrak, atau peninjauan kembali kebijakan anggaran.
Penjelasan:
Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengendalikan penyimpangan anggaran.
Contoh:
Jika biaya operasional meningkat akibat kenaikan sewa gedung, organisasi dapat
mencari lokasi dengan biaya sewa lebih rendah.
25.
Jelaskan konsep zero-based budgeting dalam konteks evaluasi kinerja!
Jawaban:
Zero-based budgeting adalah metode penganggaran yang dimulai dari nol, di mana
setiap item anggaran harus dibenarkan berdasarkan kebutuhan.
Penjelasan:
Metode ini memastikan efisiensi karena tidak ada anggaran yang dianggarkan
secara otomatis.
Contoh:
Departemen pemasaran harus membuktikan kebutuhan anggaran promosi sebesar Rp200
juta dengan data dan rencana strategis.
26.
Apa dampak efisiensi anggaran terhadap profitabilitas perusahaan?
Jawaban:
Efisiensi anggaran membantu menekan biaya operasional sehingga profitabilitas
perusahaan meningkat.
Penjelasan:
Ketika perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan tepat, pendapatan
bersih akan meningkat.
Contoh:
Jika perusahaan mampu menekan biaya produksi sebesar 10% melalui otomatisasi,
maka margin keuntungan akan naik tanpa menaikkan harga jual.
27.
Bagaimana mengukur efektivitas program dalam kerangka evaluasi anggaran?
Jawaban:
Efektivitas program dapat diukur melalui capaian target output dibandingkan
dengan alokasi anggaran yang telah disediakan.
Penjelasan:
Evaluasi ini memastikan apakah program yang direncanakan menghasilkan manfaat
yang sesuai.
Contoh:
Jika pemerintah mengalokasikan Rp2 miliar untuk membangun 100 rumah, namun
hanya 80 yang terealisasi, efektivitas program belum optimal.
28.
Jelaskan hubungan antara efisiensi anggaran dan pengendalian biaya!
Jawaban:
Efisiensi anggaran adalah hasil dari pengendalian biaya yang baik, di mana
sumber daya digunakan seoptimal mungkin.
Penjelasan:
Pengendalian biaya berfokus pada upaya mengurangi pengeluaran tanpa
mengorbankan kualitas output.
Contoh:
Perusahaan menerapkan kebijakan pemakaian listrik yang hemat, sehingga biaya
operasional dapat ditekan sebesar 15%.
29.
Apa yang dimaksud dengan analisis cost-benefit dalam evaluasi anggaran?
Jawaban:
Analisis cost-benefit adalah metode yang membandingkan biaya yang dikeluarkan
dengan manfaat yang diperoleh dari suatu program atau kegiatan.
Penjelasan:
Metode ini membantu organisasi memutuskan program mana yang layak dijalankan
berdasarkan efisiensi biaya.
Contoh:
Jika biaya pelatihan karyawan sebesar Rp100 juta dan diperkirakan meningkatkan
produktivitas sebesar Rp300 juta, maka program ini layak dilakukan.
30.
Mengapa evaluasi efektivitas anggaran sangat penting untuk mencapai tujuan
organisasi?
Jawaban:
Evaluasi efektivitas memastikan anggaran digunakan untuk mencapai tujuan
strategis organisasi.
Penjelasan:
Tanpa evaluasi, organisasi berisiko menghabiskan anggaran untuk kegiatan yang
tidak berdampak signifikan.
Contoh:
Perusahaan A mengevaluasi efektivitas anggaran iklan dan menemukan bahwa
platform media sosial memberikan ROI tertinggi dibandingkan media cetak.
31.
Bagaimana peran anggaran dalam mendukung strategi organisasi jangka panjang?
Jawaban:
Anggaran menyediakan panduan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan jangka
panjang organisasi.
Penjelasan:
Dengan anggaran yang baik, organisasi dapat merencanakan investasi untuk
pengembangan bisnis.
Contoh:
Sebuah perusahaan mengalokasikan anggaran R&D sebesar Rp2 miliar per tahun
untuk inovasi produk guna mencapai pertumbuhan bisnis jangka panjang.
32.
Jelaskan konsep performance-based budgeting dalam evaluasi kinerja
anggaran!
Jawaban:
Performance-based budgeting adalah pendekatan penganggaran berdasarkan
hasil kinerja atau output yang dicapai.
Penjelasan:
Pendekatan ini memastikan bahwa anggaran hanya dialokasikan pada aktivitas yang
memberikan hasil nyata.
Contoh:
Jika departemen produksi mencapai target output 10.000 unit dengan biaya
efisien, maka anggaran tambahan diberikan untuk pengembangan kapasitas.
33.
Apa saja indikator efektivitas anggaran?
Jawaban:
Indikator meliputi pencapaian target output, penggunaan anggaran sesuai
rencana, serta dampak program terhadap tujuan organisasi.
Penjelasan:
Indikator ini membantu mengevaluasi sejauh mana anggaran berhasil digunakan.
Contoh:
Dalam proyek pembangunan sekolah, indikator efektivitas adalah jumlah sekolah
yang selesai dibangun dan berfungsi optimal.
34.
Bagaimana cara meningkatkan efisiensi dalam proses penyusunan dan evaluasi
anggaran?
Jawaban:
Cara meningkatkan efisiensi meliputi penggunaan teknologi, analisis data yang
akurat, serta koordinasi yang baik antar departemen.
Penjelasan:
Teknologi membantu mempercepat proses evaluasi dan meminimalisir kesalahan
manusia.
Contoh:
Penggunaan perangkat lunak budgeting seperti SAP atau Oracle untuk memantau
realisasi anggaran secara real-time.
35.
Apa saja kendala yang sering dihadapi dalam evaluasi efektivitas anggaran?
Jawaban:
Kendala meliputi data yang tidak akurat, kurangnya transparansi, resistensi
terhadap perubahan, dan metode evaluasi yang kurang memadai.
Penjelasan:
Evaluasi yang buruk dapat menghambat pengambilan keputusan strategis.
Contoh:
Jika laporan keuangan tidak mencatat pengeluaran secara detail, evaluasi
efektivitas anggaran menjadi sulit dilakukan.
36.
Apa peran teknologi dalam mempermudah evaluasi kinerja anggaran?
Jawaban:
Teknologi membantu mengotomatisasi proses analisis, menyediakan data akurat,
dan meningkatkan transparansi penggunaan anggaran.
Penjelasan:
Penggunaan perangkat lunak budgeting mempercepat evaluasi dan meminimalisir
human error.
Contoh:
Software seperti QuickBooks atau Zoho Books dapat memberikan laporan anggaran
realisasi dan deviasi dalam hitungan menit.
37.
Bagaimana cara mengidentifikasi pemborosan dalam penggunaan anggaran?
Jawaban:
Pemborosan dapat diidentifikasi melalui analisis varians, audit internal, dan
evaluasi realisasi biaya terhadap output.
Penjelasan:
Pemborosan terjadi ketika biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat
yang diperoleh.
Contoh:
Pembelian alat kantor yang jarang digunakan dapat dikategorikan sebagai
pemborosan.
38.
Apa dampak anggaran yang tidak efisien terhadap kinerja organisasi?
Jawaban:
Anggaran yang tidak efisien menyebabkan pemborosan, menghambat produktivitas,
dan menurunkan profitabilitas.
Penjelasan:
Organisasi akan menghadapi risiko keuangan jika anggaran tidak digunakan secara
efektif.
Contoh:
Jika anggaran operasional melebihi target 30%, maka perusahaan akan mengalami
penurunan laba bersih.
39.
Mengapa evaluasi anggaran penting dalam manajemen keuangan organisasi?
Jawaban:
Evaluasi anggaran memastikan pengelolaan keuangan berjalan sesuai rencana dan
membantu mencegah penyimpangan.
Penjelasan:
Evaluasi memberikan data akurat untuk perbaikan di masa mendatang.
Contoh:
Audit anggaran tahunan membantu perusahaan mengetahui penyebab ketidakefisienan
biaya.
40.
Apa yang dimaksud dengan efektivitas biaya dalam konteks evaluasi anggaran?
Jawaban:
Efektivitas biaya berarti anggaran yang dikeluarkan memberikan hasil maksimal
dengan biaya serendah mungkin.
Penjelasan:
Efektivitas biaya memastikan alokasi sumber daya yang optimal.
Contoh:
Produksi 1.000 unit produk dengan biaya Rp10 juta lebih efektif dibandingkan
produksi serupa dengan biaya Rp12 juta.
41. Bagaimana cara organisasi mengidentifikasi anggaran yang tidak
efektif?
Jawaban:
Organisasi dapat mengidentifikasi anggaran yang tidak efektif melalui evaluasi
target yang tidak tercapai, analisis varians, dan dampak program terhadap
tujuan organisasi.
Penjelasan:
Anggaran tidak efektif terjadi ketika biaya yang dikeluarkan tidak memberikan
hasil atau manfaat yang diharapkan.
Contoh:
Jika proyek pelatihan karyawan dengan anggaran Rp50 juta hanya meningkatkan
produktivitas 2%, maka program ini tidak efektif.
42. Apa yang dimaksud dengan budget variance analysis
dan bagaimana penerapannya?
Jawaban:
Budget variance analysis adalah evaluasi selisih antara anggaran yang
direncanakan dan realisasi anggaran.
Penjelasan:
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi penyimpangan anggaran, baik
positif maupun negatif.
Contoh:
Jika anggaran pemasaran Rp100 juta tetapi realisasi Rp120 juta, maka ada
varians negatif sebesar Rp20 juta yang harus dievaluasi penyebabnya.
43. Apa dampak anggaran yang tidak efisien terhadap alur kas
organisasi?
Jawaban:
Anggaran yang tidak efisien dapat menyebabkan pengeluaran berlebih, sehingga
mengganggu arus kas organisasi.
Penjelasan:
Pengeluaran yang melebihi rencana akan menguras likuiditas dan menghambat
kegiatan operasional.
Contoh:
Jika biaya operasional melebihi anggaran sebesar 15%, maka organisasi harus
menarik dana dari pos lain atau berutang untuk menutupi kekurangan.
44. Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan evaluasi kinerja
anggaran!
Jawaban:
Langkah-langkah evaluasi meliputi:
- Mengumpulkan
data realisasi anggaran.
- Membandingkan
realisasi dengan anggaran rencana.
- Menganalisis
varians.
- Mengidentifikasi
penyebab penyimpangan.
- Memberikan
rekomendasi perbaikan.
Penjelasan:
Langkah ini membantu organisasi memahami efektivitas penggunaan anggaran.
Contoh:
Dalam proyek konstruksi, realisasi biaya dibandingkan dengan rencana awal, lalu
penyebab penyimpangan dianalisis untuk tindakan perbaikan.
45. Apa yang dimaksud dengan efisiensi program dalam evaluasi
anggaran?
Jawaban:
Efisiensi program adalah kemampuan mencapai hasil atau output tertentu dengan
biaya seminimal mungkin.
Penjelasan:
Evaluasi efisiensi program berfokus pada pengurangan pemborosan sumber daya.
Contoh:
Program distribusi logistik dengan penggunaan rute optimal dapat menghemat
biaya bahan bakar sebesar 20%.
46. Bagaimana evaluasi anggaran dapat mendukung peningkatan kinerja
organisasi?
Jawaban:
Evaluasi anggaran membantu mengidentifikasi kelemahan dalam alokasi sumber daya
dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Penjelasan:
Dengan evaluasi yang tepat, anggaran dapat dioptimalkan untuk mencapai target
organisasi.
Contoh:
Evaluasi anggaran penjualan menunjukkan bahwa investasi dalam promosi digital
lebih efektif daripada promosi konvensional.
47. Jelaskan konsep zero-based budgeting
dalam konteks evaluasi anggaran!
Jawaban:
Zero-based budgeting adalah pendekatan penganggaran yang mengharuskan
setiap aktivitas dinilai dari awal, tanpa memperhitungkan anggaran tahun
sebelumnya.
Penjelasan:
Setiap departemen harus membuktikan kebutuhan anggarannya, sehingga alokasi
lebih efisien.
Contoh:
Divisi pemasaran harus mengajukan anggaran Rp200 juta untuk kampanye media
sosial dengan justifikasi dampaknya terhadap peningkatan penjualan.
48. Apa perbedaan antara efisiensi anggaran dan efektivitas
anggaran?
Jawaban:
Efisiensi anggaran berfokus pada penggunaan sumber daya minimal untuk mencapai
hasil, sedangkan efektivitas anggaran berfokus pada pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
Penjelasan:
Efisiensi berkaitan dengan biaya, sementara efektivitas berkaitan dengan output
dan manfaat.
Contoh:
Jika perusahaan menghemat biaya produksi (efisiensi), tetapi produk tidak
sesuai standar kualitas (tidak efektif), maka tujuan tidak tercapai.
49. Bagaimana mengatasi tantangan dalam mengevaluasi anggaran
berbasis kinerja?
Jawaban:
Tantangan dapat diatasi dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas,
teknologi untuk memantau realisasi anggaran, serta komunikasi yang baik antar
departemen.
Penjelasan:
Tantangan seperti kurangnya data akurat dan resistensi dapat diatasi dengan
sistem pemantauan yang transparan.
Contoh:
Penggunaan perangkat lunak SAP membantu memantau kinerja departemen berdasarkan
realisasi anggaran dan hasil yang dicapai.
50. Apa implikasi dari anggaran yang efektif terhadap keberlanjutan
organisasi?
Jawaban:
Anggaran yang efektif mendukung keberlanjutan organisasi dengan memastikan
alokasi sumber daya tepat sasaran dan menghasilkan nilai tambah.
Penjelasan:
Efektivitas anggaran memastikan tujuan strategis tercapai dan risiko keuangan
diminimalkan.
Contoh:
Organisasi nirlaba dengan anggaran program pendidikan yang efektif dapat
memperluas cakupan penerima manfaat dan menarik lebih banyak donor.
0 Response to "Soal Jawab Evaluasi Kinerja Anggaran."
Posting Komentar