1.
Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan jangka panjang yang etis dalam
konteks bisnis?
Jawaban: Pengambilan keputusan jangka panjang yang etis melibatkan
pertimbangan nilai-nilai moral dan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari
keputusan yang diambil, untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan jangka
panjang bagi semua pemangku kepentingan.
Penjelasan: Keputusan jangka panjang yang etis memperhatikan faktor
keberlanjutan dan keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan masyarakat.
Contoh: Sebuah perusahaan memilih untuk berinvestasi dalam energi
terbarukan meskipun biaya awalnya lebih tinggi, demi keberlanjutan lingkungan
dalam jangka panjang.
2.
Mengapa penting untuk mengintegrasikan etika dalam pengambilan keputusan
strategis jangka panjang?
Jawaban: Mengintegrasikan etika dalam keputusan strategis jangka
panjang penting untuk memastikan bahwa keputusan tersebut tidak hanya
menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendukung tujuan sosial dan
lingkungan yang lebih besar.
Penjelasan: Keputusan yang tidak mempertimbangkan etika dapat merusak
reputasi perusahaan, mengurangi kepercayaan publik, dan menimbulkan kerugian
jangka panjang.
Contoh: Perusahaan teknologi yang memilih untuk tidak menggunakan bahan
baku yang merusak lingkungan meskipun lebih murah, karena mereka ingin
berkontribusi pada kelestarian alam.
3.
Sebutkan tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
jangka panjang yang etis.
Jawaban: Faktor yang harus dipertimbangkan adalah dampak sosial,
dampak lingkungan, dan kepentingan ekonomi jangka panjang.
Penjelasan: Keputusan yang etis mengharuskan perusahaan untuk
menyeimbangkan pertimbangan antara keuntungan finansial dan tanggung jawab
terhadap masyarakat serta lingkungan.
Contoh: Sebuah perusahaan manufaktur mempertimbangkan dampak limbah
industri, kondisi kerja di pabrik mereka, dan keuntungan finansial sebelum
mengeluarkan keputusan ekspansi pabrik.
4.
Apa perbedaan antara keputusan strategis yang etis dan yang tidak etis dalam
konteks bisnis?
Jawaban: Keputusan strategis yang etis mempertimbangkan kepentingan
semua pemangku kepentingan, sementara keputusan yang tidak etis lebih fokus
pada keuntungan pribadi atau perusahaan tanpa memperhatikan dampak sosial atau
lingkungan.
Penjelasan: Keputusan yang etis mengutamakan kesejahteraan jangka
panjang, sedangkan keputusan yang tidak etis mungkin membawa keuntungan jangka
pendek, tetapi merugikan masyarakat atau lingkungan.
Contoh: Keputusan perusahaan untuk membayar upah pekerja secara adil dan
mengikuti regulasi lingkungan dibandingkan dengan keputusan untuk mengurangi
biaya dengan eksploitasi pekerja atau merusak lingkungan.
5.
Apa saja konsekuensi negatif yang dapat terjadi jika keputusan strategis yang
tidak etis diambil?
Jawaban: Konsekuensi negatif termasuk kerusakan reputasi perusahaan,
hilangnya kepercayaan pelanggan, masalah hukum, dan dampak sosial atau
lingkungan yang merugikan.
Penjelasan: Keputusan tidak etis dapat menyebabkan kerugian finansial
dan merusak hubungan dengan pelanggan, karyawan, dan komunitas.
Contoh: Perusahaan yang terlibat dalam skandal lingkungan atau
pelanggaran hak asasi manusia dapat mengalami penurunan penjualan dan tindakan
hukum yang merugikan.
6.
Jelaskan dampak jangka panjang dari pengambilan keputusan yang tidak etis dalam
sebuah perusahaan.
Jawaban: Dampak jangka panjang dapat mencakup kerugian finansial,
kerusakan reputasi, hilangnya pelanggan setia, dan penurunan moral karyawan.
Penjelasan: Keputusan yang tidak etis mungkin menguntungkan dalam jangka
pendek, tetapi dalam jangka panjang dapat menurunkan daya saing dan kepercayaan
pada perusahaan.
Contoh: Perusahaan yang terlibat dalam praktik korupsi atau pencemaran
lingkungan mungkin mengalami penurunan citra yang sulit diperbaiki, sehingga
mengurangi permintaan terhadap produk mereka.
7.
Bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi dan menghindari pengambilan
keputusan yang tidak etis?
Jawaban: Perusahaan dapat mengidentifikasi keputusan yang tidak etis
dengan mengevaluasi dampak sosial dan lingkungan dari keputusan tersebut serta
mematuhi pedoman etika yang jelas.
Penjelasan: Menetapkan kode etik yang jelas dan melibatkan pemangku
kepentingan dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu menghindari
keputusan yang tidak etis.
Contoh: Sebuah perusahaan memutuskan untuk mengevaluasi dampak sosial
dan lingkungan dari kebijakan pengadaan bahan baku dan melakukan konsultasi
dengan ahli etika untuk menghindari masalah.
8.
Apa itu "Corporate Social Responsibility (CSR)" dan bagaimana ini
terkait dengan pengambilan keputusan yang etis?
Jawaban: CSR adalah komitmen perusahaan untuk beroperasi dengan cara
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
Penjelasan: CSR mendukung pengambilan keputusan etis dengan mendorong
perusahaan untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan
mereka.
Contoh: Sebuah perusahaan besar mengalokasikan sebagian dari laba mereka
untuk program pendidikan dan kesehatan masyarakat di daerah sekitar pabrik
mereka.
9.
Bagaimana etika dapat diterapkan dalam manajemen risiko strategis?
Jawaban: Etika dalam manajemen risiko strategis melibatkan penilaian
dan mitigasi risiko yang mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan moral
dari keputusan yang diambil.
Penjelasan: Mengintegrasikan etika dalam manajemen risiko membantu
perusahaan untuk membuat keputusan yang tidak hanya mengurangi risiko
finansial, tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan.
Contoh: Perusahaan yang mempertimbangkan risiko reputasi dan dampak
lingkungan dalam keputusan investasi, seperti memilih teknologi ramah
lingkungan meskipun biayanya lebih tinggi.
10.
Mengapa penting untuk memperhatikan etika dalam pengambilan keputusan terkait
manajemen risiko di perusahaan global?
Jawaban: Penting karena perusahaan global beroperasi di berbagai
negara dengan norma sosial dan hukum yang berbeda, dan keputusan yang tidak
etis dapat menyebabkan kerugian reputasi serta hukum.
Penjelasan: Memperhatikan etika dalam manajemen risiko menghindari
perusahaan terlibat dalam konflik atau pelanggaran yang dapat merugikan mereka
di tingkat global.
Contoh: Perusahaan yang beroperasi di negara dengan tingkat korupsi
tinggi harus mengambil langkah-langkah untuk menghindari terlibat dalam suap
atau praktik ilegal.
11.
Apa peran budaya organisasi dalam pengambilan keputusan etis?
Jawaban: Budaya organisasi berperan dalam membentuk nilai-nilai dan
sikap terhadap etika dalam pengambilan keputusan. Organisasi dengan budaya yang
mendukung etika cenderung menghasilkan keputusan yang adil dan berkelanjutan.
Penjelasan: Nilai dan norma yang diterima dalam organisasi memengaruhi
bagaimana keputusan diambil dan bagaimana etika dipandang.
Contoh: Perusahaan dengan budaya yang kuat tentang integritas dan
transparansi cenderung menghindari praktik yang merugikan seperti manipulasi
pasar atau penghindaran pajak.
12.
Apa saja tantangan dalam membuat keputusan strategis yang etis dalam bisnis
internasional?
Jawaban: Tantangan termasuk perbedaan nilai budaya, peraturan hukum
yang berbeda, dan kepentingan ekonomi yang sering bertentangan dengan tujuan
sosial dan lingkungan.
Penjelasan: Bisnis internasional harus mengakomodasi norma-norma lokal
sambil menjaga komitmen terhadap nilai etika global.
Contoh: Perusahaan yang beroperasi di negara dengan peraturan lingkungan
yang lemah harus memutuskan apakah akan mengikuti standar global atau mematuhi
aturan lokal yang kurang ketat.
13.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tidak etis dapat merugikan pemangku
kepentingan dalam jangka panjang?
Jawaban: Pengambilan keputusan yang tidak etis dapat merusak
hubungan dengan pemangku kepentingan, menyebabkan penurunan kepercayaan dan
merusak keberlanjutan hubungan tersebut.
Penjelasan: Pemangku kepentingan seperti pelanggan, investor, dan
karyawan lebih cenderung mendukung perusahaan yang beroperasi dengan integritas
dan transparansi.
Contoh: Perusahaan yang menipu pelanggan tentang kualitas produk atau
yang terlibat dalam pelanggaran lingkungan mungkin kehilangan pelanggan dan
investor.
14.
Apa yang dimaksud dengan "ethical leadership" dan bagaimana hal ini
memengaruhi pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: Ethical leadership adalah kepemimpinan yang menekankan
integritas, transparansi, dan keadilan dalam setiap keputusan yang diambil.
Penjelasan: Pemimpin yang etis mengarahkan perusahaan untuk mengambil
keputusan yang adil dan bertanggung jawab, serta menciptakan budaya organisasi
yang etis.
Contoh: CEO yang memimpin dengan memberikan contoh dalam menghindari
praktik korupsi dan mendukung program keberlanjutan.
15.
Bagaimana penerapan prinsip etika dapat mengurangi risiko hukum dalam
pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: Penerapan prinsip etika dapat mengurangi risiko
hukum dengan memastikan bahwa
perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku dan bertindak sesuai dengan standar
moral yang diterima.
Penjelasan: Keputusan yang etis membantu menghindari pelanggaran hukum
dan menciptakan kebijakan yang melindungi perusahaan dari tuntutan hukum.
Contoh: Perusahaan yang secara proaktif mematuhi regulasi lingkungan dan
standar hak asasi manusia untuk menghindari denda atau tuntutan hukum.
16.
Apa yang dimaksud dengan "stakeholder analysis" dalam pengambilan
keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi dan
mengevaluasi dampak keputusan terhadap berbagai pemangku kepentingan, seperti
karyawan, pelanggan, masyarakat, dan pemegang saham.
Penjelasan: Analisis ini membantu perusahaan untuk mempertimbangkan kepentingan
semua pihak yang terlibat dan memastikan bahwa keputusan yang diambil
mempertimbangkan dampak yang adil.
Contoh: Sebuah perusahaan yang ingin memperkenalkan produk baru
melakukan analisis dampak terhadap karyawan (pekerjaan baru), konsumen (kualitas
dan harga), dan masyarakat (dampak lingkungan).
17.
Bagaimana hubungan antara nilai-nilai etika perusahaan dan keputusan strategis
dalam konteks global?
Jawaban: Nilai-nilai etika perusahaan memandu keputusan strategis
dengan menekankan pada prinsip keadilan, transparansi, dan tanggung jawab
sosial dalam konteks global.
Penjelasan: Perusahaan yang memiliki nilai etika yang kuat akan menjaga
konsistensi dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasi domestik maupun
internasional.
Contoh: Sebuah perusahaan multinasional yang mematuhi standar hak asasi
manusia global dalam semua operasinya, meskipun beroperasi di negara dengan
regulasi yang lebih lemah.
18.
Apa yang dimaksud dengan "ethical decision-making framework" dan
bagaimana hal ini membantu pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: Ethical decision-making framework adalah struktur atau
pedoman yang digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan prinsip etika yang
jelas, seperti keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian.
Penjelasan: Kerangka ini membantu memfasilitasi analisis yang sistematis
dan objektif tentang dampak etis dari berbagai alternatif keputusan.
Contoh: Dalam memutuskan apakah akan memproduksi barang dengan bahan
berbahaya, perusahaan menggunakan kerangka pengambilan keputusan etis untuk
menilai potensi bahaya bagi konsumen dan lingkungan.
19.
Bagaimana pengambilan keputusan strategis yang etis dapat membantu menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan?
Jawaban: Pengambilan keputusan strategis yang etis dapat
meningkatkan reputasi perusahaan, menarik konsumen yang peduli dengan
keberlanjutan, dan membangun loyalitas jangka panjang dari pelanggan dan
karyawan.
Penjelasan: Keunggulan kompetitif dapat tercipta ketika perusahaan
dikenal karena integritasnya, sehingga menciptakan hubungan yang lebih kuat
dengan berbagai pemangku kepentingan.
Contoh: Sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon
dan berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan mendapat perhatian lebih dari
konsumen yang peduli pada isu-isu keberlanjutan.
20.
Apa saja tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menerapkan etika dalam
pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: Tantangan termasuk tekanan untuk mencapai keuntungan jangka
pendek, perbedaan budaya dan hukum di pasar internasional, serta konflik antara
kepentingan bisnis dan sosial.
Penjelasan: Perusahaan sering kali harus menyeimbangkan keuntungan
finansial dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang kadang-kadang bisa
bertentangan dengan tujuan bisnis jangka pendek.
Contoh: Sebuah perusahaan yang menghadapi tekanan untuk menghasilkan
keuntungan cepat mungkin tergoda untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan, meskipun itu merusak lingkungan dalam jangka panjang.
21.
Mengapa manajemen risiko strategis sangat penting dalam pengambilan keputusan
yang etis?
Jawaban: Manajemen risiko strategis membantu perusahaan untuk
mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko yang mungkin muncul akibat
keputusan yang tidak etis, seperti kerusakan reputasi atau dampak hukum.
Penjelasan: Dengan mengelola risiko secara etis, perusahaan dapat
menghindari konsekuensi negatif yang dapat merusak operasi dan hubungan jangka
panjang.
Contoh: Sebuah perusahaan yang mengidentifikasi potensi kerusakan
lingkungan akibat proyek besar mereka dan memutuskan untuk berinvestasi dalam
teknologi yang mengurangi dampak tersebut untuk menghindari masalah hukum dan
sosial.
22.
Apa peran transparansi dalam pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Transparansi berperan penting dalam memastikan bahwa
pemangku kepentingan dapat memahami alasan di balik keputusan perusahaan dan
bagaimana keputusan tersebut dapat mempengaruhi mereka.
Penjelasan: Dengan transparansi, perusahaan membangun kepercayaan dan
menunjukkan komitmen mereka terhadap keputusan yang etis dan bertanggung jawab.
Contoh: Perusahaan yang mengumumkan secara terbuka proses dan kriteria
yang digunakan dalam pengambilan keputusan tentang pemutusan hubungan kerja
atau pemindahan produksi ke negara lain.
23.
Bagaimana peran etika dalam mengatasi dilema antara kepentingan finansial
perusahaan dan tanggung jawab sosial?
Jawaban: Etika membantu perusahaan untuk mencari solusi yang adil
dengan menyeimbangkan keuntungan finansial dan tanggung jawab sosial, sehingga
keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga
sosial.
Penjelasan: Dalam beberapa kasus, perusahaan harus memilih antara
keuntungan jangka pendek dan keberlanjutan jangka panjang, dan etika memberikan
panduan untuk keputusan yang lebih bijaksana.
Contoh: Sebuah perusahaan memilih untuk tidak menurunkan standar gaji
pekerja demi menghemat biaya meskipun ada tekanan finansial untuk meningkatkan
keuntungan.
24.
Apa yang dimaksud dengan "ethical leadership" dan bagaimana hal itu
berhubungan dengan pengambilan keputusan strategis di perusahaan?
Jawaban: Ethical leadership adalah kepemimpinan yang mengutamakan
integritas dan moralitas dalam pengambilan keputusan serta mendukung budaya
perusahaan yang berlandaskan pada nilai-nilai etika.
Penjelasan: Pemimpin yang etis memberi contoh dan mengarahkan organisasi
untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab terhadap semua pemangku
kepentingan.
Contoh: CEO yang selalu berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan
lingkungan dalam setiap keputusan strategis, bahkan jika itu mempengaruhi
keuntungan jangka pendek perusahaan.
25.
Bagaimana etika dalam pengambilan keputusan strategis dapat berkontribusi pada
keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang?
Jawaban: Etika dalam keputusan strategis membantu perusahaan untuk
bertumbuh secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi,
dan lingkungan dari setiap keputusan yang diambil.
Penjelasan: Keputusan yang etis membantu membangun hubungan jangka
panjang dengan konsumen, karyawan, dan komunitas yang memperkuat daya saing
perusahaan.
Contoh: Sebuah perusahaan yang berinvestasi dalam praktik bisnis ramah
lingkungan, memperhatikan kesejahteraan pekerja, dan terlibat dalam kegiatan
filantropi untuk mendukung komunitas lokal, memastikan keberlanjutan mereka
dalam jangka panjang.
26.
Apa itu “conflict of interest” dan bagaimana itu memengaruhi keputusan
strategis yang etis?
Jawaban: Conflict of interest terjadi ketika keputusan yang diambil
dapat menguntungkan individu atau kelompok tertentu, bukan kepentingan
perusahaan secara keseluruhan atau pemangku kepentingan lainnya.
Penjelasan: Konflik kepentingan bisa merusak integritas pengambilan
keputusan dan menghasilkan keputusan yang tidak adil atau tidak etis.
Contoh: Seorang eksekutif perusahaan yang memiliki saham di perusahaan
pemasok dapat menghadapi konflik kepentingan jika keputusan bisnis mereka
menguntungkan pemasok tersebut lebih dari yang diperlukan.
27.
Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa keputusan strategis yang diambil
selalu sesuai dengan prinsip etika?
Jawaban: Perusahaan dapat memastikan hal ini dengan menetapkan kode
etik yang jelas, melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan, dan memberikan pelatihan etika kepada semua karyawan.
Penjelasan: Menetapkan pedoman yang jelas dan memastikan bahwa setiap
keputusan diuji dari perspektif etika dapat membantu memastikan perusahaan
beroperasi secara etis.
Contoh: Perusahaan mengadakan workshop rutin mengenai etika bisnis dan
memastikan bahwa seluruh manajer paham akan kode etik perusahaan dalam
menghadapi keputusan strategis.
28.
Apa perbedaan antara keputusan strategis yang etis dan keputusan yang hanya
fokus pada keuntungan finansial jangka pendek?
Jawaban: Keputusan strategis yang etis mempertimbangkan keseimbangan
antara keuntungan finansial, tanggung jawab sosial, dan dampak lingkungan,
sementara keputusan yang hanya fokus pada keuntungan finansial jangka pendek
sering kali mengabaikan dampak jangka panjang pada pemangku kepentingan.
Penjelasan: Keputusan etis memastikan bahwa keberlanjutan dan
kesejahteraan semua pihak terlibat dipertimbangkan, sementara keputusan yang
berfokus pada keuntungan jangka pendek hanya mengutamakan keuntungan tanpa
memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan.
Contoh: Sebuah perusahaan yang memilih untuk mengurangi jejak karbonnya
meskipun biayanya lebih tinggi karena percaya bahwa ini akan menguntungkan
mereka dalam jangka panjang.
29.
Bagaimana sebuah perusahaan dapat mengevaluasi konsekuensi etis dari setiap
keputusan strategis yang diambil?
Jawaban: Perusahaan dapat mengevaluasi konsekuensi etis dengan
menggunakan pendekatan analisis dampak, seperti analisis stakeholder dan analisis
cost-benefit yang mempertimbangkan aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Penjelasan: Evaluasi konsekuensi etis membantu perusahaan memahami
potensi dampak dari keputusan terhadap berbagai pemangku kepentingan dan
memberikan gambaran tentang dampak jangka panjang.
Contoh: Sebelum meluncurkan produk baru, perusahaan mengevaluasi apakah
produk tersebut akan berdampak negatif pada lingkungan atau masyarakat sekitar.
30.
Apa dampak dari pengambilan keputusan strategis yang tidak etis terhadap
reputasi perusahaan?
Jawaban: Pengambilan keputusan yang tidak etis dapat merusak
reputasi perusahaan, mengurangi kepercayaan konsumen, menarik perhatian media
negatif, dan merusak hubungan dengan pemangku kepentingan, yang pada akhirnya
dapat berdampak pada kinerja finansial perusahaan.
Penjelasan: Reputasi adalah aset penting bagi perusahaan, dan keputusan
yang tidak etis dapat merusak citra perusahaan di mata publik dan konsumen.
Contoh: Kasus penarikan produk yang tidak aman atau tidak sesuai dengan
standar, yang dapat merusak kepercayaan pelanggan dan menyebabkan penurunan
penjualan.
31.
Mengapa penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dalam
pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan
agar perusahaan dapat bertanggung jawab atas keberlanjutan jangka panjang,
mendukung kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi risiko lingkungan yang
merugikan.
Penjelasan: Keputusan yang etis membantu memastikan bahwa perusahaan
tidak hanya memikirkan keuntungan finansial, tetapi juga bagaimana keputusan
tersebut mempengaruhi dunia di sekitar mereka.
Contoh: Sebuah perusahaan yang mengadopsi bahan baku yang ramah
lingkungan, meskipun lebih mahal, untuk memastikan keberlanjutan dan dampak
positif pada lingkungan.
32.
Bagaimana manajer dapat mengintegrasikan etika dalam strategi manajemen risiko
perusahaan?
Jawaban: Manajer dapat mengintegrasikan etika dalam strategi
manajemen risiko dengan memastikan bahwa risiko sosial, lingkungan, dan hukum
diperhitungkan dalam analisis risiko dan bahwa keputusan yang diambil
meminimalkan dampak negatif pada pemangku kepentingan.
Penjelasan: Integrasi etika dalam manajemen risiko memastikan bahwa
perusahaan tidak hanya melindungi diri dari risiko finansial, tetapi juga
mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam setiap keputusan
yang diambil.
Contoh: Perusahaan yang mengidentifikasi potensi risiko reputasi akibat
ketidakpatuhan terhadap standar lingkungan dan kemudian berinvestasi dalam
teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi risiko tersebut.
33.
Apa saja tantangan yang dihadapi perusahaan ketika harus membuat keputusan
strategis yang etis di pasar internasional?
Jawaban: Tantangan termasuk perbedaan nilai budaya dan etika antar
negara, perbedaan regulasi hukum, serta tekanan untuk menyesuaikan dengan
standar yang lebih rendah di negara-negara dengan kebijakan yang lebih longgar.
Penjelasan: Perusahaan global sering kali dihadapkan pada dilema ketika
nilai dan praktik etika yang diterapkan di satu negara bertentangan dengan
nilai-nilai atau regulasi di negara lain tempat mereka beroperasi.
Contoh: Perusahaan yang beroperasi di negara dengan kebijakan lingkungan
yang longgar mungkin dihadapkan pada dilema untuk mematuhi standar yang lebih
ketat di negara asal mereka atau menyesuaikan kebijakan mereka dengan standar
lokal.
34.
Bagaimana perusahaan dapat mengelola konflik kepentingan dalam pengambilan
keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Perusahaan dapat mengelola konflik kepentingan dengan
menerapkan kebijakan transparansi yang ketat, memastikan bahwa semua keputusan
diambil berdasarkan kepentingan terbaik perusahaan dan pemangku kepentingan,
serta menghindari pengaruh pribadi yang dapat merugikan keputusan strategis.
Penjelasan: Kebijakan ini dapat mencakup pengungkapan kepemilikan saham
atau hubungan pribadi yang dapat mempengaruhi keputusan, untuk menghindari
keputusan yang tidak objektif.
Contoh: Seorang manajer yang memiliki saham di perusahaan pemasok harus
mengungkapkan kepemilikan tersebut sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan
pemasok tersebut.
35.
Apa hubungan antara budaya perusahaan dan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Budaya perusahaan yang berorientasi pada etika menciptakan
lingkungan yang mendukung pengambilan keputusan yang adil dan bertanggung
jawab, dengan memprioritaskan transparansi, integritas, dan keadilan dalam
setiap keputusan strategis.
Penjelasan: Budaya yang kuat berfokus pada nilai-nilai etika akan
mempengaruhi bagaimana setiap individu di perusahaan membuat keputusan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan sosial yang dipegang oleh organisasi.
Contoh: Perusahaan dengan budaya yang mengedepankan keberlanjutan dan
integritas akan memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan mitra yang tidak
memenuhi standar etika mereka, meskipun ada potensi keuntungan finansial yang
lebih besar.
36.
Bagaimana peran kode etik dalam pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Kode etik memberikan pedoman yang jelas mengenai
nilai-nilai dan prinsip etika yang harus diikuti oleh perusahaan dan
karyawannya dalam setiap keputusan strategis yang diambil.
Penjelasan: Kode etik membantu perusahaan untuk memastikan bahwa semua
keputusan yang diambil sejalan dengan nilai-nilai dasar yang telah disepakati,
dan memberikan dasar hukum serta moral dalam pengambilan keputusan.
Contoh: Sebuah perusahaan memiliki kode etik yang melarang praktik
korupsi, sehingga keputusan strategis terkait pengadaan barang akan selalu
mempertimbangkan transparansi dan kejujuran dalam proses pemilihan vendor.
37.
Mengapa perusahaan harus mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dalam
pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Pertimbangan kepentingan jangka panjang penting untuk
memastikan keberlanjutan dan stabilitas perusahaan, serta untuk menjaga
hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan,
dan masyarakat.
Penjelasan: Mengutamakan keputusan jangka panjang yang etis membantu
perusahaan menghindari dampak negatif yang mungkin muncul akibat keputusan
jangka pendek yang tidak bijaksana.
Contoh: Perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan teknologi ramah
lingkungan meskipun memerlukan biaya awal yang tinggi, karena mereka melihat
manfaat jangka panjang dalam keberlanjutan dan reputasi perusahaan.
38.
Bagaimana perusahaan dapat memitigasi risiko etis dalam pengambilan keputusan
strategis?
Jawaban: Perusahaan dapat memitigasi risiko etis dengan menerapkan
pelatihan etika yang rutin, memastikan adanya sistem pengawasan dan audit
internal, serta menyediakan saluran pelaporan yang aman bagi karyawan untuk
melaporkan masalah etis.
Penjelasan: Langkah-langkah ini memastikan bahwa keputusan yang diambil
selalu sesuai dengan standar etika dan meminimalkan risiko tindakan yang
merugikan perusahaan secara sosial dan finansial.
Contoh: Perusahaan besar mengimplementasikan pelatihan etika dan
memiliki sistem whistleblowing yang memungkinkan karyawan melaporkan praktek
yang tidak etis tanpa takut akan pembalasan.
39.
Apa yang dimaksud dengan "social responsibility" dalam konteks
pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Social responsibility atau tanggung jawab sosial adalah
kewajiban perusahaan untuk bertindak dengan cara yang menguntungkan masyarakat
dan lingkungan, bukan hanya berfokus pada keuntungan finansial.
Penjelasan: Dalam pengambilan keputusan strategis, perusahaan harus
mempertimbangkan dampak dari keputusan mereka terhadap masyarakat dan
lingkungan, dan berupaya untuk memberikan kontribusi positif.
Contoh: Sebuah perusahaan yang memutuskan untuk membangun pabrik
menggunakan energi terbarukan, meskipun biayanya lebih tinggi, demi mengurangi
dampak lingkungan mereka.
40.
Apa saja prinsip dasar dalam pengambilan keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Prinsip dasar dalam pengambilan keputusan strategis yang
etis meliputi integritas, transparansi, keadilan, dan tanggung jawab sosial.
Keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai ini untuk memastikan bahwa
keputusan tersebut menguntungkan tidak hanya perusahaan, tetapi juga pemangku
kepentingan lainnya. Penjelasan: Prinsip-prinsip ini memastikan bahwa
keputusan yang diambil mempertimbangkan dampak jangka panjang dan sosial.
Pengambilan keputusan yang hanya mengutamakan keuntungan jangka pendek sering
kali mengabaikan kepentingan lainnya. Contoh: Sebuah perusahaan yang
memutuskan untuk menambah biaya produksi untuk memastikan produk yang
dihasilkan tidak merusak lingkungan, meskipun itu mengurangi keuntungan
sementara.
41.
Bagaimana pengaruh keputusan strategis yang tidak etis terhadap karyawan
perusahaan?
Jawaban: Keputusan strategis yang tidak etis dapat menurunkan moral
dan motivasi karyawan, karena mereka merasa tidak dihargai atau tidak
dihormati. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, tingginya tingkat
turnover, dan bahkan pengunduran diri karyawan terbaik. Penjelasan:
Karyawan yang melihat perusahaan mengambil keputusan tidak etis mungkin merasa
bahwa nilai-nilai yang mereka junjung tidak dihargai, yang dapat merusak
hubungan kerja. Contoh: Jika perusahaan mengeksploitasi pekerja untuk
mendapatkan keuntungan lebih banyak atau melakukan diskriminasi, karyawan
mungkin merasa kecewa dan mencari pekerjaan di perusahaan yang lebih adil.
42.
Bagaimana pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan strategis yang etis?
Jawaban: Keterlibatan pemangku kepentingan penting untuk memastikan
bahwa keputusan yang diambil dapat mencakup berbagai perspektif dan
kepentingan. Ini membantu perusahaan mengidentifikasi potensi masalah etis yang
mungkin terlewatkan dan memperkuat legitimasi keputusan tersebut. Penjelasan:
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dapat
memberikan masukan yang konstruktif mengenai dampak keputusan tersebut terhadap
berbagai pihak. Contoh: Sebuah perusahaan yang mempertimbangkan untuk
memindahkan operasional ke negara dengan biaya produksi lebih rendah melibatkan
karyawan, masyarakat lokal, dan pemegang saham untuk mendiskusikan potensi
dampaknya.
43.
Bagaimana perusahaan dapat menghindari kesalahan etis yang mungkin terjadi
dalam pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: Perusahaan dapat menghindari kesalahan etis dengan memiliki
kebijakan pengambilan keputusan yang jelas, melibatkan tim yang beragam untuk
memberikan pandangan berbeda, serta melaksanakan audit dan evaluasi berkala
untuk memastikan keputusan yang diambil tidak menyimpang dari prinsip etika. Penjelasan:
Dengan pendekatan yang sistematis, perusahaan dapat memitigasi risiko etis dan
mengidentifikasi potensi masalah sebelum keputusan diambil. Contoh:
Sebuah perusahaan yang selalu melakukan audit etika pada proses perekrutan
untuk memastikan bahwa tidak ada diskriminasi dalam pemilihan karyawan.
44.
Apa yang dimaksud dengan "moral hazard" dalam pengambilan keputusan strategis?
Jawaban: "Moral hazard" adalah situasi di mana pihak yang
membuat keputusan strategis dapat mengabaikan risiko atau kerugian yang mungkin
timbul bagi orang lain, karena mereka tidak akan menanggung konsekuensinya. Penjelasan:
Moral hazard sering terjadi ketika individu atau kelompok merasa tidak
bertanggung jawab atas dampak negatif dari keputusan mereka terhadap orang
lain, sehingga mereka lebih cenderung untuk membuat keputusan yang berisiko
tinggi atau tidak etis. Contoh: Sebuah perusahaan yang membuat keputusan
investasi berisiko tinggi karena mereka tahu bahwa pemerintah akan
menyelamatkan mereka jika terjadi kerugian besar.
45.
Bagaimana perusahaan dapat mempromosikan budaya etika dalam pengambilan
keputusan strategis?
Jawaban: Perusahaan dapat mempromosikan budaya etika dengan
memberikan pelatihan etika secara rutin, menetapkan kode etik yang jelas, serta
menciptakan sistem penghargaan untuk perilaku yang mencerminkan nilai-nilai
etika. Penjelasan: Budaya etika yang kuat akan mengarah pada keputusan
strategis yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab, karena karyawan tahu
bahwa mereka diharapkan untuk bertindak sesuai dengan standar etika. Contoh:
Perusahaan memberikan penghargaan kepada manajer yang berhasil menjaga
integritas dan transparansi dalam pengelolaan proyek besar.
46.
Mengapa pengambilan keputusan strategis yang etis berperan penting dalam
keberlanjutan jangka panjang perusahaan?
Jawaban: Pengambilan keputusan strategis yang etis berperan penting
dalam keberlanjutan karena membantu membangun reputasi yang kuat, meningkatkan
hubungan dengan pelanggan, dan mengurangi risiko hukum serta sosial yang dapat
merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Penjelasan: Keputusan yang
etis dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar, menarik konsumen yang peduli
dengan nilai-nilai perusahaan, dan membantu menghindari biaya hukum yang tinggi
akibat pelanggaran etika. Contoh: Perusahaan yang secara konsisten
mengikuti praktik bisnis yang adil dan transparan cenderung memiliki pelanggan
yang setia dan karyawan yang berkomitmen.
47.
Apa peran manajemen dalam memastikan bahwa keputusan strategis yang etis
diterapkan dalam organisasi?
Jawaban: Manajemen berperan sebagai contoh dan pengarah dalam
memastikan bahwa keputusan strategis yang etis diterapkan dengan memimpin
dengan contoh, menetapkan kebijakan yang jelas, dan memonitor implementasi
keputusan tersebut di seluruh organisasi. Penjelasan: Kepemimpinan yang
baik akan mendorong karyawan untuk mengikuti pedoman etika yang diterapkan oleh
manajer dan memastikan bahwa standar etika diintegrasikan dalam setiap
keputusan yang diambil. Contoh: Seorang CEO yang menekankan pentingnya
keberlanjutan dalam setiap keputusan perusahaan dan memastikan bahwa semua tim
di dalam perusahaan mengikuti prinsip tersebut.
48.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tidak etis dapat memengaruhi hubungan
perusahaan dengan konsumen?
Jawaban: Pengambilan keputusan yang tidak etis dapat merusak
hubungan dengan konsumen karena konsumen cenderung menghargai perusahaan yang
beroperasi dengan integritas dan bertanggung jawab sosial. Jika perusahaan
terbukti melakukan tindakan yang tidak etis, konsumen mungkin akan kehilangan
kepercayaan dan beralih ke pesaing. Penjelasan: Kepercayaan konsumen
adalah aset penting, dan jika perusahaan melanggar kepercayaan ini, bisa
mengakibatkan kerugian besar dalam hal loyalitas dan pendapatan. Contoh:
Jika sebuah perusahaan menjual produk yang mengandung bahan berbahaya tanpa
memberi tahu konsumen, mereka mungkin akan kehilangan pelanggan dan mengalami
kerugian finansial yang signifikan.
49.
Bagaimana manajemen risiko dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis
yang etis?
Jawaban: Manajemen risiko membantu dengan mengidentifikasi potensi
risiko etis dari berbagai keputusan strategis dan merencanakan tindakan
mitigasi yang sesuai untuk meminimalkan dampak negatif. Penjelasan:
Dengan mengintegrasikan prinsip etika dalam manajemen risiko, perusahaan dapat
lebih proaktif dalam menangani masalah yang mungkin timbul dan memastikan bahwa
keputusan yang diambil sejalan dengan standar etika. Contoh: Perusahaan
yang memutuskan untuk melakukan ekspansi internasional melakukan analisis
risiko untuk memastikan bahwa operasional mereka tidak melanggar hak asasi
manusia di negara tempat mereka beroperasi.
50.
Apa saja faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan strategis yang etis
dalam organisasi?
Jawaban: Faktor yang mempengaruhi termasuk nilai dan budaya
perusahaan, kepemimpinan yang ada, regulasi dan kebijakan yang berlaku, serta
kepentingan dan perspektif dari pemangku kepentingan. Penjelasan:
Faktor-faktor ini dapat menentukan apakah keputusan yang diambil akan mempertimbangkan
kepentingan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta apakah keputusan tersebut
berisiko merugikan reputasi perusahaan. Contoh: Sebuah perusahaan yang
memprioritaskan keberlanjutan dalam nilai-nilai mereka cenderung membuat
keputusan yang lebih etis terkait dengan penggunaan bahan baku dan pembuangan
limbah.
0 Response to "Soal Jawab Etika dalam Keputusan Strategis."
Posting Komentar