Catatan Kuliah Manajemen & Bisnis

Catatan Kuliah Manajemen  &  Bisnis

Pengelolaan Talent dan Successor Planning

 

Pendahuluan

Pengelolaan talent (talent management) dan successor planning adalah dua elemen strategis dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM). Dalam era persaingan global yang semakin ketat, organisasi dituntut untuk memastikan bahwa mereka memiliki talenta yang cukup untuk mendukung tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, sekaligus memiliki rencana suksesi untuk memastikan keberlanjutan posisi-posisi strategis.

1. Pengelolaan Talent dalam Organisasi

Definisi Pengelolaan Talent:
Pengelolaan talent adalah serangkaian proses dan strategi untuk merekrut, mengembangkan, mempertahankan, dan mengelola individu berbakat dalam organisasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mampu mencapai visi dan misinya.

Komponen Utama Pengelolaan Talent:

  1. Perekrutan dan Seleksi: Identifikasi calon karyawan dengan potensi tinggi.
  2. Pengembangan: Melalui pelatihan, mentoring, dan program pengembangan karier.
  3. Retensi: Strategi untuk mempertahankan karyawan berbakat, seperti kompensasi kompetitif dan lingkungan kerja yang kondusif.

Contoh:
Google memiliki proses seleksi berbasis kompetensi untuk memastikan bahwa hanya individu dengan keterampilan teknis dan budaya kerja yang sesuai bergabung dalam organisasi.

2. Strategi Pengembangan Talenta

Mengapa Pengembangan Talenta Penting:
Pengembangan talenta memastikan bahwa karyawan tidak hanya memenuhi kebutuhan pekerjaan saat ini, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan untuk tantangan masa depan.

Strategi Utama:

  1. Rotasi Kerja: Memberikan karyawan pengalaman di berbagai departemen.
  2. Pelatihan dan Pengembangan: Program formal maupun informal untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kepemimpinan.
  3. Mentoring dan Coaching: Pembinaan oleh senior untuk membangun kompetensi dan kepercayaan diri.

Contoh:
Di Procter & Gamble, karyawan dirotasi antar divisi setiap dua hingga tiga tahun untuk memastikan pemahaman yang menyeluruh tentang bisnis.

3. Successor Planning untuk Posisi Kunci

Definisi Successor Planning:
Rencana suksesi adalah proses proaktif untuk mengidentifikasi dan mengembangkan individu yang mampu mengisi posisi kunci di masa depan.

Tahapan Successor Planning:

  1. Identifikasi Posisi Kunci: Jabatan yang berdampak besar pada keberhasilan organisasi.
  2. Penilaian Karyawan Berpotensi Tinggi: Melalui evaluasi kinerja dan kompetensi.
  3. Penyusunan Rencana Pengembangan: Membuat jalur karier yang jelas untuk kandidat suksesi.

Contoh:
Di General Electric, proses suksesi telah diintegrasikan ke dalam evaluasi kinerja tahunan, memungkinkan organisasi untuk mempersiapkan pemimpin masa depan sejak dini.

4. Identifikasi Kebutuhan Talent di Masa Depan

Mengapa Identifikasi Kebutuhan Penting:
Dengan perubahan teknologi dan pasar, kebutuhan kompetensi masa depan tidak selalu sama dengan saat ini. Organisasi harus proaktif dalam memproyeksikan kebutuhan mereka.

Langkah-Langkah:

  1. Analisis Tren Industri: Memahami perubahan teknologi dan regulasi.
  2. Evaluasi Kompetensi Internal: Menilai kesenjangan keterampilan di antara karyawan.
  3. Forecasting Kebutuhan Sumber Daya: Menggunakan data untuk memprediksi kebutuhan jangka panjang.

Contoh:
Amazon menggunakan analisis big data untuk mengidentifikasi keterampilan teknologi yang akan menjadi kritis dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.

5. Mengukur Keberhasilan Pengelolaan Talent

Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators):

  1. Retensi Karyawan: Tingkat turnover di antara karyawan berbakat.
  2. Kinerja Karyawan: Peningkatan produktivitas dan efisiensi.
  3. Pengisian Posisi Kunci: Waktu yang diperlukan untuk mengisi posisi strategis dengan kandidat internal.

Metode Pengukuran:

  1. Survei Kepuasan Karyawan: Untuk menilai persepsi mereka terhadap peluang pengembangan karier.
  2. Analisis ROI Pelatihan: Mengukur dampak pelatihan terhadap hasil bisnis.

Contoh:
Accenture mengukur keberhasilan program pengelolaan talent melalui penurunan tingkat turnover di antara karyawan dengan potensi tinggi.

6. Studi Kasus Pengelolaan Talent

Kasus 1: Pengelolaan Talent di Microsoft
Microsoft mengadopsi pendekatan "growth mindset," di mana karyawan didorong untuk terus belajar dan berkembang. Perusahaan ini juga memiliki program mentoring intensif untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pemimpin masa depan.

Kasus 2: Rencana Suksesi di Toyota
Toyota terkenal dengan pendekatan sistematis untuk rencana suksesi. Mereka mengembangkan pemimpin masa depan melalui program pelatihan ekstensif yang mencakup pengalaman internasional.

Daftar Pustaka
  1. Wirawan. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  2.  Hasibuan, M. S. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Collings, D. G., & Mellahi, K. (2009). "Strategic Talent Management: A Review and Research Agenda." Human Resource Management Review.
  4.  Charan, R., Drotter, S., & Noel, J. (2011). The Leadership Pipeline: How to Build the Leadership Powered Company. Jossey-Bass.
  5. Cappelli, P. (2008). Talent on Demand: Managing Talent in an Age of Uncertainty. Harvard Business Review Press.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengelolaan Talent dan Successor Planning"

Posting Komentar

💖 Donasi