Membangun Mindset Berbisnis di Era Globalisasi
Di tengah derasnya arus globalisasi,
bangsa Indonesia dihadapkan pada tuntutan untuk melakukan berbagai terobosan
demi meningkatkan daya saingnya. Salah satu langkah strategis adalah dengan
menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sejak dini, khususnya di kalangan terdidik
seperti mahasiswa di Perguruan Tinggi. Penanaman nilai-nilai ini diharapkan
dapat memupuk jiwa kreativitas dan semangat berwirausaha, sehingga generasi
muda tidak hanya bergantung pada peluang kerja yang semakin kompetitif tetapi
juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru secara mandiri.
Kreativitas menjadi kunci utama
dalam dunia kewirausahaan. Individu yang berjiwa wirausaha dituntut untuk
memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi peluang bisnis serta mendayagunakan
potensi yang ada untuk menciptakan inovasi. Melalui kreativitas inilah lahir
produk atau jasa yang memiliki nilai tambah, sehingga lebih mudah diterima
pasar sebagai produk unggulan yang diminati konsumen.
Pentingnya
Inovasi dan Kreativitas dalam Kewirausahaan
Era globalisasi saat ini memicu
persaingan yang semakin ketat dan kompleks di berbagai tingkatan, baik lokal,
regional, nasional, maupun internasional. Untuk bertahan dan unggul dalam
persaingan tersebut, para pengusaha dan perusahaan harus berfokus pada inovasi
yang dilandasi kreativitas. Inovasi tidak hanya menciptakan keunggulan
kompetitif tetapi juga memberikan nilai tambah yang mampu menarik minat
konsumen.
Selain kreativitas, seorang
wirausaha juga harus memiliki kemampuan interaksi sosial, keterampilan
memasarkan produk, keahlian manajerial, serta sikap positif terhadap
pengelolaan keuangan. Kemampuan-kemampuan inilah yang akan mendukung kesuksesan
dalam menjalankan bisnis di tengah tantangan global.
Motif
Berprestasi sebagai Pendorong Wirausaha
Seseorang cenderung memiliki minat
berwirausaha karena adanya dorongan dari motif tertentu, salah satunya adalah
motif berprestasi. Motif ini mencerminkan nilai sosial yang menekankan
keinginan individu untuk meraih kepuasan melalui pencapaian terbaik. Faktor
dasar dari motif berprestasi adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, baik
secara pribadi maupun profesional.
Drucker (1997) mendefinisikan
kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Sementara itu, Zimmerer (1996) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah serta memanfaatkan
peluang yang ada. Menurutnya, kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan menemukan cara-cara inovatif dalam menyelesaikan persoalan. Di
sisi lain, inovasi adalah penerapan dari kreativitas tersebut untuk
meningkatkan kualitas kehidupan individu maupun masyarakat.
Levitt menambahkan bahwa kreativitas
berkaitan dengan “berpikir hal-hal baru” (thinking new things), sementara
inovasi berkaitan dengan “melakukan hal-hal baru” (doing new things). Oleh
karena itu, keberhasilan seorang wirausaha sangat bergantung pada kemampuannya
untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif, baik dalam menciptakan sesuatu
yang baru maupun memperbarui hal-hal lama dengan cara yang lebih efektif dan
efisien.
Membangun
Mindset Wirausaha
Mindset atau pola pikir wirausaha
merupakan fondasi utama dalam membangun jiwa kewirausahaan. Dengan memiliki
mindset ini, seseorang diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, memahami
potensi dirinya, serta memiliki visi masa depan yang lebih cerah. Menurut
Harefa (2000), individu yang memiliki mindset wirausaha akan menunjukkan sikap-sikap
sebagai berikut:
- Digerakkan oleh ide dan impian,
- Mengandalkan kreativitas sebagai kekuatan utama,
- Menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko,
- Percaya pada keberuntungan, tetapi lebih mengandalkan
usaha nyata,
- Melihat masalah sebagai peluang,
- Memilih usaha yang sesuai dengan minat dan hobi,
- Memulai usaha dengan modal seadanya,
- Senang mencoba hal-hal baru,
- Selalu bangkit dari kegagalan,
- Tidak mengandalkan gelar akademis semata.
Dengan sikap-sikap tersebut,
generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi juga menjadi
pencipta lapangan kerja yang inovatif dan berdampak positif bagi perekonomian
nasional.
Kesimpulan
Membangun mindset berbisnis di
kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa, merupakan upaya strategis dalam
menghadapi tantangan globalisasi. Kreativitas, inovasi, dan keberanian
mengambil risiko menjadi elemen kunci yang harus dimiliki seorang wirausaha.
Dengan memiliki pola pikir wirausaha, individu akan mampu menciptakan peluang,
menyelesaikan berbagai tantangan, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi
yang lebih berkelanjutan.
Daftar
Pustaka
- Drucker, P. F. (1997). Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. HarperBusiness.
- Harefa, A. (2000). Mengembangkan Potensi Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Levitt, T. (1983). Marketing Imagination. New York: Free Press.
- Meredith, G. G. (1996). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
- Soedjono, I. (1993). Manajemen Kewirausahaan. Bandung: Penerbit Alumni.
- Usman, H. (1997). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
- Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (1996). Entrepreneurship and New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall.
0 Response to "Membangun Mindset Berbisnis di Era Globalisasi"
Posting Komentar