Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Pendahuluan
Perilaku organisasi merupakan salah satu bidang yang sangat
penting dalam dunia manajemen dan psikologi. Bidang ini mempelajari bagaimana
individu dan kelompok berinteraksi dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam praktiknya, perilaku organisasi tidak hanya sekadar mempelajari
bagaimana individu berperilaku di tempat kerja, tetapi juga mencakup pengaruh
organisasi terhadap individu tersebut. Perilaku yang ditampilkan oleh individu
dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi kelancaran operasional,
produktivitas, serta suasana kerja di seluruh organisasi. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang perilaku organisasi sangat diperlukan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang efektif.
Perkembangan bidang ini seiring dengan kompleksitas
persoalan dalam organisasi dan dinamika perilaku manusia itu sendiri. Sejak
pertama kali diperkenalkan, perilaku organisasi telah berkembang pesat dengan
berbagai pendekatan dan teori yang mencoba menjelaskan bagaimana cara manusia
berinteraksi dalam konteks organisasi. Masyarakat kita yang semakin berkembang
kini telah banyak terlibat dalam berbagai organisasi, baik itu organisasi
formal seperti perusahaan maupun yang bersifat sosial. Sebagai bagian integral
dari kehidupan manusia, organisasi memiliki peran penting dalam membentuk
perilaku individu dan kelompok yang ada di dalamnya.
Perubahan fundamental dalam teori organisasi, yang
dipengaruhi oleh teori perilaku manusia, menciptakan tantangan baru bagi para
pemimpin organisasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin atau manajer
untuk memahami dengan baik berbagai pendekatan dalam perilaku organisasi agar
dapat menciptakan organisasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga
memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan anggota organisasinya. Dalam artikel
ini, kita akan membahas lebih dalam tentang konsep dasar perilaku organisasi,
yang mencakup pengertian, perkembangan, serta dimensi-dimensi yang terkait
dengan perilaku individu dalam suatu organisasi.
Latar Belakang dan Perkembangan Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi sebagai suatu disiplin ilmu telah
berkembang pesat sejak awal abad ke-20. Pada awalnya, studi tentang perilaku
dalam organisasi didominasi oleh pendekatan birokrasi yang sangat kaku, seperti
yang digagas oleh Max Weber. Namun, seiring berjalannya waktu, teori-teori baru
mulai bermunculan untuk menggantikan pendekatan tradisional tersebut. Perubahan
ini didorong oleh semakin kompleksnya masalah yang dihadapi oleh organisasi dan
kebutuhan untuk lebih memahami faktor manusia yang berada di dalamnya. Seiring
dengan itu, pusat-pusat studi perilaku organisasi mulai dibentuk di berbagai
universitas di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat, untuk mendalami
bidang ini lebih dalam.
Pada tahun-tahun terakhir, terutama dalam dua dekade terakhir,
terjadi perubahan mendalam dalam teori organisasi yang menghasilkan berbagai
pendekatan baru. Meskipun model birokrasi Weber masih mempengaruhi literatur
teori organisasi, banyak pemikir yang berpendapat bahwa pendekatan baru yang
lebih mengutamakan dimensi manusia sangat dibutuhkan. Warren Bennis, seorang
tokoh penting dalam bidang teori organisasi, meramalkan bahwa dalam 25 hingga
50 tahun mendatang, kita akan menyaksikan berakhirnya era birokrasi dan
munculnya sistem sosial yang lebih memperhatikan nilai kemanusiaan. Prediksi
ini mencerminkan bagaimana fokus pada manusia semakin penting dalam organisasi
modern.
Perubahan fundamental dalam teori organisasi ini mencakup
tiga dimensi pokok yang saling berinteraksi: dimensi teknis, dimensi konsep, dan
dimensi manusia. Dimensi teknis berfokus pada keterampilan teknis yang
dibutuhkan untuk mengelola organisasi, sedangkan dimensi konsep mencakup
pemahaman teoretis yang diperlukan untuk memandu pengambilan keputusan. Dimensi
manusia, di sisi lain, menekankan pentingnya memperhatikan perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi, serta bagaimana faktor-faktor kemanusiaan dapat
mempengaruhi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Dimensi-Dimensi dalam Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi tidak bisa dipahami hanya dengan satu
pendekatan saja. Oleh karena itu, pendekatan multidimensional diperlukan untuk
mengkaji fenomena ini secara lebih mendalam. Setidaknya ada tiga dimensi utama
yang harus dipahami dalam perilaku organisasi, yaitu dimensi teknis, dimensi
konsep, dan dimensi manusia.
Dimensi teknis berfokus pada keahlian dan keterampilan yang
diperlukan untuk menjalankan suatu organisasi dengan efisien. Dalam konteks
ini, para manajer atau pemimpin organisasi diharapkan memiliki kemampuan teknis
dalam berbagai bidang, seperti pemasaran, keuangan, atau teknologi informasi.
Namun, keahlian teknis saja tidak cukup untuk menciptakan organisasi yang
sukses. Dimensi konsep yang berhubungan dengan pemahaman teoritis juga penting
untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang akan diterapkan dalam organisasi.
Dengan menggabungkan dimensi teknis dan konsep, organisasi akan memiliki
landasan yang kuat untuk bertumbuh dan berkembang.
Dimensi manusia adalah aspek yang paling krusial dalam
perilaku organisasi. Tanpa memperhatikan dimensi ini, organisasi bisa mengalami
kesulitan dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Dimensi manusia mencakup bagaimana individu dan kelompok dalam organisasi
berinteraksi, serta bagaimana faktor-faktor sosial, psikologis, dan budaya
dapat mempengaruhi perilaku mereka. Oleh karena itu, pendekatan perilaku dalam
organisasi selalu menekankan pentingnya memahami aspek manusia agar dapat
mengelola organisasi dengan baik.
Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai studi
tentang bagaimana individu dan kelompok berperilaku dalam suatu organisasi.
Secara lebih spesifik, perilaku organisasi melibatkan pemahaman dan prediksi
perilaku manusia dalam konteks organisasi, serta pengelolaannya agar tercapai
tujuan organisasi tersebut. Menurut Thoha, perilaku organisasi merupakan studi
yang mencakup aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau
kelompok, serta bagaimana pengaruh organisasi terhadap individu, begitu pula
sebaliknya.
Fred Luthans, seorang pakar dalam bidang ini, menyatakan
bahwa perilaku organisasi adalah pemahaman, prediksi, dan manajemen perilaku
manusia dalam organisasi. Salah satu tujuan utama dari studi ini adalah untuk
menentukan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi pencapaian tujuan
organisasi. Dengan memahami bagaimana individu berperilaku, manajer dan
pemimpin organisasi dapat merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam praktiknya, perilaku organisasi mencakup berbagai
disiplin ilmu, seperti psikologi, sosiologi, dan ilmu ekonomi. Hal ini
mengindikasikan bahwa perilaku organisasi adalah ilmu yang interdisipliner,
yang menggabungkan berbagai pendekatan untuk memahami kompleksitas perilaku
manusia di dalam organisasi. Oleh karena itu, studi tentang perilaku organisasi
tidak hanya bermanfaat untuk manajer atau pemimpin organisasi, tetapi juga
untuk seluruh anggota organisasi yang terlibat dalam interaksi sehari-hari.
Contoh Kasus: Pengaruh Perilaku Organisasi terhadap Kinerja
Salah satu contoh yang menarik mengenai pentingnya perilaku
organisasi dalam dunia nyata dapat ditemukan pada perusahaan XYZ, sebuah
perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi. Pada awalnya,
perusahaan ini menggunakan pendekatan birokrasi yang sangat kaku, dengan
peraturan yang ketat dan kurang memperhatikan kebutuhan individu karyawannya.
Hal ini mengakibatkan menurunnya motivasi dan produktivitas di kalangan
karyawan.
Namun, setelah melakukan perubahan dengan lebih
memperhatikan dimensi manusia dalam organisasi, seperti memberikan kebebasan
dalam pengambilan keputusan, memperbaiki hubungan antar rekan kerja, serta
menyediakan pelatihan pengembangan diri, perusahaan mengalami peningkatan yang
signifikan dalam kinerja dan kepuasan karyawan. Kasus ini menunjukkan bagaimana
pentingnya memahami perilaku organisasi dan bagaimana penerapannya dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi.
Kesimpulan
Perilaku organisasi adalah bidang yang sangat penting dalam
pengelolaan organisasi. Pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana individu dan
kelompok berperilaku dalam organisasi dapat membantu manajer dan pemimpin
organisasi dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mencapai tujuan. Dengan
mempertimbangkan dimensi teknis, konsep, dan manusia secara seimbang,
organisasi dapat menciptakan lingkungan yang produktif dan harmonis. Oleh
karena itu, penting untuk terus mempelajari dan mengembangkan konsep-konsep
dalam perilaku organisasi agar organisasi dapat berkembang dengan baik.
Daftar Pustaka
- Thoha,
M. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
- Luthans,
F. (2002). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill.
- Bennis,
W. (1989). On Becoming a Leader. New York: Addison-Wesley.
- Duncan,
W.J. (2003). The Fundamentals of Organizational Behavior. Boston:
Houghton Mifflin Company.
- Kelly,
J. (2007). Organizational Behavior: A Guide to Understanding Human
Interaction in Organizations. New York: McGraw-Hill.
- Cummings,
L.L. (2008). Handbook of Organizational Behavior. San Francisco:
Jossey-Bass.
- Presthus,
W. (1996). Organization and the Human Dilemma. New York: Holt,
Rinehart & Winston.
- Etzioni,
A. (1961). A Comparative Analysis of Complex Organizations. New
York: Free Press.
0 Response to "Konsep Dasar Perilaku Organisasi"
Posting Komentar