HARGA TRANSFER
Pendahuluan
Harga transfer adalah elemen penting
dalam pengelolaan organisasi besar, terutama yang terstruktur dalam bentuk unit
bisnis atau pusat laba. Harga transfer berkaitan dengan nilai atau harga yang
diterapkan atas perpindahan barang atau jasa antar unit bisnis dalam satu
organisasi. Topik ini akan mengulas
secara mendalam konsep harga transfer, prinsip, metode penetapan, dan implikasi
praktisnya, serta disertai contoh kasus, kesimpulan, dan daftar pustaka sebagai
referensi.
Definisi
Harga Transfer
Harga transfer dapat didefinisikan
dalam dua perspektif:
- Arti Sempit:
Harga yang diterapkan untuk perpindahan barang atau jasa antar pusat laba.
- Arti Luas:
Harga untuk perpindahan barang atau jasa antar unit-unit tanggung jawab atau
pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi.
Penetapan harga transfer menjadi
kritis dalam beberapa situasi, seperti:
- Ketika transaksi antar pusat laba signifikan.
- Ketika biaya barang atau jasa yang ditransfer menjadi
komponen penting dari produk akhir.
- Ketika profitabilitas digunakan sebagai indikator utama
untuk menilai kinerja divisi.
Tujuan
Sistem Harga Transfer
Sistem harga transfer dirancang
untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
- Memberikan informasi relevan kepada setiap pusat laba
untuk menentukan harga transfer yang optimal.
- Memotivasi manajer unit bisnis dalam membuat keputusan
terbaik.
- Menyediakan laporan laba yang adil guna mengukur
kinerja masing-masing divisi.
Sasaran
Penentuan Harga Transfer
Harga transfer bertujuan untuk
mendistribusikan pendapatan secara adil di antara pusat-pusat laba yang
terlibat. Tujuan utama dari penentuan harga transfer meliputi:
- Memberikan informasi yang relevan untuk menyeimbangkan
biaya dan pendapatan.
- Mendorong keselarasan tujuan antara unit bisnis dan
perusahaan secara keseluruhan.
- Mengukur kinerja ekonomi dari setiap unit bisnis.
- Menciptakan sistem yang mudah dipahami dan dikelola.
Metode
Penentuan Harga Transfer
Berikut adalah beberapa metode utama
dalam penentuan harga transfer:
- Berbasis Harga Pasar
Prinsip utama adalah harga transfer ditetapkan setara dengan harga pasar
eksternal untuk barang atau jasa serupa.
- Contoh Kasus:
Divisi A menjual komponen kepada Divisi B dalam satu perusahaan. Harga
transfer ditetapkan berdasarkan harga pasar yang berlaku untuk komponen
tersebut, misalnya Rp100 per unit.
- Berbasis Biaya
Harga transfer ditentukan berdasarkan biaya produksi barang atau jasa
ditambah markup laba tertentu.
- Contoh Kasus:
Divisi X memproduksi barang dengan biaya standar Rp50. Harga transfer ke
Divisi Y ditetapkan sebagai Rp50 + markup laba 20% (Rp10), sehingga total
Rp60 per unit.
- Negosiasi Antar Divisi Harga transfer ditentukan melalui negosiasi antara
divisi yang terlibat.
- Contoh Kasus:
Divisi P menghasilkan barang yang hanya dapat digunakan oleh Divisi Q.
Kedua divisi menyepakati harga transfer sebesar Rp75 setelah
mempertimbangkan berbagai faktor.
Prinsip
Dasar Harga Transfer
Prinsip dasar harga transfer
mencakup:
- Sourcing Decision:
Keputusan apakah perusahaan memproduksi sendiri barang tersebut atau
membelinya dari luar.
- Transfer Price Decision: Keputusan tingkat harga yang akan diterapkan untuk
transfer barang antar pusat laba.
Situasi ideal dalam penentuan harga
transfer melibatkan:
- Kompetensi manajer.
- Adanya harga pasar.
- Kebebasan memperoleh sumber daya.
- Informasi penuh dan transparansi.
Hambatan
dalam Implementasi
Berbagai hambatan dapat muncul dalam
implementasi harga transfer, termasuk:
- Pasar yang Terbatas
- Dalam beberapa kasus, divisi tidak memiliki akses ke
pasar eksternal yang memadai.
- Kapasitas Industri
- Jika terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas dalam
industri, hal ini dapat memengaruhi keputusan harga transfer.
Harga
Transfer Berdasarkan Biaya
Ketika harga pasar tidak tersedia,
harga transfer berbasis biaya menjadi alternatif. Aspek yang perlu
diperhatikan:
- Penentuan Besarnya Biaya: Biaya standar lebih disukai dibandingkan biaya
aktual.
- Markup Laba:
Ditentukan berdasarkan persentase biaya atau investasi yang relevan.
Implikasi
Praktis
Metode harga transfer seperti dua
langkah penentuan harga (two-step pricing) dan pembagian laba (profit sharing)
sering digunakan untuk mengatasi permasalahan alokasi biaya tetap dan laba
upstream. Meskipun demikian, metode ini dapat memicu tantangan teknis dan
konflik antar divisi.
Contoh Kasus Dua Langkah Penentuan
Harga:
- Divisi produksi mengenakan biaya variabel standar Rp40
per unit.
- Biaya tetap dialokasikan secara bulanan sebesar Rp10
juta untuk kapasitas yang digunakan.
Penentuan
Harga Jasa Korporat
Dalam organisasi, unit bisnis sering
dibebani biaya untuk jasa-jasa yang disediakan oleh unit pusat, seperti layanan
teknologi informasi atau riset. Pilihan metode meliputi:
- Membebankan biaya variabel saja.
- Membebankan biaya penuh.
- Membebankan harga pasar.
Administrasi
Harga Transfer
Administrasi harga transfer
bertujuan menghindari konflik antar unit bisnis. Pendekatan yang digunakan
meliputi:
- Negosiasi
- Memberikan fleksibilitas kepada divisi dalam
menentukan harga.
- Arbitrase
- Digunakan untuk menyelesaikan konflik melalui
mekanisme formal atau informal.
Kesimpulan
Harga transfer merupakan alat yang
sangat penting dalam pengelolaan organisasi yang terdesentralisasi. Dengan
metode yang tepat, harga transfer dapat menciptakan keselarasan tujuan,
meningkatkan transparansi, dan memotivasi kinerja divisi. Meskipun demikian,
implementasinya membutuhkan perhatian khusus pada hambatan pasar, transparansi,
dan administrasi yang efektif.
Daftar
Pustaka
- Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2007). Management
Control Systems. McGraw-Hill.
- Kaplan, R. S., & Atkinson, A. A. (1998). Advanced
Management Accounting. Prentice Hall.
- Horngren, C. T., et al. (2012). Cost Accounting: A
Managerial Emphasis. Pearson.
- Shank, J. K., & Govindarajan, V. (1993). Strategic
Cost Management: The New Tool for Competitive Advantage. Free Press.
0 Response to "HARGA TRANSFER"
Posting Komentar