Sarana belajar yang memadukan teori akademis dengan pendekatan praktis dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman konseptual dan penerapannya di dunia nyata. Serta memberikan kerangka berpikir yang kuat melalui teori-teori dasar, sementara praktiknya memberikan wawasan tentang bagaimana konsep tersebut digunakan dalam konteks nyata.

Soal UTS Sistem Pengendalian Manajemen

 


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
Sistem Pengendalian Manajemen

  1. Jelaskan elemen-elemen dari sistem pengendalian, berikut contohnya.
  2. Buatlah definisi dari sistem pengendalian manajemen.
  3. Apa yang menyebabkan munculnya konsep sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (SPPM)? Jelaskan komponen-komponen dari SPPM tersebut.
  4. Apa perbedaan spesifik antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen?
  5. Bagaimana sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia?
  6. Apa saja jenis dari pusat pertanggungjawaban, serta apa yang menjadi karakteristik dari masing-masing jenis pusat pertanggungjawaban tersebut? Jelaskan!
  7. Bagaimana cara kerja dari setiap pusat pertanggungjawaban?
  8. Apakah setiap pusat pertanggungjawaban harus efektif dan efisien? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
  9. Mengapa laba dapat mengukur efisiensi dan efektivitas?
  10. Bagaimana menghitung marjin kontribusi, sebagai salah satu ukuran profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba.

 

1. Elemen-elemen dari Sistem Pengendalian

Sistem pengendalian manajemen adalah serangkaian prosedur yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan aktivitas dalam suatu organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Elemen-elemen utama dalam sistem pengendalian manajemen meliputi:

  • Tujuan atau Sasaran: Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
  • Standar atau Anggaran: Kriteria atau target yang telah ditetapkan untuk mengukur kinerja.
  • Pengukuran Kinerja: Proses untuk mengukur hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan standar atau sasaran.
  • Umpan Balik: Informasi yang diterima tentang kinerja yang dicapai untuk menilai dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
  • Tindakan Korektif: Langkah-langkah yang diambil jika kinerja tidak sesuai dengan standar atau sasaran.

Contoh:

  • Sebuah perusahaan dapat menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam setahun. Standar anggaran untuk penjualan adalah $1.000.000. Setelah mengukur hasil penjualan selama tiga bulan, perusahaan mengetahui bahwa penjualannya hanya mencapai $250.000. Umpan balik ini memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan korektif, seperti menambah promosi atau melatih tenaga penjual.

2. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan dengan efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem ini melibatkan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja, serta pengambilan tindakan korektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.

3. Munculnya Konsep Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (SPPM)

Konsep Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (SPPM) muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan koordinasi dan efisiensi dalam organisasi yang semakin kompleks. Dengan SPPM, organisasi dapat merencanakan dan mengendalikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan dengan lebih terorganisir.

Komponen-komponen SPPM:

  • Perencanaan: Merupakan langkah awal dalam menetapkan tujuan dan cara mencapainya.
  • Penganggaran: Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Pemantauan: Memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.
  • Evaluasi: Mengukur pencapaian tujuan dan menentukan apakah tindakan korektif diperlukan.

4. Perbedaan Spesifik Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen

  • Pengendalian Tugas: Berfokus pada kontrol langsung terhadap pekerjaan atau aktivitas tertentu, dengan tujuan memastikan bahwa setiap tugas dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Pengendalian Manajemen: Lebih luas dan mencakup pengawasan terhadap seluruh organisasi, termasuk pengambilan keputusan strategis, pengalokasian sumber daya, dan pencapaian tujuan jangka panjang.

5. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Perilaku Manusia

Sistem pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perilaku manusia dengan memberikan insentif untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memperkenalkan konsekuensi untuk hasil yang tidak sesuai. Sistem ini dapat mendorong individu untuk bekerja lebih keras, bekerja secara efisien, dan berinovasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

6. Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban dan Karakteristiknya

Terdapat tiga jenis pusat pertanggungjawaban dalam organisasi:

  • Pusat Biaya (Cost Center): Bertanggung jawab atas pengeluaran biaya dan efisiensi biaya. Karakteristiknya adalah fokus pada pengendalian biaya tanpa mengukur pendapatan.
  • Pusat Pendapatan (Revenue Center): Bertanggung jawab untuk menghasilkan pendapatan. Karakteristiknya adalah fokus pada pencapaian target pendapatan.
  • Pusat Laba (Profit Center): Bertanggung jawab untuk menghasilkan laba, yang melibatkan pengelolaan pendapatan dan biaya. Karakteristiknya adalah kemampuan untuk mengelola pendapatan dan biaya secara bersamaan.
  • Pusat Investasi (Investment Center): Bertanggung jawab untuk mengelola pendapatan, biaya, dan investasi. Karakteristiknya adalah pengelolaan aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan laba.

7. Cara Kerja Setiap Pusat Pertanggungjawaban

  • Pusat Biaya: Fokus pada pengendalian biaya untuk mencapai efisiensi. Manajer pusat biaya harus memastikan bahwa pengeluaran berada dalam anggaran yang telah ditetapkan.
  • Pusat Pendapatan: Fokus pada pencapaian target pendapatan, dengan memantau kinerja penjualan dan promosi.
  • Pusat Laba: Manajer pusat laba mengendalikan baik pendapatan maupun biaya untuk memastikan bahwa laba yang dihasilkan memenuhi target perusahaan.
  • Pusat Investasi: Manajer pusat investasi bertanggung jawab untuk mengelola seluruh aspek keuangan termasuk pendapatan, biaya, dan investasi dalam aset perusahaan.

8. Efektivitas dan Efisiensi Setiap Pusat Pertanggungjawaban

Ya, setiap pusat pertanggungjawaban harus efektif dan efisien. Efektivitas mengacu pada sejauh mana pusat tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan, sedangkan efisiensi mengacu pada penggunaan sumber daya yang optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Pusat yang efektif dan efisien berkontribusi pada keberhasilan keseluruhan organisasi.

9. Mengapa Laba Dapat Mengukur Efisiensi dan Efektivitas?

Laba merupakan ukuran yang mencerminkan keberhasilan suatu unit dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Jika suatu pusat laba menghasilkan laba yang tinggi, berarti mereka berhasil dalam efisiensi biaya dan efektivitas dalam mencapai target pendapatan.

10. Menghitung Marjin Kontribusi untuk Mengukur Profitabilitas

Marjin Kontribusi dihitung dengan mengurangkan biaya variabel dari pendapatan penjualan. Formula untuk menghitung marjin kontribusi adalah:

Marjin Kontribusi=Pendapatan PenjualanBiaya Variabel\text{Marjin Kontribusi} = \text{Pendapatan Penjualan} - \text{Biaya Variabel}

Marjin kontribusi menunjukkan seberapa besar kontribusi setiap unit penjualan untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba, marjin kontribusi digunakan untuk menentukan seberapa baik mereka dalam mengelola biaya variabel dan memaksimalkan pendapatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Soal UTS Sistem Pengendalian Manajemen"

Posting Komentar