Soal UTS Sistem Pengendalian Manajemen
- Jelaskan elemen-elemen dari sistem pengendalian, berikut contohnya.
- Buatlah definisi dari sistem pengendalian manajemen.
- Apa yang menyebabkan munculnya konsep sistem perencanaan dan pengendalian manajemen (SPPM)? Jelaskan komponen-komponen dari SPPM tersebut.
- Apa perbedaan spesifik antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen?
- Bagaimana sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia?
- Apa saja jenis dari pusat pertanggungjawaban, serta apa yang menjadi karakteristik dari masing-masing jenis pusat pertanggungjawaban tersebut? Jelaskan!
- Bagaimana cara kerja dari setiap pusat pertanggungjawaban?
- Apakah setiap pusat pertanggungjawaban harus efektif dan efisien? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
- Mengapa laba dapat mengukur efisiensi dan efektivitas?
- Bagaimana menghitung marjin kontribusi, sebagai salah satu ukuran profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba.
1. Elemen-elemen dari Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen adalah serangkaian prosedur yang digunakan
untuk mengawasi dan mengarahkan aktivitas dalam suatu organisasi agar tujuan
yang telah ditetapkan tercapai. Elemen-elemen utama dalam sistem pengendalian
manajemen meliputi:
- Tujuan atau Sasaran:
Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
- Standar atau
Anggaran: Kriteria atau target yang telah ditetapkan untuk
mengukur kinerja.
- Pengukuran Kinerja:
Proses untuk mengukur hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan standar
atau sasaran.
- Umpan Balik:
Informasi yang diterima tentang kinerja yang dicapai untuk menilai dan
melakukan perbaikan jika diperlukan.
- Tindakan Korektif:
Langkah-langkah yang diambil jika kinerja tidak sesuai dengan standar atau
sasaran.
Contoh:
- Sebuah perusahaan dapat
menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam setahun.
Standar anggaran untuk penjualan adalah $1.000.000. Setelah mengukur hasil
penjualan selama tiga bulan, perusahaan mengetahui bahwa penjualannya
hanya mencapai $250.000. Umpan balik ini memungkinkan manajer untuk
mengambil tindakan korektif, seperti menambah promosi atau melatih tenaga
penjual.
2. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan oleh manajer
untuk memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan dengan efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sistem ini melibatkan perencanaan,
pemantauan, dan evaluasi kinerja, serta pengambilan tindakan korektif untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
3. Munculnya Konsep Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (SPPM)
Konsep Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (SPPM) muncul sebagai
respons terhadap kebutuhan untuk meningkatkan koordinasi dan efisiensi dalam
organisasi yang semakin kompleks. Dengan SPPM, organisasi dapat merencanakan
dan mengendalikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan dengan lebih
terorganisir.
Komponen-komponen SPPM:
- Perencanaan:
Merupakan langkah awal dalam menetapkan tujuan dan cara mencapainya.
- Penganggaran:
Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
- Pemantauan:
Memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.
- Evaluasi:
Mengukur pencapaian tujuan dan menentukan apakah tindakan korektif
diperlukan.
4. Perbedaan Spesifik Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen
- Pengendalian Tugas:
Berfokus pada kontrol langsung terhadap pekerjaan atau aktivitas tertentu,
dengan tujuan memastikan bahwa setiap tugas dilakukan sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
- Pengendalian
Manajemen: Lebih luas dan mencakup pengawasan terhadap seluruh
organisasi, termasuk pengambilan keputusan strategis, pengalokasian sumber
daya, dan pencapaian tujuan jangka panjang.
5. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Perilaku Manusia
Sistem pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perilaku manusia dengan
memberikan insentif untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memperkenalkan
konsekuensi untuk hasil yang tidak sesuai. Sistem ini dapat mendorong individu
untuk bekerja lebih keras, bekerja secara efisien, dan berinovasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
6. Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban dan Karakteristiknya
Terdapat tiga jenis pusat pertanggungjawaban dalam organisasi:
- Pusat Biaya (Cost
Center): Bertanggung jawab atas pengeluaran biaya dan efisiensi
biaya. Karakteristiknya adalah fokus pada pengendalian biaya tanpa
mengukur pendapatan.
- Pusat Pendapatan
(Revenue Center): Bertanggung jawab untuk menghasilkan
pendapatan. Karakteristiknya adalah fokus pada pencapaian target
pendapatan.
- Pusat Laba (Profit
Center): Bertanggung jawab untuk menghasilkan laba, yang
melibatkan pengelolaan pendapatan dan biaya. Karakteristiknya adalah
kemampuan untuk mengelola pendapatan dan biaya secara bersamaan.
- Pusat Investasi
(Investment Center): Bertanggung jawab untuk mengelola
pendapatan, biaya, dan investasi. Karakteristiknya adalah pengelolaan aset
yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan laba.
7. Cara Kerja Setiap Pusat Pertanggungjawaban
- Pusat Biaya:
Fokus pada pengendalian biaya untuk mencapai efisiensi. Manajer pusat
biaya harus memastikan bahwa pengeluaran berada dalam anggaran yang telah
ditetapkan.
- Pusat Pendapatan:
Fokus pada pencapaian target pendapatan, dengan memantau kinerja penjualan
dan promosi.
- Pusat Laba:
Manajer pusat laba mengendalikan baik pendapatan maupun biaya untuk
memastikan bahwa laba yang dihasilkan memenuhi target perusahaan.
- Pusat Investasi:
Manajer pusat investasi bertanggung jawab untuk mengelola seluruh aspek
keuangan termasuk pendapatan, biaya, dan investasi dalam aset perusahaan.
8. Efektivitas dan Efisiensi Setiap Pusat Pertanggungjawaban
Ya, setiap pusat pertanggungjawaban harus efektif dan efisien. Efektivitas
mengacu pada sejauh mana pusat tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan,
sedangkan efisiensi mengacu pada penggunaan sumber daya yang optimal untuk
mencapai tujuan tersebut. Pusat yang efektif dan efisien berkontribusi pada
keberhasilan keseluruhan organisasi.
9. Mengapa Laba Dapat Mengukur Efisiensi dan Efektivitas?
Laba merupakan ukuran yang mencerminkan keberhasilan suatu unit dalam
mengelola sumber daya untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan. Jika suatu pusat laba menghasilkan laba yang tinggi, berarti
mereka berhasil dalam efisiensi biaya dan efektivitas dalam mencapai target
pendapatan.
10. Menghitung Marjin Kontribusi untuk Mengukur Profitabilitas
Marjin Kontribusi dihitung dengan mengurangkan biaya
variabel dari pendapatan penjualan. Formula untuk menghitung marjin kontribusi
adalah:
Marjin kontribusi menunjukkan seberapa besar kontribusi setiap unit
penjualan untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba. Untuk mengevaluasi
kinerja manajer pusat laba, marjin kontribusi digunakan untuk menentukan
seberapa baik mereka dalam mengelola biaya variabel dan memaksimalkan
pendapatan.
0 Response to "Soal UTS Sistem Pengendalian Manajemen"
Posting Komentar